Lompat ke isi

Pengguna:Bluesatellite/Bak pasir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 15 September 2024 02.43 oleh Kakei Yukata (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Dewa 19
Nama lainDewa
AsalSurabaya, Indonesia
Genre
Tahun aktif1986 (1986)–sekarang
Label
Situs webBluesatellite/Bak pasir di Instagram
Anggota
Mantan anggota

Dewa 19, atau hanya disebut Dewa, adalah sebuah grup musik rock Indonesia yang dibentuk pada tahun 1986 di Surabaya, Indonesia. Grup ini telah beberapa kali mengalami pergantian personel dan formasinya saat ini adalah Ahmad Dhani (kibor),[a] Andra Junaidi (gitar), Yuke Sampurna (bas), dan Agung Yudha (drum). Setelah merajai panggung-panggung festival di akhir era 1980-an, Dewa 19 kemudian hijrah ke Jakarta dan merilis rekaman pertamanya pada tahun 1992. Grup ini meraih kesuksesan sepanjang dekade 1990-an dengan vokalis Ari Lasso dan dekade 2000-an dengan vokalis Once Mekel.

Dewa 19 merilis empat album studio bersama Ari, yaitu Dewa 19 (1992), Format Masa Depan (1994), Terbaik Terbaik (1995) dan Pandawa Lima (1997), dan melahirkan lagu-lagu hit seperti "Kangen", "Aku Milikmu", "Cukup Siti Nurbaya", "Cinta Kan Membawamu Kembali", "Kirana", "Kamulah Satu-Satunya", dan "Elang". Setelah posisi Ari digantikan oleh Once pada tahun 1999, karier Dewa 19 justru semakin melejit dengan dirilisnya album Bintang Lima (2000) dan Cintailah Cinta (2002), yang masing-masing terjual lebih dari satu juta keping. Once merekam dua album penuh lainnya yaitu Laskar Cinta (2004) dan Republik Cinta (2006). Lagu-lagu hit yang lahir di era Once meliputi "Roman Picisan", "Risalah Hati", "Separuh Nafas", "Arjuna", "Pupus", "Pangeran Cinta", "Larut", dan "Dewi".

Setelah keluarnya Once pada tahun 2011, Dewa terus berjalan sebagai "band tanpa vokalis". Sepuluh tahun kemudian, Virzha dan Ello resmi direkrut untuk mengisi vokal utama dengan konsep featuring (kolaborasi). Mulai tahun 2021, Dewa 19 telah merekam ulang banyak lagu-lagu lama mereka dengan dua vokalis tersebut. Sejak tahun 2012, grup ini juga mulai melakukan konser-konser reuni dengan menampilkan para mantan personel terdahulu. Salah satu konser tunggal Dewa 19 pada tahun 2023 berhasil memecahkan rekor jumlah penonton tertinggi di Indonesia, yakni sebanyak 75.000 orang di Jakarta International Stadium (JIS).

Dewa 19 merupakan salah satu grup paling berpengaruh dalam sejarah musik Indonesia. Pada tahun 2008, Dewa 19 masuk ke dalam daftar "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone.[2] Dari total delapan album studio yang pernah mereka rilis, seluruh mendapat status multi-platinum. Mereka juga telah menerima banyak penghargaan, termasuk Anugerah Khas pada pergelaran Anugerah Planet Muzik 2005 di Singapura. Pada tahun yang sama, majalah Hai menobatkan Dewa 19 sebagai band terkaya di Indonesia dengan pendapatan mencapai lebih dari 14 miliar setahun.[3] Sampai tahun 2023, Dewa 19 juga masih menyandang status sebagai salah satu artis termahal di Indonesia.[4] Dewa 19 juga berhasil mencapai eksistensi lintas generasi dan merupakan artis paling senior di antara 10 besar artis Indonesia terpopuler Spotify dengan total lebih dari 900 juta streaming.[b]

1986–1991: Awal pembentukan

[sunting | sunting sumber]

Dewa pertama kali dibentuk pada tahun 1986 oleh empat orang siswa SMP Negeri 6 Surabaya. Nama band tersebut merupakan akronim dari mereka berempat yaitu "D" dari Dhani Ahmad (kibor, vokal), "E" dari Erwin Prasetya (bas), "W" dari Wawan Juniarso (drum), dan "A" dari Andra Ramadhan (gitar).[7] Mereka memiliki markas tempat berlatih di rumah Wawan di Jalan Dharmawangsa Dalam Selatan No. 7, yang terletak di komplek Universitas Airlangga. Dewa saat itu gemar memainkan musik-musik dari band rock asal Amerika Serikat Toto yang lebih mengarah ke musik pop.[8]

Erwin yang menyukai musik jazz mulai memperkenalkan lagu-lagu dari Casiopea, sehingga Dhani dan Andra yang sebelumnya fokus di jalur musik rock ikut terpengaruh. Wawan yang merupakan penggemar berat musik rock kemudian memutuskan keluar dan bergabung dengan grup Outsider yang antara lain beranggotakan Ari Lasso dan Piyu. Seiring dengan pergeseran genre ke jazz, nama Dewa kemudian diubah menjadi Down Beat, yang diambil dari nama majalah jaz terbitan Amerika Serikat. Di kawasan Jawa Timur dan sekitarnya, nama Down Beat waktu itu cukup terkenal, terutama setelah berhasil di sederet panggung festival, seperti Festival Jazz Remaja se-Jawa Timur, juara I Festival band SLTA '90 atau juara II Jarum Super Fiesta Musik.

Ketika nama Slank berkibar di industri rekaman Indonesia, Wawan kembali dipanggil untuk menghidupkan Dewa dan Ari Lasso ikut bergabung sebagai vokalis utama. Setelah lulus dari SMA Negeri 2 Surabaya, para personel Dewa mulai mencoba menggarap materi untuk rekaman perdana mereka. Pembuatan demo dan master album Dewa dibiayai oleh teman SMA mereka, Harun Salahudin.[9] Meskipun saat itu ia baru saja terkena penipuan sebesar Rp300 juta, Harun tetap mengeluarkan modal awal untuk memproduseri Dewa adalah sebesar Rp11 juta, yang merupakan sisa uang terakhir yang ia miliki.[10] Setelah modal terkumpul, Dhani dan Harun kemudian berangkat ke Jakarta untuk mencari label rekaman yang akan menaungi Dewa.[11]

1992–1994: Album perdana dan kesuksesan awal

[sunting | sunting sumber]

1995–1997: Terbaik Terbaik dan Pandawa Lima

[sunting | sunting sumber]

1998–1999: Perombakan formasi

[sunting | sunting sumber]

2000–2002: Bintang Lima dan Cintailah Cinta

[sunting | sunting sumber]

2003–2006: Laskar Cinta dan Republik Cinta

[sunting | sunting sumber]

2007–2011: Proyek sampingan

[sunting | sunting sumber]

2012–2019: Kevakuman dan konser reuni

[sunting | sunting sumber]

2012–2019: Kembali ke dapur rekaman

[sunting | sunting sumber]

Gaya musik dan inspirasi

[sunting | sunting sumber]
Queen adalah grup yang paling mempengaruhi Dewa 19.

Pengaruh terbesar bagi Dewa 19 adalah grup musik asal Inggris, Queen.[12]

Elektronik, pemain kibor.[13]

Pengaruh dan pencapaian

[sunting | sunting sumber]

Media Inggris NME menyatakan bahwa Dewa 19 merupakan "salah satu band paling berpengaruh dalam sejarah musik Indonesia", sedangkan Yahoo! Malaysia menyebut mereka sebagai "salah satu band rock paling berpengaruh di Asia Tenggara".

Anggota band

[sunting | sunting sumber]

Diskografi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Meskipun Dhani juga menyanyikan bagian suara satu (lead vocal) pada beberapa lagu, ia tidak dianggap sebagai vokalis Dewa 19.[1]
  2. ^ Kredit grup ini di Spotify terpecah dua yaitu "Dewa 19" dan "Dewa". Total streaming untuk "Dewa 19" adalah 637 juta dan total untuk "Dewa" adalah 284 juta.[5][6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]