Lompat ke isi

Ba 'Alwi

Halaman yang dilindungi semi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ba 'Alawi
با علوى
Keluarga Ba 'Alwi di Indonesia
Region saat iniYemen, Saudi Arabia, Indonesia, Malaysia, Brunei, United Arab Emirates, India, Bangladesh,Singapore, Maldives, Comoros, South Africa, Somalia, Ethiopia, Kenya, Uganda, Tanzania, Democratic Republic of the Congo
Tempat asalHadhramaut
AnggotaKlan: al-Mushayyakh, Al-Aydarus , al-Muhdar, al-Attas, al-Basakut, al-Saqqaf, al-Shahab, al-Haddad, al-Jamalullail, al-Habshi, al-Hamid, al-Khirid, al-Shaykh Abu Bakr, Ba Faqih, Banahsan, al-Qadri, al-Haddar, al-Jufri dll
Keluarga terkaital-Rayyan, Thangal, Nuwaythi, Ba Mashkoor, Ba Rumaidaan, Ba Hamaam, al-Amoodi, Ba Naeemi, Ba Hammudi
TradisiTarekat Ba'Alwi

Ba 'Alwi atau Ba 'Alawi (bahasa Arab: آل باعلوي, translit. al-bā'alawiy) adalah sekelompok keluarga Hadhrami dan kelompok sosial yang berasal dari Hadhramaut di sudut barat daya Semenanjung Arab. Mereka menelusuri garis keturunan mereka kepada seorang tokoh bernama Ubaidillah,yang klaim ketersambungan nasabnya kepada Nabi Muhammad SAW masih menjadi kontroversi karena ketiadaan sumber kitab sejaman yang mencatat Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa [1].

Klan Ba 'Alwi yang berasal dari Tarim, Hadramaut, Yaman, mengaku sebagai keturunan Nabi Islam Muhammad. melalui jalur Ahmad bin Isa bin Muhammad al-Naqib bin Ali al-Uraidi bin Ja'far al-Sadiq bin Muhmmad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Fatimah binti Muhammad. Namun demikian klaim Ba 'Alwi sebagai keturunan Muhammad mendapat banyak kritik dan menjadi kontroversi.[2][3][4][5]

Ba 'Alwi mengklaim Ahmad al-Muhajir bin Isa al-Rumi yang lahir pada tahun 873 (260H), diduga bermigrasi dari Basra ke Hadhramaut pada tahun 931 (320H) untuk menghindari kekerasan sektarian, termasuk invasi pasukan Qaramite ke dalam Kekhalifahan Abbasiyah. Hal ini juga mendapat kritik karena tidak adanya kitab sezaman yang mencatat perpindahannya.[6]

Penyebaran di Indonesia

Abad ke-19 adalah masa gelombang migrasi besar-besaran keluarga Ba’alwi dan imigran Yaman lainnya ke Nusantara. Migrasi ini menyusul perubahan kebijakan Kolonial Belanda yang secara perlahan menjadikan wilayah Jawa dan kepulauan lain di Nusantara terbuka bagi pasar internasional.[7] Perpindahan mereka ke Nusantara didorong faktor kemiskinan.[8] Negeri Hadramaut pada akhir abad ke-19 itu mengalami perang saudara antara Al-Quwaiti dan Al-Khatiri, mereka memperebutkan kekuasaan di Hadramaut. Bahkan kekayaan Hadramaut tahun 1930 hanya dapat memenuhi kebutuhan seperempat penduduknya. Padahal, penting dicatat, pada tahun itu 20 sampai 30% penduduk Hadramaut tinggal diberbagai Negara Lautan India [9]

Di Nusantara, mereka bekerja di bidang perkebunan, karyawan pabrik, tukang kebun, kurir dan lain-lain. Selain itu, ada juga yang bekerja pada pemerintahan kolonial Belanda seperti Utsman bin Yahya yang diangkat menjadi mufti (yang bertugas berfatwa) Belanda di Batavia. Utsman pulalah yang kemudian mengalami benturan dengan ulama-ulama Banten yang merupakan murid-murid Syekh Nawawi dan Syekh Abdul Karim. Hal itu, dikarenakan fatwa keagamaan Utsman tentang haramnya memberontak kepada Belanda, dan mereka yang melakukannya dianggap terkena delusi agama. Fatwa itu terkait pemeberontakan rakyat Banten pada tahun 1888 M.[10]Seperti di Pulau Jawa, di Aceh juga tidak jauh berbeda, terjadi penghianatan dari oknum Ba’alwi terhadap perjuangan rakyat Aceh dalam melawan Belanda, bahkan lebih mengenaskan.

Setelah kemerdekaan Indonesia tahun 1945, keluarga Ba’alwi banyak yang aktif dalam perpolitikan Indonesia, diantaranya D.N. Aidit yang menjadi Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI). Pengakuan bahwa Aidit adalah nama marga dari yaman diungkapkan oleh anak Aidit, Ilham Aidit.[11]Pengakuan ini bertentangan dengan informasi dari perkumpulan marga Aidid.[11] Klaim DN Aidit keturunan Ba Alawi telah dibantah Fadli Zon dan Rabithah Alawiyah.[12] Aidit kemudian dihukum mati di Boyolali pada 23 November 1965 karena pengkhiantan kepada Negara Indonesia.[13] Selain Aidit, marga Ba’alwi yang menjadi anggota PKI juga adalah Ahmad Sofyan Baroqbah. Ia dieksekusi mati pada 19 Januari 1974, setelah diburu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia selama bertahun-tahun di Kalimantan Barat.[14] Seorang marga Ba’alwi di Kalimantan Timur, Fahrul Baraqbah, juga anggota PKI yang ditangkap pasca meletusnya peristiwa 1965[14].

Ada juga Habib yang ikut berjuang bagi kemerdekaan Indonesia seperti Habib Habib Ali Kwitang, Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, Habib Salim Bin Jindan, Habib Syeikh Al Athas, Habib Syeikh Al Athas, Habib Syarif Sultan Abdul Hamid II dan Habib Ahmad Assegaf.[15] Ba Alawi juga terlibat dalam Perang Diponegoro yaitu laskar Basyaiban.[16]Imam Bonjol juga masih keturunan Ba Alawi.[17] Banyak dari klaim tersebut telah dibantah oleh sejarawan Prof. Anhar Gonggong .[18]Yayasan Sultan Hamid sudah membantah kembali pernyataan Prof. Anhar Gonggong. [19]Peran Habib Ali Kwitang dalam perjuangan kemerdekaan diakui PWNU DKI yang mengusulkan gelar pahlawan.[20] Pemprov Sulawesi Tengah juga secara resmi mengajukan Habib Idrus Bin Salim Al Jufri sebagai pahlawan nasional.[21]. Beliau juga dikenal sebagai pendiri Alkhairaat sebuah organisasi Islam besar di Sulawesi Tengah. Beberapa keturunan Ba'Alawi di Indonesia antara lain diklaim sebagai Abdullah bin Syeikh al-Aydarus, Habib Ali Kwitang, Ali Alatas, Alwi Shihab, Raden Saleh, [[Halimah Alaydrus]], [[Quraish Shihab]], [[Syech bin Abdul Qodir Assegaf]], [[Husein bin Ja'far Al Hadar]] dan Hamid Algadri. Habib Luthfi bin Yahya dari Pekalongan termasuk daftar The 500 Most Influential Muslims untuk tahun 2024,[22] yang disusun tahunan oleh Georgetown University's Prince Al-Waleed Center for Muslim–Christian Understanding and the Royal Islamic Strategic Studies Centre of Jordan. Kredibilitas dan objektivitas lembaga penyusun daftar tersebut mendapatkan kritik karena afiliasinya dengan anggota dari klan Ba'Alawi. [23]

Mantan presiden Indonesia KH Abdurrahman Wahid juga mengaku keturunan Ba Alwi.[24] Guru Sekumpul termasuk keturunan Ba Alwi dan Haulnya diperingati di masjid Jami Ba Alwi Kalimantan Selatan oleh para Habib.[25]Kerajaan Pontianak didirikan keturunan Ba Alwi Abdurrahman Al Kadrie.[26]

Kontroversi Nasab

Marga Ba’alwi mengaku sebagai keturunan Nabi Islam Muhammad. dengan urutan nasab sebagai berikut: Alwi (w.400H) bin Ubaidillah (w.383H) bin Ahmad (w.345H) bin Isa al-Naqib (w.300H) bin Muhammad al-Naqib (w.250H) bin Ali al-Uraidi (w.210H) bin Ja’far al-Sadiq (w.148H) bin Muhammad al-Baqir (w.114H) bin Ali Zaenal Abidin (w.97H) bin Sayidina Husain (w.64H) bin Siti Fatimah al-Zahra (w.11H) binti Muhammad.[27]

Sayangnya, nasab seperti di atas tersebut, tidak terkonfirmasi dalam kitab-kitab nasab primer yang mu’tabar (yang diakui oleh ahli). Kesimpulan seperti itu bisa dijelaskan, karena kitab-kitab nasab yang ditulis berdekatan dengan masa hidupnya Ubaidillah tidak mencatat namanya sebagai anak dari Ahmad bin Isa [28].

Ba’alwi mencatat, bahwa tahun hijrah Ahmad bin Isa ke Hadramaut adalah tahun 317H,[29] dan tahun wafatnya adalah tahun 345H.[27] Jika Ahmad bin Isa, pada tahun 234H berumur 20 tahun, maka berarti ketika hijrah itu ia telah berumur 103 tahun, dan ketika wafat ia telah berumur 131 tahun. Sangat janggal, ada seseorang yang sudah tua renta yang berumur 103 tahun berpindah dari Basrah ke Hadramaut dengan jarak lebih dari 2000 km.[30]

Nama "Ba-Alawi" telah disebut dalam buku abad 8. Sebuah manuskrip yang ditulis Imam Tirmidhi antara 589 H, membantah kliam ini dengan penyebutan nama Muhammad Sahib Mirbath dari keluarga Ba'alawi.[31][32] Ahli keturunan dari abad 8 Hijriah, Bahaudin Al-Janadi dalam bukunya menulis, "As-Suluk Fi Tabaqatil Ulama Wal Muluk"[33] said:

Among them (Bait Abi Alawi) is Hasan bin Muhammad bin Ali Ba 'Alawi (who belongs to the Alawi lineage), he is a jurist who memorizes outside the head of the Al-Wajiz book is imam Ghazali" (volume 2, page 463).

Ilmu genetika memiliki postulat mengenai Y DNA yang mengatakan bahwa Y DNA bersifat non recombinant [34] [35] dan SNP sebagai penanda genetis bermutasi pelan dengan kecepatan (0.67 sampai 0.99) × 10 pangkat (−9) per base pair per year [36] . Tiap SNP akan membentuk grup dan grup ini disebut haplogroup. Sebuah haplogroup merepresentasikan semua keturunan dari seorang leluhur yang memiliki mutasi SNP unik tersebut. Jadi dengan kata lain , sebuah haplogroup adalah sekelompok orang yang secara bersama memiliki SNP unik tertentu.Mereka bisa memiliki secara bersama lebih dari satu SNP , tapi mereka dipastikan memiliki satu SNP unik yang sudah ditunjuk sebagai nama dari haplogroup tersebut. Jika seorang leluhur memiliki mutasi SNP tertentu tersebut , maka haplogroup tersebut akan meliputi semua keturunan dari leluhur tersebut. Tiap pria yang bukan keturunan dari leluhur tersebut tidak akan memiliki mutasi SNP dimaksud dan secara definisi bukan bagian dari haplogroup tersebut [37].

Klaim nasab Ba'alwi sebagai keturunan langsung Muhammad kini mengalami keraguan serius akibat hasil tes DNA yang menunjukkan ketidaksesuaian [38]. Berdasarkan proyek Ba 'Alawi di familytreedna [39] , individu-individu yang tergabung dalam proyek tersebut memiliki haplogroup yang tidak seragam [40] , sementara Bani Quraish (dimana Rasulullah Muhammad saw termasuk bagian darinya [41]) berada dalam haplogroup J1[42] [43] .Haplogroup J1 diakui sebagai penanda genetik dari ras arab [44]. Sementara keturunan lurus laki-laki dari Husein bin Ali berupa haplogroup J1-FGC30416[45] dan Ali bin Abi-Thalib haplogroup J1-FGC10500[46] yang juga menginduk pada haplogroup cluster J1. Temuan ini mengindikasikan bahwa garis keturunan Ba'alwi tidak lurus dari Muhammad, melainkan memiliki jalur yang berbeda secara genetis . [47][48]

Penelitian yang dilakukan oleh Familytreedna menunjukkan bahwa sekitar 117 pria yang tergabung dalam proyek Ba'alwi familytreedna telah menjalani tes Y-DNA, dan hasilnya mereka memiliki haplogroup yang beragam .[47][49] Ada individu dari keluarga Al-Habsyi (dari Indonesia), Jamalul Lail, Al Hadi (dari Indonesia) dan Assegaf yang memiliki haplogroup G.[50] [51] Seperti yang ditunjukkan di [[1]] dan publikasi Abu Amero [52], bangsa Arab memiliki beragam Y-DNA haplogroup dengan haplogroup J1 dalam jumlah terbanyak.[53] . Sampai sampel DNA Muhammad tersedia, tidak ada kepastian 100% dalam menentukan haplogroup keturunan Nabi Muhammad SAW . Dan hampir tidak pernah ada kepastian mengenai leluhur/keturunan yang 100% terbukti benar , terutama bila berdasarkan lisan dan rekaman catatan. [54] Banyak juga yang dikenal keturunan Nabi Muhammad tetapi berhaplogrup G yaitu Sadah Al-Shirazi, Sadah Qazwini, Sadah An-Na’imi, Sadah Al-Jammaz Al-Hasani, Sadah Al-Mathbaqani, Sadah An-Nasur Al-Idrisi Al-Hasani (Jordan), Sadah Al-Barzanji (Musawi-Husaini), Sadah Al-Bayat, Sadah Al-Musawi, Sadah Al-Rifa’i Al-Musawi, Sadah Haidari, Sadah Musya’syain.[55].[56].


Ahli yang mendukung Nasab Ba Alawi

Menurut sejarahwan dan ahli nasab,[57] seperti: Ibn Tabataba,[58] Baha al-Din al-Jindi,[59] Ibn Anba,[60] Muhammad al-Kadhim,[61] al-Amidi al-Najafi,[62] Siraj al-Din al-Rifai,[63] Shams al-Din al-Sakhawi,[64] Ibn Hajar al-Haytami,[65] Ibn Shadqam,[66] Al-Muhibbi,[67] Yahya Muhammad Hamid ed-Din,[68] keluarga Ba Alawi terhubung dengan nabi Muhammad.

Sejumlah sarjana Muslim yang mendukung Ba Alawi keturunan Nabi adalah : mantan Mufti Mesir Shaikh Ali Jum'ah,[69] Sayyid Usamah Al-Azhari of Al-Azhar University in Egypt,[70] Iranian Ayatollah Sayyid Mahdi Rajai,[71][72] dan ahli nasab dari Arab Saudi Sharif Anas bin Yaqub Al-Kutaby,[73] juga mendukung nasab Ba Alawi tersambung ke Nabi Muhammad. .

Daftar Marga

Berikut daftar marga klan Ba'Alwi:[74][75]

No. Nama Marga (Latin) Nama Marga (Arab)
1 Al-Attas العطّاس
2 Al-Aydarus العيدروس
3 Al-Aydid آل عيديد
4 Ba Aqil باعقيل
5 Al-Maqdi المقدي
6 Ba Abud باعبود
7 Al-Bar البار
8 Ba Surrah باصره
9 Al-Baydh البيض
10 Balfaqih بلفقيه
11 Al-Habshi الحبشي
12 Al-Haddad الحدّاد
13 Al-Haddar الهدار
14 Al-Hadi الهادي
15 Al-Hamid الحامد
16 Jamalullail جمل الليل
17 Al-Jufri الجفري
18 Al-Junied الجنيد
19 Al-Kaf الكاف
20 Khaniman خنيمان
21 Al-Mashoor المشهور
22 Al-Muhdhar المحضار
23 Al-Musawa المساوى
24 Al-Mushayyakh آل مشيَّخ
25 Al-Mutahar مطهر
26 Al-Saqqaf السقاف
27 Al-Shihabuddin آل شهاب الدين
28 Al-Shatiri الشاطري
29 Al-Sheikh Abu Bakr آل الشيخ أبو بكر
30 Bin Sumaith بن سميط
31 Bin Yahya ابن يحيى
32 Al-Ayun الأعين
33 Azamat Khan عظمات خان
34 Al-Ba Hashim باهاشم
35 Al-Ba Rum الباروم
36 Al-Ba Sakut البا سكوتا
37 Al-Ba Haroon Jamalullail باهارون جمل الليل
38 Al-Ba Raqbah بارقبة
39 Bin Haroon بن هارون
40 Bin Hashim بن هاشم
41 Bin Murshed بن مرشد
42 Al-Bin Shahel آل بن سهل
43 Bin Jindan بن جندان
44 Al-Hinduan الهندوان
45 Al-Hiyed الحييد
46 Al-Ibrahim الإبراهيم
47 Al-Jadid جديد
48 Al-Khirid الخرد
49 Al-Nadhiry النضيري
50 Al-Adani العدنى
51 Al-Mazimi المازيمي
52 Al-Tapiri التابيري
53 Ba Alawi باعلوي
54 Ba Faraj باعفاج

Referensi

  1. ^ Utsman al Bantani, Imaduddin (2024). Membongkar Skandal Ilmiah dan Genealogi Sejarah Ba 'Alwi (PDF). Banten: Maktabah Nahdlatul Ulum. 
  2. ^ Tabaqat al-Khawass Ahl al-Sudur wa al-Albab oleh Ahmad bin Sulaiman Abu Bakrah al-Turbani
  3. ^ Nashab al-Qurasy wa al-Hashimi oleh Murad Syukri Suwaidan
  4. ^ Asbab al-Nuzul oleh Sheikh Muqbil al-Wada'i
  5. ^ Imaduddin Utsman Al-Bantani 2024.
  6. ^ Imaduddin Utsman al-Bantani (2024-04-03). "Menjawab Ludfi Rochman Tentang Terputusnya Nasab Habib". RMI-NU Banten. 
  7. ^ Burhanuddin 1999.
  8. ^ Tubagus & Tim Peduli Sejarah Islam Indonesia, hlm. 29.
  9. ^ Tubagus & Tim Peduli Sejarah Islam Indonesia, hlm. 189.
  10. ^ Utsman bin Yahya 1890, hlm. 22.
  11. ^ a b "Simpang Siur Kabar DN Aidit Keturunan Rasulullah". Republika Online. 2018-11-20. Diakses tanggal 2024-09-14. 
  12. ^ https://fajar.co.id/2022/08/20/budiman-pdip-bilang-dn-aidit-keturunan-arab-fadli-zon-beri-bantahan-begini/
  13. ^ Petrik Matanasi (2018). "Jasir Hadibroto dan Eksekusi Mati D.N. Aidit". Tirto.id. 
  14. ^ a b Petrik Matanasi (2017). "Sayid Komunis yang Diburu Tentara Baret Merah". Tirto.id. 
  15. ^ https://nasional.sindonews.com/read/842327/15/7-habib-yang-memiliki-peran-dalam-kemerdekaan-ri-nomor-5-ciptakan-mars-hari-merdeka-1659262035/30
  16. ^ https://journal.kurasinstitute.com/index.php/bip/article/view/468
  17. ^ https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/silsilah-imam-bonjol-pahlawan-nasional-asal-sumatra-barat-20CJW5WII3D
  18. ^ Rhoma Irama Official (2024-07-26), BISIKAN RHOMA # 135: MENANGGAPI PENGKLAIMAN SEJARAH OLEH OKNUM HABIB, PROF ANHAR GONGGONG KETAWA AJA, diakses tanggal 2024-10-25 
  19. ^ https://www.rri.co.id/nasional/345906/yayasan-sultan-hamid-ii-luruskan-kekeliruan-anhar-gonggong
  20. ^ https://www.nu.or.id/daerah/pwnu-jakarta-usulkan-habib-ali-kwitang-sebagai-pahlawan-kemerdekaan-o80e3
  21. ^ https://media.alkhairaat.id/sis-aljufri-kembali-diusulkan-jadi-pahlawan-nasional/
  22. ^ "The 500 Most Influential Muslims for 2024" (PDF). themuslim500.com. 8 October 2023. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 20 October 2023. Diakses tanggal 4 December 2023. 
  23. ^ Gus Aziz Jazuli, Lc, MH (2024-10-10), 500 Tokoh Paling Berpengaruh Di Dunia Yang Pertama Adalah .... Habib ??!! ~ KH Imaduddin Utsman, diakses tanggal 2024-10-27 
  24. ^ https://sport.suaramerdeka.com/news/97613422340/presiden-ri-ke-4-gus-dur-ternyata-seorang-habib-dari-klan-baalawi-yaman
  25. ^ https://wasaka.kalselprov.go.id/ribuan-warga-antusias-hadiri-peringatan-isra-miraj-dan-haul-guru-sekumpul-di-masjid-jami-al-baalawi-gambut/
  26. ^ https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/30/100000479/kesultanan-pontianak--berdirinya-perkembangan-dan-raja-raja
  27. ^ a b Alya Zulfikar (15 September 2023). "Inilah Silsilah Habib Rizieq Shihab. Keturunan Ke-38 Nabi Muhammad". 
  28. ^ Utsman, Imaduddin (2024). Hujjah Batalnya Nasab Ba Alwi (PDF). Banten: Maktabah Nahdlatul Ulum. 
  29. ^ Ali bin Abu Bakar al-Saqran & 895.
  30. ^ Al-Khatib al-Bagadadi 1422H, hlm. 520 j.13.
  31. ^ BUKTI SEZAMAN Nama "UBAIDILLAH" Tertulis dengan Jelas sebagai Putra Ahmad bin Isa an-Naqib. Diakses tanggal August 29, 2024. 
  32. ^ "مخطوط-سنن-الترمذي-نسخه-الكروخي" (dalam bahasa Arab). Diakses tanggal August 29, 2024. 
  33. ^ Al-Janadi, Bahauddin. السلك فى طبقة العلماء والملك. hlm. 463. 
  34. ^ Calafell, Francesc (2017). "The Y chromosome as the most popular marker in genetic genealogy benefits interdisciplinary research". Hum Gen. doi:10.1007/s00439-016-1740-0. 
  35. ^ Murci, Lluís Quintana (2001). "The human Y chromosome: the biological role of a "functional wasteland"". J Biomed Biotechnol. doi:10.1155/S1110724301000080. 
  36. ^ Balanovsky, Oleg (2017). "Toward a consensus on SNP and STR mutation rates on the human Y-chromosome". Hum Genet. doi:10.1007/s00439-017-1805-8. 
  37. ^ Vance, David (2020). The Genealogist's Guide to Y-DNA Testing for Genetic Genealogy. J. David Vance, 2020. hlm. Part 6. ISBN 9798621504779. 
  38. ^ Utsman al Bantani, Imaduddin (2024-04-28). "Debat DNA Padasuka TV: Dr. Sugeng Sugiharto". RMI NU Banten. Diakses tanggal 2024-08-07. 
  39. ^ Alawi, Huseini. "Ba 'Alawi". Familytreedna. Diakses tanggal 2024-08-08. 
  40. ^ FamilyTreeDNA. "Ba'Alwi Sadah DNA Project Result". Diakses tanggal 2024-06-22. 
  41. ^ Rachman, Muhammad Hanif (2023-10-18). "Mengenal Suku Quraisy dan 7 Keistimewaanya". Nahdlatul Ulama. Diakses tanggal 2024-08-08. 
  42. ^ FamilyTreeDNA. "Quraysh & Banu-Hashem DNA Project Result". 
  43. ^ Alharazi, Abdullah. "Quraysh & Banu-Hashem". Familytreedna. Diakses tanggal 2024-08-08. 
  44. ^ bin Ibrahim, Syech Kholil. Al Muqaddimat fi Ilmil Ansab. hlm. 190. 
  45. ^ FamilyTreeDNA. "Hashem & Y-DNA cousins (FGC8712 & L862 Geography) - Background". 
  46. ^ FamilyTreeDNA. "Quraysh & Banu-Hashem - Background". 
  47. ^ a b "Nasab Klan Baalwi dalam Perspektif Genealogi Genetik by Sugeng Sugiharto". utas.me (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-26. 
  48. ^ Utsman al Bantani, Imaduddin (2024-04-28). "Debat DNA Padasuka TV: Dr. Sugeng Sugiharto". RMI NU Banten. Diakses tanggal 2024-08-08. 
  49. ^ Huseini, Alawi. "Ba 'Alawi Sadah DNA Project". Familytreedna. Diakses tanggal 2024-08-02. 
  50. ^ Padasuka TV (2024-08-30), Terbongkar Hasil Test YDNA Habib Agus Arsal Alhabsyi, Masih Keturunan Rosulullah..???, diakses tanggal 2024-10-26 
  51. ^ Sugeng Sugiharto (2024-08-10), Pengumuman: Data test YDNA Seorang Baalwi yang juga pribumi, diakses tanggal 2024-10-26 
  52. ^ Amero, Abu (2009). "Saudi Arabian Y-Chromosome diversity and its relationship with nearby regions". BMC Genetics. 10 (59). doi:https://doi.org/10.1186/1471-2156-10-59 Periksa nilai |doi= (bantuan). 
  53. ^ "Ba'Alawi sadah DNA Project السادة آل باعلوي - Y-DNA Colorized Chart". 
  54. ^ "Family Tree DNA Discovers Y-DNA Signature That Might Represent the Prophet Mohammed"". Diakses tanggal 2024-08-8. 
  55. ^ https://islami.co/untuk-kiai-imaduddin-dan-krt-faqih-wirahadiningat-tes-dna-sebagai-dalil/
  56. ^ https://www.faktakini.info/2023/11/rumail-abbas-tes-dna-keluarga-al-idrisi.html#gsc.tab=0
  57. ^ الجفري, حاتم بن محمد. السادة آل علوي العريضيون الحسينيون (PDF). بيروت، لبنان: منشورات ضفاف. hlm. 131. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 August 2021. 
  58. ^ ابن طباطبا, يحيى بن محمد بن القاسم. أبناء الإمام في مصر والشام "الحسن والحسين رضي الله عنهما" (PDF). الرياض، السعودية: مكتبة جل المعرفة. hlm. 167. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 August 2021. 
  59. ^ الجندي, محمد بن يوسف بن يعقوب. السلوك في طبقات العلماء والملوك (PDF). الثاني. صنعاء، اليمن: مكتبة الإرشاد. hlm. 135. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 August 2021. 
  60. ^ الزركلي, خير الدين (2002). الأعلام (PDF). الأول. بيروت، لبنان: دار العلم للملايين. hlm. 177. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 April 2021. 
  61. ^ اليماني, محمد كاظم. النفحة العنبرية في أنساب خير البرية (PDF). قم، إيران: مكتبة آية الله العظمى المرعشي النجفي. hlm. 52. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 August 2021. 
  62. ^ الحسيني, محمد بن أحمد بن عميد الدين. بحر الأنساب المسمى بالمشجر الكشاف لأصول السادة الأشراف (PDF). دار المجتبى. hlm. 75. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-28. 
  63. ^ الرفاعي, عبد الله محمد سراج الدين. صحاح الأخبار في نسب السادة الفاطمية الأخيار. دمشق، سوريا: دار العراب. hlm. 122. 
  64. ^ السخاوي, محمد بن عبد الرحمن. الضوء اللامع لأهل القرن التاسع. الخامس. بيروت، لبنان: دار الجيل. hlm. 59. 
  65. ^ الهيتمي, أحمد بن محمد. معجم ابن حجر الهيتمي (PDF). hlm. 31. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-09-19. 
  66. ^ الحسيني, ضامن بن شدقم. تحفة الأزهار وزلال الأنهار في نسب أبناء الأئمة الأطهار. الثالث. التراث المكتوب. hlm. 94. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-29. 
  67. ^ المحبي, محمد بن فضل الله. خلاصة الأثر في أعيان القرن الحادي عشر (PDF). الأول. hlm. 71، 82. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 December 2019. 
  68. ^ السقاف, أحمد بن عبد الله. خدمة العشيرة (PDF). جاكرتا، إندونيسيا: المكتب الدائمي لإحصاء وضبط أنساب السادة العلويين. hlm. ز. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 August 2021. 
  69. ^ "Syekh Ali Jum'ah: Nasab Sadah Ba'alawi valid keturunan Rasulullah". YouTube. 22 July 2024. Diakses tanggal August 18, 2024. 
  70. ^ "Syekh Dr. Usamah Assayyid Al Azhari Bahas Sadah Ba'alawy". YouTube. 13 June 2024. Diakses tanggal August 18, 2024. 
  71. ^ "Sayyid Mahdi Raja'i pentahqiq kitab Andalan Imad, mengakui Ba'Alawi". YouTube. 25 June 2024. 
  72. ^ Pengikut Sekte Imadiyah Makin Tergoncang!! Sayyid Mahdi Roja'i Mengakui Ba'alawiy!!. 2024-06-26. Diakses tanggal 2024-08-30 – via YouTube. 
  73. ^ بن يعقوب الكتبي, الشريف أنس (January 30, 2017). "السادة آل باعلوي لآلِئُّ منثورة في بحر آل الرسول ." shabwaah-press.info (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-30. 
  74. ^ "أنسآب السادة العلويين آل باعلوي" [Genealogy of the Alawite masters, the Ba'alawi family]. Shabwaah Press (dalam bahasa Arab). Diakses tanggal September 11, 2014. 
  75. ^ "Gelar Keluarga Alawiyyin Habaib". Ustaz Syed Faiz. 16 February 2013. Diakses tanggal September 11, 2014. 

Bibliografi

  • Jajat Burhanuddin (1999). Diaspora Hadrami di Indonesia. Studia Islamika. 
  • Tim Peduli Sejarah Islam Indonesia, Tubagus M. Nurfadil Satya (ed.). Sejarah Ba Alawi Indonesia: Dari Konflik Dengan Al-irsyad Hingga Dengan Keluarga Walisongo. Serang. hlm. 29. 
  • Ali bin Abu Bakar al-Sakran (w.895H) (w.895H). Al-Burqat al-Musyiqah Fi Dikri Libas al-Hirqah al-Aniqah (Al-Burqoh). 
  • Al-Khatib al-Bagadadi (1422H). Tarikh Bagdad. Dar al-Garbi al-Islami, Beirut. 
  • Utsman bin Yahya (1890). Manhaj al-Istiqamat fi al Diin bi al-Salamat. Jakarta: Maktabah AlMadaniyah. 
  • L.W.C. Van den Berg (1989). Le Hadramaut et Les Colonies Arabes Dan I’Achipel Indien (diterjemahkan "Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara"). Jakarta: INIS. 
  • Imaduddin Utsman Al-Bantani (2024). Membongkar Skandal Ilmiyah Sejarah & Genealogi Ba’alwi. Banten.