Lompat ke isi

Cica daun sayap biru

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Desember 2024 14.33 oleh Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib) (Muhammad Anas Sidik memindahkan halaman Cica-daun sayap-biru ke Cica daun sayap biru: Judul salah eja)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Cica-daun sayap-biru
Cica-daun sayap-biru dari India selatan
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. cochinchinensis
Nama binomial
Chloropsis cochinchinensis
Gmelin, 1789

Cica-daun sayap-biru adalah sejenis burung pengicau dari famili Chloropseidae. Nama ilmiahnya adalah Chloropsis cochinchinensis Gmelin, 1789. Sedangkan dalam bahasa Inggris spesies ini dikenal dengan nama Blue-winged Leafbird atau Jerdon's Leafbird. Nama lain Cica-daun adalah Burung daun atau Murai daun (nama perdagangan).

Cica-daun sayap-biru memiliki tubuh berukuran sedang. Panjang tubuhnya mencapai 17 cm. Tubuhnya berwarna hijau terang dengan bagian sayap dan ekor berwarna biru. Pada pejantan, warna bagian tenggorokannya adalah hitam.[2]

Seperti umumnya cica-daun, seluruh tubuh didominasi warna hijau terang (hijau daun), sementara pipi dan tenggorokan burung jantan berwarna hitam berkilau. Perbedaan dengan cica-daun yang lain, seperti tercermin dari namanya, yakni bulu terbang pada sayap dan tepi ekor dengan warna kebiruan terang. Jantan umumnya memiliki warna kekuningan seperti kalung di dada, tepat di bawah warna hitam. Kedua jenis kelamin memiliki sepasang setrip malar biru berkilau di sisi dagunya.[butuh rujukan]

Iris mata berwarna coklat, paruh hitam, dan kaki abu-abu kebiruan.[butuh rujukan]

Kebiasaan dan Penyebaran

[sunting | sunting sumber]
Cica-daun sayap-biru dari Kuningan, Jawa Barat

Burung yang tidak mudah teramati di alam, karena tersamar oleh warnanya. Kecuali apabila terdengar kicauannya yang merdu.

Menghuni hutan primer dan sekunder tua di dataran rendah serta perbukitan sampai ketinggian 1.000 m di Sumatra, dan sampai 1.500 m di Jawa. Tinggal di pohon-pohon besar, tetapi sering pula teramati mencari makanan di belukar. Sendiri, berpasangan, atau dalam kelompok kecil; kadang-kadang berbaur dengan jenis yang lain.

Makanannya terutama serangga, laba-laba, ulat dan buah-buahan lunak serta biji-bijian. Diketahui pula memangsa moluska kecil.

Sarangnya berbentuk cawan, tersusun dari bahan-bahan yang halus bercampur dengan sarang laba-laba. Telur 2-3 butir, berwarna keputih-putihan dengan totol-totol kehitaman. Di Jawa Barat tercatat bersarang bulan Februari, April, dan Juli.

Suara berupa nyanyian yang merdu, serupa bunyi suling dan panggilan yang nyaring, cuk, ciwiit... atau cuk-cuk, ciwiiit...

Burung ini menyebar luas mulai dari India, Tiongkok barat daya, Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, Sumatra dan pulau-pulau sekitarnya, Kalimantan termasuk pula di Natuna, dan Jawa.

Status Konservasi

[sunting | sunting sumber]

Cica-daun sayap-biru memiliki tiga ras di Indonesia, yakni C.c. icterocephala di Sumatra, C.c. nigricollis di Jawa, serta C.c. viridinucha di Kalimantan. Terdapat satu ras lagi di Kalimantan, C.c. flavocincta, tetapi terbatas menyebar di sekitar Kinabalu, Malaysia.

Jenis-jenis cica-daun lainnya yang ada di Indonesia adalah:

1. Cica-daun besar (C. sonneratii)

sayap dan ekor hijau, bercak biru di pundak, paruh besar. Betina dengan tenggorokan kuning. 22 cm.

2. Cica-daun kecil (C. cyanopogon)

sangat mirip cica-daun besar, hanya ukurannya lebih kecil (17 cm) dan tidak punya bercak biru di bahu. Betina, tenggorokan hijau.

3. Cica-daun dahi-emas (C. aurifrons)

dahi kekuningan pada yang jantan. 19 cm.

4. Cica-daun sumatra (C. venusta)

paling kecil, 14 cm. Dahi dan sisi kepala biru terang (jantan), tenggorokan biru terang (betina).

Karena keindahan warna dan suaranya, cica-daun merupakan salah satu incaran penggemar burung. Di pasar, burung ini dikenal dengan nama umum murai daun. Belum ada informasi mengenai sejauh mana pengaruh perdagangan jenis ini terhadap populasinya di alam di Indonesia.

Burung ini belum dilindungi oleh undang-undang.

Bahan Bacaan

[sunting | sunting sumber]
  • King, B., M. Woodcock, and E.C. Dickinson. 1975. A Field Guide to The Birds of South-East Asia. Collins. London. ISBN 0-00-219206-3
  • MacKinnon, J. 1993. Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2
  • MacKinnon, J., K. Phillipps, and B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-579-013-7

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

(Inggris) IUCN Red Data on Chloropsis cochinchinensis, diakses 31/07/2006

  1. ^ BirdLife International (2016). "Chloropsis moluccensis". Diakses tanggal 27 May 2021. 
  2. ^ Budiman, M. Asyief Khasan (2017). Burung-Burung di Kawasan Konservasi Pulai Gading JOB Pertamina - Talisman Jambi Merang Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Jakarta Selatan: PT Indocarbon Nusantara. hlm. 57. ISBN 978-602-50308-0-2.