Suster Keramas
Suster Keramas | |
---|---|
Berkas:Suster-keramas.jpg | |
Sutradara | Helfi Kardit |
Produser | Ody Mulya Hidayat |
Ditulis oleh | Abbe Ac |
Pemeran | Rin Sakuragi Herfiza Novianti Rizky Mocil Zidni Adam Shinta Bachir |
Distributor | Maleo Pictures |
Tanggal rilis | 31 Desember 2009 |
Durasi | 82 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Suster Keramas adalah film horor komedi dewasa Indonesia yang diproduksi oleh Maxima Pictures dan didistribusikan oleh Maleo Pictures. Film ini disutradarai oleh Helfi Kardit dan dibintangi oleh Rin Sakuragi, Herfiza Novianti, Rizky Mocil, Zidni Adam, dan Shinta Bachir.
Film ini berkisah mengenai seorang wisatawan Jepang (Rin Sakuragi) yang mencari saudaranya yang berprofesi sebagai suster di Indonesia. Ironisnya, saudaranya itu ternyata sudah meninggal.[1]
Suster Keramas dirilis di Indonesia pada 31 Desember 2009. Tiket film Suster Keramas telah terjual sebanyak lebih dari 800.000 tiket, sementara film lokal lain pada saat itu sulit untuk menjual 300.000 tiket.[2] Namun, film ini mengundang kontroversi karena dinilai hanya mengumbar tubuh perempuan saja.[3][2]
Sinopsis
Tanggapan
Tiket film Suster Keramas berhasil terjual sebesar lebih dari 800.000 tiket.
Suster Keramas dikritik hanya mengeksploitasi adegan vulgar[3][2], seperti yang dinyatakan oleh mahasiswa dari aktivis Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya dalam aksi protesnya 8 Januari 2010.[4] Mereka menyatakan bahwa Suster Keramas hanya mengeksploitasi tubuh perempuan, serta menurunkan harkat wanita. Produser film ini Ody Mulya Hidayat menyatakan bahwa tuduhan tersebut merupakan salah persepsi, serta mengatakan bahwa mereka hanya memberikan hiburan saja.[3][2]
Kontroversi
Sebelumnya, Maxima Production berusaha mengundang bintang porno Jepang Maria Ozawa untuk bermain film di Indonesia, namun dibatalkan karena penentangan oleh ormas Islam seperti Front Pembela Islam.[3] Pihak Maxima menyatakan bahwa mereka sudah terlanjur kontrak dengan manajemen Miyabi, sehingga mereka mengambil bintang lain, yaitu Rin Sakuragi.[3][5]
Dengan kedatangan bintang porno Rin Sakuragi, film ini menimbulkan kontroversi. Mahasiswa dari Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya melakukan demonstrasi pada Jumat, 8 Januari 2010, karena menilai bahwa film itu penuh dengan adegan vulgar dan tidak mendidik.[4] Massa dari Himpunan Mahasiswa Keperawatan Sulawesi melancarkan unjuk rasa di Makassar, meminta pencabutan izin edar film ini.[6] Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari menilai film ini berbau porno.[7] Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Samarinda, Kalimantan Timur, meminta agar film ini dilarang.[8][2] Majelis di Palembang sendiri telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan film ini haram.[2] MUI pusat mendukung pilihan tersebut, namun tidak mengeluarkan fatwa terhadap film ini.
Referensi
- ^ Suster Keramas, diakses pada 1 Januari 2010
- ^ a b c d e f Siahaan, Armando. "Sex and Gore Sell at the Indonesian Box Office" (dalam bahasa Bahasa Inggris). Jakarta Globe.
- ^ a b c d e Muharrami, Novi. "Tak Ada Miyabi, Rin Sakuragi Pun Jadi" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Okezone.
- ^ a b "Film Suster Keramas kembali Menuai Protes" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Metro TV News. 2010.
- ^ 'SUSTER KERAMAS', Pencarian Saudara Yang Hilang, KapanLagi.com
- ^ (2010). Mahasiswa Perawat Tolak Film "Suster Keramas". Kompas.
- ^ (2010) porno&catid=103:film&Itemid=149 Menteri Perempuan nilai 'Suster Keramas' berbau porno. Waspada Online.
- ^ "Film "Suster Keramas" Dicekal MUI" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Kompas. 2009.