Lompat ke isi

Suster Keramas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Suster Keramas
Berkas:Suster-keramas.jpg
SutradaraHelfi Kardit
ProduserOdy Mulya Hidayat
Ditulis olehAbbe Ac
PemeranRin Sakuragi
Herfiza Novianti
Rizky Mocil
Zidni Adam
Shinta Bachir
DistributorMaleo Pictures
Tanggal rilis
31 Desember 2009
Durasi82 menit
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia

Suster Keramas adalah film horor komedi dewasa Indonesia yang diproduksi oleh Maxima Pictures dan didistribusikan oleh Maleo Pictures. Film ini disutradarai oleh Helfi Kardit dan dibintangi oleh Rin Sakuragi, Herfiza Novianti, Rizky Mocil, Zidni Adam, dan Shinta Bachir.

Film ini berkisah mengenai seorang wisatawan Jepang (Rin Sakuragi) yang mencari saudaranya yang berprofesi sebagai suster di Indonesia. Ironisnya, saudaranya itu ternyata sudah meninggal.[1]

Suster Keramas dirilis di Indonesia pada 31 Desember 2009. Tiket film Suster Keramas telah terjual sebanyak lebih dari 800.000 tiket,[2] sementara film lokal lain pada saat itu sulit untuk menjual 300.000 tiket.[3] Namun, film ini mengundang kontroversi karena dinilai hanya mengumbar tubuh perempuan saja.[4][3]

Plot

Templat:Spoiler Keyla (Herfiza Novianti) bersama kedua orang temannya (Rizky Mocil dan Zidni Adam) menginap di sebuah villa terpencil. Keyla mencium ketidakberesan ditempat tersebut, apalagi setelah arwah seorang ibu tua yang meninggal terus mengikutinya untuk memperingatkannya agar tidak menyebut nama suster keramas dengan sembarangan. Sementara itu, seorang turis Jepang bernama Michiko (Rin Sakuragi) sedang mencari perawat bernama Karmila yang dulu pernah mengurus ayah kandungnya.

Pemeran

Produksi

Proses syuting dilakukan di kawasan Puncak, Bogor.[5]

Sensor

Lembaga Sensor Film (LSF), dalam menyensor film ini, tidak mengikutsertakan perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dengan alasan bahwa film Suster Keramas bukanlah film agama.[6] MUI sempat memberikan sinyal akan menarik perwakilan dari LSF karena beberapa film yang dianggap berbau porno berhasil lulus sensor, dan MUI mencontohkan film Suster Keramas.[6]

Untuk menyeleksi penonton, dilakukan pemeriksaan kartu tanda penduduk (KTP) bagi penonton film Suster Keramas di bioskop jaringan 21 dan XXI.[7] Penonton harus menunjukan KTP untuk membuktikan bahwa usianya diatas 17 tahun.

Tanggapan

Penjualan tiket film Suster Keramat mencapai lebih dari 800.000 lembar. Namun, film ini dikritik hanya mengeksploitasi adegan vulgar[4][3], seperti yang dinyatakan oleh mahasiswa dari aktivis Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya dalam aksi protesnya 8 Januari 2010.[8] Mereka menyatakan bahwa Suster Keramas hanya mengeksploitasi tubuh perempuan, serta menurunkan harkat wanita. Produser film ini Ody Mulya Hidayat menyatakan bahwa tuduhan tersebut merupakan salah persepsi, serta mengatakan bahwa mereka hanya memberikan hiburan saja.[4][3]

Kontroversi

Sebelumnya, Maxima Production berusaha mengundang bintang porno Jepang Maria Ozawa untuk bermain film di Indonesia, namun dibatalkan karena penentangan oleh ormas Islam seperti Front Pembela Islam.[4] Pihak Maxima menyatakan bahwa mereka sudah terlanjur kontrak dengan manajemen Miyabi, sehingga mereka mengambil bintang lain, yaitu Rin Sakuragi.[4][9]

Dengan kedatangan bintang porno Rin Sakuragi, film ini menimbulkan kontroversi. Mahasiswa dari Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya melakukan demonstrasi pada Jumat, 8 Januari 2010, karena menilai bahwa film itu penuh dengan adegan vulgar dan tidak mendidik.[8] Massa dari Himpunan Mahasiswa Keperawatan Sulawesi melancarkan unjuk rasa di Makassar, meminta pencabutan izin edar film ini.[10] Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari menilai film ini berbau porno.[11] Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Samarinda, Kalimantan Timur, meminta agar film ini dilarang.[12][3] Majelis di Palembang sendiri telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan film ini haram.[3] MUI pusat mendukung pilihan tersebut, namun tidak mengeluarkan fatwa terhadap film ini.

Referensi

  1. ^ Suster Keramas, diakses pada 1 Januari 2010
  2. ^ (2010) Mengapa Film Komedi Horor Kian Menjamur?. VivaNews
  3. ^ a b c d e f Siahaan, Armando. "Sex and Gore Sell at the Indonesian Box Office" (dalam bahasa Bahasa Inggris). Jakarta Globe. 
  4. ^ a b c d e Muharrami, Novi. "Tak Ada Miyabi, Rin Sakuragi Pun Jadi" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Okezone. 
  5. ^ RIN SAKURAGI SYUTING DI PUNCAK BOGOR, KapanLagi.com
  6. ^ a b Tresnady, Tomi. "Wakil MUI Tak Dilibatkan dalam Sensor Suster Keramas" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Okezone. 
  7. ^ "Penonton "Suster Keramas" Wajib Tunjukkan KTP" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Kompas. 
  8. ^ a b "Film Suster Keramas kembali Menuai Protes" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Metro TV News. 2010. 
  9. ^ 'SUSTER KERAMAS', Pencarian Saudara Yang Hilang, KapanLagi.com
  10. ^ (2010). Mahasiswa Perawat Tolak Film "Suster Keramas". Kompas.
  11. ^ (2010) Menteri Perempuan nilai 'Suster Keramas' berbau porno. Waspada Online.
  12. ^ "Film "Suster Keramas" Dicekal MUI" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Kompas. 2009. 

Pranala luar