Lompat ke isi

Piridoksin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Mei 2010 04.53 oleh Hand15 (bicara | kontrib) (memindahkan Piridoksin ke Piridoksina: Tatanama yang benar: -ine = -ina)
Piridoksin[1]
Piridoksin
Nama
Nama IUPAC
4,5-Bis(hidroksimetil)- 2-metilpiridin- 3-ol
Nama lain
Vitamin B6
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
  • CC1=NC=C(C(=C1O)CO)CO
Sifat
C8H11NO3
Massa molar 169,18 g/mol
Titik lebur 159-162 °C
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Piridoksin (vitamin B6) termasuk dalam kelompok vitamin B kompleks. Senyawa ini bersifat larut dalam air dan berperan sebagai koenzim untuk membantu memperlancar proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang berujung pada pelepasan energi.[2] Vitamin ini juga berperan vital dalam metabolisme asam amino dan sistem imun tubuh. Terdapat 6 bentuk umum yang sering dijumpai, yaitu piridoksal (PL), piridoksin (PN), piridoksamine (PM), piridoksal 5'-fosfat (PLP), piridoksin 5'-fosfat (PNP), dan pridoksamin 5'-fosfat (PNP).[3] Sumber utama vitamin ini adalah sayur-sayuran.[3]

Peranan bagi tubuh

Piridoksin berperan sangat penting dalam metabolisme asam amino di dalam tubuh. Dengan bantuan piridoksin, asam amino dapat diserap tubuh di usus penyerapan dan digunakan untuk berbagai keperluan di dalam tubuh.[2] Vitamin ini juga turut bekerja dalam pemecahan protein dan sintesis asam amino. Selain itu, pembentukan senyawa histamin, serotonin, dopamin, dan adrenalin juga sangat tergantung pada keberadaan vitamin ini. Serotonin yang dibentuk akan digunakan untuk menjaga sistem imun yang baik.[3] Piridoksin juga mampu menyembuhkan PMS pada wanita.[4][5]

Nilai kesehatan

Peranan penting piridoksin telah membawa vitamin ini untuk dikonsumsi sebagai suplemen untuk menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga untuk membantu penyembuhan suatu penyakit.[3] Beberapa penyakit terkait dengan metabolisme asam amino, seperti penyakit jantung dan struk, dapat dipulihkan dengan lebih cepat dengan asupan vitamin ini, terutama bila dikombinasikan dengan asam folat dan vitamin B12.[2] Penyakit lainnya yang dapat dibantu pemulihannya adalah anemia, gangguan saraf, dermatitis, kolesterol, dan batu ginjal.[3][6]

Bunga matahari, salah satu tanaman dengan kandungan senyawa piridoksin yang tinggi.

Konsumsi

Konsumsi vitamin B6 yang cukup akan sangat membantu tubuh menjalankan fungsi dan metabolisme yang baik. Peranannya yang besar menjadikan vitamin ini bersifat esensial bagi tubuh manusia.[3] Bila tidak terpenuhi maka tubuh akan mengalami berbagai gangguan kesehatan.[7] Beberapa makanan yang dapat digunakan sebagai sumber vitamin ini adalah biji bunga matahari,ikan, telur, daging, gandum, roti, sereal, sayur bayam, wortel, dan buah pisang.[3] Karena bersifat sensitif cahaya dan panas, vitamin B6 seringkali rusak selama proses pemasakan.[2]

Defisiensi

Defisiensi piridoksin pada umumnya jarang terjadi karena vitamin ini tersebar di banyak sumber makanan. Jika terjadi kasus defisiensi, hal ini biasanya dikarenakan oleh adanya gangguan sistem penyerapan nutrisi di saluran pencernaan.[3] Kejadian ini banyak terjadi pada pecandu alkohol. Mekanisme lain yang dapat terjadi adalah bila penderita banyak mengkonsumsi obat tertentu, seperti isoniazid, hidrolazin, dan penisilamin yang mampu menonaktifkan kerja vitamin ini.[3] Gejala yang ditimbulkan antara lain dermatitis, bibir pecah-pecah, peradangan mulut, sirosis, dan insomnia.[3][8][9]

Referensi

  1. ^ Pyridoxine dari Sigma-Aldrich
  2. ^ a b c d Lieberman S, Burning N. 2007. The Real Vitamin and Mineral Book: The Definitive Guide to Designing Your PErsonal Trainning Program. Ed ke-4. Penguin Group: AS.
  3. ^ a b c d e f g h i j Vitamins & Health Supplements Guide. 2006. Diakses pada 13 Mei 2010.
  4. ^ Abraham, G.E., and Hargrove J. "Effect of vitamin B6 on premenstrual (PMS) symptomatology in women with premenstrual tension syndromes: A double-blind crossover study." Infertility. 1980, 3:155.
  5. ^ Taylor D. 1999. Effectiveness of professional-peer group treatment: Symptom management for women with PMS. Res Nursing Health 22(6): 496-511.
  6. ^ Bottomley SS, Brandenburg MA, Healey HM, May BK. 2006. 5-Aminolevulinate synthase in sideroblastic anemias: mRNA and enzyme activity levels in bone marrow cells. Am J Hematol 41(2):76-83.
  7. ^ Kelly A, Stanley CA. 2001. Disorders of glutamate metabolism. J Ol7(4):287-295.
  8. ^ Cherniack EP. 2006. The use of alternative medicine for the treatment of insomnia in the elderly. Psychogeriatrics 6(1):21-30.
  9. ^ Henderson JM, Scott SS, Merrill AH, Hollins B, Kutner MH. 2005. Vitamin B6 repletion in cirrhosis with oral pyridoxine: Failure to improve amino acid metabolism. Hepatol 9(4):582-588.

Templat:Link FA