Lompat ke isi

Piridoksin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Piridoksina[1]
Piridoksina
Nama
Nama IUPAC
4,5-Bis(hidroksimetil)- 2-metilpiridin- 3-ol
Nama lain
Vitamin B6
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
  • CC1=NC=C(C(=C1O)CO)CO
Sifat
C8H11NO3
Massa molar 169,18 g/mol
Titik lebur 159-162 °C
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Piridoksin adalah bentuk vitamin B6 yang biasa ditemukan dalam makanan dan digunakan sebagai suplemen makanan. Senyawa ini bersifat larut dalam air dan berperan sebagai koenzim untuk membantu memperlancar proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang berujung pada pelepasan energi.[2] Vitamin ini juga berperan vital dalam metabolisme asam amino dan sistem imun tubuh.[butuh rujukan] Terdapat 6 bentuk umum yang sering dijumpai, yaitu piridoksal (PL), piridoksina (PN), piridoksamine (PM), piridoksal 5'-fosfat (PLP), piridoksin 5'-fosfat (PNP), dan pridoksamin 5'-fosfat (PNP).[3] Sumber utama vitamin ini adalah sayur-sayuran.[3]

Peranan bagi tubuh

[sunting | sunting sumber]

Piridoksina berperan sangat penting dalam metabolisme asam amino di dalam tubuh.[4] Dengan bantuan piridoksina, asam amino dapat diserap tubuh di usus penyerapan dan digunakan untuk berbagai keperluan di dalam tubuh.[2] Vitamin ini juga turut bekerja dalam pemecahan protein dan sintesis asam amino.[butuh rujukan] Selain itu, pembentukan senyawa histamin, serotonin, dopamin, dan adrenalin juga sangat tergantung pada keberadaan vitamin ini.[butuh rujukan] Serotonin yang dibentuk akan digunakan untuk menjaga sistem imun yang baik.[3] Piridoksina juga mampu menyembuhkan PMS pada wanita.[5][6]

Nilai kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Peranan penting piridoksina telah membawa vitamin ini untuk dikonsumsi sebagai suplemen untuk menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga untuk membantu penyembuhan suatu penyakit.[3] Beberapa penyakit terkait dengan metabolisme asam amino, seperti penyakit jantung dan struk, dapat dipulihkan dengan lebih cepat dengan asupan vitamin ini, terutama bila dikombinasikan dengan asam folat dan vitamin B12.[2] Penyakit lainnya yang dapat dibantu pemulihannya adalah anemia, gangguan saraf, dermatitis, kolesterol, dan batu ginjal.[3][7]

Bunga matahari, salah satu tanaman dengan kandungan senyawa piridoksina yang tinggi.

Konsumsi vitamin B6 yang cukup akan sangat membantu tubuh menjalankan fungsi dan metabolisme yang baik.[butuh rujukan] Peranannya yang besar menjadikan vitamin ini bersifat esensial bagi tubuh manusia.[3] Bila tidak terpenuhi maka tubuh akan mengalami berbagai gangguan kesehatan.[8] Beberapa makanan yang dapat digunakan sebagai sumber vitamin ini adalah biji bunga matahari,ikan, telur, daging, gandum, roti, sereal, sayur bayam, wortel, dan buah pisang.[3] Karena bersifat sensitif cahaya dan panas, vitamin B6 sering kali rusak selama proses pemasakan.[2]

Defisiensi

[sunting | sunting sumber]

Defisiensi piridoksina pada umumnya jarang terjadi karena vitamin ini tersebar di banyak sumber makanan.[butuh rujukan] Jika terjadi kasus defisiensi, hal ini biasanya dikarenakan oleh adanya gangguan sistem penyerapan nutrisi di saluran pencernaan.[3] Kejadian ini banyak terjadi pada pecandu alkohol.[butuh rujukan] Mekanisme lain yang dapat terjadi adalah bila penderita banyak mengonsumsi obat tertentu, seperti isoniazid, hidrolazin, dan penisilamin yang mampu menonaktifkan kerja vitamin ini.[3] Gejala yang ditimbulkan antara lain dermatitis, bibir pecah-pecah, peradangan mulut, sirosis, dan insomnia.[3][9][10]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Pyridoxine dari Sigma-Aldrich
  2. ^ a b c d Lieberman S, Burning N. 2007. The Real Vitamin and Mineral Book: The Definitive Guide to Designing Your PErsonal Trainning Program. Ed ke-4. Penguin Group: AS.
  3. ^ a b c d e f g h i j Vitamins & Health Supplements Guide.[pranala nonaktif permanen] 2006. Diakses pada 13 Mei 2010.
  4. ^ "Pyridoxine Monograph for Professionals". Drugs.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-15. 
  5. ^ Abraham, G.E., and Hargrove J. "Effect of vitamin B6 on premenstrual (PMS) symptomatology in women with premenstrual tension syndromes: A double-blind crossover study." Infertility. 1980, 3:155.
  6. ^ Taylor D. 1999. Effectiveness of professional-peer group treatment: Symptom management for women with PMS. Res Nursing Health 22(6): 496-511.
  7. ^ Bottomley SS, Brandenburg MA, Healey HM, May BK. 2006. 5-Aminolevulinate synthase in sideroblastic anemias: mRNA and enzyme activity levels in bone marrow cells. Am J Hematol 41(2):76-83.
  8. ^ Kelly A, Stanley CA. 2001. Disorders of glutamate metabolism. J Ol7(4):287-295.
  9. ^ Cherniack EP. 2006. The use of alternative medicine for the treatment of insomnia in the elderly. Psychogeriatrics 6(1):21-30.
  10. ^ Henderson JM, Scott SS, Merrill AH, Hollins B, Kutner MH. 2005. Vitamin B6 repletion in cirrhosis with oral pyridoxine: Failure to improve amino acid metabolism. Hepatol 9(4):582-588.