Lompat ke isi

Austria-Hungaria

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Juli 2010 07.11 oleh Xqbot (bicara | kontrib) (bot Mengubah: ro:Austro-Ungaria)

Austria-Hongaria
"Die im Reichsrat vertretenen Königreiche und Länder und die Länder der heiligen ungarischen Stephanskrone" (Bahasa Jerman)
"A birodalmi tanácsban képviselt királyságok és országok és a magyar szent korona országai" (Bahasa Hongaria)


Austria-Hongaria di Eropa


Kerajaan-kerajaan dan negara-negara Austria-Hongaria




bendera perang


bendera dagang


Bendera Austria

Lambang


Bendera Hongaria

Lambang

Sebelum Kompromi 1867


Bendera
Kekaisaran Habsburg


Bahasa resmi

Jerman, Hongaria

Gereja negara

Katolik Roma

Ibukota
& Kota Terbesar

Wina
penduduk. 1.675.000 (1907)

Kepala negara

Kaisar Austria,
Raja Hongaria,
Raja Bohemia, dll.

Wilayah

680,887 km² (1907)

Penduduk

48.592.000 (1907)

Mata uang

Gulden;
Krone (dari 1892)

Lagu kebangsaan

Gott erhalte Franz den Kaiser

Eksis

1867-1918

Austria-Hongaria, juga dikenal sebagai Kerajaan ganda atau sebagai monarki k.u.k.), ialah negara dualistik (18671918) dari yang Kerajaan Hongaria pemerintahan sendiri dan perwakilan dalam urusan bersama (terutama hubungan luar negeri dan pertahanan) dengan daerah barat dan utara Kekaisaran Austria di bawah para Kaisar Austria (yang juga menjabat sebagai Raja Hongaria) dari dinasti Habsburg. Federasi ini melahirkan nama "Kerajaan dan Negeri yang Diwakili dalam Dewan Kekaisaran dan Negeri Mahkota Hongaria Suci".

Austria-Hongaria berasal pada tahun 1867 dalam penggabungan antara bangsawan Hongaria dan monarki Habsburg dalam percobaan mencapai Kekaisaran Austri kuno pada tahun 1804. Sebagai kekaisaran multi-nasional di masa kesadaran nasional, menemukan kehidupan politiknya yang didominasi pertikaian antara 11 kelompok nasional yang utama. Meski perselisihan antara kelompok seringkali mengenai kekaisaran, 50 tahun keberadaannya memperlihatkan perkembangan ekonomi dan modernisasdi yang cepat, seperti banyak perbaikan liberal. Akhirnya kekaisaran ini lenyap sebagai akibat Perang Dunia I.

Tanah Kekaisaran

Banyak tulisan merujuk pada setengah bagian Austria-Hongaria yang non-Hongaria ("Austria") sebagai Cisleithania – sebab kebanyakan wilayahnya membujur ke barat (atau ke sisi "nya", dari pandangan orang Austria) dari sungai Leitha (walau Galisia di timur lautnya juga dihitung sebagai "Austria"). Daerah ini (terdiri lebih daripada yang secara sederhana Austria) dan tak memiliki bahasa resmi kelompok sebelum tahun 1915, dan oleh sebab itu sumber-sumber resmi merujuk pada "Kerajaan dan Negeri yang Diwakili dalam Dewan Kekaisaran". (Dewan Kekaisaran (Reichsrat) berfungsi sebagai parlemen Cisleithania.) Demikian pula, separuh Transleithania ("Hongaria") juga terdiri lebih daripada Hongaria, dan melahirkan penandaan resmi "Tanah Mahkota Hongaria Suci dari [Santo] Stefanus" – rujukan pada raja Hongaria Kristen pertama yang dijadikan.

"Kerajaan dan Negeri" setengah bagian Cisleithania di kekaisaran itu:

"Negeri" separuh Transleithania di kekaisaran itu:

Bosnia-Herzegovina membentuk negara terpisah dari kekaisaran itu, secara bersama mengatur dengan membagi 2.

Pembentukan Austria-Hongaria — Penggabungan 1867

Ausgleich ("Penggabungan") pada bulan Februari 1867 yang membuka susunan dualis Kekaisaran sebagai pengganti mantan Kekaisaran Austria bersatu (1804-1867) bermula dari saat itu ketika Austria telah mundur dalam kekuatan dan kekuasaan – di semenanjung Italia peninsula (sebagai akibat perang tahun 1859) dan di Jerman yang lebih luas (berpuncak dalam Perang Prusia-Austria 1866). Penyebab lain perubahan konstitusional termasuk ketakpuasan orang-orang Hongaria yang berkelanjutan dengan kekuasaan dari Wina, dan bertambahnya kesadaran nasional pada bagian bangsa lain dalam Kekaisaran Austria. Ketidakpuasan orang-orang Hongaria berkembang sebagian dari penindasan Austria, dengan dukungan Rusia, dari revolusi liberal Hongaria 18481849. Bagaimanapun, ketidakpuasan dengan kekuasaan Hongaria telah berkembang selama bertahun-tahun dalam Hongaria, dan memiliki banyak penyebab.

Dalam upaya menopang dukungan untuk monarki, Kaisar Franz Joseph mulai merundingkan penggabungan dengan bangsawan Magyar untuk memastikan dukungan mereka. Beberapa anggota pemerintahan, seperti PM Austria Pangeran Belcredi, menasihati kaisar membuat perjanjian konstitusional yang lebih menyeluruh dengan seluruh bangsa yang akan menciptakan struktur federal. Belcredi khawatir bila akomodasi dengan kepentingan Magyar akan menjauhkan bangsa lain. Bagaimanapun, Franz Joseph tak sanggup mengabaikan kekuatan bangsawan Magyar, dan mereka takkan menerima apaun kurang daripada dualisme antara mereka sendiri dan elit tradisional Austria.

Khususnya, pemimpin Hongaria meminta dan menerima penobatan kaisar sebagai Raja Hongaria sebagai penetapan kembali hak historis Hongaria, dan pendiriaan parlemen terpisah di Budapest dengan kekuasaan untuk menjalankan hukum untuk tanah bersejarah mahkota Hongaria (negeri St. Stefanus), walau pada dasar yang akan memelihara dominasi politik etnis Hongaria (lebih secara spesifik dari kebangsawanan besar dan elit berpendidikan negara) dan pengeluaran efektif bagian besar negeri yakni orang Rumania dan minoritas Slavia.

Struktur Pemerintahan

3 unsur nyata yang dikuasai Austria-Hongaria:

  1. pemerintahan Hongaria
  2. pemerintahan “Austria” atau Cisleithania
  3. administrasi persatuan di bawah penguasa

Hongaria dan Austria menegakkan parlemen terpisah, masing-masing dengan perdana menterinya sendiri. Hubungan/koordinasi keduanya mulai pada pemerintahan di bawah monarki, memegang kekuatan absolut dalam teori namun terbatas dalam prakteknya. Pemerintahan umum monarki bertanggung jawab pada tentara, untuk AL, untuk kebijakan luar negeri, dan untuk persatuan cukai.

Di daerah tertentu Cisleithania dan Hongaria, seperti Galisia dan Kroasia, menikmati kedudukan khusus dengan susunan pemerintahan mereka yang unik.

Dewan Kementrian Umum menguasai pemerintahan umum: terdiri atas 3 menteri untuk pertanggungjawaban bersama (keuangan, militer, dan kebijakan asing bersama), 2 PM, beberapa adipati dan monarki. 2 delegasi perwakilan, masing-masing dari Austria dan dari Hongaria, bertemu secara terpisah dan memilih pada ekspeditur Dewan Kementrian Umum, memberi 2 pengaruh pemerintahan dalam administrasi umum. Bagaimanapun, akhirnya kementrian hanya menjawab pada monarki, dan ia memiliki keputusan akhir pada masalah kebijakan asing dan militer.

Tanggung jawab yang saling melengkapi antara kementrian bersama dan kementrian dua paruhan menimbulkan perselisihan dan ketakefisienan. Angkatan bersenjata menderita terutama dari yang saling melengkapi itu. Walau pemerintahan bersatu menetapkan hubungan militer menyeluruh, pemerintahan Austria dan Hongaria masing-masing tetap mengepalai "kuota rekrut, legislasi mengenai wajib militer, transfer dan ketetapan angkatan bersenjata, dan peraturan urusan kewarganegaraan, non-militer anggota angkatan bersenjata". Tak usah dikatakan, masing-masing pemerintahan bisa memiliki pengaruh kuat atas tanggung jawab pemerintahan umum. Tiap paruh Kerajaan Ganda membuktikan yang disediakan untuk mengganggu operasi umum untuk melanjutkan perhatiannya sendiri.

Hubungan selama lebih dari setengah abad setelah tahun 1867 antara dua setengah kekaisaran (nyatanya bagian Cisleithan memuat hampir 57% penduduk kerajaan yang digabungkan dan penerimaan agak besar dari sumber ekonominya) menonjolkan perselisihan ulang atas susunan pajak eksternal yang diterima dan atas sumbangan keuangan dari tiap pemerintahan untuk kesejahteraan umum. Di bawah istilah Ausgleich, sebuah persetujuan, dirundingkan kembali tiap 10 tahun, menetapkan persoalan ini. Masing-masing penambahan kekuatan pada pembaharuan susunan melihat huru-hara politik. Pertentangan antara paruhan kekaisaran berpuncak di pertengahan 1900-an dalam krisis konstitusi berkepanjangan – yang digerakkan oleh ketaksetujuan atas bahasa kekuasaan dalam unit pasukan Hongaria, dan diperdalam oleh kedatangan kekuasaan di Budapest (April 1906) dari gabungan orang-orang nasionalis Hongaria. Pembaharuan sementara susunan umum terjadi pada bulan Oktober 1907 dan November 1917 atas dasar status quo.

Hubungan Etnis

Persebaran etnis
Austria-Hongaria

Jerman
Hongaria
Ceko
Polandia
Ruthenia
Rumania
Kroasia
Slowakia
Serbia
Slovenia
Italia
24%
20%
13%
10%
8%
6%
5%
4%
4%
3%
3%

Orang-orang Ceko (kebanyakan di negeri Ceko, seperti Bohemia, Moravia dan Silesia Austria), Polandia dan Ukraina (di Galicia), Slovenia (di Carniola, Carinthia dan Styria selatan, kebanyakan Slovenia) dan Kroasia kini, orang-orang Italia dan Slovenia di Istria masing-masing meminta suara lebih besar dalam urusan Cisleithania.

Pada saat yang sama, dominasi Magyar menghadapi tantangan dari mayoritas lokal orang-orang Rumania di Transylvania dan di Banat timur, dari orang-orang Slowak di Slowakia kini, dari Kroasia dan Serbia di tanah kerajaan Kroasia dan Dalmatia (kini Kroasia), di Bosnia dan Herzegovina dan di provinsi yang dikenal sebagai Vojvodina (kini Serbia utara). Orang-orang Rumania dan Serbia mengharapkan persatuan dengan orang-orang nasionali sesama mereka di Rumania, negeri yang baru dibangun (1859 - 1878) dan Serbia, secara terhormat.

Walau pemimpin Hongaria menunjukkan kemauan keseluruhan yang kurang daripada rekan imbangan Jerman Austrianya untuk mendapatkan kekuasaan dengan warga negara minoritas mereka, mereka mengakui ukuran besar otonomi pada kerajaan Kroasia pada tahun 1868, sejajar pada beberapa tingkat penyesuaian diri mereka sendiri dalam kekaisaran di tahun sebelumnya.

Bahasa merupakan salah satu isu yang paling diperdebatkan dalam politik Austria-Hongaria. Seluruh pemerintahan menghadapi rintangan sulit dan memecah belah dalam memisah-misahkan bahasa pemerintahan dan perintah. Para minoritas ingin memastikan kemungkinan terluas untuk pendidikan dalam bahasa mereka sendiri seperti dalam bahasa "dominan" Hongaria dan Jerman. Pada 1 kesempatan khusus, yang disebut "ordonansi 5 April 1897", PM Austria Kasimir Felix Graf Badeni memberikan orang-orang Ceko equal standing dengan orang-orang Jerman dalam pemerintahan dalam negeri Bohemia, menimbulkan krisis karena hasutan para nasionalis Jerman ke seluruh kekaisaran. Lantas Badeni dipecat. Pada kesempatan lain, orang-orang Ceko kehilangan hak bahasa mereka sendiri dalam kehidupan sehari-hari, termasuk koran dan di tempat kerja: Orang-orang Ceko harus menggunakan bahasa Jerman. Ini menyebabkan kekacauan umum.

Ekonomi

Ekonomi Austria-Hongaria berubah cepat selama keberadaan Kerajaan Ganda. Perubahan teknologi mempercepat industrialisasi dan urbanisasi. Mode produksi kapitalis menyebar ke seluruh kekaisaran selama 50 tahun keberadaannya. Institusi kuno feodalisme terus lenyap. Pertumbuhan ekonomi berpusat sekeliling Wina, tanah Austria (wilayah Austria modern), tanah Alpen, dan tanah Bohemia. Di tahun-tahun terakhir abad ke-19 pertumbuhan ekonomi yang cepat menyebar ke dataran Hongaria tengah dan ke tanah Karpathia. Sebagai akibat pola ini perbedaan luas dalam perkembangan ada di dalam kekaisaran. Umumnya wilayah barat mencapai perkembangan yang lebih jauh daripada di timur. Dari awal abab ke-20 kebanyakan wilayah kekaisaran telah memulai mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. PDB per kapita berkembang kira-kira 1,45% per tahun dari tahun 1870 sampai 1913. Tibgkat perkembangan itu sama dengan baik pada negara Eropa lainnya seperti Britania Raya (1,00%), Prancis (1,06%), dan Jerman (1,51%). (Sumber: Good, David. The Economic Rise of the Habsburg Empire). Bagaimanapun, ekonomi kekaisaran secara keseluruhan tetap ketinggalan sekali di belakang ekonomi kekuatan lain, karena hanya telah memulai modernisasi yang diteruskan belakangan. Britania Raya memiliki PDB per-kapita hampir 3 kali lebih besar daripada Kekaisaran Habsburg, sedangkan Jerman berada hampir 2 kali setinggi Austria-Hongaria. Namun, ketidaksesuaian yang besar itu bersembunyi pada tingkat yang berbeda dalam kekaisaran.

Transportasi rel berkembang secara cepat di Kekaisaran Austria-Hongaria. Negara pendahulunya, Kekaisaran Habsburg, telah membangun inti rel yang kokoh di barat yang berasal dari Wina dari tahun 1841. Pada titik itu pemerintah mewujudkan kemungkinan militer pada rela dan mulai menanam uang yang banyak dalam pembuatannya. Bratislava, Budapest, Praha, Kraków, Graz, Laibach (Ljubljana), dan Venice dihubungkan dengan jalur utama. Dari 1854 kekaisaran memiliki hampir 2.000 kilometer jalur, hampir 60 sampai 70% darinya di tangan negara. Pada titik itu pemerintah mulai menjual porsi besar jalur untuk investor swasta untuk menutup beberapa investasinya dan karena ketegangan keuangan akibat Revolusi 1848 dan Perang Krim.

Dari tahun 1854 sampai tahun 1879 bunga swasta mewarnai hampir semua pembuatan rel. Yang akan membuat Cisleithania memperoleh jalur 7.952 kilometer, dan Hongaria membangun jalur 5.839 kilometer. Selama masa itu banyak daerah baru ikut serta dengan sistem rel dan adanya jaringan rel menambah hubungan dan antarhubungan. Masa ini menandai mulainya pengangkutan rel yang tersebar luas di Austria-Hongaria, dan juga integrasi sistem pengangkutan di daerah itu. Pada rel tingkat luas mengijinkan kekaisaran mengintegrasikan ekonominya lebih jauh daripada sebelumnya yang mungkin: sebelumnya pengangkutan telah bergantung pada sungai.

Setelah tahun 1879 secara lambat pemerintah Austria-Hongaria mulai merenasionalisasi jaringan rel, sebagian besar karena langkah pengembangan yang melempem selama depresi di seluruh dunia pada tahun 1870-an. Tahun-tahun antara 1879 dan 1900 menyaksikan lebih dari 25.000 km rel dibangun di Cisleithania dan Hongaria. Kebanyakan darinya merupakan "pengganti" dari jaringan yang ada, walau di beberapa daerah, terutama di timur yang jauh, memperoleh jaringan rel untuk pertama kalinya selama masa ini. Jalan rel mengurangi biaya transportasi di seluruh kekaisaran, membuka pasar baru untuk produk dari negeri lain Kerajaan Ganda.

Kebijakan luar negeri

Pemerintahan Imperium (Austria) dan Royal (Hongaria) juga berbeda pada beberapa tingkat dalam sikap mereka terhadap kebijakan asing umum kekaisaran. Para politisi di Budapest terutama takut pada aneksasi wilayah yang akan menambah penduduk non-Hongaria di kerajaan itu. Namun, persekutuan kekaisaran dengan Jerman terhadap Rusia dari bulan Oktober 1879 (lihat Persekutuan ganda, 1879) memiliki penerimaan umum, sejak Rusia menunjukkan ancaman militer ekstern yang pokoq pada kedua bagian itu.

Angkatan Austria-Hongaria mencaplok wilayah Bosnia dan Herzegovina dari bulan Agustus 1878 di bawah Persetujuan Berlin. Kekaisaran itu menganeksasi daerah ini pada bulan Oktober 1908 sebagai tanah milik umum di bawah pengawasan kementrian keuangan daripada memberikannya pada salah satu pemerintah teritorial. Aneksasi membangun keadaan ganjil yang membuat beberapa orang di Wina bermaksud menggabungkan Bosnia dan Herzegovina dengan Kroasia untuk membentuk komponen ketiga dari kekaisaran, menyatukan daerah orang Slavia selatannya di bawah dominasi orang-orang Kroasia (yang mungkin telah terbukti lebih simpati pada Wina daripada ke Budapest).

PD I

Lambang Austria-Hongaria, diambil pada tahun 1915 untuk menekankan persatuan kekaisaran selama PD I.

Pada tanggal 28 Juni 1914, Franz Ferdinand, pewaris untuk pamandanya Kaisar Franz Josef (satu-satunya putra Franz Josef telah tewas dalam keadaan yang tetap misterius, dan republiken Meksiko telah menghukum mati saudara kaisar), mengunjungi ibukota Bosnia Sarajevo di mana militan Serbia Bosnia dari kelompok nasionalis Bosnia Muda membunuhnya. Lihat: Pembunuhan di Sarajevo

Sebelumnya kekasisaran ini telah kehilangan wilayah yang banyak dihuni etnis Italia ke ke Piemonte karena gerakan nasionalis yang besar di seluruh Italia, dan banyak orang Austria-Hongaria merasakan ancaman hilangnya daerah selatan yang dihuni orang-orang Slavia pada Serbia sebentar lagi. Serbia telah menerima jumlah wilayah yang berarti dalam Perang Balkan II 1913, menyebabkan banyak kesulitan dalam lingkunagn pemerintahan di Wina dan Budapest. Beberapa anggota pemerintahan, seperti Conrad von Hötzendorf telah menginginkan berhadapan muka dengan bangsa Serbia yang bangkit kembali selama beberapa tahun. Kepemimpinan Austria-Hongaria, yang disokong sekutu Jermannya, memutuskan menghadapi Serbia secara militer sebelum dapat mendorong pemberontakan: memanfaatkan pembunuhan sebagai alasan, mereka menyajikan daftar 10 permintaan yang diharapkannya Serbia takkan pernah menerima. Saat Serbia menerima 9 dari 10 permintaan tapi hanya sebagian menyetujui 1 yang tersisa, Austria-Hongaria mengumumkan perang.

Peristiwa itu membawa Kekaisaran ke dalam konflik dengan Serbia dan lebih dari selama bulan Juli dan Agustus 1914, menyebabkan mulainya PD I, sebagaimana yang dimobilisasi Russia dalam mendukung Serbia, memulai rangkaian kontra-mobilisasi.

Italia awalnya tetap netral, walau bersekutu dengan Austria-Hongaria. Pada tahun 1915 beralih ke sisi kekuatan Entente, berharap mendapatkan daerah dari Austria-Hongaria.

Awalnya pasukan Austria-Hongaria menundukkan Serbia, mempertahankan jalan ke dalam Hongaria dan memukul mundur majunya Italia di Gorizia. Pasukan Austria-Hongaria menderita berat sepanjang perang, khususnya pada tahun 1914. Bagaimanapun, mereka sangat sukses (walau dengan bantuan dan arahan Jerman) tetap berlanjut ke wilayah musuh menyusul kemenangan yang dipimpin Jerman di Galisia (Mei 1915) dan di Caporetto di front Italia (Oktober 1917). Sepanjang perang, usaha perang Austria-Hongaria telah menjadi kian menurun pada arahan perencana Jerman. Kurangnya bekal, moril rendah, dan tingkat korban yang tinggi sunggu telah mempengaruhi kemampuan operasional pasukan dari akhir perang.

Pembubaran Kekaisaran

Di musim panas 1918 pasang surutnya perang berbalik secara meyakinkan melawan Kekuatan Tengah. Walaupun kepemimpinan minoritas nasional dalam telah tetap setia pada Habsburg sepanjang perang, nasib buruk memaksa mereka mempertimbangkan kembali pilihan mereka. Seperti menjadi nyata bahwa Sekutu akan menang, secara politis menjadi bijaksana untuk para nasionalis untuk meninggalkan ikatan pada negara yang sudah tua dan merangkul paham nasionalis kekuatan yang menang. Pada puncaknya, kekaisaran tak bisa lebih lama menyediakan dorongan untuk kebangsaan untuk bekerja bersama. Kelompok lain juga kehilangan kepercayaan pada kekaisaran. Kemakmuran telah lenyap, kekecewaan kepentingan bisnis, sosialis menjadi tumbang oleh hilangnya kebijakan liberal yang telah mencirikan pemerintahan Cisleithania sebelum perang. Dalam keadaan itu para nasionalis radikal menemukannya mudah untuk mengumpulkan dukungan pada alasan mereka, dan sejumlah deklarasi kemerdekaan yang disusul pada September – Oktober 1918. Secara resmi perang itu mengakhiri Austria-Hongaria saat memasuki gencatan senjata dengan Sekutu pada tanggal 3 November 1918.

Akhir perang menandai berakhirnya Austria-Hongaria. Secara politis menjadi bijaksana untuk pemenang yang bersekutu menahan pencampuran maju ke dalam berbagai bagian nasional menurut 14 poin Woodrow Wilson. Catatan bahwa kekuatan sekutu sama sekali tak melihat bubarnya kekaisaran sebagai tujuan perang: secara sungguh-sungguh mereka mereka mempunyai gagasan hanya ke arah akhir perang. Berkebalikan dengan harapan saat itu, bubarnya kekaisaran tak mengurangi masalah nasional di daerah itu, dan membuat daerah itu secara politis tidak stabil daripada di bawah penguasaan Habsburg.

Pertama untuk membentuk keadaan baru, orang-orang Ceko menyatakan kemerdekaan pada tanggal 28 Oktober 1918. Hongaria menysul pada tanggal 31 Oktober, walau kebanyakan orang Transilvania bersatu dengan Rumania, membawa dengan mereka minoritas Hongaria yang besar. Bangsa Slavia Selatan telah membentuk Negara Bangsa Slovenia, Kroasia, dan Serbia pada tanggal 29 Oktober, segera bersatu (1 Desember 1918) dengan Serbia dan Montenegro sebagai Kerajaan Bangsa Serbia, Kroasia, dan Slovenia.

Setelah perang pemenangnya mereorganisasi perbatasan wilayah, secara radikal mengubah persekutuan politik. Persetujuan yang berbeda mempengaruhi daerah-daerah itu, termasuk Persetujuan Trianon (1920).

Austria dan Hongaria menjadi republik, mengasingkan keluarga Habsburg selamanya. Pembaharu pro-monarki di Hongaria setelah revolusi komunis dan campur tangan Rumania pada tahun 1919 menimbulkan pengembalian resmi negara pada kerajaan (Maret 1920), namun dengan kekosongan tahta. Percobaan oleh kaisar terakhir Karl I, memperoleh kembali kekuasaan di Budapest (Maret, Oktober 1921) yang diakhiri dalam deportasinya ke Madeira, di mana ia meninggal di tahun berikutnya. Dalam ketiadaan raja, Hongaria jatuh di bawah pengawasan kabupaten, dikepalai pahlawan laut Miklós Horthy.

Austria-Hongaria dan negara baru yang muncul pada tahun 1918l (nama dan perbatasan berwarna merah)

Yang berikut ini ialah negara-negara baru yang terbentuk (sebagian atau keseluruhan) di luar bekas tanah Habsburg:

Di samping itu, beberapa wilayah Austria-Hongaria masuk ke Rumania dan Italia. Liechtenstein, yang dulu telah melihat ke Wina untuk perlindungan, membentuk persatuan adat dan pertahanan dengan Swiss, dan mengambil mata uang Swiss daripada Austria. Pada bulan April 1919 Vorarlberg, provinsi terbarat Austria, dipilih oleh mayoritas besaruntuk mengikui Swiss; bagaimanapun Swiss dan Sekutu mengabaikan pemilihan itu.

Historiografi

Pandangan sejarah Austria-Hongaria telah berubah-ubah sepanjang abad ke-20:

Sejarawan di bagian awal abad itu cenderung emosional dan/atau keterlibatan pribadi dalam permasalahan sekeliling Austria-Hongaria. Sejarawan nasionalis cenderung memandang pemerintahabn Habsburg despotis dan kuno. Sarjana lain, biasanya berhubungan dengan pemerintahan lama, menjadi pembela kepemimpinan tradisional dan mencoba menjelaskan their policies.

  • Kebanyakan penulis dari masa awal yang tetap berpengaruh termasuk: Oskar Jászi dan Josef Redlich.

Pengalaman berikut antarperang daerah "Balkanisasi", dari pendudukan Nazi, dan kemudian dominasi Uni Soviet, menimbulkan penafsiran lebih simpatik dari kekaisaran, berdasar yang utama dalam kelompok buangan besar di AS. Dalam pada itu, sejarawan Marxis tetap cenderung menghakimi kekaisaran dalam cara negatif.

  • Kebanyakan sarjana di masa ini termasuk: C. A Macartney, Robert A. Kann dan Arthur J. May.

1 kontroversi di antara sejarawan tetap: apakah kekaisaran menghadapi kejatuhan tak terhindarkan sebagai akibat kemunduran berdekade-dekade; atau apakah tetap hidup dalam beberapa bentuk dalam ketiadaan kekalahan militer dalam PD I.

  • Alan Sked telah melanjutkan pandangan ini bahwa, "untuk membicarakan kemunduran dan kejatuhan dengan yang berkaitan dengan kekaisaran secara mudah menyesatkan: jatuh karena kalah dalam perang yang utama." (The Decline and Fall of the Habsburg Empire 1815–1918)
  • David F. Good mendukung pandangan Sked.
  • Lainnya, seperti Solomon Wank, tetap skeptis.

Wilayah kekuasaan Austria-Hongaria pada zaman kekuasaannya

Berikut adalah daftar negara-negara sekarang yang termasuk wilayah kekuasaan Austria-Hongaria :

Kerajaan Austria (Cisleithania)

  • Austria (kecuali Burgenland)
  • Republik Ceko (kecuali daerah Hlučínsko)
  • Slovenia (kecuali Prekmurje)
  • Itali (daerah swatantra dari bagian Selatan Trentino Tyrol and porsi kecil dari Friuli-Venezia Giulia)
  • Kroasia (Dalmatia, Istria)
  • Polandia (wilayah administrasi Lesser Poland, Subcarpathia, Silesia dengan pengecualian daerah Katowice)
  • Ukraina (wilayah Lviv, Ivano-Frankivsk, dan Ternopil, dan semua wilayah Chernivtsi)
  • Romania (wilayah Suceava)
  • Montenegro (Teluk Boka Kotorska, pantai dan daerah dekat pedalaman sekitar kota-kota Budva, Petrovac dan Sutomore)

Kerajaan Hongaria (Transleithania)

  • Hongaria
  • Slovakia
  • Austria (Burgenland)
  • Slovenia (Prekmurje)
  • kroasia (Slavonia, Kroasia Tengah, bagian selatan Baranya dan Zala)
  • Ukraina (wilayah Zakarpattia)
  • Romania (wilayah Transylvania)
  • Serbia (daerah swatantra propinsi Vojvodina, kotamadya Novi Beograd, Zemun,dan distrik Belgrade)
  • Bosnia dan Herzegovina (desa-desa Zavalje, Mali skočaj dan Veliki skočaj termasuk daerah dekat sekitar barat dari kota Bihać)

Jajahan bersama negara Austria-Hongaria

  • Bosnia dan Herzegovina
  • Montenegro

Bagian-bagian lain dari eropa pernah menjadi bagian dari kerajaan Habsburg sekali tetapi meninggalkannya bahkan sebelum pembubaran pada tahun 1918.Beberapa contoh yang paling menonjol adalah daerah Lombardia dan Veneto di Italia, sebagian besar Belgia, bagian utara swiss dan barat-daya jerman, serta beberapa daerah lainnya.

Lihat pula

Pranala luar