Lompat ke isi

Ducati Corse

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ducati Corse S.r.l.
Subsidiary
Didirikan1954
Kantor
pusat
,
Tokoh
kunci
Claudio Domenicali,
Ducati Corse CEO
IndukDucati Motor Holding S.p.A
Situs webDucati Corse

Ducati Corse S.r.l. merupakan bagian dari pabrikan sepeda motor Ducati yang merupakan divisi yang menangani seluruh kegiatan otomotif dari pabrikan motor asal Italia tersebut. Saat ini mereka dipimpin oleh Claudio Domenicali yang merupakan adik dari team principal Scuderia Ferrari, Stefano Domenicali. Ducati Corse sendiri bermarkas di kota Bologna, Italia, dengan jumlah karyawan lebih dari 100 orang (10% diantaranya berasal dari induk perusahaan yaitu Ducati).[1] Ducati Corse saat ini berkompetisi di ajang MotoGP dan World Superbike serta kejuaraan taraf nasional lainnya.

Organisasi

Dalam hal struktur organisasi, tim ini dibagi menjadi empat divisi, yaitu Divisi Pengembangan dan Teknik, Divisi Olahraga, Divisi Komersial, dan Divisi Pemasaran dan Humas.

Divisi Pengembangan dan Teknik

Di Divisi Pengembangan, Ducati Corse membagi dua lagi subdivisi mereka yaitu divisi yang khusus menangani sepeda motor untuk balapan di ajang MotoGP dan World Superbike. Kedua subdivisi ini terkenal akan pendekatan inovasi yang tinggi dan mampu bekerja dengan dua inovasi yang berbeda, seperti misalnya di subdivisi MotoGP, dua tim berbeda ditugaskan untuk membuat dua jenis mesin motor yang berbeda, yaitu tipe big-bang dan tipe screamer.

Divisi Olahraga

Bagian divisi ini khusus menangani semua kebutuhan logistik yang diperlukan saat berlangsungnya sebuah kompetisi olahraga, baik itu MotoGP maupun WSBK.

Divisi Komersial

Ducati 1098R, salah satu motor jalan raya yang pelayanannya didukung penuh oleh Ducati Corse.

Divisi Komersial dan Ducati Corse bertanggung jawab untuk melayani tim-tim privateer/satelit di ajang MotoGP dan WSBK dengan sepeda motor dan suku cadangnya, termasuk juga pelayanan konsultasi dan teknik dalam dua ajang balapan motor paling bergengsi tersebut. Ducati sendiri sejak musim 2004 juga membuka diri untuk melayani kebutuhan tim-tim satelit di ajang MotoGP.

Divisi Pemasaran dan Humas

Di divisi ini, Ducati berusaha untuk menciptakan citra yang positif di mata masyarakat, termasuk juga bagaimana caranya menjaring calon-calon sponsor baru yang berminat untuk bergabung bersama Ducati baik di ajang MotoGP maupun WSBK. Khusus untuk subdivisi MotoGP sendiri, mereka sangat berhubungan erat dengan tim Scuderia Ferrari (FIAT Group), karena itulah bisa kita lihat sponsor-sponsor yang ada di sepeda motor Ducati MotoGP sama dengan sponsor-sponsor yang ada di mobil F1 tim Ferrari. Divisi ini juga menangani penjualan souvenir resmi tim dan semua hal yang berhubungan dengan penggemar.

Sejarah di ajang MotoGP

Awal mula

Ducati sebenarnya telah mengikuti ajang balapan MotoGP sejak tahun 1960-an. Sayangnya ketika peraturan teknik MotoGP berubah di awal 1970-an menjadi peraturan mesin dua tak 500cc, Ducati lantas mengundurkan diri dari ajang MotoGP. Mereka lantas kemudian menunggu perkembangan regulasi di ajang MotoGP yang memungkinkan bagi mereka untuk bisa berpartisipasi lagi di masa yang akan datang.

Ketika peraturan teknik MotoGP berubah menjadi pemakaian mesin wajib 4 tak di tahun 2002, Ducati kemudian menyatakan diri tertarik untuk mengikuti ajang MotoGP. Ducati lantas memperkenalkan sepeda motor Ducati Desmosedici di GP Italia 2002 di Mugello, yang menurut rencana akan mereka gunakan di musim 2003. Desmosedici sendiri berarti: distribusi desmodromic dengan 16 valves dalam bahasa Italia. Tahun 2003 Ducati resmi memasuki ajang MotoGP dan mereka didukung penuh oleh sponsor Marlboro yang baru saja membelot dari tim Yamaha. Sponsorship rokok sendiri belakangan kemudian dilarang di seluruh ajang olahraga, namun Marlboro tetap berkeras bertahan bersama Ducati (dan juga Scuderia Ferrari) sekalipun harus tampil dengan tampilan barcode polos.

2003-2006: Era pembangunan

Debut Ducati dengan dua pembalapnya yaitu Loris Capirossi dan Troy Bayliss di ajang MotoGP dimulai di GP Jepang 2003 di sirkuit Suzuka, Jepang, dan di balapan tersebut Ducati langsung meraih podium. Di GP Catalunya di sirkuit Barcelona, Capirossi bahkan berhasil menang setelah pemimpin balapan dari tim Repsol Honda yaitu Valentino Rossi terjatuh. Setelah itu berturut-turut podium mampu diraih Ducati sampai akhir musim. Capirossi secara umum berada di P4 klasemen akhir dan Bayliss berada di P6. Ducati sendiri mampu berada di P2 klasemen konstruktor di bawah Honda dan diatas Yamaha.

Musim 2004 dengan masih diperkuat duet Capirossi dan Bayliss, Ducati mencoba memodifikasi ulang motornya dengan harapan bisa menjadi penantang juara dunia yang sesungguhnya. Namun Ducati hanya mampu meraih posisi podium saja di musim 2004 tersebut, sekalipun motor Desmosedici sukses menjadi motor tercepat dalam sesi tes IRTA di sirkuit Catalunya dengan kecepatan 347km/j ditangan Loris Capirossi.

Musim balapan 2005 posisi Troy Bayliss di Ducati digantikan oleh pembalap veteran Carlos Checa. Ducati juga beralih pasokan ban ke Bridgestone. Perbaikan demi perbaikan yang Ducati lakukan akhirnya kembali berhasil mengantar Loris Capirossi meraih podium kemenangan di Motegi, Jepang dan Sepang, Kuala Lumpur. Checa sendiri masih kalah jauh ketimbang Capirex dan hanya mampu meraih posisi minimal podium ketiga.

Musim 2006 Ducati mengontrak Sete Gibernau untuk menggantikan posisi Carlos Checa. Setelah tampil secara impresif di tes musim dingin, Ducati melalui tangan Loris Capirossi akhirnya mampu memenangi balapan pembuka musim 2006 di Jerez, Spanyol. Ia kemudian sempat memimpin klasemen sebelum akhirnya ketika balapan GP Barcelona Capirossi dan Gibernau mengalami kecelakaan saat start. Kedua pembalap lantas mengalami cedera dan dilarikan ke rumah sakit. Capirex yang masih mengalami kesakitan kemudian tampil buruk di Assen, Belanda dan Gibernau yang cedera untuk sementara digantikan Alexander Hoffman. Kondisi Gibernau yang masih cedera sampai balapan terakhir akhirnya membuat Ducati memanggil Troy Bayliss yang saat itu berkompetisi di ajang World Superbike untuk balapan di seri terakhir di Valencia. Secara mengejutkan Bayliss tampil luar biasa dengan meraih pole dan kemudian mampu menerjemahkannya menjadi kemenangan manis bagi Ducati di akhir musim 2006 dengan Loris Capirossi yang berhasil finish P2, sekaligus menjadi finish 1-2 pertama Ducati di ajang MotoGP.

2007-2010: Era Casey Stoner

Musim 2007 kapasitas mesin MotoGP diturunkan dari 990cc menjadi 800cc. Ducati lantas bergerak cepat, dimana sejak awal Agustus 2006 mereka telah membangun 20 tipe mesin 800cc dengan berbagai variasi (merujuk pada insinyur senior Ducati, Filippo Preziosi). Ducati kemudian merekrut pembalap muda Australia, Casey Stoner dan mantan direktur teknis F1 Alan Jenkins untuk menangani motor mereka, sementara Loris Capirossi sendiri masih tetap bertahan dalam tim. Debut Stoner di Ducati berakhir manis dengan kemenangan luar biasa di seri perdana di Losail, Qatar. Stoner kemudian menambahkan catatan kemenangannya di Turki, China, Catalunya, Inggris, AS, Ceko, dan San Marino yang kemudian mengantarkannya menjadi juara dunia MotoGP untuk pertama kalinya, baik bagi dirinya maupun bagi tim Ducati. Stoner lantas menambahkan dua kemenangan lain di Australia dan Malaysia. Satu-satunya lawan serius bagi Stoner adalah pembalap Repsol Honda, Daniel Pedrosa, yang sayangnya ia lebih banyak tampil angin-anginan sepanjang musim. Sementara itu Loris Capirossi hanya berhasil meraih satu kali kemenangan saja yaitu di Jepang (seri dimana Stoner memastikan diri sebagai juara dunia 2007), sebelum akhirnya ia memutuskan untuk pindah ke tim Suzuki mulai musim 2008. Motor Ducati GP7 sendiri selain tercatat sebagai motor tercepat di ajang MotoGP 2007 dengan kecepatan maksimal 337km/j juga terkenal sebagai motor dengan sisi aerodinamika paling baik, sampai membuat pembalap Yamaha Valentino Rossi terkagum-kagum dengan performa motor tersebut.

Sejarah di ajang WSBK

Catatan kaki

  1. ^ "Ducati.com". Ducati.com. Diakses tanggal 2008-10-27. 

Pranala luar