Lompat ke isi

Muhammad setelah Pembebasan Mekkah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 September 2006 13.16 oleh Aday (bicara | kontrib) (tambah untuk timeline)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Periode ketika Muhammad di Madinah yang dimulai dengan Pembebasan Mekkah tahun 630 dan berakhir dengan meninggal Muhammad pada tahun 632.

Sejarah

Peristiwa merupakan terusan dari Muhammad di Madinah

Mekkah dibebaskan oleh pihak Muslim pada tahun 630. Pada tahun 628 Quraisy dan Muslim di Madinah menandatangani Perjanjian Hudaybiyah. Meskipun hubungan yang lebih baik terjadi antara Mekkah dan Madinah setelah penandatanganan Perjanjian Hudaybiyah, 10 tahun gencatan senjat dirusak oleh Quraisy, dengan sekutunya Bani Bakr, menyerah Bani Khuza'ah yang merupakan sekutu Muslim. Abu Sufyan, kepala suku Quraisy di Mekkah, pergi ke Madinah untuk memperbaiki perjanjian yang telah dirusak itu, tetapi Muhammad menolak, Abu Sufyan pun pulang dengan tangan kosong. Sekitar 10.000 orang pasukan Muslim pergi ke Mekkah yang segera menyerah dengan damai. Muhammad bermurah hati kepada pihak Mekkah, dan memerintahkan untuk menghancurka berhala di sekitar dan di dalam Ka'bah.

Terjadi pada tahun 631 atau 632.


Kamis, 4 Juni — Wasiat Muhammad

Muhammad became ill and his health took a serious turn on a Thursday. He summoned his companions and announced that he wanted to write a will, he asked for writing materials to write a statement that would "prevent the Muslim nation from going astray for ever". The first person to reply was Umar, answering that there was no need for any will, arguing that Muhammad was ill and that Umar had the Qur'an which was sufficient for him.

Sabtu, 6 Juni — Ekspedisi Usamah bin Zaid

Muhammad had earlier sent an expedition against the Byzantine Empire (Roman) that resulted in what was known as the Battle of Mut'ah. The leader of that expedition was the dark colored Zayd ibn Haritha, Muhammad's former adopted son. Zayd died during that expedition.

The Saturday before Muhammad died, Umar, Abu Bakr, Uthman and others were sent away with a military detachment heading to against the Byzantine forces in Syria, under the command of an eighteen year old man - Usama ibn Zayd, the son of Zayd ibn Haritha.

Ali and many others from the Banu Hashim where ordered to stay in Medina. Umar protested to this desition, causing Muhammad to forbid them to abandon Zaid's detachment. They left, but camped outside Medina and returned the next day.

Senin, 8 Juni — meninggal

Muhammad meninggal pada hari Senin, tanggal 8 Juni

Aftermath

This event ended with Succession to Muhammad.

Lihat juga

References