Viktimologi
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Mei 2010. |
Viktimologi adalah ilmu yang mempelajari tentang korban (victim = korban) termasuk hubungan antara korban dan pelaku, serta interaksi antara korban dan sistem peradilan - yaitu, polisi, pengadilan, dan hubungan antara pihak-pihak yang terkait - serta didalamnya juga menyangkut hubungan korban dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dan institusi lain seperti media, kalangan bisnis, dan gerakan sosial. [1]
Viktimologi juga membahas peranan dan kedudukan korban dalam suatu tindakan kejahatan di masyarakat, serta bagaimana reaksi masyarakat terhadap korban kejahatan.[butuh rujukan] Proses dimana seseorang menjadi korban kejahatan disebut dengan "viktimisasi".[butuh rujukan]
Macam-macam tipologi korban
Berdasarkan ?
Menurut M.E. Wolfgang, tipologi korban meliputi[2]:
- Viktimisasi Primer
- Viktimisasi Sekunder
- Viktimisasi Tersier
- Viktimisasi Mutual
- Tidak ada Viktimisasi
Berdasarkan peran
E.A. Fattah (1967)[2] merumuskan tipologi berdasarkan peran korban:
- Korban tidak ikut berpartisipasi
- Korban berperan secara tidak langsung
- Korban sebagai provokator
- Korban terlibat dalam kejahatan
- Korban dianggap sebagai sasaran yang keliru
Berdasarkan tingkat kesalahan
Selain itu, B. Mendelsohn merumuskan tipologi berdasarkan tingkat kesalahan korban[butuh rujukan]:
- Korban yang benar-benar tidak bersalah
- Koban memiliki sedikit kesalahan akibat ketidaktahuan
- Kesalahan korban sama dengan pelaku
- Korban lebih bersalah dari pelaku
- Korban sendiri yang memiliki kesalahan/paling bersalah
- Korban imajinatif
Teori
Teori Terpaan Gaya Hidup
Hindelang, Gottfredson, dan Garofalo menjelaskan mengenai bagaimana antara satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya memiliki perbedaan dalam risiko untuk menjadi korban kejahatan akibat perbedaan gaya hidup dari status sosial yang dimiliki. [butuh rujukan]
Teori Aktivitas Rutin
Cohen dan Felson menjelaskan mengenai perbedaan risiko viktimisasi seseorang karena adanya perbedaan aktivitas rutin sehari-hari dilihat dari dimensi waktunya.[butuh rujukan] Seseorang yang lebih sering berada di luar rumah diindikasikan memiliki kemungkinan lebih besar menjadi korban kejahatan dibandingkan dengan orang yang sebagian besar waktunya dihabiskan di dalam rumah.[butuh rujukan]
Referensi
- ^ (Inggris) Andrew Karmen, 2003, Crime Victims: An Introduction to Victimology, Wadsworth Publishing ,ISBN 978-0-534-61632-8.
- ^ a b Mustafa M. 2007. Kriminologi Vol 41. Depok: FISIP UI PRESS.