Lompat ke isi

Gerbangkertosusila

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gerbangkertosusila, adalah akronim dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan. Pembentukan Satuan wilayah Pembangunan (SWP) Gerbangkertosusila sendiri, menurut Perda Provinsi Jawa Timur No.4/1996 tentang RTRW Provinsi Jawa Timur dan PP No.47/1996 tentang RTRW Nasional, bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan antar Daerah.[1] Kawasan ini serupa dengan istilah Jabodetabek dengan pusat di Jakarta. Gerbangkertosusila merupakan kawasan metropolitan terbesar kedua setelah Jabodetabek dan berpenduduk paling banyak kedua setelah Jabodetabek. Surabaya sebagai pusat dari Gerbangkertosusila juga menjadi pusat bisnis, perdagangan, industri, pendidikan kawasan Indonesia Timur dan mempunyai rumah sakit rujukan sekawasan Indonesia Timur yaitu RSUD dr. Soetomo

Dengan perkembangan yang sangat pesat, yang meliputi jumlah penduduk dan ekonomi, dari wilayah urban metropolitan Gerbangkertosusila, maka munculah berbagai wacana untuk megembangankan wilayah sendiri menjadi Daerah Khusus Metro Surabaya, setingkat dengan provinsi dan terpisah dari wilayah Provinsi Jawa Timur, yang dipimpin oleh seorang gubernur. Pemisahan ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara Gerbangkertosusilo dengan daerah lainnya di Jawa Timur, terlebih ditunjang Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Bangkalan (Madura), maka makin banyak pula pihak yang menginginkan wilayah metropolitan Gerbangkertosusila sebagai wilayah provinsi sendiri. Namun, wacana ini masih banyak yang memperdebatkannya, terutama di kalangan DPRD Jawa Timur, dikarenakan belum pernah dilakukan penelitian yang mendalam dan akurat di bidang sosial ekonomi dan kemasyarakatan yang membutuhkan dana yang sangat besar. Maka, Pakde Karwo sebagai gubernur Jawa Timur periode 2009 - 2014 menganggap pemekaran wilayah tidak mempunyai alasan kuat dan hanya akan menambah beban rakyat untuk biaya pemerintaan saja.

Definisi

Gerbangkertosusila mencakup wilayah administrasi,

  1. Kabupaten Gresik
  2. Kabupaten Bangkalan
  3. Kabupaten Mojokerto
  4. Kota Mojokerto
  5. Kota Surabaya
  6. Kabupaten Sidoarjo
  7. Kabupaten Lamongan

Demografi

Daerah Administratif Luas (km²) 2010 Jumlah penduduk 2010 Kepadatan penduduk (/km² 2010)
Kabupaten Gresik 1.192 1.177.042 987,45
Kabupaten Bangkalan 1.144 906.761 792,62
Kabupaten Mojokerto 835,93 1.025.443 1.226,71
Kota Mojokerto 16,46 120.196 7.302,3
Kota Surabaya 333,063 2.765.487 8.303,19
Kabupaten Sidoarjo 591,59 1.941.497 3.281,83
Kabupaten Lamongan 1.812,80 1.179.059 650,4
Total 5.925,843 9.115.485 1,538.3

Sumber: *Statistics Indonesia[2]

Tranportasi

  • Tranportasi Udara : Bandara Internasional Juanda
  • Tranportasi Laut : Pelabuhan Tanjung Perak, dan Pelabuhan Teluk Lamong (Under Construction)
  • Tranportasi Darat :
    • Kereta Api: Surabaya memiliki 4 stasiun kereta api besar:Stasiun Wonokromo,Stasiun Gubeng, Stasiun Surabaya Kota, dan Stasiun Pasar Turi.
    • Bus : Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama Terminal Bungurasih, merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar perbatasan Kota Surabaya dengan Kecamatan Waru, Sidoarjo. Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP). Terminal Bus Tambak (Osowilangun) melayani angkutan jarak dekat dan menengah lintas utara hingga ke Semarang.
    • Jalan Tol: Jalan Tol Surabaya-Gempol, Jalan Tol Surabaya - Lamongan, Jalan Tol Surabaya - Bangkalan (via Suramadu), dan Jalan Tol Surabaya - Mojokerto - Kertosono (Under Construction)
    • Jalan By Pass
    • Jalan Lingkar: Lingkar Timur dan Lingkar Barat (Under Construction)

Referensi

  1. ^ Analisis Kesenjangan Wilayah di Gerbangkertosusila Ditinjau dari Aspek Ekonomi, Sosial dan Lingkungan, diakses pada 12 Agustus 2011
  2. ^ Statistics Indonesia, diakses pada 12 Agustus 2011

Lihat pula

  1. Jabodetabek
  2. Jabotabek - Cirangkarta
  3. Mebidang (Medan, Binjai, Deli Serdang) di Sumatera
  4. Mamminasata (Makassar, Maros, Sanggumi-nasa, Takalar) di Sulawesi
  5. Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) di Sunda Kecil
  6. Banjar Bakula (Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut) di Kalimantan
  7. Kartamantul (Yogyakarta, Sleman, Bantul)
  8. Bandung Raya
  9. Kedungsapur (Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Salatiga, Purwodadi)
  10. Bimindo (Bitung-Minahasa-Manado)
  11. Sasamata (Samarinda, Sanga-sanga, Muara Badak, Anggana, dan Tenggarong)

Pranala Luar

  1. (Indonesia) Balai Informasi Penataan Ruang