Lompat ke isi

Tarling

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Desember 2006 01.47 oleh Kembangraps (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tarling merupakan kesenian khas dari wilayah pesisir timur laut Jawa Barat (Indramayu-Cirebon dan sekitarnya). Bentuk kesenian ini pada dasarnya adalah pertunjukan musik, namun disertai dengan drama pendek. Nama "tarling" diambil dari singkatan dua alat musik dominan: gitar listrik dan suling. Selain kedua instrumen ini, terdapat pula sejumlah perkusi, saron, kempul, dan gong.

Awal perkembangan tarling tidak jelas. Namun demikian, pada tahun 1950-an musik serupa tarling telah disiarkan oleh RRI Cirebon, dan menjadikannya populer. Pada tahun 1960-an pertunjukan ini sudah dinamakan "tarling" dan mulai masuk unsur-unsur drama.

Semenjak meluasnya popularitas dangdut pada tahun 1980-an, kesenian tarling terdesak. Ini memaksa para seniman tarling memasukkan unsur-unsur dangdut dalam pertunjukan mereka, dan hasil percampuran ini dijuluki tarling-dangdut. Selanjutnya, akibat tuntutan konsumennya sendiri, lagu-lagu tarling dicampur dengan perangkat musik elektronik sehingga terbentuk grup-grup organ tunggal "tarling". Pada saat ini, tarling klasik sudah sangat jarang dipertunjukkan dan tidak lagi populer.

Beberapa lagu tarling populer

  • Warung Pojok
  • Kembang Kilaras
  • Waru Doyong
  • Pemuda Idaman

Tokoh-tokoh tarling

  • Abdul Adjib (pencipta lagu Warung Pojok)
  • Pepen Effendi

Penyanyi tarling dangdut

  • Aas Rolani (pelantun Mabok Bae, Kembang Kilaras)
  • Cucun Novia (penyanyi Waru Doyong)
  • Nunung Alvi (penyanyi Nunggu Dudae)

Pranala luar