Yakiniku
Yakiniku (焼肉 , daging panggang) adalah istilah bahasa Jepang untuk daging yang dipanggang atau dibakar di atas api. Dalam arti luas, yakiniku juga mencakup berbagai masakan daging sapi, babi, atau jeroan yang dipanggang, seperti bistik, panggang daging domba (jingisukan), dan barbeque.
Daging dipanggang di atas api dari arang atau gas dengan memakai kisi-kisi dari besi atau di atas plat dari besi (teppan). Potongan daging berbentuk segi empat sering ditusuk dengan tusukan dari logam sebelum dipanggang. Sayur-sayuran seperti paprika, bawang bombay sering ikut dipanggang bersama daging. Di rumah makan yakiniku, sesudah dipanggang, daging yang berukuran agak besar sering perlu dipotong dengan gunting di hadapan pengunjung.
Yakiniku sering dikatakan berasal dari masakan Korea seperti bulgogi dan kalbi, dan yakiniku sering disebut BBQ ala Korea[1]. Walaupun demikian, yakiniku di Jepang sering berbeda dengan panggang daging ala Korea antara lain dalam hal saus untuk merendam daging. Kemungkinan besar masakan yakiniku berasal panggang potongan jeroan yang disebut Horumonyaki. Horumonyaki diciptakan oleh imigran Korea di daerah Kansai seusai Perang Dunia II[2]. Istilah "horumon" dalam "horumonyaki" berasal dari dialek Kansai "horumon" (benda buangan) yang digunakan untuk menyebut jeroan. Perbedaan yakiniku dengan bulgogi atau kalbi telah menjadi sangat kabur, karena keduanya juga disebut "yakiniku" di Jepang.
Di rumah makan yakiniku, pengunjung memilih sendiri daging mentah yang diingini, satu per satu menurut jenis atau satu set daging di dalam piring. Pengunjung rumah makan dipersilakan memanggang sendiri daging tersebut. Alat pemanggang daging ada di meja pengunjung, dan bisa berupa alat pemanggang daging dengan sumber api gas atau arang. Sebelum dimakan, daging dicelup ke dalam saus yang disebut tare. Saus tare mempunyai 2 jenis yaitu niku tare (saus berwijen) dan soto tare (saus tidak berwijen). Sebelum dipanggang, daging dan seafood pilihan dicelupkan ke dalam saus niku tare, yang terbuat dari campuran bahan-bahan seperti kecap asin, sake, gula, bawang putih, dan wijen. Potongan daging berbentuk segi empat seringkali ditusuk dengan tusukan dari logam sebelum dipanggang. Sayur-sayuran seperti paprika, bawang bombay terkadang juga ikut dipanggang bersama daging.
Setelah matang sesuai selera, daging yang masih panas dicelupkan ke dalam saus soto tare (saus tanpa wijen), dan siap disantap dengan nasi putih. Selain itu, yakiniku sering dinikmati dengan garam, merica, dan air perasan jeruk lemon. Yakiniku dimakan dengan nasi putih, sedangkan makanan khas Korea seperti kimchi, nameul, bibimbap sering dihidangkan sebagai makanan tambahan.
Bagian daging
Istilah bahasa Jepang yang sering digunakan untuk menyebut bagian-bagian daging:
- Daging sapi
- Rōsu - daging bagian perut yang berlemak
- Karubi (kalbi) - daging iga tanpa tulang. Bila disajikan dengan tulang disebut hone-tsuki-karubi (kalbi dengan tulang).
- Horumon - jeroan sapi atau babi
- Harami - daging lunak dinding dalam perut
- Reba - hati
- Tan - lidah sapi
- Tetchan atau horumon (bahasa Korea: dae-chang) - usus
- Hatsu - jantung
- Mino atau hachinosu - babat
- Daging ayam atau domba
- Makanan laut (cumi-cumi)
- Sayuran - paprika, bawang putih, wortel, jamur shiitake, bawang bombay, dan labu parang
Lihat pula
Referensi
- ^ "Japanese restaurants". japan-guide.com. Diakses tanggal 30 Juli.
- ^ Lie, John (2001). Multiethnic Japan. Harvard University Press. hlm. 77. ISBN 0674013581.
Pranala luar
- (Jepang) Yakiniku Web Situs resmi All Japan Yakiniku Association