Lompat ke isi

Anggun C. Sasmi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Desember 2011 12.54 oleh SU05Anisa (bicara | kontrib)
Anggun
Anggun di acara Paris Fashion Week 2007
Anggun di acara Paris Fashion Week 2007
Informasi latar belakang
GenrePop, rock, urban, world
PekerjaanPenyanyi, pencipta lagu, produser rekaman, filantropi
InstrumenVokal, piano
Tahun aktif1986–sekarang
LabelWarner, Sony
Situs webwww.anggun.com

Anggun Cipta Sasmi (lahir 29 April 1974) adalah penyanyi Indonesia yang saat ini telah memiliki kewarganegaraan Perancis. Ia merupakan putri dari Darto Singo, seorang seniman Indonesia, dan Dien Herdina, seorang perempuan yang masih kerabat Keraton Yogyakarta. Ia mengawali kariernya dengan tampil di panggung Ancol di usia tujuh tahun, lalu merekam album anak-anak dua tahun kemudian. Di bawah bimbingan musisi Ian Antono, Anggun merekam album studio pertamanya di Indonesia berjudul Dunia Aku Punya pada tahun 1986. Namun, nama Anggun baru melambung setelah merilis singel berjudul "Mimpi" pada tahun 1989. Pada usianya yang masih sangat muda Anggun telah berhasil menggapai puncak popularitasnya sebagai penyanyi rock di Indonesia dengan diraihnya penghargaan "Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991".

Pada tahun 1994, Anggun memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan mewujudkan impiannya menjadi artis bertaraf internasional. Dengan bantuan Erick Benzi, seorang produser besar Perancis, pada tahun 1997, Anggun berhasil merilis album internasional pertamanya berjudul Snow on the Sahara di 33 negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat yang menjadi baromoeter musik internasional. Sejak saat itu Anggun telah menghasilkan sebanyak lima album internasional yang direkam dalam multi-bahasa, terutama bahasa Inggris dan bahasa Perancis. Anggun juga telah berkolaborasi dengan banyak artis mancanegara, termasuk di antaranya Julio Iglesias, Peter Gabriel, dan Pras Michel dari grup The Fugees.

Anggun merupakan penyanyi Indonesia pertama yang berhasil menerobos blantika musik internasional dan menjadi artis Asia Tenggara pertama yang mampu menembus tangga musik di Eropa dan Amerika. Album-albumnya telah meraih penghargaan gold dan platinum di beberapa negara Eropa. Beberapa penghargaan telah diraih Anggun atas pencapaiannya, termasuk di antaranya anugerah prestisius "Chevalier des Arts et Lettres" dari pemerintah Perancis. Anggun juga telah dua kali didaulat menjadi juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu duta Mikrokredit pada tahun 2005 dan duta Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 2009.

Kehidupan dan karier

1974–1993: Masa kecil dan perjalanan karier di Indonesia

Tua Tua Keladi (1990)

Anggun merupakan putri pertama dari pasangan Darto Singo, seorang seniman Indonesia dengan Dien Herdina, seorang ibu rumah tangga yang masih keturunan keraton Yogyakarta.[1] Anggun menempuh pendidikan dasarnya di sebuah sekolah Katolik di Jakarta, meskipun Anggun sendiri adalah seorang Muslim.[2][3] Anggun dibesarkan dalam keluarga yang penuh seni. Sejak usia tujuh tahun Anggun digembleng latihan vokal setiap hari oleh ayahnya.[4] Anggun diajarkan berbagai latihan teknik vokal dengan penuh disiplin. Tidak hanya itu, Anggun juga diajarkan bermain piano. Dengan dimanajeri ibunya, Anggun kemudian mulai tampil di atas panggung, meskipun sering hanya dengan imbalan nasi bungkus.[5] Pada usia sembilan tahun, Anggun mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dan mulai merekan album anak-anak.[6][7]

Saat menginjak usia 12 tahun, Anggun meluncurkan album rock pertamanya berjudul Dunia Aku Punya (1986). Album tersebut diproduseri oleh gitaris terkenal Indonesia, Ian Antono.[8] Sayangnya, album ini tidak mampu mengangkat namanya. Anggun baru meroket di blantika musik Indonesia setelah merilis singel berjudul "Mimpi" pada tahun 1989. Menurut majalah Rolling Stone, "Mimpi" merupakan salah satu dari "150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa".[9] Popularitas Anggun terus melejit dengan dirilisnya sederet singel seperti "Tua Tua Keladi" dan "Takut". Anggun kemudian berhasil meraih penghargaan sebagai "Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991".[10] Setelah sukses dengan singel, Anggun kembali merilis album studio berjudul Anak Putih Abu Abu (1991), yang disusul dengan Nocturno (1992). Pada usianya yang masih belia, Anggun telah berhasil melejit sebagai salah satu penyanyi rock paling sukses di paruh awal 1990-an. Album-albumnya terjual hingga jutaan kopi dan singel-singelnya merajai tangga lagu di Indonesia.[11][10]

Di tengah puncak popularitasnya, Anggun memutuskan untuk menikah muda pada tahun 1992 dengan Michel Georgea, seorang insinyur berkebangsaan Perancis. Mereka pertama kali bertemu saat Anggun mengadakan tur konser di Kota Banjarmasin.[12] Michael kemudian diangkat menjadi manager Anggun. Pada usia 19 tahun, Anggun berhasil menjadi penyanyi termuda yang mendirikan perusahaan rekamannya sendiri, Bali Cipta Records.[2] Ia juga terjun langsung sebagai produser rekaman sehingga lebih bebas dalam menggarap albumnya sendiri.[8] Anggun kemudian merilis album studio terakhirnya di Indonesia berjudul Anggun C. Sasmi... Lah!!! pada tahun 1993. Singel pertamanya, "Kembalilah Kasih (Kita Harus Bicara)", kembali mencetak sukses dan videonya sempat menembus MTV Hong Kong.[2] Anggun pun merasa tidak puas dengan kesuksesannya di Indonesia dan mulai memimpikan karier sebagai penyanyi bertaraf internasional.[13]

1994–1996: Meninggalkan Indonesia dan permulaan di Eropa

"Saya bermimpi memiliki karir internasional ini, tetapi produser asing tidak akan datang ke Indonesia untuk mencari bakat ketika ada begitu banyak tersedia di negara mereka sendiri. Saya harus pergi ke sana. Saya ingin tahu, dan saya pikir itu baik untuk berubah. Di Indonesia, kami tidak memiliki banyak informasi datang, yang datang hanya dari satu sumber. Dan internet itu tidak sebesar seperti sekarang."

Anggun, dalam wawancara dengan majalah Billboard di Amerika Serikat.[8]

Pada tahun 1994, Anggun meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik berjudul Yang Hilang yang memuat lagu-lagu hit Anggun selama di Indonesia. Setelah itu, Anggun menjual perusahaan rekamannya dan hijrah ke Eropa untuk mewujudkan impiannya menjadi penyanyi internasional.[13][14] Bersama suaminya Michel Georgea, Anggun menetap di London, Inggris selama setahun untuk memulai kariernya lagi dari nol. Ia rajin mengirim demo rekaman ke berbagai studio di Inggris dan juga pergi ke klub-klub untuk memperkenalkan dirinya sebagai penyanyi. Biaya hidup yang tinggi di London membuat uang hasil penjualan perusahaan rekaman Anggun habis sedikit demi sedikit. Anggun pun harus menerima kekecewaan berbulan-bulan kemudian tatkala semua demo rekamannya tidak mendapat respon positif. Anggun akhirnya berada pada kesimpulan bahwa ia tidak akan memiliki masa depan di Inggris dan berencana untuk memulai karier di negara Eropa lain. Ia sempat berniat pindah ke Belanda, namun kemudian ia beralih ke Perancis.[13]

Dua tahun setelah meninggalkan Indonesia, Anggun akhirnya berhasil bertemu dengan Erick Benzi, salah seorang produser besar Perancis yang pernah menggarap album sejumlah penyanyi kenamaan seperti Celine Dion, Jean-Jacques Goldman dan Johnny Hallyday.[15] Benzi terpikat oleh kemampuan vokal Anggun dan seketika menawarkannya untuk rekaman album. Anggun setuju dan memutuskan untuk mempelajari bahasa Perancis secara otodidak.[16] Anggun kemudian berhasil mendapat kontrak Columbia Records di Perancis dan berkesempatan mengikuti audisi label induknya Sony Music International di Manila, Filipina. Dalam audisi tersebut, Anggun berhasil menyisihkan para penyanyi dari berbagai negara hingga akhirnya berhasil mendapat kontrak Sony untuk album yang akan diedarkan secara internasional.

1997–1999: Snow on the Sahara dan kesuksesan internasional

Pada tanggal 24 Juni 1997, Anggun merilis album berbahasa Perancis pertamanya berjudul Au nom de la lune. Yang paling menonjol dari album ini adalah perubahan total jalur musik Anggun, dari musik rock yang bertahun-tahun digelutinya menjadi musik pop etnik dengan sentuhan bunyi-bunyian instrumen tradisional Indonesia. Anggun mengatakan, "Saya ingin memperkenalkan Indonesia, tetapi dengan cara yang progresif, dalam lirik, dalam suara, tetapi yang paling utama melalui diri saya sendiri."[8] Singel pertama Anggun "La neige au Sahara" langsung menjadi hit dan tercatat sebagai lagu yang paling sering diputar di radio-radio Perancis tahun 1997. Album pertama Anggun tersebut berhasil mereguk sukses dengan penjualan lebih dari 150.000 kopi di Perancis dan Belgia. Anggun juga berhasil menjadi nominator untuk "Pendatang Baru Terbaik" di Victoires de la Musique, penghargaan tertinggi bagi industri musik Perancis.[17]

Anggun menggebrak pasar musik internasional dengan meluncurkan versi bahasa Inggris dari album pertamanya yang diberi judul Snow on the Sahara di 33 negara di Asia, Eropa, dan Amerika.[2][18] Selain berisi lagu-lagu yang diadaptasikan dari album Au nom de la lune, Anggun juga mendaur ulang lagu lawas milik penyanyi David Bowie berjudul "Life on Mars?". Untuk pasar Asia Tenggara, Anggun menyertakan sebuah lagu berbahasa Indonesia berjudul "Kembali". Singel pertama Anggun "Snow on the Sahara" berhasil meraih sukses dan menempati peringkat pertama di Italia, Spanyol, dan beberapa negara di Asia. Lagu tersebut juga mencapai posisi lima besar pada UK Club Chart di Inggris dan digunakan sebagai lagu promosi jam tangan mewah dunia Swatch. Album Snow on the Sahara berhasil terjual lebih dari satu juta keping di seluruh dunia dan meraih penghargaan Diamond Export Award.[18] Album ini juga menyandang rekor sebagai album penyanyi Asia dengan penjualan paling tinggi di luar Asia.[19]

Di Amerika Serikat, yang merupakan kiblat musik dunia, Snow on the Sahara dirilis pada Mei 1998 oleh Epic Records.[6] Anggun melakukan tur selama sembilan bulan di negara itu untuk mempromosikan albumnya.[3] Saat berada di sana, Anggun diundang oleh penyanyi Kanada Sarah McLachlan untuk tampil di Lilith Fair, sebuah festival musik wanita berkeliling Amerika.[20] Anggun juga tampil sebagai artis pendukung dalam tur konser beberapa artis seperti The Corrs dan Toni Braxton. Anggun sempat muncul di berbagai media cetak Amerika, seperti majalah Billboard dan Rolling Stone.[15] Anggun juga beberapa kali tampil di televisi Amerika, seperti dalam acara The Rosie O'Donnell Show dan New York Sessions at West 54th, serta wawancara eksklusif di CNN dalam program World Beat.[20][21]

Anggun berhasil menoreh sejarah dengan menjadi artis Asia Tenggara pertama yang menembus tangga musik Billboard.[19] Singel "Snow on the Sahara" mencapai posisi 16 di Billboard Hot Dance/Club Play serta posisi 19 di Billboard Border Breakers Chart.[2][22] Lagu Anggun juga menduduki posisi kedua setelah Celine Dion pada daftar singel terfavorit jurnalis Billboard tahun 1998.[20] Meskipun cukup fenomenal, album Anggun ini terbilang gagal di Amerika dan tidak mampu menembus tangga album Billboard 200. Album ini menduduki peringkat 23 di Billboard Heat Seekers Chart dan sampai saat ini terjual sekitar 200.000 keping di seluruh Amerika.[3][23]

2000–2003: Chrysalis, Open Hearts dan era kolaborasi

Anggun tampil dalam "Concert Pour l'Egalite" yang digelar di bawah Menara Eiffel, Paris, Perancis.

Anggun akhirnya resmi becerai dengan Michel Georgea pada tahun 1999. Setahun kemudian, ia juga memutuskan untuk memperoleh kewarganegaraan Perancis. Langkah ini diambil Anggun akibat buruknya pelayanan birokrasi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang sangat menyulitkan dirinya sebagai penyanyi yang setiap saat bepergian ke berbagai negara, terutama saat mempromosikan album internasional pertamanya.[24] Meskipun demikian, dalam wawancara dengan Kick Andy tahun 2006, Anggun mengatakan "Buat saya yang ganti kan cuma warna buku kecilnya [paspor]... Tulang saya tetap putih dan darah saya merah. Saya tetap anak Indonesia."[5]

Pada tahun 2000, Anggun meluncurkan album berbahasa Perancis keduanya berjudul Désirs contraires dengan singel andalan "Un geste d'amour". Album ini masih diproduseri Erick Benzi dan memuat jenis musik pop elektronik serta elemen ambient dan R&B.[19] Namun, album ini gagal mengulang kesuksesan album pertama Anggun dan hanya terjual sebanyak 30.000 kopi di Perancis. Untuk versi internasional yang diberi judul Chrysalis, Anggun menulis semua lirik lagu dalam bahasa Inggris.[18] Album internasional kedua Anggun tersebut dirilis serentak di 15 negara pada tanggal 8 September 2000.[15] Singel pertama dari album ini, "Still Reminds Me", berhasil menjadi hit di berbagai radio di kawasan Eropa dan Asia. Lagu ini mencapai peringkat tiga di Italia dan sepuluh besar di Jepang.[18] Singel tersebut juga menduduki posisi lima besar The Music & Media Europe Border Breakers Chart. Khusus pasaran Asia Tenggara, Anggun menyelipkan sebuah singel berbahasa Indonesia berjudul "Yang 'Ku Tunggu". Tidak seperti versi berbahasa Perancis-nya, Chrysalis tetap menjadi album multi-platinum dan berhasil meraih penghargaan gold di Italia hanya dalam waktu seminggu.[25]

Pada akhir tahun 2000, Anggun mendapat undangan untuk tampil bersama penyanyi rock Kanada Bryan Adams pada konser Natal di Vatikan. Anggun kemudian menggelar tur pertamanya keliling Eropa dan Asia. Konser pertama Anggun dimulai di Le Bataclan, Perancis pada 1 Februari 2001 dan berakhir di Kallang Theater, Singapura pada 30 April 2001.[15] Setelah itu, Anggun mulai terlibat dalam banyak proyek kolaborasi. Dari banyak kolaborasi yang dilakukannya pada perode itu yang cukup sukses yaitu bersama DJ Cam dalam lagu jazz "Summer in Paris",[26] bersama Deep Forest pada lagu bercengkok Sunda "Deep Blue Sea" serta duet bersama penyanyi rock terkenal Italia, Piero Pelù dalam singel "Amore Immaginato". Singel duet Anggun dengan Piero Pelù berhasil menduduki posisi puncak Italian Airplay Chart selama dua bulan.[25] Anggun juga terlibat dalam proyek besar dua film Skandinavia, yaitu Anja & Viktor (2001) dan Open Hearts (2002).[15] Anggun merilis sebuah lagu berjudul "Rain (Here Without You)" untuk Anja & Viktor. Untuk Open Hearts, Anggun merilis sebuah album soundtrack pada tahun 2002. Di album berbahasa Inggris ketiga ini, Anggun bekerja sama dengan dua musisi asal Denmark, Jesper Winge Leisner and Niels Brinck.[27] Singel dari album ini, "Open Your Heart", dinominasikan meraih penghargaan "Lagu Terbaik" pada Robert Awards 2003, anugerah tertinggi industri perfilman Denmark.[28]

Pencapaian karier Anggun mengantarkannya meraih sejumlah apresiasi. Ia dianugerahi penghargaan "The Cosmopolitan Asia Women Award" pada tahun 2000 serta "The Women Inspire Award" pada tahun 2002, sebagai penyanyi yang memberi inspirasi kepada seluruh wanita Asia atas kariernya sebagai penyanyi solo asal Asia yang sukses di dunia internasional.[29] Pada Januari 2003, Anggun hadir di MIDEM Awards untuk menerima penghargaan prestisius, Diamond Award, yang diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan Perancis. Penghargaan tersebut mengukuhkannya menjadi salah satu penyanyi berbahasa Perancis tersukses di luar Perancis. Pada tahun 2003 Anggun memutuskan untuk menghentikan kerja samanya dengan Sony Music, meskipun kotraknya belum selesai. Langkah ini diambil Anggun akibat telah berubahnya struktur perusahaan itu di berbagai negara. Anggun juga memutuskan pindah ke Montreal, Kanada. Di sini pula Anggun kemudian bertemu jodoh dengan Olivier Maury, seorang sarjana politik Kanada dan mereka menikah pada tahun 2004.[24]

2004–2006: Luminescence

Anggun pada konser "Fete de l'Espoir" di Jenewa, Swiss, 26 Mei 2005.

Anggun menandatangani kontrak dengan Heben, sebuah label independen Perancis. Dalam distribusi album, Anggun dibantu oleh Sony BMG untuk wilayah Eropa dan Universal untuk wilayah Asia. Anggun meluncurkan album studio ketiganya Luminescence pada tahun 2005. Berbeda dengan album-album sebelumnya, kali ini untuk versi bahasa Perancis dan bahasa Inggris dirilis dengan judul yang sama. Selain itu, di album ini posisi Erick Benzi sebagai produser telah digantikan oleh beragam musisi Perancis seperti Jean-Pierre Taieb, Lionel Florence, Evelyn Kraal, dan Jean Faque.[30] Pada album ini, selain menggarap musik pop dan beberapa unsur R&B, Anggun juga kembali ke akar musik rock yang pernah menjadi cirinya di awal karier.[31]

Singel pertama dari album ini, "Être une femme" atau "In Your Mind", telah dinobatkan sebagai Lagu Paling Populer Tahun 2004 oleh Radio France International, sebuah stasiun radio bertaraf internasional di Perancis. Singel "Saviour" terpilih sebagai soundtrack dari film laris Transporter 2.[32] "Undress Me" juga dirilis sebagai singel di beberapa negara dan mencapai peringkat pertama tangga lagu Turki dan Lebanon. Melalui Luminescence, Anggun melebarkan popularitasnya di negara-negara Timur Tengah dan Eropa Timur. Luminescence dirilis ulang pada tahun 2006 dengan tambahan tiga lagu baru, termasuk singel "I'll Be Alright" atau "Juste avant toi". Anggun kemudian juga melakukan duet dengan penyanyi legendaris asal Spanyol Julio Iglesias dalam lagu "All for You".

Anggun menerima sebuah penghargaan prestisius "Chevalier des Arts et Lettres" dari pemerintah Perancis atas prestasi karier dan kontribusinya pada budaya Perancis di seluruh dunia.[33][34] Anggun juga ditunjuk sebagai juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Skim Mikrokredit, sebuah program pengentasan kemiskinan di seluruh dunia.[35] Anggun juga terpilih menjadi ambassador bagi Audemars Piguet, sebuah perusahaan jam tangan mewah dunia asal Swiss.[36]

Pada tanggal 25 Mei 2006, Anggun menggelar konser terbesarnya di Indonesia bertajuk "Konser Untuk Negeri" di Jakarta Convention Center. Tiket sebanyak 5.000 lembar habis terjual dan konser berjalan sukses.[37] Anggun kemudian menerima penghargaan khusus dari Anugerah Musik Indonesia sebagai "Artis Internasional Terbaik".[38] Anugerah khas itu diberikan atas keberhasilannya mengukir nama di luar negeri dan menaikan nama industri musik Indonesia di mata internasional. Anggun menutup tahun itu dengan merilis sebuah album kompilasi terbaik, Best Of, di Indonesia dan Malaysia. Album ini menampilkan hits Anggun selama karier internasionalnya, ditambah tiga lagu lawas Anggun—"Mimpi", Bayang-Bayang Ilusi", dan "Takut"—yang dinyanyikan ulang dengan aransemen musik Andy Ayunir dan Orkestra Saunine.[39] Best-Of juga dirilis untuk pasaran Italia dengan daftar lagu berbeda dan lagu "I'll Be Alright" sebagai singel andalannya.[40]

2007–2010: Kelahiran anak pertama dan Elevation

Berkas:AnggunFAO.jpg
Anggun berpidato di forum PBB sebagai duta pangan dunia.

Setelah pernikahannya dengan Olivier Maury kandas pada tahun 2006, Anggun menjalin hubungan penulis Perancis Cyril Montana, yang akhirnya berlanjut ke jenjang pernikahan. Anggun melahirkan putri pertama mereka bernama Kirana Cipta Montana Sasmi pada 8 November 2007.[41] Pada awal tahun 2007, Anggun menulis dua lagu untuk Julian Cely, salah seorang penggemarnya dari Perancis yang merilis album pertamanya di Indonesia.[42] Anggun juga terlibat dalam penggarapan film dokumenter bertema lingkungan hidup produksi BBC berjudul Un jour sur terre atau Earth.[43] Anggun bertindak sebagai narator dan merilis singel soundtrack film tersebut. Anggun juga didaulat sebagai "Marraine des Prix Micro-Environnement" (duta lingkungan hidup) oleh National Geographic Channel dan Kementrian Ekologi dan Pembangunan Berkelanjutan Perancis.[44][45] Anggun berhasil meraih penghargaan "Le grand couer de l'annee" atas kontribusinya dalam sejumlah permasalahan sosial dan lingkungan hidup di Perancis.[46] Pada bulan Desember 2007, Anggun untuk kedua kalinya mendapat undangan dari Vatikan untuk tampil di konser Natal di Verona, Italia.[47] Anggun juga tampil di World Music Awards 2008 dengan membawakan lagu "No Stress" bersama DJ Laurent Wolf.[48]

Album studio keempat Anggun berjudul Elevation dirilis pada akhir tahun 2008. Kali ini Anggun mengganti aliran musiknnya menjadi hip-hop dan urban.[49] Anggun menggandeng produser hip hop asal Amerika Serikat, Tefa dan Masta. Ia juga berkolaborasi dengan sejumlah penyanyi rap yaitu Pras Michel (peraih Grammy Awards dan mantan personil grup The Fugees), Sinik dan Big Ali, serta Laurent Wolf dan Tomer G. untuk meremix lagu-lagunya.[50] Singel pertama album ini yaitu "Si tu l'avoues" untuk pasaran Perancis, "Crazy" untuk pasaran internasional, serta "Jadi Milikmu" untuk pasaran Indonesia. Di Rusia, Elevation dirilis dengan tambahan sebuah lagu berjudul "О нас с тобой", versi bahasa Rusia dari lagu "No Song" yang dibawakan duet oleh Anggun dengan penyanyi berkebangsaan Rusia Max Lorens.[51] Di Indonesia, sebelum dirilis resmi pada 1 Desember 2009, album ini telah mendapat penghargaan double platinum, menjadikannya album dengan penjualan tercepat sepanjang karier Anggun di Indonesia.[52] Sayangnya, album ini juga menjadi album studio dengan penjualan terendah sepanjang karier internasional Anggun.

Pada era ini, Anggun kembali menjadi duta produk komersial, yaitu untuk sampo Pantene dan susu Anlene.[53] Pada akhir tahun 2009, Anggun kembali ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kali ini sebagai duta organisasi pangan internasional Food and Agriculture Organization (FAO) dalam misi pengentasan kelaparan di seluruh dunia.[54][55] Anggun kemudian juga didaulat oleh mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton sebagai juru bicara Healthy Water Fundraising Program. Selain itu, Anggun diangkat sebagai salah satu juri dalam kontes kecantikan Miss France 2009.[56] Pada awal tahun 2010, penyanyi populer Portugal Mickael Carreira mengajak Anggun untuk berduet dalam lagu "Chama por me (Call My Name)" dan tampil dalam konser tunggalnya di Lisboa, Portugal tanggal 26 Februari 2010.[57] Anggun juga berkolaborasi dengan musisi Jerman Schiller dalam lagu "Always You" dan "Blind" untuk album Schiller berjudul Atemlos. Anggun bersama Schiller juga menggelar tur konser keliling Jerman selama bulan Maret 2010.[58]

2010–sekarang: Echoes

Pada tahun 2011, Anggun akan meluncurkan album kelimanya berjudul Echoes untuk versi berbahasa Inggris dan Echos untuk versi berbahasa Perancis. Ini merupakan album internasional pertama yang diproduseri sendiri oleh Anggun dan digarap oleh perusahaan rekaman miliknya sendiri April Earth.[59] Untuk distribusi album, ia dibantu Warner Music untuk wilayah Eropa dan Sony Music untuk Asia bagian Timur. Di album ini Anggun menyajikan jenis musik pop organik dengan lirik yang filosofis dan banyak bercerita tentang kehidupan.[60] Anggun dibantu oleh beberapa musisi ternama seperti Gioacchino, Pierre Jaconelli, Jean-Pierre Pilot, dan William Rousseau.[59] Album ini berhasil meraih platinum di Indonesia di minggu pertama perilisannya.[61] Tujuh bulan kemudian, Echoes berhasil meraih empat platinum dan memegang rekor sebagai album terlaris di toko kaset Indonesia untuk tahun 2011.[62] Singel pertama dari album ini adalah "Only Love" untuk pasar internasional dan "Hanyalah Cinta" untuk Indonesia. Versi bahasa Perancisnya, "Mon meilleur amour", dirilis sebagai singel promosi dan langsung menduduki peringkat pertama French International Airplay Chart, tangga lagu bagi singel Perancis yang paling diputar di seluruh dunia.[63]

Lima tahun setelah konser terbesarnya di Indonesia, Anggun kembali tampil di Jakarta Convention Center dalam "Konser Kilau Anggun" pada tanggal 27 November 2011. Anggun didaulat untuk mewakili Perancis dalam Kontes Lagu Eurovision 2012, sebuah kompetisi musik tahunan Eropa yang telah berhasil melambungkan nama sejumlah artis seperti ABBA dan Celine Dion.[64]

Keartisan, citra dan pencapaian

Tari Bali mempengaruhi penampilan Anggun di atas panggung.

Anggun dikenal sebagai penyanyi yang memiliki jenis vokal kontralto yang tebal dan jangkauan suara yang lebar yang disertai aksen atau cengkok khas Indonesia.[65] Pada saat merilis album Snow on the Sahara banyak pengamat musik internasional yang memuji suara Anggun dan sering menyebutnya "Annie Lennox dari Asia".[66] Anggun sendiri telah dilatih vokal dengan keras oleh ayahnya Darto Singo sejak umur tujuh tahun.[4] Pada awal kariernya, Anggun banyak dipengaruhi oleh penyanyi dan grup musik bergenre rock seperti Guns N' Roses, Bon Jovi, dan Megadeth,[2] sehingga album-albumnya selama di Indonesia tidak lepas dari jalur musik rock. Namun, sejak beralih menjadi penyanyi internasional, jenis musik Anggun lebih variatif dan selalu berbeda di setiap albumnya.[19] Selain musisi-musisi tersebut, Anggun juga mengaku mengidolakan Sheila Chandra, Sting, David Bowie, dan The Beatles.[7] Anggun juga pernah belajar Tari Bali yang telah menjadi pengaruh kuat dalam penampilannya di atas panggung.[67]

Pada awal kariernya sebagai penyanyi rock, Anggun terkenal dengan penampilannya yang tomboi dan khas—menggunakan baret miring, celana pendek, jaket paku-paku dan ikat pinggang besar—yang sempat menjadi tren di awal 1990-an. Namun, sejak menjadi penyanyi internasional, Anggun mengubah total gaya berbusananya menjadi lebih feminin dan seksi, melalui penampilan khas wanita Indonesia dengan rambut hitam panjang dan kulit sawo matang.[68] Majalah Herworld telah menobatkan Anggun sebagai inspirasi wanita berambut lurus panjang selama dekade 2000-an. Untuk menunjang penampilannya Anggun telah banyak dibantu para perancang busana dunia seperti Azzedine Alaïa, Dolce & Gabbana, dan Roberto Cavalli.[53]

Meskipun telah sukses sebagai seorang penyanyi, Anggun tidak pernah melebarkan sayap kariernya ke bidang lain di luar musik.[69] Saat menggelar promosi album internasional pertamanya di televisi Amerika Serikat, Anggun sempat ditawarkan sutradara Hollywood untuk bermain di film James Bond: The World Is Not Enough dan High Fidelity.[70] Namun, kedua peran tersebut ditolak Anggun dan akhirnya diberikan pada aktris Sophie Marceau dan Lisa Bonet. Anggun mengatakan "Aku lahir sebagai penyanyi. Aku tidak akan mencoba profesi lain karena menurutku masih banyak orang yang memang dilahirkan untuk menjadi bintang film atau model. Aku merasa panggilan jiwaku adalah musik."[69] Selain itu, Anggun juga cenderung selektif dalam memilih produk iklan yang dibintanginya.[71]

Anggun merupakan penyanyi pertama dari Asia, sejak Yoko Ono, yang benar-benar mampu menerobos industri musik internasional di luar Asia. Tidak seperti para penyanyi kulit hitam, orang-orang Asia masih sulit mendapat tempat di blantika musik Eropa dan Amerika. Kesuksesan Anggun secara langsung atau tidak telah membuka jalan bagi penyanyi-penyanyi lain dari Asia. Setelah Anggun baru muncul sederet nama penyanyi Asia yang mencoba menggarap pasar musik Eropa atau Amerika seperti Coco Lee, Utada Hikaru, BoA, atau Tata Young. Penyanyi Hong Kong Coco Lee bahkan mengaku terinspirasi oleh Anggun saat hendak meluncurkan album internasional pertamanya Just No Other Way (1999). Anggun sendiri mengatakan, "Saya rasa sudah saatnya orang-orang [luar Asia] tahu lebih banyak tentang Asia, tidak hanya sekedar tempat liburan."[20]

Diskografi

Album berbahasa Indonesia

Album berbahasa Inggris

Album berbahasa Perancis

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Ariwibowo, AA (2009-11-18). "Anggun yang Berhati Anggun". Antara News. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  2. ^ a b c d e f Brown, Adrian (2002-02-04). "Creating Her Own Destiny: ANGGUN CIPTA SASMI". Gadfly Online (Gadfly Productions, Charlottesville, VA, USA). Diakses tanggal 2011-06-07. 
  3. ^ a b c Diani, Hera (2001-05-05). "Singer Anggun sets the record straight". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2011-07-20. 
  4. ^ a b Koespradono 2008, hlm. 77
  5. ^ a b Koespradono 2008, hlm. 78
  6. ^ a b "Anggun > Biography". Allmusic. Diakses tanggal 2011-03-28. 
  7. ^ a b "Singer Anggun makes a name around the world". The Jakarta Post. 2000-10-22. Diakses tanggal 2011-07-20. 
  8. ^ a b c d Taylor, Chuck (1998-04-25). "Epic's Anggun Leaves Indonesia, Rock For Int'l Stage, More Personal Sound". Billboard. New York: Nielsen Business Media, Inc. 110 (17): 78. ISSN 0006-2510. 
  9. ^ "150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa". Rolling Stone (edisi ke-56). 2009. 
  10. ^ a b "In Conversation: Anggun". Channel News Asia. Diakses tanggal 2011-07-20. 
  11. ^ Koespradono 2008, hlm. 76
  12. ^ Koespradono 2008, hlm. 82
  13. ^ a b c Tai, Elizabeth (2005-08-08). "Leaving it all behind". The Star Online. Diakses tanggal 2011-07-20. 
  14. ^ Syarifudin (2005-08-08). "Anggun C Sasmi Kembali Rilis Album Internasional". Suara Karya. Diakses tanggal 2011-07-20. 
  15. ^ a b c d e "Biography – Anggun". Radio France Internationale. Diakses tanggal 2009-04-20. 
  16. ^ Koespradono 2008, hlm. 84
  17. ^ Bouton, Remi (1998-02-07). "Changes in French Awards Gain Music Biz Approval". Billboard. New York: Nielsen Business Media, Inc. 110 (6): 91. ISSN 0006-2510. 
  18. ^ a b c d King, Millané (2000-12-23). "Artists to Watch: Anggun "Chrysalis"". Billboard. New York: Nielsen Business Media, Inc. 112 (52): 47. ISSN 0006-2510. 
  19. ^ a b c d Setiadi, Purwanto; Zakaria, Anang (2009-09-18). "Transformasi Musik Anggun". Tempo Interaktif. Diakses tanggal 2011-07-20. 
  20. ^ a b c d "Anggun around the world: From Asia to the U.S. - via Paris!". Radio France Internationale. 2000-11-09. Diakses tanggal 2009-04-20. 
  21. ^ Khan, Riz (1998-06-05). "WorldBeat Interviews: Anggun". CNN. Diakses tanggal 2011-07-20. 
  22. ^ "Snow on the Sahara – Anggun". Billboard. Nielsen Business Media, Inc. Diakses tanggal 2011-07-20. 
  23. ^ "Billboard's Heatseekers Album Chart". Billboard. New York: Nielsen Business Media, Inc. 110 (40): 26. 1998-10-03. ISSN 0006-2510. 
  24. ^ a b Diani, Hera (2003-06-22). "Singer Anggun still Indonesian at heart". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2011-07-20. 
  25. ^ a b "Anggun, punto e a capo in musica". TGCOM. 2007-06-15. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  26. ^ http://www.allmusic.com/album/soulshine-r592506
  27. ^ Ruhlmann, William (2003-02-18). "Open Hearts – Anggun". Allmusic. Diakses tanggal 2011-07-20. 
  28. ^ "Robert Festival: Awards for 2003". Internet Movie Database. 2003-02-02. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  29. ^ "Raih Woman Inspire Award 2002". Suara Merdeka. 2002-12-03. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  30. ^ "Un nouvel album pour Anggun". MusicActu. 2005-02-08. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  31. ^ Greffe, Anne (2005-02-25). "Anggun: Luminescence". Radio France Internationale. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  32. ^ Monger, James Christopher (2005-09-06). "Transporter 2 – Original Soundtrack". Allmusic. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  33. ^ Lacoste, Fabien (2005-02-14). "Anggun en pleine "Luminescence"..." MusicActu. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  34. ^ Tai, Elizabeth (2005-08-08). "Sunny, happy Anggun". The Star Online. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  35. ^ "Anggun". International Year of Microcredit 2005. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  36. ^ Junaidi, A. (2005-10-16). "Anggun C. Sasmi: 'It's like a marriage'". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  37. ^ "Konser Sukses, Anggun Janji Dukung Musik Indonesia". KapanLagi.com. 2006-05-26. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  38. ^ "Anggun C Sasmi, Artis Internasional Terbaik AMI AWARD 2006". KapanLagi.com. 2006-12-21. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  39. ^ "Promosi Album, Anggun C Sasmi Pulang Kampung". KapanLagi.com. 2006-12-15. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  40. ^ "Anggun Best Of". MTV Italia. 2007-06-13. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  41. ^ "La chanteuse a donné naissance à sa petite fille le 8 novembre dernier..." Gala. 2007-11-14. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  42. ^ "Julian Cely charms audience". The Jakarta Post. 2007-09-24. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  43. ^ "Un jour sur terre". BBC France. 2008-04-10. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  44. ^ "Anggun and co pour la conférence de Copenhague". Charts in France. 2009-12-07. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  45. ^ Loddo, Nadia (2008-02-18). "Tous nos petits gestes comptent". Metro France. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  46. ^ "Filles TV - Jeune & Jolie Awards: Anggun". YouTube. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  47. ^ "Concert for Sudan". Agenzia Info Salesiana. 2007-10-24. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  48. ^ "Laurent wolf feat. Anggun - No Stress (World Music Awards 2008)". YouTube. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  49. ^ Mandel, Eric (2009-01-02). "Anggun goes urban: Elévation". Radio France Internationale. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  50. ^ "Anggun : les secrets de "Elevation"". Musique Radio. 2008-10-16. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  51. ^ "ANGGUN – новый альбом ELEVATION". Glavradio. Warner Music International. 2009-07-15. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  52. ^ "Album Anggun Sudah Diganjar Double Platinum". KapanLagi.com. 2008-11-27. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  53. ^ a b Kuswandini (2009-01-12). "Anggun C. Sasmi: Reaching a whole new level". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  54. ^ "Meet the Goodwill Ambassadors: Anggun". Food and Agriculture Organization. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  55. ^ "Anggun chosen as FAO goodwill ambassador". The Jakarta Post. 2009-09-05. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  56. ^ "Miss France: 36 candidates et grand spectacle sur TF1 pour remonter l'audience". Le Point. 2008-12-04. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  57. ^ Azevedo, Miguel (2009-05-16). "Diva rendida a Mickael". Correio da Manhã. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  58. ^ Spiess, Jürgen (2010-05-26). "Die neue Berliner Lässigkeit". Südwest Presse. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  59. ^ a b Adystiani, Renny Y. (2011-05-28). ""Echoes", Menguak Sisi Personal Anggun". Tabloid Bintang. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  60. ^ Omar, Aref (2011-03-07). "Showbiz: Private echoes". New Straits Times. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  61. ^ Seno, Budi (2011-06-27). "Anggun C Sasmi: Bangga Raih Platinum". Suara Karya. Diakses tanggal 2011-07-17. 
  62. ^ Nismara, Reno (2011-10-27). "Anggun Siap Suguhkan Banyak Kejutan di Jakarta, 27 November". Rolling Stone Indonesia. 
  63. ^ "Le Palmarès International des Musiques de l'Espace Francophone" (dalam bahasa Perancis). Francophonie Diffusion. June 2011. Diakses tanggal 2011-07-16. 
  64. ^ "Eurovision : Anggun représentera la France en 2012". Charts in France. 2011-11-29. Diakses tanggal 2011-11-29. 
  65. ^ Benke, Benny (2003-06-17). "Anggun, Diva Sebenarnya". Suara Merdeka. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  66. ^ Cooten, Mykella Van (Juni–Juli 1998). "Anggun 'Anggun'". VIBE. New York: Vibe Media Group. 6 (5): 182. ISSN 1070-4701. 
  67. ^ http://www.tabloidbintang.com/berita/polah/12452-anggun-qnasionalisme-tak-harus-pakai-batikq.html
  68. ^ "Anggun C. Sasmi Berharap Anaknya Berkulit Cokelat". Tempo Interaktif. 2010-08-03. Diakses tanggal 2011-07-20. 
  69. ^ a b "ANGGUN: Aku Suka Suara Agnes Monica". Tembang.com. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  70. ^ Kartikawati, Eny (2006-12-20). "Anggun Tolak Jadi Gadis Bond". DetikCom. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  71. ^ "Anggun Jadi Duta Perhiasan Audemars Piguet". KapanLagi.com. 2005-09-28. Diakses tanggal 2011-07-21. 

Daftar pustaka

  • Cordova, Cozy (2007). Jangan Mau Jadi Cewek Biasa: Muda, Kaya, Ternama! Bagaimana Bisa?. Kawan Pustaka. ISBN 9789797572150. 
  • Jeffries, Stan (2003). Encyclopedia of world pop music, 1980–2001. Greenwood Press, Universitas Michigan. ISBN 9780313315473. 
  • Koespradono, Gantyo (2008). Kick Andy: Menonton dengan Hati. Bentang Pustaka. ISBN 9789791227179. 
  • Redaksi Jogja Bangkit (2010). 100 Great Women: Suara Perempuan Yang Menginspirasi Dunia. Jogja Bangkit Publisher. ISBN 9786028620284. 

Pranala luar