RMA. Suryasuparta
RMA.Suryasuparta adalah putra Mangkunegara V yang sebelum menjadi adipati ke tujuh di Mangkunegaran aktif dalam pergerakan kebangsaan Budi Utomo. RMA.Suryasuparta dalam kedudukannya sebagai bangsawan mengambil peran dalam pergerakan dengan merangkul keluarga Kadipaten Paku Alaman turut serta dalam pergerakan.
Bagi kalangan yang kurang memahami alam kebudayaan Jawa ada kalanya menyamaratakan suatu nama masa remaja dengan nama sewaktu menjelang dewasa dan matang sehingga seorang RMA. Suryasuparta dipukul rata sama dengan Mangkunegara VII atau Pangeran Sambernyawa dengan Mangkunegara I. Dalam iklim budaya Jawa nama memiliki kaitan dalam ruang dan waktu dengan usaha dan prestasi yang berbeda.
Mengikuti hukum Darwin secara evolutif, nama dalam dinamika budaya Jawa membawa peran dan ceritera tersendiri yang tidak bisa dilenyapkan begitu saja.
Asal Usul
R.M.A. Suryasuparta adalah putra Mangkunegara V, bersaudara dengan K.P.H. Suryakusuma yang merupakan putra tertua tetapi merelakan karir adiknya untuk menduduki tahta Mangkunegaran.Persaingan dan rivalitas dalam suatu kerajaan untuk menduduki jabatan orang nomer satu di wilayah kekuasaan Jawa adalah hal yang biasa. R.M.A. Suryasuparta sebagai anggota dari keluarga Mangkunegara V secara piawai berhasil dalam rivalitas. Sang Paman Mangkunegara VI yang menjagokan putranya berhasil dihadang lajunya untuk naik ke puncak tangga kepemimpinan Mangkunegaran.Kedewasaan dalam rivalitas di wilayah kekuasaan mangkunegaran terbukti membawa perkembangan kerajaan menjadi model suatu contoh pergantian tahta dalam kerajaan Jawa. Mukti siji mukti kabeh, itulah suatu visi yang diterima oleh R.M.A. Suryasuparta dari leluhurnya Pangeran Sambernyawa.Kakak beradik R.M.A. Suryakusuma dan K.P.H. Suryakusuma kelak dikemudian hari berhasil memantabkan kekuasaan yan g sudah diraihnya. Kakak beradik itu akhirnya berbesan karena putra R.M.A. Suryasuparta menikahi Putri K.P.H.Suryakusuma dan menggantikan ayahnya menjadi Adipati di Mangkunegaran.
Keluar Dari tembok Istana
Pergerakan Bangsa
Suryasuparta sebagai keponakan dari Mangkunegara VI yang sedang bertahta, secara diam diam keluar dari tembok istana untuk mengembara dengan hanya ditemani oleh seorang sahabat dan kerabatnya.Kehidupan di luar tembok keraton selain melihat langsung kehidupan masyarakat juga dipergunakan untuk bekerja sebagai juru tulis dan penerjemah bahasa di Semarang.
Suryasuparta sebagai pemuda yang baru tumbuh dengan bantuan kakaknya KPH.Suryakusuma kuliah di Universitas Leiden Belanda, hal mana pengalaman di Belanda ini kelak menjadikan seorang Suryasuparta sebagai pemuda yang tidak begitu bisa menerima saja akan nasib bangsanya.