Lompat ke isi

Ikan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ikan guppy, salah satu ikan akuarium terpopuler di dunia.

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)[1] yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt).

Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.

Klasifikasi

Ikan adalah kelompok parafiletik: ini berarti, setiap kelas yang memuat semua ikan akan mencakup pula tetrapoda yang bukan ikan. Atas dasar ini, pengelompokan seperti Kelas Pisces, seperti pada masa lalu, tidak layak digunakan lagi.

Berikut adalah unit-unit yang mencakup semua vertebrata yang biasa disebut sebagai ikan:

Ekologi ikan

Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan air hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan air. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan dan dipelihara untuk hiasan dalam akuarium, kita kenal sebagai ikan hias.

Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluska dan krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber makanan. Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga pancing sering disebut sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan seluruh dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar 100 juta ton pertahun.

Overfishing adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris untuk menjelaskan penangkapan ikan secara berlebihan. Fenomena ini merupakan ancaman bagi berbagai spesies ikan. Pada tanggal 15 Mei 2003, jurnal Nature melaporkan bahwa semua spesies ikan laut yang berukuran besar telah ditangkap berlebihan secara sistematis hingga jumlahnya kurang dari 10% jumlah yang ada pada tahun 1950. Penulis artikel pada jurnal tersebut menyarankan pengurangan penangkapan ikan secara drastis dan reservasi habitat laut di seluruh dunia.

Catatan kaki

  1. ^ Beberapa spesies tuna dapat mempertahankan suhu tubuhnya, sehingga tidak dapat selalu dianggap poikilotermik. Ikan hiu putih raksasa (Great White Shark) adalah satu-satunya ikan yang benar-benar endotermik (berdarah panas).

Ikan Berdasarkan Kandungan Gizi

IKAN BERDASARKAN KANDUNGAN GIZI

By:ardi, juli 2010

IKAN Ikan merupakan salah satu komoditi yang banyak dihasilkan di Sumatera Barat. Ikan menurut perairan tempat hidupnya dapat dibagi menjadi ikan air tawar dan ikan laut. Ikan air tawar utama adalah ikan mas, mujair, lele dan gurame. Sedangkan ikan laut utama adalah ikan tongkol, tuna, sisik, gabua, gambolo dan bada. Kandungan Ikan kaya akan manfaat karena merupakan sumber protein bagi tubuh, Ternyata ikan juga mengandung berbagai zat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan zat gizi yang terdapat pada ikan segar dan manfaatnya antara lain : Omega 3, Untuk proses perkembangan otak pada janin dan penting untuk perkembangan fungsi syaraf dan penglihatan bayi. Mengandung serat protein yang pendek sehingga mudah di cerna Kaya akan asam amino seperti taurin untuk merangsang pertumbuhan sel otak balita. Vitamin A dalam minyak hati ikan untuk mencegah kebutaan pada anak Vitamin D dalam daging dan minyak hati ikan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang Vitamin B6 , membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan kerusakan syaraf Vitamin B12, untuk pembentukan sel darah merah, membantu metabolisme lemak, dan melindungi jantung juga kerusakan syaraf Zat besi yang mudah di serap oleh tubuh Yodium untuk mencegah terjadinya penyakit gondok, hambatan pertumbuhan anak Selenium untuk membantu metabolisme tubuh dan sebagian anti oksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas Seng yang membantu kerja enzim dan hormon Fluor yang berperan dalam meguatkan dan menyehatkan gigi anak

Kandungan ikan kaya akan manfaat akan lebih optimal jika dalam bentuk daging ikan segar sehingga kandungan gizi dalam ikan tetap untuk mendapatkan kandungan ikan yang kaya akan manfaat.

Darah Ikan

Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Gambaran darah suatu organisme dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh organisme tersebut. Penyimpangan fisiologis ikan akan menyebabkan komponen-komponen darah juga mengalami perubahan. Perubahan gambaran darah dan kimia darah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, dapat menentukan kondisi kesehatannya.Hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan besi yang bervalensi 2 (ferro). Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34 ml oksigen. Kadar hemoglobin yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan mendapat infeksi. Sedangkan kadar tinggi menunjukkan bahwa ikan sedang berada dalam kondisi stress (Wells, 2005 dalam Kuswardani, 2006).

Hematokrit merupakan persentase volume eritrosit (sel darah merah) dalam darah ikan. Hasil pemeriksaan terhadap hematokrit dapat dijadikan sebagai salah satu patokan untuk menentukan keadaan kesehatan ikan, nilai hematokrit kurang dari 22% menunjukkan terjadinya anemia. Kadar hematokrit ini bervariasi tergantung pada faktor nutrisi, umur ikan, jenis kelamin, ukuran tubuh dan masa pemijahan (Kuswardani, 2006).

Eritrosit (sel darah merah) merupakan sel yang paling banyak jumlahnya. Inti sel eritrosit terletak sentral dengan sitoplasma dan akan terlihat jernih kebiruan dengan pewarnaan Giemsa (Chinabut et al., 1991 dalam Mulyani, 2006). Pada ikan teleost, jumlah normal eritrosit adalah 1,05×106 – 3,0×106 sel/mm3 (Robert, 1978 dalam Mulyani, 2006). Seperti halnya pada hematokrit, kadar eritrosit yang rendah menunjukkan terjadinya anemia. Sedangkan kadar tinggi menandakan bahwa ikan dalam keadaan stress (Wedemeyer dan Yasutake, 1977 dalam Purwanto, 2006).

Leukosit (sel darah putih) mempunyai bentuk lonjong atau bulat, tidak berwarna, dan jumlahnya tiap mm3 darah ikan berkisar 20.000-150.000 butir, serta merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan (imun) tubuh. Sel-sel leukosit akan ditranspor secara khusus ke daerah terinfeksi. Leukosit terdiri dari dua macam sel yaitu sel granulosit (terdiri dari netrofil, eusinofil, dan basofil dan sel agranulosit) dan sel granulosit (terdiri dari limfosit, trombosit, dan monosit) (Purwanto, 2006).

Limfosit memiliki peranan dalam respon imunitas dan monosit merupakan sel makrofag yang berperan penting dalam memfagosit mikroorganisme patogen. Sedangkan trombosit sangat berperan dalam proses pembekuan darah dan berfungsi untuk mencegah kehilangan cairan tubuh pada kerusakan-kerusakan di permukaan (Nabib dan Pasaribu, 1989 dalam Mulyani, 2006). Berbeda dengan ketiga sel di atas, netrofil sangat aktif dalam membunuh bakteri dan jumlahnya besar dalam nanah (Carboni, 1997 dalam Mulyani, 2006). Sel-sel tersebut bersirkulasi dalam darah dan cairan limfa. Ikan merupakan bahan pangan sumber protein. Disamping protein ikan juga mengandung lemak, vitamin dan mineral (Tabel 1.).

Ikan Lele

Ikan lele yang memiliki nama latin Clarias batrachurs, L disukai dan digemari oleh banyak orang. Namun, tidak semua orang yang menyukai lele dengan alasan ikan lele menyukai makanan busuk yang berprotein dan kotoran yang berasal dari kakus. Padahal ikan lele memiliki kandungan gizi yang tinggi. Berikut nilai dan kandungan gizi yang terdapat pada 100 gr ikan lele: Kandungan gizi yang terkandung pada lele memiliki peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh dan apabila jenis gizi tersebut tidak terpenuhi dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, diantaranya adalah: NO Jenis Zat Gizi Bagian ikan yang dapat dimakan Ikan segar utuh 1 Kadar air (%) 78.5 47.1 2 Sumber Energi (cal) 90 54 3 Protein (gr) 18.7 11.2 4 Lemak (gr) 1.1 0.7 5 Kalsium (Ca) (mgr) 15 9 6 Posfor (P) (mgr) 260 156 7 Zat besi( Fe) (mgr) 2 1.2 8 Natrium (mgr) 150 90 9 Tiamin ( Vit B1) 0.1 0.06 10 Riboflavin (Vit B2) (mgr) 0.05 0.03 11 NiaSin (mgr) 2.0 1.2 Sumber : FAO, 1972 Unsur tersebut hanya secara keseluruhan yang terdapat dalam ikan lele tetapi secara khusus unsur tersebut juga terdapat dalam darah ikan lele. Berhubungan dengan darah, bahwa dalam darah ikan lele mengandung hemoglobin (protein), eritrosit, leukosit, dan limfosit, serta unsur-unsur h lainnya seperti Natrium, Nitrogen, Kalium, Fosfor, Fe, dan Selenium dan zeng.

Ikan Mas

Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.

Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten dan Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.

Tabel 1. Kandungan Zat Gizi pada Ikan Mas, Kakap dan Kembung. ZAT GIZI IKAN Mas Kakap Kembung Air (gram) 80,0 77,0 76,0 Protein (gram) 16,0 20,0 22,0 Energi (K) 86,0 92,0 103,0 Lemak (gram) 2,0 0,7 1,0 Kalsium (mg) 20,0 20,0 20,0 Besi (mg) 2,0 1,0 1,5 Vitamin A (SI) 150,0 30,0 30,0 -- Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi langsung. Upaya pengolahan belum banyak dilakukan kecuali ikan asin. Ikan dapat diolah menjadi berbagai produk seperti ikan kering, dendeng ikan, abon ikan, kerupuk ikan, ikan asin, kemplang, baso ikan dan tepung darah ikan sebagai pupuk tanaman dan pakan ikan.

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link GA Templat:Link GA