Buah super
Superfruit merupakan sebuah istilah marketing yang pertama kali digunakan dalam industry makanan dan minuman pada tahun 2005. Yang dimaksud dengan superfruit adalah buah yang memadukan kekayaan kandungan hara dan antioksidan berkualitas dengan rasa yang lezat yang dapat memicu dan menjaga loyalitas terhadap produk konsumen. “Superfruit” tidak disokong oleh instansi pengatur regulasi yang ada seperti FDA Amerika Serikat yang diakui secara internasional, maupun Badan POM yang diakui di Indonesia. Beberapa buah yang umum dikenal seperti pisang, nanas, stroberi atau jeruk tidak disebut sebagai superfruit meski buah-buah itu memiliki nilai nutrisi yang sangat baik. Hal ini dikarenakan marketing buah-buah itu tidak secara khusus diarahkan demikian.
Produk superfruit dirancang khusus dari segi manufaktur dan marketing berdasarkan strategi bisnis dari produsen, yang menggabungkan marketing, sains dan potensi nilai kesehatan untuk konsumen,
Kunci suksesnya marketing produk superfruit mencakup keunggulan dari buah itu sendiri, bukti ilmiah yang menunjang potensi nilai nutrisi, proteksi hak kekayaan intelektual, dan pengembangan strategi yang efektif untuk menarik konsumen. Dengan paduan yang tepat, elemen-elemen ini memungkinkan sebuah buah untuk menuhi “kriteria” sebagai superfruit.
Saat ini, superfruit telah banyak dikembangkan dalam bentuk jus, tapi sejak tahun 2007 mulai muncul dalam bentuk produk tunggal atau sebagai bahan baku untuk pangan fungsional, makanan manis dan kosmetik. Perkembangan industri sekarang sudah semakin mengkhususkan pada produk konsumen dengan fungsi spesifik, seperti minuman energi, suplemen diet, dan perasa bernilai nutrisi, misal: air dengan tambahan perasa.
Walaupun kini superfruit semakin banyak digunakan dalam produk makanan dan minuman, nilai nutrisi serta pengaruhnya bagi kesehatan belum bisa ditera secara objektif dari segi kriteria ilmiah. Pada akhirnya, istilah superfruit digunakan secara umum untuk sejumlah buah-buahan yang memiliki sedikit saja bukti ilmiah kalau buah itu memiliki kelebihan dalam hal nutrisi, setidaknya dibandingkan dengan tidak adanya pengaruh sama sekali.
Makna
Kategori superfruit adalah pendekatan marketing yang relative baru dalam usaha mempromosikan buah, baik yang umum maupun jarang, yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan fungsional, minuman dan gizi secara global. Buah-buah ini memiliki nilai gizi karena kekayaan haranya, kandungan atau pengaruhnya bagi kesehatan. Superfruit memiliki signifikansi komersil yang berhubungan dengan kelebihannya dalam hal rasa, warna, ragam jenis bentuk produk makanan atau minuman ataupun potensi merangsang perkembangan produk inovatif lainnya di masa yang akan datang, baik dari segi kemasan maupun label.
Kategori superfood diramalkan akan menjadi industry global bernilai 10 milyar dolar pada tahun 2011, dengan masuknya beberapa ribu jenis produk superfruit baru ke pasaran pada tahun 2007-2008. Menurut DataMonitor, produk superfruit berkembang dengan laju 67%.
Asal-usul dan latar belakang
Pada tahun 2004, istilah dipopulerkan sebuah buku best-seller yang membahas 14 jenis makanan dengan nilai nutrisi sangat baik. Salah satunya – blueberry – kemudian dikenal sebagai superfruit ketika sifat antioksidannya dijabarkan dalam terbitan Departemen Agrikultur Amerika Serikat tentang kekuatan antioksidan, Kapasitas Penyerapan Radikal Oksigen (ORAC: Oxygen Radical Absorbance Capacity) dari 100 jenis makanan yang dikenal secara umum. Blueberry liar (“lowbush”, Vaccinium angustifolium) berada di ranking teratas untuk golongan buah pada tahun 2004. Melalui penyempurnaan ORAC assay dan analisis terbaru dalam publikasi tahun 2006-2007, buah beri lain seperti (goji berry), elderberry dan cranberry, telah melampaui blueberry dalam ranking antioksidan, perhatian yang kemungkinan besar disebabkan oleh kebutuhan konsumen yang tinggi akan superfruit.
Superfruit dikenal juga sebagai “masa depan kesehatan”, “buah masa depan”, “superhero fungsionalitas” dan “pahlawan pasar makanan alami”, menjadi indikasi antusiasme industry menuju pengembangan produk spesifik. Lebih dari selusin publikasi tentang minuman dan pangan fungsional telah merujuk kepada berbagai varietas eksotis atau antioksidan sebagai superfruit dengan estimasi munculnya sekitar 10.000 ribu produk baru dalam tahun 2007-2008.
Walaupun demikian, definisi superfruit masih “abu-abu” tanpa adanya standar ilmiah maupun kriteria komersil yang diterapkan secara merata dalam industri.
Definisi sementara
Sebagai istilah, superfruit memiliki dua makna tergantung kepentingannya – satu ditinjau dari kesuksesan komersil, dan yang lainnya adalah dari pengaruhnya terhadap kesehatan. Di bawah, kualifikasi superfruit memadukan kedua makna ini dengan kriteria lain.
Definisi ditinjau dari kesuksesan komersil atau jaminan akan pengaruh terhadap kesehatan
Superfruit sering dianggap oleh banyak konsumen sebagai buah manapun yang bernilai nutrisi tinggi. Kriteria khas kesuksesan superfruit tampaknya mencakup keunikan, pengaruh baik bagi kesehatan yang jelas, kemudahan, terjaminnya suplai dan promosi yang efektif.
Jus dan minuman campuran buah lainnya merupakan merupakan bentuk konsumsi superfruit yang cukup popular saat ini karena minuman dipandang sebagai produk yang lebih mudah untuk dinikmati. Jus buah merupakan salah satu produk yang masih dianggap “alami” oleh konsumen, meskipun telah melalui proses pasteurisasi.
Selain itu, kebanyakan konsumen sepertinya lebih menerima sari buah yang tidak populer dalam bentuk segar, seperti noni dan delima – dua jenis jus yang paling laku di pasaran. Tahitian Noni mulai menjual jus noni pada tahun 1996, dan meraup keuntungan penjualan sebesar US $2 milyar dalam 10 tahun pertama mereka beroperasi. Laporan awal menunjukkan produk-produk berbahan dasar delima berkembang hampir 400% selama periode 2005-2007 dari peluncuran dan perkenalan produk baru, sebuah pencapaian yang melebihi apa yang dicapai enam tahun terakhir. Bersamaan dengan itu, XanGo, sejenis jus berisi beragam buah termasuk manggis, berkembang hasil penjualannya dari US $40 juta pada tahun 2002 menjadi lebih dari US $200 juta pada 2005, dengan perkiraan total hasil penjualan tahun 2006-2007 berkisar di angka US $400 juta.
Kriteria-kriteria yang berkaitan dengan suksesnya di pasaran atau jaminan akan pengaruh baik bagi kesehatan menjadi pertimbangan karakteristik komersil sebuah superfruit, yakni:
- Keunikan yang dinilai oleh konsumen
- Menarik bagi konsumen (secara visual, aroma, rasa, bentuk fisik, pengaruh bagi kesehatan yang telah terbukti)
- Suplai dari perkebunan, pabrik dan kemampuan pengiriman
- Produksi oleh petani dan pemanufaktur
- Kemudahan penggunaan bahan mentah
- Promosi, marketing dan distribusi
- Pembukaan segmen pasar, menerapkan strategi volume rendah namun bernilai tinggi, relative terhadap brand ritel besar
- Penjualan tiap tahunnya
- Potensi pertumbuhan, produk-produk baru yang inovatif
Sebuah strategi manufaktur tahun 2007 adalah menggunakan superfruit untuk memperkuat rasa dari produk lain, mencoba menyamarkan rasa atau menyiratkan keunikan dan pengaruh kesehatan. Dengan lebih dari 5.000 produk baru yang muncul pada tahun 2005 yang berasal dari jenis beri-berian saja, dan lebih dari 500 jenis produk superfruit yang diluncurkan tahun 2006, kehadiran kategori superfruit komersil semakin kokoh. Data Monitor memasukkan kategori superfruit sebagai satu dari 10 trend global teratas tahun 2008 dalam hal produk konsumen.
Superfruit yang umum dikenal
Format: nama awam, nama ilmiah, negara asal yang mensuplai pasar komersil.
- açaí (Euterpe oleracea), Brazil, Venezuela
- blueberry (Vaccinium angustifolium dan Vaccinium corymbosum), Eropa Utara, Rusia, Kanada (Nova Scotia, Quebec, British Columbia), Amerika Serikat (Maine, New Jersey, Michigan), Chile
- cranberry (Vaccinium macrocarpon), Eropa Utara, Rusia, Amerika Serikat (Wisconsin, Massachusetts, Oregon, Washington, New Jersey), Kanada (Quebec, British Columbia), Chile
- goji (wolfberry, Lycium barbarum), Cina
- anggur (merah, Vitis vinifera), sebagian Asia Tengah, Eropa (asal), Amerika Serikat (California)
- mangga (Mangifera indica), pulau kecil di Samudera Hindia, Asia Tenggara, Pasifik Selatan
- delima (Punica granatum), daerah Mediterania, Amerika Serikat (California)
- sea-buckthorn (Hippophae rhamnoides), Asia, Eropa
apel (Malus domestica), jeruk (Citrus sinensis), tomat (Solanum lycopersicum) dan jenis beri-berian yang umum dikenal seperti stroberi (Fragaria vesca), raspberry merah (Rubus idaeus) dan blackberry (Rubus ursinus) digunakan untuk banyak jenis produk konsumen, dan terbukti memenuhi banyak kriteria superfruit. Akan tetapi,karena buah-buah itu juga sudah dikenal luas oleh public dan tidak menarik serta unik, sehingga tidak dianggap sebagai superfruit.
Rujukan pustaka
- Crawford, Karl (2008). Successful Superfruit Strategy. Cambridge: Woodhead Publishing. ISBN 978-1-84569-540-8. OCLC 243740446.
Pranala luar
- Sohn, Emily (10 March 2008). "Superfruits, super powers?". Los Angeles Times. Diakses tanggal 23 June 2009.
- Cosgrove, Joanna (29 February 2008). "Superfruits in the Spotlight". Nutraceuticals World. Rodman Publishing. Diakses tanggal 23 June 2009.
- Mellentin, Julian (2007). "Functional Foods: Key Trends to Watch". Nutraceuticals World. Rodman Publishing. Diakses tanggal 23 June 2009.
- Bradley, Kyle (1 August 2007). "Super Popular Food". Natural Products Marketplace. Virgo Publishing. Diakses tanggal 23 June 2009.
- "Amazon superfruits set to boom". Functional Ingredients. Penton Media. 30 November 2006. Diakses tanggal 23 June 2009.
- Mellentin, Julian (9 January 2006). "Marketing Wellness: Fruit in the Food and Beverage Industry". Natural Products Insider. Virgo Publishing. Diakses tanggal 23 June 2009.