Lompat ke isi

Biomagnetisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Juni 2012 12.54 oleh Time with space (bicara | kontrib) (memperbaiki refrensi)

Biomagnetisme adalah fenomena medan magnetik yang dihasilkan oleh organisme hidup, yang masih merupakan bagian dari bioelektromagnetisme.

Contoh

Struktur hemoglobin dan Polaritas magnetik.

terciptanya medan magnetik pada manusia

ion besi (fe) di hemoglobin, membuat darah bersifat magnetik. Lain-lain cairan tubuh yang mengandung hidrogen (proton) juga bersifat magnetik.

Ketika menahan nafas atau bernafas pelan/halus maka jumlah oksigen di paru-paru relatif tetap/terbatas dibandingkan bernafas biasa.

Darah mengalir lewat paru-paru, hemoglobin mengambil oksigen cukup cepat.

Pada saat oksigen sedikit maka hemoglobin (yang magnetik) akan "mengantri" dengan energi minimum yaitu dengan arah kutub tiap molekul searah membentuk barisan saling menempel.

Akibatnya darah dan tubuh menjadi magnetik.[1]

Pemanfaatan biomagnetisme

MRI (Magnetik Resonance Imaging)

MRI (Magnetik Resonance Imaging) adalah teknologi untuk memetakan organ tubuh memanfaatkan sifat magnetik inti hidrogen dan inti unsur lainnya. Citra organ tersebut dihasilkan oleh pancaran sinar elektromagnetik dari magnet inti yang tereksitasi akibat pengaktivan oleh alat, sehingga pancaran sinar inti ini dapat direkam di film foto atau secara digital.[2]

Refrensi

  1. ^ Prof. Ir. Lilik Hendrajaya. 2008. Memahami Tenaga Dalam Sebagai Tenaga Medan Biomagnetik dan Bioelektromagnetik.. Badan Penelitian dan Pengembangan Nasional, Departemen Pendidikan Nasional.
  2. ^ Hendrajaya, L 2005. Kecerdasan Magnetik. Kedeputian Bidang Perkembangan Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Pelajari juga