Lompat ke isi

Nglarangan, Kanor, Bojonegoro

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 Juli 2012 04.26 oleh 114.122.74.45 (bicara) (Desa : nglarangan kec: kanor kab : bojonegoro kepala desa : abdul wakid Tokoh masyarakat : kaseran kamsur)
Nglarangan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenBojonegoro
KecamatanKanor
Kode pos
62193
Kode Kemendagri35.22.11.2024 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Nglarangan adalah sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Perbatasan

Utara Desa Bakung
Timur Desa Sroyo
Selatan Kecamatan Sumberejo
Barat Desa Palembon dan Samberan

NGLARANGAN adalah sebuah desa di kecamatan KANOR kabupaten BOJONEGORO jawa timur kepala desanya saat ini bernama ABDUL WAKID. Dalam menjalankan roda pemerintahan desa kepala desa di bantu CARIK,KAMITUO,RW,RT,dan BPD sebagai LEGISLATIF. tokoh masyarakat desa NGLARANGAN yang sangat terkenal bernama KASERAN dan KAMSUR. Nama JAELAN juga sangat terkenal di desa NGLARANGAN dalam bidang angkutan jasa,biasanya material dan logistik. di desa NGLARANGAN ada sebuah pohon besar berusia ribuan tahun,masyarakat setempat menyebutnya RANDUALAS. Penduduk NGLARANGAN sebagian besar bertani padi dan tembakau. Ada sebagian kecil yang berdagang pemuda pemudanya banyak yang merantau ke luar pulau seperti KALIMANTAN, SUMATERA hingga MALAYSIA dan ARAB. NGLARANGAN berbatasan dengan desa BAKUNG di utara SROYO di timur PRAYUNGAN di selatan serta PALEMBON dan SAMBERAN di barat. Penduduk NGLARANGAN berjumlah lebih kurang 4420 jiwa. Ada yang UNIK dari penduduknya Jika musim kemarau atau tanam tembakau tiba kegiatan warga desa NGLARANGAN banyak dilakulan pada malam hari. yaitu Merajang tembakau dan produksi besek. dan kalo siang biasanya warga sibuk mencari bambu untuk di jadikan besek tempat tembakau rajangan kering,besek dan tembakau kering biasanya di jual pada pengepul. Para pengepul di desa NGLARANGAN diantaranya adalah:MUSLIH,KAMSUN,SULI

BESAR,KUSNAN,SOFYAN bila musim hujan tiba dan waktu tanam padi warga desa NGLARANGAN banyak pergi kesawah pada malam hari,sekedar untuk mengatur air atau cari belut persawahanpun terang dan ramai oleh lampu senter dan petromak pada malam hari hasil tangkapan belut sebagian untuk di konsumsi sendiri,sebagian lainnya ada dijual ke tetangga jika banyak mendapatkannya. Pembangunan di desa NGLARANGAN sedikt demi sedikit mulai kelihatan maju terbukti dengan jalan jalan desa yang sebagian besar sudah di paping dan rumah rumahnya terdiri dari beton bahkan ada yang bertingkat. Kepala desa NGLARANGAN dan di kecamatan KANOR pada umumnya tidak mendapat gaji oleh pemerintah kalopun ada hanya sebatas UMR. Tapi para kepala desa itu mendapat hak garap tanah desa atau bengkok dan bisa menghasilkan 150 hingga 250 juta per tahun. Penduduk desa NGLARANGAN seratus persen beragama islam. Bila menjelang sore dan malam hari Masjid,langgar atau surau ramai oleh anak anak dan remaja mengaji,jama'ah tahlil laki laki dan jama'ah tahlil perempuan biasanya di lakukan pada malam jum'at dan malam kamis. Guru guru mengaji di desa NGLARANGAN rata rata alumni pondok pesantren diantaranya adalah KALAM, MUNA'AM, SUYITNO. Di Desa NGLARANGAN belum ada sekolah lanjutan nasional.

Dan pada hari raya IDHUL FITRI biasanya para warga NGLARANGAN yang merantau ke berbagai pelosok negeri pulang kampung atau mudik.