Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan | |
---|---|
Motto: Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing (Bahasa Banjar: Tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir) | |
Negara | Indonesia |
Tanggal | 14 Agustus 1950 |
Ibu kota | Banjarmasin |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Drs. H. Rudy Ariffin |
Luas | |
• Total | 36.985 km2 (14,280 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 3.626.616 |
• Kepadatan | 98/km2 (250/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam (96,67%), Kristen (1,32%), Katolik (0,44%), Hindu (0,44%), Buddha (0,32%) [1] |
• Bahasa | Bahasa Indonesia(id), Bahasa Banjar (bjn), Bahasa Bakumpai (bkr), Bahasa Bukit (bvu), Bahasa Dusun Deyah (dun), Bahasa Maanyan (mhy) |
Kode Kemendagri | 63 |
Kode BPS | 63 |
DAU | Rp504.876.152.000,- |
Lagu daerah | Ampar-ampar Pisang |
Situs web | www.kalselprov.go.id |
Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin.
Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani. Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.626.616 jiwa (2010).[2]
Sejarah
Kawasan Kalimantan Selatan pada masa lalu merupakan bagian dari 3 kerajaan besar yang pernah memiliki wilayah di daerah ini, yakni Kerajaan Negara Daha, Negara Dipa, dan Kesultanan Banjar.
Kondisi dan sumber daya alam
Geografi
Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah.
Keanekaragaman hayati
Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi.
Sumber daya alam
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Kependudukan
Suku bangsa
Kelompok etnik di Kalimantan Selatan menurut Museum Lambung Mangkurat, antara lain:[3]
- Orang Banjar Kuala, di daerah Banjarmasin sampai Martapura[4]
- Orang Banjar Batang Banyu, di daerah Margasari sampai Kelua
- Orang Banjar Pahuluan, di daerah Tanjung sampai Pelaihari (luar Martapura)
- Suku Bukit, di daerah Dayak Pitap, Haruyan Dayak, Loksado, Harakit, Paramasan, Bajuin, Riam Adungan, Sampanahan, Hampang, Bangkalan Dayak
- Suku Berangas, di daerah Berangas, Ujung Panti, Lupak, Aluh Aluh
- Suku Bakumpai, di daerah Bakumpai, Marabahan, Kuripan, Tabukan
- Suku Maanyan, di daerah Maanyan Warukin, Maanyan Pasar Panas, Maanyan Juai (Dayak Balangan), Dayak Samihim
- Suku Abal, di daerah Kampung Agung sampai Haruai
- Suku Dusun Deyah, di kecamatan Muara Uya, Upau dan Gunung Riut
- Suku Lawangan, di desa Binjai, Dambung Raya
- Orang Madura Madurejo, di desa Madurejo, Mangkauk
- Orang Jawa Tamban, di daerah Tamban, Barito Kuala
- Orang Cina Parit, di daerah Pelaihari
- Suku Bajau, di daerah Semayap, Tanjung Batu
- Orang Bugis Pagatan, di daerah Pagatan
- Suku Mandar, di daerah pesisir pulau Laut dan pulau Sebuku
Selain ke-16 suku tersebut, terdapat juga Suku Bali (di desa Barambai, Sari Utama), Suku Sunda, dan suku asal NTB dan NTT di Unit Pemukiman Transmigrasi.
Delapan etnik terbanyak di Kalimantan Selatan (dalam sensus belum disebutkan beberapa suku kecil yang merupakan penduduk asli), yaitu:[5]
Nomor | Suku Bangsa | Jumlah |
---|---|---|
1 | Suku Banjar | 2.271.586 |
2 | Suku Jawa | 391.030 |
3 | Suku Bugis | 73.037 |
4 | Suku Madura | 36.334 |
5 | Suku Bukit (Dayak Meratus) | 35.838 |
6 | Suku Mandar | 29.322 |
7 | Suku Bakumpai | 20.609 |
8 | Suku Sunda | 18.519 |
9 | Suku-suku lainnya | 99.165 |
Kelompok etnik berdasarkan urutan keberadaannya di Kalimantan Selatan adalah:
- Austrolo-Melanosoid (sudah punah)
- Dayak (rumpun Ot Danum)
- Suku Dayak Bukit
- Suku Banjar (1526)
- Suku Bajau, Suku Bugis (1750) dan Suku Mandar
- Suku Jawa dan Suku Madura
- Etnis Tionghoa-Indonesia dan Etnis Arab-Indonesia[6][7][8][9]
- Etnis Eropa (1860-1942), umumnya sudah kembali ke Eropa[10]
Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa daerah, yakni bahasa Banjar yang memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus, dituturkan bahasa-bahasa dari rumpun Dayak, seperti bahasa Dusun Deyah, bahasa Maanyan, dan bahasa Bukit.
Agama
Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan beragama Islam. Dapat dikatakan seluruh Suku Banjar menganut Agama Islam. Suku Bukit di kawasan Pegunungan Meratus umumnya masih mempertahankan Kepercayaan Kaharingan, sementara sebagian lainnya menganut Agama Kristen dan Buddha, khususnya di Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan.
Pemerintahan
Provinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh seorang gubernur yang dipilih dalam pemilihan secara langsung bersama dengan wakilnya untuk masa jabatan 5 tahun. Gubernur selain sebagai pemerintah daerah juga berperan sebagai perwakilan atau perpanjangan tangan pemerintah pusat di wilayah provinsi yang kewenangannya diatur dalam Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2010.
Sementara hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Perwakilan
Berdasarkan Pemilu Legislatif 2009, Kalimantan Selatan mengirimkan 11 wakil ke DPR RI dari dua daerah pemilihan dan empat wakil ke DPD. Sedangkan untuk DPRD Kalimantan Selatan tersusun dari perwakilan sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut:
Pendidikan
Perekonomian
Tenaga kerja
Pertanian & Perkebunan
Industri
Jasa
Pertambangan
Batu Bara, Biji Besi, Minyak
Ekspor & Impor
Keuangan & Perbankan
Transportasi
Pariwisata, Seni dan Budaya
Pariwisata
Olahraga
Musik
Tarian tradisional
Secara garis besar seni tari dari Kalimantan Selatan adalah dari adat budaya etnis Banjar dan etnis Dayak. Tari Banjar berkembang sejak masa Kesultanan Banjar dan dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Melayu, misalnya Tari Japin dan Tari Baksa Kembang.
Rumah Adat
Rumat adat Kalimantan Selatan, khususnya dari etnis Banjar adalah Rumah Banjar dan ikon utamanya adalah Bubungan Tinggi.
Makanan dan Minuman
Setiap kawasan di Kalimantan Selatan, memiliki makanan sebagai ciri-ciri khas daerah, seperti daerah Hulu Sungai Selatan dengan dodol kandangan-nya, Barabai dengan apam dan kacang jaruk, Amuntai dengan kuliner dari daging itik, dan Binuang dengan olahan pisang sale yang disebut rimpi, Soto Banjar, Sate Itik, Nasi Kuning, dan lain-lain.
Pers dan media
Bahasa Daerah
- Bahasa Melayu Lokal:
- Bahasa Banjar (bjn)
- Dialek Banjar Hulu
- Dialek Banjar Kuala
- Bahasa Barangas)
- Bahasa Melayu Bukit (bvu)
- Bahasa Banjar (bjn)
- Bahasa Barito
- Barito Barat
- Barito Barat bagian Selatan:
- Bahasa Bakumpai (bkr)
- Barito Barat bagian Selatan:
- Barito Timur
- Barito Timur bagian Utara:
- Barito Timur bagian Tengah dan Selatan
- Bagian Tengah:
- Bahasa Dusun Deyah (dun)
- Bagian Selatan:
- Bahasa Maanyan (mhy)
- Bagian Tengah:
- Barito Barat
Daerah Pemilihan DPR RI 2009
Daerah Pemilihan DPR RI tahun 2009 (Bahasa Melayu: Kawasan Parlemen) adalah:
Daerah Pemilihan | Nama | Jumlah kursi |
Kalimantan Selatan 1 | Habib Aboe Bakar Alhabsyi[11][12] Ismet Ahmad[12] Taufiq Effendi |
6 kursi |
Kalimantan Selatan 2 | Gusti Iskandar Sukma Alamsyah[12] Abadi Noor Supit Aditya Mufti Arifin[12] Bahrudin Syarkawie[12] [ |
5 kursi |
- Kalimantan Selatan 1: Banjar, Barito Kuala, Tapin, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara
- Kalimantan Selatan 2: Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru
Dewan Perwakilan Daerah
Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang berasal dari Kalimantan Selatan adalah:
Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan 2009
Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan (Bahasa Melayu: Dewan Undangan Negeri) adalah:
Nomor | Daerah | Jumlah kursi |
Kalimantan Selatan 1 | Banjarmasin | 10 kursi |
Kalimantan Selatan 2 | Banjar, Banjarbaru | 10 kursi |
Kalimantan Selatan 3 | Barito Kuala | 5 kursi |
Kalimantan Selatan 4 | Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah | 10 kursi |
Kalimantan Selatan 5 | Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong | 8 kursi |
Kalimantan Selatan 6 | Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru | 12 kursi |
Seni dan Budaya
Seni Karawitan
- Gamelan Banjar
- Musik Panting (suku Banjar)
- Musik Kangkurung/Kukurung (suku Dayak Bukit)
- Musik Bumbung
- Musik Kintung
- Musik Kangkanong
- Musik Salung
- Musik Suling
- Musik Bambang
- Musik Masukkiri (suku Bugis)
Teater tradisional dan wayang
- Mamanda (teater tradisional suku Banjar)
- Lamut (suku Banjar)
- Madihin (suku Banjar)
- Wayang Kulit Banjar (suku Banjar)
- Wayang Gung (wayang orang suku Banjar)
- Balian(suku Dayak Bukit)
Tarian
Tarian suku Banjar:
- Baksa Kambang
- Radap Rahayu
- Kuda Gepang
- Tarian suku Banjar lainnya
Tarian suku Dayak Bukit:
- Tari Tandik Balian
- Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
- Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)
Lagu
Lagu Daerah suku Banjar antara lain:
Rumah Adat
- Rumah Adat Suku Banjar disebut Rumah Bubungan Tinggi
- Rumah Adat Suku Dayak Bukit disebut Balai
Pakaian Adat
- Pakaian Pengantin Suku Banjar ada 4 jenis, yaitu:
- Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
- Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari
- Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan
- Pangantin Babaju Kubaya Panjang
Pariwisata dan peninggalan sejarah
Rujukan
- Feuilletau de Bruyn, W.K.H.; Bijdrage tot de kennis van de Afdeeling Hoeloe Soengai, (Zuider a Ooster Afdeeling van Borneo), 19--.
- Broersma, R.;Handel en Bedrijf in Zuiz Oost Borneo, S'Gravenhage, G. Naeff, 1927.
- Eisenberger, J.; Kroniek de Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo, Bandjermasin, Drukkerij Lim Hwat Sing, 1936.
- Bondan, A.H.K.; Suluh Sedjarah Kalimantan, Padjar, Banjarmasin, 1953.
- Ras, J.J.; Hikajat Bandjar, A study in Malay Histiography, N.V. de Ned. Boeken, Steen Drukkerij van het H.L. Smits S'Graven hage, 1968.
- Heekeren, C. van.; Helen, Hazen en Honden Zuid Borneo 1942, Den Haag, 1969.
- Riwut, Tjilik; Kalimantan Memanggil, Penerbit Endang, Djakarta.
- Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
- M. P. Lambut, Kalimantan Selatan (Indonesia). Inspektorat, Mewujudkan good governance di Kalimantan Selatan: kumpulan pikiran urang Banua, PT LKiS Pelangi Aksara, 2007, ISBN 979-3381-26-4, 9789793381268
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi pemerintah provinsi
- (Indonesia) Peta Kalimantan Selatan
- (Indonesia) Sejarah Banjar
- (Indonesia) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2007
- (Indonesia) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006
- (Indonesia) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005
- (Indonesia) BUKU PROFIL PENATAAN RUANG PROPINSI KALIMANTAN SELATAN 2003
- (Indonesia) Perda n0.9 tahun 2000
- (Indonesia) Korem 101/Antasari
- (Indonesia) Profil Demografi Kalsel
- (Indonesia) Profil Ekonomi Kalsel
- (Indonesia) Profil Wisata Kalsel
- (Indonesia) Ekonomi Regional Kalsel
- (Indonesia) Statistik Regional Kalsel
Referensi
- ^ "Sensus Penduduk 2010 - Penduduk Menurut Wilayah dan Agama Yang Dianut". Diakses tanggal 2012-04-08. Teks " Provinsi Kalimantan Selatan" akan diabaikan (bantuan)
- ^ "Sensus Penduduk 2010". Diakses tanggal 2012-04-08.
- ^ (Sumber: Peta alam dan foto kelompok etnik Kalimantan Selatan, Museum Lambung Mangkurat, nomor 11 s/d 16 adalah suku pendatang dari luar Kalimantan)
- ^ karena letaknya yang strategis orang Banjar Kuala menyebar ke sekitar sungai Barito dan pesisir Kalimantan lainnya
- ^ Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000
- ^ Foreign Orientals in the Netherlands Indies, 1920
- ^ Chinese and Peranakan in the Indonesian archipelago, 1920
- ^ Chinese in urban and rural Indonesia, ca 1940
- ^ Location of Chinese officers in the Netherlands Indies, 1867
- ^ Europeans (including Japanese) in the outer islands, 1920
- ^ www.aboebakar.info
- ^ a b c d e f g h i (Indonesia) Santoso, F. Harianto (2010). Wajah DPR & DPD 2009-2014: latar belakang pendidikan dan karier. Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797094715.ISBN 9789797094713
Kalimantan Tengah | Kalimantan Timur | |||
Kalimantan Tengah | Selat Makassar | |||
| ||||
Laut Jawa |