Lompat ke isi

1 Samuel 4

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 September 2012 22.15 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''1 Samuel 4''' (atau '''I Samuel 4''', disingkat '''1Sam 4''') adalah bagian dari Kitab 1 Samuel dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

1 Samuel 4 (atau I Samuel 4, disingkat 1Sam 4) adalah bagian dari Kitab 1 Samuel dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1][2]

Teks

Waktu

Tempat

  • Pasal ini mencatat peristiwa yang terjadi di medan pertempuran dekat Afek dan Eben-Haezer, serta di Silo, tempat tinggal imam Eli beserta keluarganya di mana Samuel dibesarkan.

Struktur

Ayat 3

Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita."[3]

Israel menderita kekalahan karena kaum imam telah rusak dan umat itu tidak taat kepada perintah-perintah Allah. Mereka membawa tabut perjanjian ke medan pertempuran sambil mengira bahwa tabut tersebut akan memastikan kemenangan mereka; sebaliknya, mereka seharusnya bertobat dan memperbaiki cara hidup berdosa mereka jikalau merindukan berkat Allah.
Tabut perjanjian mewakili kehadiran Allah di Israel (bandingkan Keluaran 25:10–22; Bilangan 10:33–36). Umat itu mengira bahwa tabut perjanjian itu akan menjamin perkenan dan kuasa Allah tanpa syarat. Mereka tidak mengerti bahwa sebuah lambang dari hal-hal rohani tidaklah dengan sendirinya memastikan realitas dari apa yang dilambangkan itu. Allah tetap tinggal bersama umat-Nya hanya selama mereka berusaha untuk memelihara hubungan perjanjian dengan-Nya. Demikian pula, di bawah perjanjian yang baru, dibaptis dengan air dan mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus tidak akan membawa keuntungan rohani kecuali seorang sungguh-sungguh tunduk kepada Tuhan dan jalan-jalan-Nya yang benar (bandingkan 1 Korintus 11:27–30).[4]

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  3. ^ 1 Samuel 4:3
  4. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Lihat pula

Pranala luar