Lompat ke isi

Yakobus 3

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Maret 2013 04.10 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Yakobus 3''' (disingkat '''Yak 3''') adalah bagian dari Surat Yakobus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.<ref name="Marxsen">Willi Marxsen. ''...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Yakobus 3 (disingkat Yak 3) adalah bagian dari Surat Yakobus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Diyakini digubah oleh Yakobus, saudara seibu Yesus Kristus.[3]

Teks

  • Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
  • Pasal ini berisi 18 ayat.
  • Berisi nasihat mengenai lidah dan hikmat yang dari atas.

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 1

Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.[4]

Yang termasuk di sini adalah gembala, pemimpin gereja, misionaris, pengkhotbah atau siapa saja yang memberikan pengarahan kepada jemaat. Seorang guru harus mengerti bahwa tidak ada orang yang mempunyai tanggung jawab lebih besar daripada mereka yang mengajarkan Firman Allah. Di dalam penghakiman yang akan datang, para guru Kristen akan dihakimi dengan lebih ketat daripada orang percaya yang lain.[5]

Ayat 6

Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.[6]

Yakobus menekankan kecenderungan orang untuk berdosa dalam pembicaraan. Dosa-dosa tersebut termasuk kata-kata yang keras dan tidak ramah, berdusta, pernyataan berlebih-lebihan, ajaran palsu, fitnah, bergunjing, membual, dll. Orang percaya yang dewasa menguasai lidahnya melalui bimbingan Roh Kudus, "menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus" (2 Korintus 10:5). Karena kecenderungan untuk berdosa dengan lidah, Yakobus menasihati setiap orang agar "cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah" (Yakobus 1:19).[5]

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Yakobus 1:1
  4. ^ Yakobus 3:1
  5. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  6. ^ Yakobus 3:6

Lihat pula

Pranala luar