1 Petrus 5
1 Petrus 5 (disingkat 1Pet 5) adalah bagian terakhir dari Surat 1 Petrus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Diyakini digubah oleh Simon Petrus, salah satu dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[3]
Teks
- Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
- Pasal ini berisi 14 ayat.
- Berisi nasihat bagi para penatua untuk menggembalakan kawanan domba Allah, serta salam penutup.
Struktur
Pembagian isi pasal:
- 1 Petrus 5:1–11 = Gembalakanlah kawanan domba Allah
- 1 Petrus 5:8–12 = Kasih dan damai
- 1 Petrus 5:12–14 = Salam
Ayat 2
- Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.[4]
Para penatua (penilik atau gembala) bertanggung jawab untuk memelihara orang percaya, mendisiplin mereka, memberi makanan Firman Allah dan melindungi mereka.
Para gembala dan pemimpin gereja harus waspada terhadap dua dosa yang berbahaya:
- 1) Keinginan akan uang (lih. 1Tim 3:3,8; Tit 1:7). Standar PB bagi mereka yang mengawasi pekerjaan Tuhan ialah memperoleh sokongan yang memadai dari gereja (Luk 10:7; 1Kor 9:14; 1Tim 5:17) dan merasa puas dengan persediaan bahan pokok yang perlu bagi diri dan keluarganya. Janganlah seorang hamba Tuhan memperkaya diri dari pekerjaan Tuhan. Mereka yang menjadi korban dari keinginan ini membuka diri untuk melakukan dosa keserakahan, kompromi, dan pencurian. Demi memperoleh uang, mereka mengurangi tuntutan Firman Allah, standar yang benar, dan prinsip kerajaan.
- 2) Keinginan untuk berkuasa. Mereka yang haus kekuasaan akan menguasai orang yang mereka layani dengan menyalahgunakan wewenang mereka. Sebaliknya, seorang gembala harus memimpin jemaatnya dengan menjadi teladan dalam pengabdian kepada Kristus, pelayanan yang rendah hati, ketabahan dalam kebenaran, ketekunan dalam doa, dan kasih akan Firman Allah.[5]
Ayat 5
- Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."[6]
Kerendahan hati harus merupakan ciri semua orang percaya. Kerendahan berarti ketiadaan kesombongan, kesadaran akan kelemahan diri, dan sikap mengakui peranan Allah dan orang lain atas segala keberhasilan yang telah dan sedang dicapai (bd. Mat 11:29; Fili 2:3-4; Kol 3:12). (Versi Inggris NIV -- "kenakanlah kerendahan hati".) "Kenakanlah" (Yunani egkomboomai) berarti mengikatkan sepotong kain pada diri kita. Dalam zaman PB para budak mengikatkan sepotong kain putih atau celemek atas pakaian mereka supaya orang lain tahu bahwa mereka adalah budak. Petrus menasihati kita untuk mengikat kain kerendahan hati pada diri supaya
- (1) dikenal sebagai orang percaya dalam Kristus sewaktu kita bertindak rendah hati terhadap orang lain, dan
- (2) menerima kasih karunia dan pertolongan Allah (ayat 1Pet 5:5-7). Mungkin Petrus sedang memikirkan tindakan Yesus ketika Ia mengikatkan sehelai kain dan mencuci kaki murid-Nya (Yoh 13:4-5).[5]
Ayat 8
- Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.[7]
Ketika umat manusia jatuh dalam dosa, Iblis menjadi penguasa dunia ini (Yoh 12:31; 14:30; 16:11). Iblis menguasai seluruh dunia (1Yoh 5:19), meronda di bumi, dan menjadi pemimpin dari pasukan roh-roh jahat yang dipakainya untuk memperbudak dan menawan mereka yang di luar Kristus (Ef 2:2). Hanya orang percaya telah dibebaskan dari kuasanya.
Namun, seperti singa yang mengaum-ngaum, dia tetap menjadi ancaman bagi orang percaya (Mazm 22:14; Yeh 22:25) dan berusaha untuk membinasakan mereka, khususnya melalui pengalaman penderitaan (ayat 1Pet 5:8-10). Iblis akan secara rohani membinasakan seseorang yang meninggalkan perlindungan Allah. Oleh iman kita dalam darah Kristus (Wahy 12:11), peperangan rohani kita oleh Roh Kudus (Ef 6:11-18) dan doa-doa kita kepada Allah (Mat 6:13), kita dilengkapi penuh untuk mengalahkan muslihat Iblis (Ef 6:11), melawan dia dan berdiri teguh dalam iman (ayat 1Pet 5:9). "Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia" (1Yoh 4:4).[5]
Ayat 13
- Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku.[8]
Referensi
- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
- ^ 1 Petrus 1:1
- ^ 1 Petrus 5:2
- ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ 1 Petrus 5:5
- ^ 1 Petrus 5:8
- ^ 1 Petrus 5:13
Lihat pula
- Markus
- Silwanus
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Mazmur 22. Yohanes 13, Yohanes 21, Wahyu 12
Pranala luar
- (Indonesia) Teks 1 Petrus 5 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio 1 Petrus 5
- (Indonesia) Referensi silang 1 Petrus 5
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk 1 Petrus 5
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk 1 Petrus 5