1 Petrus 4

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
1 Petrus 4
Lembaran memuat akhir Surat 1 Petrus dan awal Surat 2 Petrus pada Papirus 72, yang dibuat sekitar abad ke3/ke-4 M.
KitabSurat 1 Petrus
KategoriSurat-surat Am
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
21
pasal 3
pasal 5

1 Petrus 4 (disingkat 1Ptr 4) adalah bagian dari Surat Petrus yang Pertama dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1] Digubah oleh Simon Petrus, salah satu dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[2] Berisi pengajaran mengenai penderitaan sebagai orang Kristen.[3]

Teks[sunting | sunting sumber]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:

Ayat 1[sunting | sunting sumber]

Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa -- (TB)[4]

Mereka yang bersedia menderita bagi Kristus menemukan bahwa lebih mudah untuk menolak dosa dan mengikuti kehendak Allah. Mereka telah manunggal dengan Kristus dan salib-Nya. Sebagai akibatnya daya tarik dosa menjadi tidak berarti dan kehendak Allah menjadi yang terpenting (1 Petrus 4:2). Prinsip rohani ini akan berlaku dalam kehidupan semua orang percaya. Menaati Allah, bahkan jika itu berarti penderitaan, ejekan, atau penolakan akan memperkuat kita secara moral dan rohani, dan kita juga akan menerima kasih karunia yang lebih besar dari Allah (1 Petrus 4:14).[5]

Ayat 6[sunting | sunting sumber]

Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah. (TB)[6]

Istilah ini dapat ditafsirkan secara paling baik sebagai menunjuk kepada orang-orang yang mendengarkan Injil ketika masih hidup, tetapi kini mereka sudah mati. Mereka mendengar Injil dan menjadi percaya, dan sekalipun mereka sudah wafat (yaitu, "dihakimi secara badani"), mereka kini hidup bersama Allah. Ayat ini dapat disadur sehingga berbunyi, "Injil diberitakan kepada mereka yang percaya dan kemudian wafat, supaya mereka memperoleh hidup kekal bersama Allah."[5]

Ayat 14[sunting | sunting sumber]

Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. (TB)[7]

Mereka yang menderita karena kesetiaan kepada Kristus diberkati (bandingkan 1Petrus 4:13; 3:14; Matius 5:11–12), karena Roh Kudus akan berdiam atas mereka dengan cara istimewa. Kehidupan mereka akan penuh kehadiran Roh untuk bekerja dalam mereka, memberkati, menolong, dan memberikan mereka panjar dari kemuliaan surga (bandingkan Yesaya 11:1–2; Yohanes 1:29–34; Kisah Para Rasul 6:9–15).[5]

Ayat 19[sunting | sunting sumber]

Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia. (TB)[8]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ 1 Petrus 1:1
  3. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  4. ^ 1 Petrus 4:1 - Sabda.org
  5. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  6. ^ 1 Petrus 4:6 - Sabda.org
  7. ^ 1 Petrus 4:14 - Sabda.org
  8. ^ 1 Petrus 4:19 - Sabda.org

Pranala luar[sunting | sunting sumber]