Lompat ke isi

Zefanya 2

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 April 2013 18.05 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Zefanya 2''' (disingkat '''Zef 2''') adalah bagian dari Kitab Zefanya dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Kitab yang m...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Zefanya 2 (disingkat Zef 2) adalah bagian dari Kitab Zefanya dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Kitab yang memuat nubuat yang disampaikan nabi Zefanya ini termasuk dalam kumpulan kitab nabi-nabi kecil.[1][2]

Teks

Struktur

Ayat 3

Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.[3]

Zefanya telah menyatakan datangnya hari murka Allah atas Yehuda, suatu hari yang tidak bisa dibatalkan. Saat dan kepastian hukuman telah ditetapkan, dan bangsa itu harus dihukum atas kemurtadan dan dosa mereka. Sekalipun demikian, Allah menawarkan harapan bagi mereka yang bertobat sebelum hari itu tiba; orang yang sungguh-sungguh benar akan dilindungi Tuhan pada hari murka-Nya yang dahsyat.[4]

Sang nabi menawarkan harapan kepada orang-orang yang sudah berbalik kepada Tuhan. Ia menasihati mereka untuk memperdalam komitmen mereka kepada Allah dan jalan-jalan-Nya; mungkin Allah berkenan melindungi mereka ketika Ia datang untuk menghukum umat-Nya. Mereka harus mencari tiga hal jikalau berharap mengalami kebangunan dan pembaharuan berkat Tuhan, tiga hal yang juga penting sekali bagi orang percaya masa kini.

  • 1) Pertama, mereka harus mencari Allah. Hati mereka harus terarah kepada-Nya dengan kerinduan mendalam untuk mengenal dan mengasihi Dia sebagai Tuhan perjanjian dan pelindung mereka (bandingkan Yeremia 29:13).
  • 2) Mereka harus mencari kebenaran sesuai dengan Firman Allah sebagai jalan hidup mereka (bandingkan Yesaya 1:21; Amos 5:24; Matius 6:33).
  • 3) Mereka harus mencari kerendahan hati, serta menyadari ketidakberdayaan mereka dan kebutuhan untuk tunduk dalam ketaatan kepada Allah (bandingkan Bil 12:3; Mazmur 45:5; Amsal 15:33).[4]

Ayat 10

Inilah yang menjadi bagian mereka sebagai ganti kecongkakan mereka, sebab mereka telah mencela dan membesarkan diri terhadap umat TUHAN semesta alam.[5]

Dunia yang tidak percaya mencela dan mencemooh umat Allah, orang-orang yang mengabdi kepada standar-standar Firman-Nya yang benar dan kudus.

  • 1) Perlakuan semacam ini tidak terelakkan di dalam dunia yang dikuasai Iblis dan dikuasai orang yang pikirannya telah dibutakan (bd. 2Kor 4:4; Ef 2:2-3; 4:18). Yesus sendiri mengalami cemoohan dan ejekan ketika di bumi (lih. Mat 27:39-44; bd. Mazm 69:11).
  • 2) Penganiayaan orang benar tidak akan berlangsung selamanya. Allah telah menetapkan suatu hari ketika Ia akan membenarkan orang yang tetap setia kepada jalan-jalan-Nya dan akan mendatangkan hukuman adil atas mereka yang mencemooh orang percaya.

[4]

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  3. ^ Zefanya 2:3
  4. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ Zefanya 2:10

Lihat pula

Pranala luar