Ulin
Ulin | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | E. zwageri
|
Nama binomial | |
Eusideroxylon zwageri Teysm. & Binnend.
|
Ulin atau disebut juga dengan bulian atau kayu besi adalah pohon berkayu dan merupakan tanaman khas Kalimantan.[1] Kayu ulin terutama dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, dan perkapalan.[2] Ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan. [1]
Morfologi
Ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter sampai 120 cm [3]. Pohon ini tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m.[3] Ulin umumnya tumbuh pada ketinggian 5 – 400 m di atas permukaan laut dengan medan datar sampai miring, tumbuh terpencar atau mengelompok dalam hutan campuran namun sangat jarang dijumpai di habitat rawa-rawa.[4]Kayu Ulin juga tahan terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut sehingga sifat kayunya sangat berat dan keras.[4] agak terpisah dari pepohonan lain dan dikelilingi jalur jalan melingkar dari kayu ulin.[5] Di bagian bawah pohon ulin terdapat bagian yang berlobang.[5]
Pemuliaan
Proses pemuliaan alami di hutan bekas tebangan umumnya kurang berjalan dengan baik.[6] Perkecambahan biji Ulin membutuhkan waktu cukup lama sekitar 6-12 bulan dengan persentase keberhasilan relatif rendah, produksi buah tiap pohon umumnya juga sedikit.[6] Penyebaran permudaan alam secara umum cenderung mengelompok. [6] Ulin tumbuh di dataran rendah primer dan hutan sekunder sampai dengan ketinggian 500m.[6] Biji ulin lebih suka ditiriskan baik tanah, tanah liat berpasir ke tanah liat, kadang-kadang batu kapur. [6]Hal ini umumnya ditemukan di sepanjang sungai dan bukit-bukit yang berdekatan. Hal ini membutuhkan rata-rata curah hujan tahunan 2500-4000 mm.[6]
Referensi
- ^ a b Situs viva Borneo: Saatnya Melindungi Kayu Ulindiakses 13 Mei 2010
- ^ Ajizah, Aulia (Januari), "Potensi Ekstrak Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri T et B) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Secara Invitro", BIOSCIENTIAE, 4: 37–42, doi:1693-9472 Periksa nilai
|doi=
(bantuan) - ^ a b Kompas 19 juli 2009: Kayu Ulin Jadi Obyek Wisata di Palangkarayadiakses 13 Mei 2010
- ^ a b Taman Bacaan Bastari Samarinda:Mengenal Kayu Ulin diakses 13 Mei 2010
- ^ a b Situs Kidnesia: Pohon Ulindiakses 13 Mei 2010
- ^ a b c d e f Situs Kebun Raya Enrengkang: Kayu Ulindiakses 13 Mei 2010