Lompat ke isi

Kisah Para Rasul 11

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 2 September 2013 19.36 oleh JohnThorne (bicara | kontrib)
Kisah Para Rasul 11
Pekerjaan para rasul, ikon Rusia, karya Fedor Zubov, 1660.
KitabKisah Para Rasul
KategoriSejarah gereja
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
5

Kisah Para Rasul 11 (disingkat "Kis 11") adalah bagian Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]

Teks

  • Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
  • Pasal ini berisi 30 ayat.
  • Berisi riwayat reaksi orang percaya atas pertemuan Petrus dan Kornelius.

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Tempat

Tempat-tempat yang didatangi oleh Saulus (=Paulus). Garis-garis merah merupakan batasan negara-negara modern sekarang.

Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi di beberapa tempat mengikuti perjalanan tokoh-tokoh utamanya.

Ayat 26

Kisah Para Rasul 11:26b: Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

Orang-orang yang percaya kepada Kristus (=Mesias atau "yang diurapi") disebut Kristen. Sejarawan asal Yahudi, Flavius Yosefus menyebut mereka "dari suku Kristen". Tacitus, sejarawan Romawi, menyebut mereka "Kristen, nama yang berasal dari Kristus". Asalnya mereka disebut pengikut "Jalan itu" (The Way). Kemudian, mereka menyebut diri sebagai orang-orang Kristen, meskipun mula-mula istilah itu merupakan suatu ejekan.[3] Kata "Kristen" (bahasa Yunani "christianos") hanya digunakan tiga kali dalam Alkitab dan hanya di bagian Perjanjian Baru (Kis 11:26; 26:28; 1Pet 4:16). Pada mulanya istilah ini berarti "seorang hamba atau pengikut Kristus". Dewasa ini telah menjadi istilah umum yang kehilangan arti aslinya dari Perjanjian Baru. Nama ini seharusnya menunjuk kepada nama Sang Penebus, yaitu Yesus Kristus (Rom 3:24), ide tentang hubungan intim orang percaya dengan Kristus (Rom 8:38–39) dan pikiran bahwa orang percaya menerima Dia sebagai Tuhan mereka (Rom 5:1) dan sumber keselamatan kekal (Ibr 5:9). Mengaku nama "Kristen" berarti bahwa Kristus dan Firman-Nya telah menjadi kekuasaan utama dan satu-satunya sumber pengharapan orang percaya untuk masa depan (Kol 1:5,27).[4]

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  4. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Lihat pula

Pranala luar