Lompat ke isi

Kapal penangkap ikan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Februari 2014 18.18 oleh Hysocc (bicara | kontrib)
Kapal penangkap ikan tradisional milik nelayan di Makassar, Sulawesi Selatan
Kapal penangkap ikan Jerman yang dilengkapi dengan fasilitas pemrosesan ikan

Kapal penangkap ikan adalah perahu atau kapal yang digunakan untuk menangkap ikan di laut, danau, atau sungai]]. Berbagai jenis kapal laut digunakan dalam penangkapan ikan komersial, olahraga, maupun rekreasi.

Berdasarkan FAO, pada tahun 2004 terdapat setidaknya empat juta kapal penangkap ikan komersial.[1] Sekitar 1,3 juta merupakan kapal yang memiliki geladak. Hampir semua kapal bergeladak ini sudah termekanisasi, dan 40 ribu diantaranya berbobot lebih dari 100 ton. Sekitar dua per tiga dari empat juta kapal tersebut merupakan perahu penangkap ikan tradisional dengan berbagai tipe, digerakkan dengan layar dan dayung.[1] Perahu tersebut biasanya digunakan oleh nelayan tradisional.

Sulit untuk menentukan berapa jumlah perahu penangkap ikan rekreasi. Ukuran perahu tersebut sangat bervariasi, selain tujuan penggunaannya tidak selalu untuk menangkap ikan.

Sebelum tahun 1950an, hanya ada sedikit standarisasi kapal penangkap ikan. Desain dapat bervariasi antar pelabuhan dan galangan kapal. Sebelumnya perahu dibuat dari kayu. Namun karena biaya perawatan tinggi dan dengan perkembangan teknologi material, baja, fiberglass, dan serat karbon lebih banyak digunakan.

Lamanya pembuatan perahu penangkap ikan tradisional bervariasi antara enam bulan hingga satu tahun.[2]

Sejarah

Kapal penangkap ikan terdahulu yaitu rakit, kano, dan perahu yang dibuat dari rangka kayu dibalut kulit hewan atau kulit kayu.[3] Perahu tertua yang pernah ditemukan dalam arkeologi adalah sebuah kano dari Zaman Neolitik sekitar 7000-9000 tahun yang lalu. Kano ini dibuat dari batang pohon konifer yang dilubangi dengan menggunakan alat batu sederhana.[3][4] Sebuah perahu yang mampu berlayar di lautan dan terbuat dari anyaman batang rumput dan dilapisi tar ditemukan di Kuwait.[5] Kapal-kapal terdahulu ini memiliki kemampuan yang terbatas, sekedar untuk mengapung dan bergerak di atas air namun tidak mampu digunakan terlalu jauh dari bibir pantai. Mereka digunakan terutama untuk menangkap ikan dan berburu.

Sekitar tahun 4000 SM, bangsa Mesir kuno membangun perahu panjang yang digerakkan oleh dayung dengan beberapa manusia. Selanjutnya perkembangan perahu begitu cepat dengan ditemukannya layar yang terbuat dari tenunan kapas sehingga kapal mampu melaju lebih cepat bersama dengan angin. Mereka lalu membangun perahu lebih besar untuk menyebrangi lautan dengan dayung dan layar sekaligus. Di tahun 3000 SM, bangsa Mesir mulai memiliki kemampuan menyusun papan kayu menjadi lambung kapal.[6] Mereka juga menggunakan pengikat dari rumput Cyperus papyrus dan rerumputan lainnya untuk menyatukan papan-papan tersebut dan menyumbat lubang yang ada di antara papan kayu.[6] Kapal Khufu dibangun dengan cara ini.

Bangsa belanda lalu membangun kapal pemburu ikan herring yang menjadi cetakan biru bagi pembangunan kapal penangkap ikan Eropa. Kapal Herring Buss digunakan oleh nelayan Belanda hingga abad ke 19. Kapal jenis ini kemungkinan pertama kali dibangun di Hoorn sekitar tahun 1415 dan terakhir dibuat di Vlaardingen tahun 1841. Kapal ini memiliki panjang 20 meter dan displacement antara 60 hingga 100 ton. Kapal ini menggunakan jaring insang untuk menangkap herring. Jaring ditarik di malam hari oleh belasan hingga 30 nelayan lalu digaramkan dan difermentasikan di drum kayu di atas kapal.[7]

Pada abad ke 17 perahu dogger dibuat oleh bangsa Inggris yang merupakan kapal pukat dan rawai pertama dan beroperasi di laut utara. Nama dogger diambil dari bahasa Belanda, dogger yang berarti "kapal pukat". Istilah dogger bank digunakan oleh bangsa Belanda untuk menyebut kawasan tempat menangkap ikan dengan pukat.[8] Dogger merupakan kapal yang lambat, namun tangguh dan mampu menangkap ikan di Laut Utara yang memiliki cuaca yang ekstrim.[9] Kapal ini lebar dengan panjang 15 meter, lebar 4.5 meter, draft 1.5 meter, dan displacement 13 ton. Kapal ini mampu mengangkut satu ton umpan, tiga ton garam, setengah ton makanan dan kayu bakar, serta kembali dengan enam ton ikan hasil tangkapan.[9]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b FAO 2007
  2. ^ Produksi Kapal Nelayan. KOMPAS, Jumat 6 September 2013, hal 17.
  3. ^ a b McGrail 2001, page 431
  4. ^ "Oldest Boat Unearthed". China.org.cn. Diakses tanggal 2008-05-05. 
  5. ^ Lawler, Andrew (June 7, 2002). "Report of Oldest Boat Hints at Early Trade Routes". Science. AAAS. 296 (5574): 1791–1792. doi:10.1126/science.296.5574.1791. PMID 12052936. Diakses tanggal 2008-05-05. 
  6. ^ a b Ward, Cheryl (May/June 2001). "World's Oldest Planked Boats". Archaeology. 54 (3). 
  7. ^ De Vries & Woude (1977), pages 244–245
  8. ^ Oxford Companion to Ships and the Sea, p. 256
  9. ^ a b Fagan 2008

Bahan bacaan terkait

Pranala luar