Silih
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP08Stefanus (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 3 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 31 Maret 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh Medelam (Kontrib • Log) 3854 hari 1431 menit lalu. |
Silih dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti saling, ganti, tukar.[1]
Pengunaan
Kata silih dalam masyarakat Sunda digunakan dalam pemikiran tradisional mereka, yakni:
- Silih asah: saling menajamkan pikiran; saling mengingatkan.[1]
- Silih asuh: saling mengasuh; saling membimbing.[1]
- Silih asih: saling mengasihi.[1]
Makna filosofis
Ketiga macam Silih di atas, digunakan sebagai filsafat hidup yang dianut mayoritas penduduk Jawa Barat. Filosofi ini mengajarkan manusia untuk saling mengasuh dengan landasan saling mengasihi dan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.[2] Sejatinya, inilah suatu konsep kehidupan demokratis yang berakar pada kesadaran dan keluhuran akal budi, yang akar filsafatnya menusuk jauh ke dalam bumi dalam pengertian hafiah. Berbeda dengan peradaban masyarakat lain di Nusantara, peradaban masyarakat Jawa Barat yang berpenduduk asli dan berbahasa Sunda sangat dipengaruhi oleh alam yang subur dan alami.[butuh rujukan] Itulah sebabnya, dalam interaksi sosial, masyarakat di sana menganut falsafah seperti di kutip di atas.[2]