Lompat ke isi

Pertumbuhan tanaman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 April 2014 02.05 oleh BP72Zesy (bicara | kontrib) (lanjut sunting all out)

Pertumbuhan tanaman merupakan suatu konsep universal dalam biologi dan merupakan hasil dari berbagai proses fisiologi yang berinteraksi dalam tubuh tanaman bersama faktor lingkungan. [1] Ketiga proses tersebut yaitu pertambahan ukuran, bentuk, dan jumlah. [1] Pertumbuhan, dalam arti terbatas, menunjuk pada pertambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan pertambahan protoplasma dan berat kering. [2]

Analisis Pertumbuhan Tanaman

Analisis pertumbuhan tanaman merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika fotosintesis yang diukur dengan luas daun dan produksi bahan kering. [1] [3] Kuantitas lain dalam analisis diperoleh melalui perhitungan.[3] Akumulasi bahan kering mencerminkan kemampuan tanaman dalam mengikat energi dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis, serta interaksinya dengan faktor-faktor lingkungan. [1] Distribusi akumulasi bahan kering pada bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun dan bagian generatif, dapat mencerminkan produktivitas tanaman. [1] Salah satu manfaat menggunakan analisis pertumbuhan tanaman adalah mengetahui pengaruh perlakuan dan faktor-faktor dalam budidaya tanaman terhadap kualitas pertumbuhan dan hasil tanaman. [4] Parameter yang digunakan dalam analisis pertumbuhan tanaman yaitu Indeks Luas Daun (Leaf Area Index), Nisbah Luas Daun (Leaf Area Ratio), Bobot Daun Khas (Spesific Leaf Weight), Laju Pertumbuhan Tanaman (Crop Growth Rate), Laju Asimilasi Bersih (Net Assimilation Rate), dan Laju Pertumbuhan Relatif (Relatif Growth Rate). [5]

Kurva Sigmoid

Kurva sigmoid adalah suatu fungsi pertumbuhan yang mencirikan pola pertumbuhan tanaman sepanjang suatu generasi secara khas. [3] Jangka waktunya dapat bervariasi kurang dari beberapa hari sampai bertahun-tahun, tergantung pada organismenya atau organnya. [3] Kurva ini terbentuk oleh variabel berupa massa tanaman (berat kering), volume, luas daun, tinggi, atau penimbunan bahan kimia yang digambarkan terhadap waktu menjadi suatu garis yang dapat ditarik dari data secara normal akan berbentuk sigmoid yang menyerupai huruf S. [3] Kurva sigmoid berlaku bagi tumbuhan lengkap, untuk bagian-bagiannya ataupun sel-selnya. [6] Pertumbuhan tanaman pada mulanya lambat kemudian berangsur-angsur lebih cepat sampai tercapai titik maksimum akhirnya laju tumbuh menurun. [6] Pola pertumbuhan tersebut cepat pada fase vegetatif sampai titik tertentu akibat pertambahan sel tanaman kemudian melambat dan akhirnya menurun pada fase senesen. [6] Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat variasi di lingkungan. [6] Ukuran akhir, rupa, dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor keturunan dan lingkungan. [6]

Indeks Luas Daun

Indeks luas daun adalah indeks yang menunjukkan perbandingan luas daun dengan luas lahan yang tertutupi oleh daun tersebut.[3]

Nisbah Luas Daun

Nisbah luas daun adalah angka yang menunjukkan perbandingan luas daun dengan bobot daun tersebut. [3]

Bobot Daun Khas

Bobot daun khas adalah angka yang menunjukkan bobot daun tiap satuan luas daun untuk menggambarkan ketebalan daun. [3]

Laju Asimilasi Bersih

Laju asimilasi bersih adalah kemampuan tanaman dalam menghasilkan bahan kering yang dihasilkan melalui proses asimilasi tiap satuan luas daun untuk tiap satuan waktu. [3]

Laju Pertumbuhan Tanaman

Laju pertumbuhan tanaman adalah kemampuan tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas lahan tiap satuan waktu. [3]

Indeks Hasil Panen

Indeks hasil panen adalah indeks yang menunjukkan kemampuan tanaman dalam menyalurkan asimilat. [3]

Rujukan

  1. ^ a b c d e Sitompul, S.M dan B. Guritno (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 
  2. ^ Harjadi, M. M., S. Setyati (1988). Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R. L Mitchell (1991). Physiology of Crop Plants. Jakarta: UI Press. 
  4. ^ Kalangi, J.L. (2005). "Growth analysis of radish crop (Raphanus sativus L) planted in various density". Eugenia. 11: 18–24. 
  5. ^ Leopold, A. C. and P. E Kriedemann (1975). Plant Growth and Development. New Delhi: Tata Mc Grow Hill Pub. Co. Ltd. hlm. 545. 
  6. ^ a b c d e Tjitrosoepomo, G. (1999). Botani Umum Jilid 2. Bandung: Penerbit Angkasa. 

.