Boeing 737
Tipe | Pesawat jet berbadan sempit |
---|---|
Terbang perdana | 9 April 1967 |
Status | Dalam produksi, dalam pelayanan |
Pengguna utama | Southwest Airlines Lion Air Garuda Indonesia |
Pengguna lain | Ryanair Alaska Airlines United Airlines American Airlines |
Tahun produksi | 1966-sekarang |
Jumlah produksi | 8.000 pada 16 April 2014 |
Harga satuan | 737-100: US$32 juta[1] 737 NG: US$74-94 juta (2012)[2][3] |
Varian | Boeing T-43 Boeing 737 Classic Boeing 737 Next Generation Boeing 737 MAX P-8 Posiedon |
Boeing 737 adalah pesawat komersial untuk penerbangan jarak dekat dan sederhana. Pertama kali dibuat pada tahun 1967, Boeng 737 adalah produk Boeing yang paling laku dengan penjualan sebanyak 7000 buah. Boeing juga meraup banyak rejeki dari pesawat ini karena ini pesawat paling terlaris di dunia.
Sejarah
Pada era 60-an, pesawat penumpang berkapasitas rendah dan jarak dekat didominasi oleh BAC 1-11 dan Douglas DC-9. Boeing ketika itu dapat dikatakan tertinggal dibanding dengan pesaing-pesaingnya dalam pembuatan pesawat berjarak dekat. Pada 1964, Boeing memulai program pembuatan 737 tetapi, untuk menghemat waktu Boeing menggunakan rancangan Boeing 707 dan Boeing 727 dalam pembangunan 737. Hal ini adalah satu kelebihan bagi 737 karena lebar fuselage 737 yang didesain ini mampu memuat enam tempat duduk, lebih satu dari BAC 1-11 dan Douglas DC-9.
737-100 adalah desain pertama Boeing dan karena bentuknya yang pendek dan gemuk, Boeing menggelarkannya "FLUF" untuk 'Fat Little Ugly Fella' di mana pada masa yang sama, industri penerbangan memanggilnya 'Baby Boeing'. Seri -100 dan -200 dapat dibedakan dengan seri-seri yang lain dengan melihat kedudukan mesinnya yang bercantum dengan sayap pesawat. Manakala Pratt and Whitney JT8D adalah mesin asal untuk model ini
Penerbangan perdana 737 (sebuah pesawat seri 100) dilaksanakan pada 9 April 1967 dan penerbangan komersial pada Februari 1968 oleh Lufthansa. Bagi 737-200, penerbangan perdananya ialah pada 8 Agustus 1967. Akan tetapi, hanya 30 pesawat 737-100 saja yang digunakan.
Pada awal 1980, 737 mengalami perubahan yang besar, yaitu penggantian mesin 737 dari JT8D ke CFM International CFM56. Namun, mesin ini terlalu besar dibandingkan dengan JT8D, sehingga harus dipasang dibawah sayap. Bagian bawah mesin ini terpaksa diratakan untuk tujuan kelegaan tempat. 737-300 mulai beroperasi pada tahun 1984.
Pada 1990 pula, kemunculan Airbus A320 yang dilengkapi dengan teknologi tinggi merupakan satu saingan baru bagi 737. Dan pada tahun 1993 Boeing memulai pembangunan '737 - X Next Generation (NG)'. Program ini adalah untuk pembinaan seri -600, -700, -800 dan -900.
Dalam pembuatan NG ini, perubahan dilakukan dengan merancang sayap baru, peralatan elektronik yang baru dan rancangan ulang mesin pesawat. 737 NG dilengkapi dengan teknologi-teknologi dari Boeing 777, tingkap kokpit berteknologi tinggi, sistem dalaman pesawat yang baru (diambil dari 777), dengan penambahan berupa 'wingtip' sehingga menjadi sayap lawi yang mengurangi biaya bahan bakar dan memperbaiki proses 'take-off' pesawat. Pesawat 737 NG boleh dikatakan sebagai sebuah model baru kerana ciri-cirinya yang banyak berbeda dengan seri-seri yang lama.
Pada tahun 2001, Boeing membuat 737-900 yang mampu terbang lebih jauh dam menampung penumpang lebih banyak dari 707.
Pada varian terbaru, yaitu Boeing 737-900 ER (Extended Range), cockpitnya telah dilengkapi dengan HUD (Head Up Display). Peralatan ini biasanya dipakai pada pesawat militer / pesawat tempur. Fungsinya adalah untuk mempermudah pilot dalam menentukan kemiringan pesawat baik secara vertikal maupun horizontal. Pesawat ini menggunakan layar LCD yang terpadu dalam bentuk glass cockpit. Pesawat ini menggunakan Glass Cockpit secara menyeluruh. Sistem Glass cockpit ini dipercaya akan menjadi trend bagi pesawat-pesawat baru. Lion Air merupakan launch customer pesawat ini.
Di Indonesia, Boeing 737 merupakan "standar" armada bagi maskapai-maskapai di Indonesia. Hampir semua maskapai penerbangan di Indonesia pernah dan atau masih mengoperasikan 737, baik varian "original" (seri -200) varian "Classic" (seri -300, -400, dan -500), maupun "Next Generation" (seri -800 dan -900ER) Catatan: Varian 737 yang disebut di atas merupakan varian Boeing 737 yang pernah dan atau masih beroperasi di Indonesia.
Variasi
Seri-seri 737 dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
- Original: Boeing 737 seri -100 dan -200 (Diproduksi pada tahun 1967 - 1988)
- Klasik: Boeing 737 seri -300, -400, dan -500 (Diproduksi pada tahun 1983 - 2000)
- 'Next-Generation' (atau 737 NG): 737 seri -600, -700, -800, dan -900 (Diproduksi pada tahun 1997 - sekarang )
- MAX (atau 737 MAX): 737 seri -7,-8, dan -9 (terbang perdana tahun 2017)
Variasi juga terdapat dalam separuh pesawat dalam generasi yang sama:
Boeing 737 Original Series
737-100
Boeing 737-100 merupakan boeing 737 terkecil dan paling pertama diproduksi, pengguna pertama boeing 737-100 dan pengguna pertama boeing 737 adalah Lufthansa pada tahun 1968. Hanya 30 Boeing 737-100 diproduksi. Sekarang, tidak ada sama sekali Boeing 737-100 yang beroperasi.
737-200
Boeing 737-200 merupakan Boeing 737-100 yang dikembangkan untuk memenuhi pasaran Amerika. Pengguna pertama Varian ini adalah United Airlines pada tahun 1968. Ada juga varian Boeing 737-200 Advanced yang merupakan varian Boeing 737-200 yang di upgrade kembali.
Boeing 737 Classic Series
737-300
Boeing 737-300 merupakan varian pertama dari 737 classic series. Pengguna pertamanya adalah USair dan Southwest Airlines. Kapasitas pesawat ini adalah 128 dalam konfigurasi 2 kelas dan 137 dalam konfigurasi satu kelas. Sekitar 1137 Varian ini diproduksi.
737-400
Boeing 737-400 merupakan Boeing 737-300 yang dipanjangkan, diluncurkan pada tahun 1985. Piedmont Airlines merupakan pengguna pertama dari varian pesawat ini. Sekitar 486 Boeing 737-400 diproduksi.
737-500
Boeing 737-500 merupakan varian Boeing 737 Classic Serries terpendek. Pengguna pertama dari Varian ini adalah Southwest Airlines. Boeing 737-500 diciptakan untuk menggantikan Boeing 737-200.
Boeing 737 Next Generation
Pada tahun 1990, timbullah yang disebut Airbus A320 Family. A320 merupakan ancaman serius bagi Boeing 737 karena A320 memiliki desain dan kemampuan yang lebih baik dari 737. Oleh karena Boeing ingin kembali memegang pasaran, Boeing menciptakan Seri -600,-700,-800,-900 yang merupakan Boeing 737 Next Generation.
737-600
Boeing 737-600 merupakan Varian 737NG paling pendek. Boeing 737-600 dikembangkan dari Boeing 737-500. Pengguna pertama dari varian ini adalah Scandinavian Airlines Boeing 737-600 merupakan satu-satunya boeing 737 masih diproduksi yang tidak dipasang winglet. Pesaing utama dari Pesawat ini adalah Airbus A318, Embraer 195, Sukhoi Superjet 100 dan Bombardier CSeries
737-700
Boeing 737-700 merupakan varian 737NG Paling pertama diproduksi. Varian ini dikembangkan dari 737-300. Pengguna pertama dari Varian Ini adalah Southwest Airlines. Adapun varian B737-700 lainnya yaitu 737-700C dan 737-700ER. 737-700C merupakan varias 737-700 yang dapat ditukar Dari pesawat Penumpang menjadi Pesawat Kargo, sedangkan 737-700ER merupakan Varian 737-700 yang memiliki jarak tempuh maksimal yang lebih tinggi yaitu 5510NM (10.200KM)
737-800
737-800 merupakan Varian 737NG yang paling populer dan paling sukses. Pengguna pertama varian ini adalah Hapag-Llyod Flug (Sekarang TUIFly).737-800 merupakan pengganti dari Boeing 727-200.
737-900
Boeing memperkenalkan B737-900 yang merupakan Varian 737 yang paling panjang dan paling kuat. Pengguna pertama dari varian ini adalah Alaska Airlines pada tahun 1997 dan mendapatkan delivery pertamanya pada tahun 2001.
737-900ER
Boeing 737-900ER merupakan Boeing 737-900 yang dikembangkan dan ditambah jarak tempuhnya. Pengguna pertama dari Pesawat ini adalah Lion Air dengan order 178 pesawat. 737-900ER pertama diterimaoleh Lion Air pada tahun 2007.
Boeing 737MAX Series
Boeing 737 MAX merupakan sebuah model pesawat yang saat ini masih dikembangkan oleh Boeing. Pesawat ini bertujuan untuk menggantikan Boeing 737 Next Generation. Pesawat ini merupakan generasi ke-4 dari Boeing 737. Peubahannya seperti mesin baru yaitu CFM International LEAP-1B yang lebih ekonomis dan pertambahan ukuran pesawat. Sampai saat ini Boeing telah menerima pesanan 1.700 Boeing 737 MAX [4]. Pesawat ini dijadwalkan akan diperkenalkan pada tahun 2017.
737MAX-7
Boeing 737MAX-7 merupakan Pengganti Boeing 737-700
737MAX-8
Boeing 737MAX-8 merupakan pengganti dari Boeing 737-800
737MAX-9
Boeing 737MAX-9 merupakan Varian 737MAX terpanjang dan merupakan pengganti Boeing 737-900 dan 737-900ER.
Variasi Militer
737 juga terdapat di dalam beberapa variasi untuk kegunaan militer.
- Boeing T-43, a 737-200 - digunakan untuk latihan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat(US Air Force).
- C-40 Clipper, sebuah 737-700 - untuk kegunaan U.S. Navy menggantikan C-9 Skytrain II.
- Boeing Wedgetail, sebuah 737-700IGW - Ini adalah versi Airborne Early Warning and Control berdasarkan 737 NG. Australia adalah pelanggan pertama diikuti dengan Turki, Korea Selatan, dan Italia.
- Multimission Maritime Aircraft (MMA), sebuah 737-800ERX - Pada 14 Juni 2004, bagian Sistem Pertahanan Terpadu Boeing berhasil mengalahkan Lockheed Martin di dalam saingan untuk menggantikan pesawat patrol maritim Lockheed P-3 Orion. Pesanan pertama dari U.S. Navy adalah melebihi 100 diikuti dengan pesanan dari luar.
Statistik
- Kecepatan Terbang: Mach 0,74, 420 knot (nautika) (780 km/h) (Original & Klasik)
- Kecepatan Terbang: Mach 0,78, 440 kt (815 km/h) (Next Generation)
- Mesin: 2 mesin turbofan, antara 64,4 kN sampai 117,3 kN per mesin
- Pratt & Whitney JT8D (100, 200)
- CFM International CFM56-3 (300, 400, 500)
- CFM International CFM56-7 (600, 700, 800, 900, 900ER)
- Jangkauan jelajah maksimum:
- 1.540 mil laut (2.850 km) (100)
- 1.900 mil laut (3.500 km) (200)
- 2.270 mil laut (4.204 km) (300, 400)
- 2.402 mil laut (4.444 km) (500)
- 3.050 mil laut (5.650 km) (600)
- 3.365 mil laut (6.230 km) (700)
- 5.775 mil laut (10.695 km) (700ER)
- 3.060 mil laut (5.665 km) (800)
- 2.745 mil laut (5.080 km) (900)
- 3.200 mil laut (5.925 km) (900ER)
- Jarak dari ujung sayap kiri ke ujung sayap kanan: antara 28,3 m sampai 34,3 m (93,0 kaki - 112,6 kaki) (36 m untuk sayap lawi bagi -700, -800, -900)
- Panjang:
- 28,65 m (94 kaki) (100)
- 30,53 m (100,2 kaki) (200)
- 33,4 m (109,7 kaki) (300)
- 36,5 m (119,6 kaki) (400)
- 31,1 m (101,8 kaki) (500)
- 31,2 m (102,5 kaki) (600)
- 33,6 m (110,4 kaki) (700,700ER)
- 39,5 m (129,5 kaki) (800)
- 42,1 m (138,2 kaki) (900,900ER)
- Ketinggian ekor pesawat:
- 12,6 m (41,3 kaki) (600)
- 12,5 m (41,2 kaki) (700, 800, 900)
- Berat maksimum saat lepas landas(take off):
- 65.090 kg (143.500 lb) (600)
- 79.010 kg (174.200 lb) (700, 800, 900)
- Kapasitas:
- 85 hingga 124 penumpang (100)
- 97 hingga 136 penumpang (200)
- 128 hingga 149 penumpang (300)
- 146 hingga 168 penumpang (400)
- 108 hingga 132 penumpang (500)
- 108 hingga 130 penumpang (600)
- 128 hingga 148 penumpang (700)
- 160 hingga 189 penumpang (800)
- 174 hingga 215 penumpang (900ER)
- Biaya: USD $44 juta hingga $74 juta menurut daftar harga 2004 [1]
- Autopilot, display, navigasi and sensor oleh Honeywell
- Fuselage Boeing Seksi 41, fuselage, dan sebagian besar bagian dibuat di Wichita, Kansas. Perakitan terakhir di Renton, Washington (Seattle-Renton), Washington.
Kecelakaan
Kecelakaan terakhir
- 3 Januari 2004 - Flash Airlines Penerbangan 604, sebuah 737-300 jatuh setelah lepas landas dari Sharm el-Sheikh, Mesir dengan korban seluruh penumpang dan awak sejumlah 148 orang. [2]
- 7 Februari 2005 - Kam Air Penerbangan 904, sebuah 737-200 jatuh di pegunungan sekitar 20 mil di sebelah timur Kabul, Afganistan dengan korban jiwa 96 penumpang dan 8 awak. [3]
- 14 Agustus 2005 - Helios Airways Penerbangan 522, sebuah 737-300 jatuh setelah dekompresi kabin dan awak kehilangan kesadaran, di sebelah utara Athena, dengan korban jiwa 122 penumpang dan awak.
- 23 Agustus 2005 - TANS Peru Penerbangan 204, sebuah 737-200 jatuh saat badai menerjang di hutan Peru, dengan korban jiwa 40 orang dari total 92 penumpang dan awak. [4]
- 5 September 2005 - Mandala Airlines Penerbangan 091, sebuah 737-200 jatuh di Medan, Indonesia, dengan korban 102 orang dari total 117 penumpang dan awak, ditambah dengan lebih dari 47 orang korban di darat. [5]
- 22 Oktober 2005 - Bellview Airlines Penerbangan 210, sebuah 737-200 jatuh sesaat setelah lepas landas dari Lagos, Nigeria, dengan korban seluruh 111 penumpang dan 6 awak.
- 29 September 2006 - Gol Transportes Aéreos Penerbangan 1907, sebuah 737-900 jatuh di sekitar hutan Amazon, setelah bertabrakan dengan sebuah pesawat jet korporat Embraer Legacy milik ExcelAir. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 154 tewas.
- 1 Januari 2007 - Adam Air Penerbangan 574, sebuah 737-400 jatuh di perairan Sulawesi. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 102 tewas.
- 7 Maret 2007 - Garuda Indonesia Penerbangan 200, sebuah 737-400 terbakar saat mendarat di Lapangan Udara Adi Sucipto Yogyakarta korban tewas 21 orang.
- 5 Mei 2007 - Kenya Airways Penerbangan 507, sebuah 737-800 jatuh di sekitar hutan Kamerun. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 114 tewas.
- 20 Agustus 2007 - China Airlines Penerbangan 120, sebuah 737-800 meledak setelah mendarat di Bandar Udara Naha, Okinawa, Jepang. Semua 165 penumpang dan awak pesawat selamat.
- 24 Agustus 2008 - Iran Aseman Airlines Penerbangan 6895, sebuah 737-200 kecelakaan saat lepas landas di Bishkek, dengan korban jiwa 68 orang dari total 90 penumpang dan awak.
- 14 September 2008 - Aeroflot Penerbangan 821, sebuah 737-500 jatuh di Perm. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 88 tewas.
- 25 Februari 2009 - Turkish Airlines Penerbangan 1951, sebuah 737-800 kecelakaan saat mendarat di Lapangan Udara Schiphol Amsterdam, dengan korban jiwa 9 orang dari total 135 penumpang dan awak.
- 25 Januari 2010 - Ethiopian Airlines Penerbangan 409, sebuah 737-800 jatuh di Laut Mediterania. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 90 tewas.
- 13 April 2010 - Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 836, sebuah 737-300 tergelincir saat mendarat di Lapangan Udara Rendani Manokwari. Semua 109 penumpang dan awak pesawat selamat.
- 22 Mei 2010 - Air India Express Penerbangan 812, sebuah 737-800 jatuh di Mangalore, dengan korban jiwa 158 orang dari total 166 penumpang dan awak.
- 13 April 2013 - Lion Air Penerbangan 904, sebuah 737-800 mendarat darurat di Bali. Semua 108 penumpang dan awak pesawat selamat.
Statistik kecelakaan
- Salah Navigasi: 108 dengan korban jiwa 2802
- Lain-lain: 6 dengan korban jiwa 242
- Pembajakan pesawat: 96 dengan korban jiwa 325
Artikel Terkait | |
---|---|
Perkembangan terkini |
C-40 Clipper - T-43 - MMA - Wedgetail |
Pesawat udara sejenis |
Boeing 717 - Airbus A320- Avro Jetliner- EMBRAER E-Jets- Bombardier CSeries- |
Seri lainnya | |
Daftar terkait |
Daftar operator 737 - Daftar maskapai penerbangan - Daftar pesawat awam |
Lihat pula
- Daftar operator Boeing 737
- Daftar maskapai penerbangan di dunia
- Maskapai penerbangan
- Kode IATA (maskapai penerbangan)
- International Air Transport Association
- Bombardier CSeries
- Embraer E-Jets
Referensi
- ^ Bowers 1989, p. 495.
- ^ Boeing Commercial Airplanes prices, Boeing. Retrieved: May 29, 2008.
- ^ Karp, Aaron. "Boeing boosts aircraft prices 5.5% on rising cost of labor, materials", Air Transport World, June 26, 2007. Retrieved: April 13, 2008.
- ^ http://active.boeing.com/commercial/orders/displaystandardreport.cfm?cboCurrentModel=737&optReportType=AllModels&cboAllModel=737&ViewReportF=View+Report
Pranala luar
- http://www.b737.org.uk/
- Aircraft-Info.net - Boeing 737-400
- Download Boeing 737 for Flight Simulator
- Planemad.net - Boeing 737 all versions Production Lists
- The Boeing 737 Management Reference Guide (for B737 airline pilots)
- Official Boeing page
- List of 737NG operators
- Boeing 737 600, Price - Cost $ 50 million - $ 57 million USA * (Financial Year 2013)
- Boeing 737 700, Price - Current Cost $ 74.8 million USA * (Financial Year 2013)
- Boeing 737 800, Price - Current cost $ 89.1 million USA * (Financial Year 2013)
- Boeing 737 900ER, Price - Current cost $ 94.6 million USA * (Financial Year 2013)
- Boeing 737 Convertible, Price - Cost $ 57 million - $ 63 million USA * (Financial Year 2013)