Lompat ke isi

Pertumbuhan tanaman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 April 2014 07.11 oleh BP72Zesy (bicara | kontrib) (lanjut suntingan umum)
Tanaman pada fase pertumbuhan vegetatif

Pertumbuhan tanaman merupakan hasil dari berbagai proses fisiologi, melibatkan faktor genotipe yang berinteraksi dalam tubuh tanaman dengan faktor lingkungan. [1] [2] Proses tersebut yaitu pertambahan ukuran, bentuk, dan jumlah. [1] Ciri-ciri pertumbuhan pada tanaman yang tampak sebagai fenotipe utamanya dipengaruhi oleh faktor genotipe, sedangkan ciri-ciri lainnya ditentukan oleh pengaruh lingkungan sehingga pertumbuhan merupakan fungsi dari genotipe x lingkungan. [2] Dalam usaha pertanian, aspek pertumbuhan tanaman mengacu pada tujuan utamanya yaitu memaksimalkan laju pertumbuhan dan [[hasil panen] melalui manipulasi genetik dan lingkungan. [2]

Definisi Pertumbuhan Tanaman

Secara umum, pertumbuhan didefinisikan sebagai proses pembelahan dan pemanjangan sel. [2] Pertumbuhan tanaman dalam arti terbatas menunjuk pada pertambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan pertambahan protoplasma dan bobot kering pada tanaman. [3] [2] Pertambahan bobot kering umumnya digunakan sebagai penunjuk ciri pertumbuhan karena pada umumnya hal tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang paling besar. [2] Adapun parameter lain di antaranya adalah tinggi, volume, dan luas daun juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya pertumbuhan pada tanaman. [2] Adapun parameter lain yaitu bobot basah tidak banyak digunakan karena angkanya berfluktuasi walaupun pada kepentingan tertentu, parameter ini menjadi penting daripada bobot kering (digabung dengan faktor kualitas) terutama pada studi dan produksi hortikultura.[2]

Faktor Pertumbuhan Tanaman

Secara umum, faktor pertumbuhan tanaman meliputi faktor internal (genetik) dan faktor eksternal (lingkungan).[2]

Faktor internal

Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut : [2]

Faktor eksternal

Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut : [2]

Dinamika Pertumbuhan Tanaman

Dinamika pertumbuhan tanaman adalah proses yang menunjukkan adanya dinamika sepanjang fase pertumbuhan tanaman, secara khas dicirikan oleh fungsi pertumbuhan yang disebut kurva sigmoid. [2] Jangka waktu berlangsungnya proses ini dapat bervariasi kurang dari beberapa hari sampai bertahun-tahun, tergantung pada organismenya atau organnya. [2]

Kurva Sigmoid

Kurva sigmoid yang menggambarkan fase pertumbuhan tanaman

Kurva sigmoid adalah suatu fungsi pertumbuhan yang mencirikan pola pertumbuhan tanaman sepanjang suatu generasi secara khas. [2] Kurva ini terbentuk oleh variabel berupa massa tanaman (berat kering), volume, luas daun, tinggi, atau penimbunan bahan kimia yang digambarkan terhadap waktu menjadi suatu garis yang dapat ditarik dari data secara normal akan berbentuk sigmoid yang menyerupai huruf S. [2] Kurva sigmoid berlaku bagi tumbuhan lengkap, untuk bagian-bagiannya ataupun sel-selnya. [4] Pertumbuhan tanaman pada mulanya lambat kemudian berangsur-angsur lebih cepat sampai tercapai titik maksimum akhirnya laju tumbuh menurun. [4] Pola pertumbuhan tersebut cepat pada fase vegetatif sampai titik tertentu akibat pertambahan sel tanaman kemudian melambat dan akhirnya menurun pada fase senesen. [4] Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat variasi di lingkungan. [4] Ukuran akhir, rupa, dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor keturunan dan lingkungan. [4]


Analisis Pertumbuhan Tanaman

Analisis pertumbuhan tanaman merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika fotosintesis yang diukur dengan luas daun dan produksi bahan kering. [1] [2] Kuantitas lain dalam analisis diperoleh melalui perhitungan.[2] Akumulasi bahan kering mencerminkan kemampuan tanaman dalam mengikat energi dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis, serta interaksinya dengan faktor-faktor lingkungan. [1] Distribusi akumulasi bahan kering pada bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun dan bagian generatif, dapat mencerminkan produktivitas tanaman. [1] Salah satu manfaat menggunakan analisis pertumbuhan tanaman adalah mengetahui pengaruh perlakuan dan faktor-faktor dalam budidaya tanaman terhadap kualitas pertumbuhan dan hasil tanaman. [5] Parameter yang digunakan dalam analisis pertumbuhan tanaman yaitu Indeks Luas Daun (Leaf Area Index), Nisbah Luas Daun (Leaf Area Ratio), Bobot Daun Khas (Spesific Leaf Weight), Laju Pertumbuhan Tanaman (Crop Growth Rate), Laju Asimilasi Bersih (Net Assimilation Rate), dan Laju Pertumbuhan Relatif (Relatif Growth Rate). [6]

Parameter Analisis Pertumbuhan Tanaman

Indeks Luas Daun (ILD)

Indeks luas daun adalah indeks yang menunjukkan perbandingan luas daun dengan luas lahan yang tertutupi oleh daun tersebut.[2] Rumus indeks luas daun adalah sebagai berikut :

Nisbah Luas Daun (NLD)

Nisbah luas daun adalah angka yang menunjukkan perbandingan luas daun dengan bobot daun tersebut. [2] Rumus nisbah luas daun adalah sebagai berikut :

Bobot Daun Khas (BDK)

Bobot daun khas adalah angka yang menunjukkan bobot daun tiap satuan luas daun untuk menggambarkan ketebalan daun. [2] Rumus bobot daun khas adalah sebagai berikut :

Laju Asimilasi Bersih (LAB)

Laju asimilasi bersih adalah kemampuan tanaman dalam menghasilkan bahan kering yang dihasilkan melalui proses asimilasi tiap satuan luas daun untuk tiap satuan waktu. [2]

Laju Pertumbuhan Tanaman (LPT)

Laju pertumbuhan tanaman adalah kemampuan tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas lahan tiap satuan waktu. [2]

Indeks Panen (IP)

Indeks panen adalah indeks yang menunjukkan kemampuan tanaman dalam menyalurkan asimilat. [2] Rumus indeks panen adalah sebagai berikut :

Keterangan:

  • La = luas daun
  • Lw = berat daun
  • Ga = luas tanah
  • W = berat kering total (hasil biologis)
  • We = berat kering hasil (hasil ekonomis)

Rujukan

  1. ^ a b c d e Sitompul, S.M dan B. Guritno (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R. L Mitchell (1991). Physiology of Crop Plants. Jakarta: UI Press. 
  3. ^ Harjadi, M. M., S. Setyati (1988). Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia. 
  4. ^ a b c d e Tjitrosoepomo, G. (1999). Botani Umum Jilid 2. Bandung: Penerbit Angkasa. 
  5. ^ Kalangi, J.L. (2005). "Growth analysis of radish crop (Raphanus sativus L) planted in various density". Eugenia. 11: 18–24. 
  6. ^ Leopold, A. C. and P. E Kriedemann (1975). Plant Growth and Development. New Delhi: Tata Mc Grow Hill Pub. Co. Ltd. hlm. 545.