Mobil listrik
Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Mobil listrik sangat populer pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tapi kemudian popularitasnya meredup karena teknologi mesin pembakaran dalam yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang semakin murah. Krisis energi pada tahun 1970-an dan 1980-an pernah membangkitkan sedikit minat pada mobil-mobil listrik, tapi baru pada tahun 2000-an lah para produsen kendaraan baru menaruh perhatian yang serius pada kendaraan listrik listrik. Hal ini disebabkan karena harga minyak yang melambung tinggi pada tahun 2000-an serta banyak masyarakat dunia yang sudah sadar akan buruknya dampak emisi gas rumah kaca.[1][2] Sampai bulan Novemver 2011, model-model listrik yang tersedia dan dijual di pasaran beberapa negara adalah Tesla Roadster, REVAi, Renault Fluence Z.E., Buddy, Mitsubishi i MiEV, Tazzari Zero, Nissan Leaf, Smart ED, Wheego Whip LiFe, Mia listrik, dan BYD e6. Nissan Leaf, dengan penjualan lebih dari 20.000 unit di seluruh dunia (sampai November 2011),[3] dan Mitsubishi i-MiEV, dengan penjualan global lebih dari 17.000 unit (sampai Oktober 2011), adalah kedua mobil listrik paling laris di dunia.[4]
Mobil listrik memiliki beberapa kelebihan yang potensial jika dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa. Yang paling utama adalah mobil listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor.[5][6][7] Selain itu, mobil jenis ini juga mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai penggerak utamanya.[1][2] Pada akhirnya, ketergantungan minyak dari luar negeri pun berkurang, karena bagi beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan banyak negara Eropa, kenaikan harga minyak dapat memukul ekonomi mereka.[1][8][9] Bagi negara berkembang, harga minyak yang tinggi semakin memberatkan neraca pembayaran mereka, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi mereka.[10][11]
Meskipun mobil listrik memiliki beberapa keuntungan potensial seperti yang telah disebutkan di atas, tapi penggunaan mobil listrik secara meluas memiliki banyak hambatan dan kekurangan.[1][2] Sampai pada tahun 2011, harga mobil listrik masih jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa dan kendaraan listrik hibrida karena harga baterai ion litium yang mahal.[12] Meskipun begitu, saat ini harga baterai mulai turun karena mulai diproduksi dalam jumlah besar.[13] Faktor lainnya yang menghambat tumbuhnya penggunaan mobil listrik adalah masih sedikitnya stasiun pengisian untuk mobil listrik, ditambah lagi ketakutan pengendara akan habisnya isi baterai mobil sebelum mereka sampai di tujuan. Beberapa pemerintah di beberapa negara di dunia telah menerbitkan beberapa insentif dan aturan untuk menanggulangi masalah ini, yang tujuannya untuk meningkatkan penjualan mobil listrik, untuk membiayai pengembangan teknologi mobil listrik sehingga harga baterai dan komponen mobil bisa semakin efisien. Pemerintah Amerika Serikat telah memberikan dana hibah sebesar US$2,4 miliar untuk pengembangan mobil listrik dan baterai.[14] Pemerintah China mengumum kan bahwa mereka akan menyediakan dana sebesar US$15 miliar untuk memulai industri mobil listrik di negaranya.[15] Beberapa pemerintah lokal dan nasional di banyak negara telah menerbitkan kredit pajak, subsidi, dan banyak insentif lainnya untuk mengurangi harga mobil listrik dan mobil plug-in.[16][17][18][19]
Di negara Indonesia sendiri, pada tanggal 1 April 2012 pemerintah kucurkan 100 miliar rupiah untuk riset mobil listrik[20]. Lalu pada tanggal 10 Juni 2013 pemerintah tegaskan kendaraan listrik bebas pajak.[21]. Dan kemudian pada tanggal 12 Juni 2013 Zbee dari Swedia resmi membuka pabrik kendaraan listrik dengan nama PT Lundin Industry, yang terletak di Kota Banyuwangi, Jawa Timur, dan target produksi minimal 100.000 unit per tahun.[22]
.
Sejarah
Mobil listrik populer pada pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika listrik masih dipilih sebagai penggerak utama pada kendaraan. Hal ini disebabkan karena mobil listrik menawarkan kenyamanan dan pengoperasian yang mudah yang tidak dapat dicapai oleh kendaraan-kendaraan bermesin bensin saat itu. Perkembangan teknologi pembakaran dalam yang semakin maju, terutama di starter listriknya, lambat laun mengurangi popularitas mobil listrik. Hal ini ditambah dengan kemampuan mobil bensin dapat menempuh jarak yang lebih jauh, pengisiasn bensin yang lebih cepat, dan infrastruktur pengisian semakin bertambah, ditambah dengan sistem produksi massal yang diterapkan oleh Ford Motor Company, membuat harga mobil bensin turun drastis sampai setengah harga mobil listrik. Mobil listrik pun menjadi semakin tidak populer, dan secara total menghilang dari pasaran, terutama di pasaran gemuk seperti Amerika Serikat, pada tahun 1930-an. Bagaimanapun juga, pada tahun-tahun belakangan ini, semakin banyak orang yang sadar akan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh mobil berbahan bakar bensin, ditambah harga bensin yang mahal dan terus naik, membuat mobil listrik kembali diminati. Mobil listrik jauh lebih ramah lingkungan dari mobil bensin, biaya perawatan lebih murah, ditambah teknologi baterai yang semakin maju. Kekurangannya adalah harga mobil listrik saat ini masih mahal. Mobil listrik saat ini mulai mendapatkan lagi popularitasnya di beberapa negara di dunia setelah sekian lama menghilang.
1890-an sampai 1900-an: Awal sejarah
Sebelum masanya mesin pembakaran dalam, mobil listrik telah memegang banyak rekor kecepatan dan jarak. Diantara semua rekor ini, salah satu yang paling terkenal adalah pemecahan rekor kecepatan 100 km/h (62 mph) oleh Camille Jenatzy pada tanggal 29 April 1899. Ia menggunakan kendaraannya yang berbentuk roket Jamais Contente, dengan kecepatan maksimal 10.588 km/h (6.579 mph). Sebelum tahun 1920-an, mobil listrik bersaing ketat dengan mobil berbahan bakar bensin.[23]
Dimulai pada tahun 1896 untuk mengatasi masalah infrastruktur pengisian yang kurang, sebuah jasa pelayanan penggantian baterai dimulai oleh perusahaan Hartford Electric Light Company untuk truk listrik. Pemilik kendaraan membeli kendaraannya dari General Electric Company (GVC) tanpa baterai dan membeli baterainya di Hartford Electric dengan sistem baterai yang dapat diganti-ganti. Pemilik kendaraan akan dikenai biaya servis bulanan dan biaya perjalanan per milnya untuk biaya perawatan truknya. Jasa pelayanan ini tersedia pada tahun 1910 sampai 1924 dan menempuh total jarak sekitar 6 juta mil. Pada tahun 1917, sebuah perusahaan di Chicago menjalankan servis pelayanan serupa untuk pemilik mobil Milburn Light Electric yang juga membeli kendaraannya tanpa baterainya.[24]
Pada tahun 1897, mobil listrik mulai dipakai sebagai kendaraan komersial di Amerika Serikat sebagai armada taksi listrik New York City, taksi ini dibuat oleh Electric Carriage dan Wagon Company Philadelphia. Mobil-mobil listrik di Amerika Serikat diproduksi oleh Anthony Electric, Baker, Columbia, Anderson, Fritchle, Studebaker, Riker, Milburn, dan beberapa perusahaan lainnya di awal abad ke-20.
Meskipun memiliki kecepatan yang rendah, tapi mobil listrik memiliki banyak kelebihan dibandingkan kompetitornya di awal 1900-an. Mobil listrik tidak menimbulkan getaran, mobil listrik juga tidak mengeluarkan gas buang yang berbau, dan tidak berisik bila dibandingkan dengan mobil bensin. Selain itu, mobil listrik tidak memerlukan perpindahan gigi, dimana pada mobil bensin hal inilah yang menjadi penghambat besar dalam mengemudikannya. Mobil listrik pada masa itu juga digunakan oleh orang-orang kaya yang menggunakannya sebagai mobil kota, sehingga keterbatasan jarak bukanlah hambatan besar. Kelebihan lainnya, mobil listrik juga tidak membutuhkan usaha keras untuk menyalakannya, tidak seperti mobil bensin yang membutuhkan tuas tangan untuk menyalakan mobilnya. Mobil listrik pada masa itu dianggap sebagai mobil yang cocok untuk pengemudi wanita karena kemudahan dalam mengoperasikannya.
Pada tahun 1911, New York Times menyatakan bahwa mobil listrik adalah kendaraan "ideal" karena lebih bersih, lebih senyap, dan lebih hemat daripada mobil bensin.[25]
1990-an sampai sekarang: Kembalinya minat publik
Krisis energi pada tahun 1970-an dan 1980-an menimbulkan kembalinya minat masyarakat akan mobil listrik. Pada awal 1990-an, California Air Resources Board (CARB) mulai menekan para pabrikan otomotif untuk mulai membuat mobil yang efisien dalam baqhan bakar, rendah emisi, dengan tujuan akhirnya adalah membuat kendaraan emisi nol seperti kendaraan listrik.[1][26] Sebagai respons, beberapa pabrikan mencoba membuat mobil listrik mereka masing-masing, seperti Chrysler TEVan, truk pikap Ford Ranger EV, GM EV1, pikap S10 EV, hatchback Honda EV Plus, miniwagon Altra EV, dan Toyota RAV4 EV. Mobil-mobil ini akhirnya ditarik peredarannya di pasar Amerika Serikat.[27]
Resesi ekonomi global pada akhir tahun 2000-an membuat banyak produsen otomotif dunia meninggalkan mobil-mobil SUV yang besar dan boros, dan beralih ke mobil-mobil kecil, hibrida, dan mobil listrik. Perusahaan otomotif asal California, Tesla Motors, memulai pengembangan Tesla Roadster pada tahun 2004, dan kemudian diluncurkan ke publik pada tahun 2008. Sampai bulan Januari 2011, Tesla telah berhasil menjual 1.500 unit Roadster di 31 negara.[28] Mitsubishi i MiEV diluncurkan untuk penggunaan armada di Jepang bulan Juli 2009, dan mulai dijual pada perseorangan pada bulan April 2010.[29][30][31] i Miev mulai dijual di Hong Kong bulan Mei 2010,[32] dan Australia mulai Juli 2010.[33]
Penjualan Nissan Leaf di Jepang dan Amerika Serikat dimulai pada bulan Desember 2010, meskipun di awal peluncurannya hanya tersedia di beberapa kawasan saja dengan jumlah yang terbatas pula.[34][35][36] Sampai bulan September 2011, mobil-mobil listrik yang dijual di pasaran adalah REVAi, Buddy, Citroën C1 ev'ie, Transit Connect Electric, Mercedes-Benz Vito E-Cell, Smart ED, dan Wheego Whip LiFe.
Perbandingan dengan kendaraan bermesin pembakaran dalam
Saat ini, target terpenting dari kendaraan listrik adalah mengatasi masalah di bidang pengembangan, produksi, dan operasinya yang tinggi bila dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam sejenis.
Harga
Mobil listrik pada umumnya lebih mahal daripada mobil bermesin pembakaran dalam. Alasan utamanya adalah mahalnya harga baterai. Para pembeli mobil di AS dan Inggris terlihat tidak mau untuk mengeluarkan uang mereka lebih banyak untuk mobil listrik.[37][38] Hal ini pun menyebabkan tersendatnya transisi dari mobil bensin ke mobil listrik. Sebuah survei yang dilakukan oleh Nielsen untuk Financial Times menunjukkan bahwa 65% orang Amerika dan 76% orang Inggris tidak mau mengeluarkan uang lebih banyak dari apa yang mereka keluarkan untuk mobil bensin.[39] Sebuah laporan oleh J.D. Power and Associates juga mengklaim bahwa 50% pembeli mobil di Amerika tidak mau membeli kendaraan hijau jika harganya 5.000 dolar lebih mahal dari kendaraan bensin sejenis, meskipun mereka juga mengkhawatirkan lingkungan.[40]
Perusahaan mobil listrik Tesla Motors menggunakan teknologi baterai komputer jinjing sebagai baterai yang mereka gunakan di mobil listrik mereka. Baterai ini 3 sampai 4 kali lebih murah bila dibandingkan dengan baterai mobil listrik biasa yang dipakai perusahaan mobil lainnya. Baterai konvensional menghabiskan 700-800 dolar AS per kilowatt jam, sedangkan baterai yang menggunakan sel dari komputer jinjing hanya 200 dolar AS saja. Pada akhirnya, hal ini memungkinkan turunnya harga mobil listrik yang menggunakan teknologi dari Tesla seperti Toyota RAV4 EV, Smart ED, dan Model X.[41][42][43] New York Times sendiri mengestimasi harga baterai berkisar antara US$400 sampai US$500 per kilowatt-jam.[44]
Saat ini, Nissan LEAF adalah mobil listrik paling murah di Amerika Serikat, dengan harga awal adalah US$32,780 yang kemudian berkurang menjadi US$25,280 setelah dikurangi pajak federal sebesar US$7,500. Harga mobil ini kemudian turun lagi di California menjadi US$20,280 setelah pemerintah negara bagian itu memberikan pemotongan pajak sebesar US$5,000. Pemotongan pajak serupa juga diberikan di beberapa daerah lainnya.
Sedan listrik Renault Fluence Z.E. 5 pintu akan dijual dengan harga awal dibawah 20.000 dolar AS. Harga ini belum termasuk pemotongan pajak dari pemerintah AS.[45] Mobil ini akan dijual tanpa baterai, maka harganya jauh lebih murah. Para pembeli mobil ini nantinya akan mengkontrak baterai mobilnya dari perusahaan Better Place.
Biaya perawatan
Besar biaya perawatan dari mobil listrik sebagian besar adalah biaya perawatan dan penggantian baterainya. Sebuah mobil listrik hanya memiliki 5 suku cadang bergerak pada motor listriknya, bandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam yang memiliki ratusan suku cadang bergerak.[46] Baterai mobil listrik harganya sangat mahal tapi biaya perawatannya sangat kecil, apalagi dengan baterai Lithium yang saat ini banyak digunakan.
Untuk menghitung berapa biaya per kilometer dari mobil listrik maka penting untuk menetapkan berapa nilai pakai baterai. Untuk menetapkan nilai ini merupakan hal yang sulit dikarenakan fakta yang menunjukkan bahwa kapasitas baterai akan berkurang sedikit demi sedikit setiap kali pengisian ulang. Umur baterai dikatakan habis apabila si pemilik mobil merasa bahwa kemampuan baterainya sudah tidak dapat diandalkan lagi. Meskipun secara pemakaian sudah "habis", tapi baterai bekas pakai ini masih memiliki nilai guna karena masih dapat dipakai untuk tujuan lainnya atau mungkin didaur ulang kembali.
Karena baterai pada mobil listrik terdiri dari banyak sel-sel individu yang pemakaiannya tidak merata, maka mengganti sel yang sudah rusak secara periodik dapat mempertahankan jarak tempuh kendaraan.
Baterai Tesla Roadster yang besar diklaim oleh pabrikan dapat bertahan selama 7 tahun dengan pemakaian normal. Harga baterai ini sekitar US$12,000.[47][48] Jika mobil ini dikendarai 40 mil (64 km) per harinya dalam 7 tahun maka totalnya adalah 102.200 mil (164.500 km) sehingga biaya perawatan baterai ini per 1 mil (1,6 km) adalah US$0,1174 per 1 mil (1,6 km) atau US$4,70 per 40 mil (64 km).
Pada tahun 2010, Pemerintah Amerika Serikat mengestimasi bahwa baterai dengan jarak tempuh 100 mil (160 km) kira-kira harganya US$33,000. Sebagian publik masih mengkhawatirkan ketahanan dan masa pakai baterai.[49]
Listrik vs. bahan bakar hidrokarbon
Tesla Roadster menggunakan listrik sebanyak 17,4 kW⋅h/100 km (0,63 MJ/km; 0,280 kW⋅h/mi),[50] sedangkan EV1 sebanyak 11 kW⋅h/100 km (0,40 MJ/km; 0,18 kW⋅h/mi).[51] Mobil listrik lainnya seperti Nissan Leaf menggunakan listrik sebesar 21,25 kW⋅h/100 km (0,765 MJ/km; 0,3420 kW⋅h/mi), yang diukur oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (US EPA).[52] Perbedaan ini menggambarkan perbedaan desain dan target pemakaian kendaraan, serta standar tes yang beraneka ragam. Pada dasarnya, penggunaan energi mobil listrik itu sendiri sangat tergantung dari kondisi alam dan gaya mengemudi. Nissan sendiri mengestimasikan bahwa ongkos perawatan Leaf untuk 5 tahun adalah US$1,800, sedangkan mobil bensin biasa US$6,000.[53] Menurut Nissan, ongkos perawaran Leaf di Inggris adalah 1,75 pence per mil (1,09p per km), sedangkan untuk mobil bensin ongkosnya lebih dari 10 pence per mil (6,25p per km). Estimasi ini didasarkan pada rata-rata tarif nasional Inggris pada bulan Januari 2012, dengan pengisian dilakukan didasarkan pada harga malam hari. [54]
Jarak dan waktu pengisian
Mobil dengan mesin pembakaran dalam dapat dianggap mempunyai jarak tempuh tak terbatas, karena bahan bakarnya dapat diisi dengan cepat dan stasiun pengisiannya pun mudah ditemukan. Mobil listrik mempunyai jarak maksimum yang jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam. Selain itu, pengisian baterainya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini yang merupakan alasan mengapa para pabrikan otomotif memasarkan mobil listrik sebagai "mobil harian" yang hanya cocok untuk pemakaian dalam kota saja atau perjalanan jarak pendek.[butuh rujukan] Pengendara di Amerika biasanya mengendarai mobil mereka kurang dari 40 mil (64 km) per harinya, sehingga mungkin GM EV1 pun sudah cocok untuk memenuhi kebutuhan berkendara 90% pengemudi di A.S.[55] Meskipun begitu, beberapa pengendara juga masih takut apabila kendaraan mereka kehabisan isi baterainya sebelum mereka mencapai destinasi mereka.
Salah satu mobil listrik yang ada, Tesla Roadster, dapat digunakan untuk perjalanan sampai 245 mil (394 km) setiap pengisiannya;[56] lebih jauh 2 kali lipat dibandingkan mobil listrik lain yang ada di pasaran.[57] Baterai Tesla Roadster dapat diisi ulang penuh dalam waktu 3,5 jam dari sumber listrik 220-volt, 70-Ampere.[58]
Pada tahun 2010 pemerintah Amerika Serikat mengestimasi bahwa harga baterai dengan kemampuan jarak tempuh 100 mil (160 km) harganya US$33,000. Sampai saat ini, ketahanan dan usia pemakaian baterai masih dikhawatirkan beberapa pihak.[59]
Nissan mengestimasi bahwa biaya pemakaian Nissan LEAF selama 5 tahun adalah US$1,800 bandingkan dengan mobil bensin yang mencapai US$6,000.[60] Sebiah film dokumenter Who Killed the Electric Car?[55] memperlihatkan perbandingan antara suku cadang yang harus diganti pada mobil bensin maupun EV1, sang mekanik mengatakan bahwa mereka bisa kendarai mobil listrik itu sampai 5.000 mi (8.000 km), kemudian putar bannya, isi cairan pencuci kaca depan, lalu kemudian siap dipakai lagi.
Salah satu cara produsen mobil untuk meningkatkan jarak tempuh mobil listriknya adalah dengan teknologi penggantian baterai. Mobil listrik yang memiliki teknologi ini dapat pergi ke stasiun penggantian baterai dan mengganti baterai mobilnya yang sudah babis dengan baterai yang sudah terisi dalam waktu 1 menit saja.[61] Baterai mobil listrik ini umumnya mempunyai jarak tempuh 100 mil (160 km). Proses ini lebih bersih dan cepat daripada mengisi bahan bakar di SPBU,[62] tapi karena butuh investasi yang amat tinggi, prospek ekonominya belum dapat dipastikan.[63] Sampai akhir 2010, hanya 2 perusahaan di A.S. yang berencana memakai teknologi penggantian baterai ini untuk mobil listrik mereka: Better Place dan Tesla Motors.[64][65][66]
Polusi udara dan emisi karbon
Mobil listrik menciptakan udara yang lebih bersih di kota karena tidak memproduksi polusi udara seperti debu, senyawa organik volatil, hidrokarbon, karbon monoksida, ozon, timbal, dan NOx. Keuntungan udara bersih ini umumnya bersifat lokal, karena tergantung dari bahan baku untuk menghasilkan listrik tersebut. Emisi udara umumnya berpindah ke lokasi pembangkit listrik.[1] Jumlah karbon dioksida yang dilepaskan tergantung dari intensitas emisi sumber tenaga yang digunakan untuk mengisi kendaraan, efisiensi kendaraan, dan energi yang terbuang pada proses pengisian.
Bahaya bagi pejalan kaki
Pada kecepatan rendah, mobil-mobil listrik menghasilkan kebisingan yang jauh lebih rendah daripada mobil-mobil bermesin pembakaran dalam. Orang buta atau yang sedang bermasalah dengan penglihatan biasanya memakai suara-suara bising mesin sebagai seseatu hal yang membantu ketika mereka sedang menyeberang jalan, sehingga mobil listrik dan hibrida memunculkan bahaya laten.[67][68] Hasil tes telah menunjukkan bahwa hal ini benar-benar menjadi masalah yang patut diperhatikan, karena ketika kendaraan listrik beroperasi dengan kecepatan dibawah 20 mph (30 km/h), mereka hampir tidak menghasilkan suara. Ketika kecepatannya meninggi, suara dihasilkan dari gesekan ban dan udara sehingga kendaraan mulai menghasilkan suara yang dapat didengar. [68]
Kongres Amerika Serikat dan Pemerintah Jepang telah meloloskan regulasi yang berisi batas minimum suara untuk mobil hibrida dan kendaraan listrik plug-in ketika sedang beroperasi dalam mode listrik, sehingga nantinya orang buta dan pejalan kaki dapat mendengar suara mobil tersebut dan mendeteksi dari arah mana mereka datang.[68][69][70] Nissan Leaf adalah mobil listrik pertama yang menggunakan sistem Vehicle Sound for Pedestrians, yang didalamnya termasuk satu suara untuk gerak maju dan satu suara untuk gerak mundur.[17][71]
Pengisian baterai
Baterai mobil listrik haruslah secara rutin diisi ulang.
Tidak seperti mobil berbahan bakar bensin, mobil listrik dapat diisi baterainya dari stop kontak yang ada di rumah, tanpa perlu pergi ke stasiun pengisian tertentu. Pengisian baterai juga dapat dilakukan di stasiun pengisian yang ada di jalan atau toko yang menyediakannya.
Listrik yang digunakan untuk mengisi baterai mobil listrik dihasilkan dari banyak sumber; seperti batu bara, hidroelektrisitas, nuklir atau tenaga lainnya. Sumber tenaga terbaharukan seperti sel surya (PLTS), mikro hidro, tenaga arus laut[72], tenaga panas bumi atau angin juga dapat digunakan.
Mobil listrik yang tersedia saat ini
Bisa dioperasikan di jalan raya
Sampai pada awal tahun 2012, jumlah kendaraan listrik yang diproduksi massal yang tersedia di dunia masih terbatas. Kebanyakan mobil listrik yang tersedia saat ini adalah kendaraan listrik jarak dekat (neighborhood electric vehicle, NEV). Pike Research mengestimasikan ada sekitar 479.000 NEV di dunia saat ini.[73] Kendaraan NEV yang paling laris adalah Global Electric Motorcars (GEM), yang sampai bulan Desember 2010 telah terjual lebih dari 45.000 unit sejak pertama dijual tahun 1998.[74] Dua pasar NEV terbesar di dunia pada tahun 2011 adalah Amerika Serikat (14.727 unit) dan Perancis (2.231 unit).[75]
Mobil listrik paling laris di dunia yang bisa dioperasikan di jalan raya saat ini adalah Nissan Leaf. Mobil ini telah terjual sebanyak lebih dari 27.000 unit sampai April 2012[3]. Mitsubishi i-MiEV, di peringkat kedua, telah terjual sebanyak 17.000 unit di seluruh dunia sampai bulan Oktober 2011. Di Perancis, i MiEV dinamai Peugeot iOn dan di negara Eropa lain, dijual dengan nama Citroën C-ZERO.[4] Jepang dan Amerika Serikat adalah pasar terbesar bagi mobil-mobil listrik di dunia, diikuti dengan beberapa negara Eropa. Di Jepang, sudah terjual lebih dari 18.000 unit mobil listrik (sampai April 2012)[3], terdiri dari 13.000 Leaf dan 5.000 unit i-MiEV.[76] Di A.S., penjualan mobil listrik terbesar dipimpin oleh Nissan Leaf yang terjual 11.796 unit sampai April 2012.[77] Total penjualan mobil listrik di kawasan Eropa Barat adalah 11.563 unit pada tahun 2011, dengan pangsa pasar 0,1%. Lima negara dengan penjualan mobil listrik terbanyak adalah Perancis, Norwegia, Jerman, dan Inggris.[78] Sampai bulan April 2012, Norwegia mempunyai 6.587 mobil listrik,[79] jumlah terbesar di Eropa dan kepemilikan mobil listrik per kapita tertinggi di dunia.[80][81] Total juga ada 5.579 unit kendaraan listrik terjual di Cina tahun 2011, jumlah ini termasuk mobil penumpang dan kendaraan komersial.[82]
Total ada 2.630 mobil listrik yang teregistrasi di Perancis pada tahun 2011, naik dari 184 unit tahun 2010.[83] Pada tahun 2010, sekitar 1.200 mobil listrik jarak dekat terjual di Perancis.[84] Penjualan mobil listrik di Perancis pada tahun 2011 dipimpin oleh Citroën C-Zero (645 unit), Peugeot iOns (639 unit), dan Bolloré Bluecar (399 unit).[83] Di Norwegia, pada tahun 2011 terjual 2.240 unit, naik dari 722 unit pada tahun 2010. Penjualan mobil listrik di Norwegia tahun 2011 dipimpin oleh "keluarga" Mitsubishi i-MiEV (1.477 unit) dengan rincian i-MiEV 1.050 unit, Peugeot iOn 217 unit, dan Citroën C-Zero 210 unit.[81] Di Jerman, total 2.154 mobil listrik terjual pada tahun 2011, sehingga jumlah kendaraan listrik disana menjadi 4.541 unit. Penjualan mobil listrik di Jerman tahun 2011 juga dipimpin oleh "keluarga" Mitsubishi i-MiEV, dengan rincian i-MiEV 683 unit, Peugeot iOn 208 unit, dan Citroen C-Zero 200 unit. Jumlah ini setara dengan 50,6% penjualan mobil listrik tahun 2011.[85]
Indonesia tidak ketinggalan mengambil bagian dalam memproduksi mobil listrik. Walaupun masih berupa purwarupa, mobil listrik buatan anak bangsa cukup menjanjikan. Saat ini telah ada 2 model yang diketahui, yaitu Mobil listik Ahmadi dan Tucuxi. Pada tanggal 20 Mei 2013 dilakukan diuji coba bus listrik untuk APEC 2013 Oktober. Sampai sekarang bus listrik tersebut melayani transportasi publik di Yogya. [86]
Tanggal 6 Mei 2014 ITS menorehkan rekor mobil listrik untuk dalam negeri dengan rincian jarak tempuh total 800 km, kecepatan rata-rata 120-130 km/jam serta setiap 8 jam dilakukan pengisian ulang selama 3 jam. Rute yang ditempuh adalah Jakarta–Bandung–Tasikmalaya–Purwokerto–Jogjakarta–Madiun–Surabaya[87]
Referensi
- ^ a b c d e f Sperling, Daniel and Deborah Gordon (2009). Two billion cars: driving toward sustainability. Oxford University Press, New York. hlm. 22–26. ISBN 978-0-19-537664-7.
- ^ a b c David B. Sandalow, ed. (2009). Plug-In Electric Vehicles: What Role for Washington? (edisi ke-1st.). The Brookings Institution. hlm. 1–6. ISBN 978-0-8157-0305-1.See Introduction
- ^ a b c d Damon Lavrinc (2011-11-30). "Nissan sells 20,000 Leafs worldwide, 10,000 in U.S. by end of the year". AutoblogGreen. Diakses tanggal 2011-11-30.
- ^ a b Scott Doggett (2011-11-18). "Mitsubishi EV Earns Top EPA MPG Rank". Edmunds.com. Diakses tanggal 2011-11-30.
- ^ "Should Pollution Factor Into Electric Car Rollout Plans?". Earth2tech.com. 2010-03-17. Diakses tanggal 2010-04-18.
- ^ "Electro Automotive: FAQ on Electric Car Efficiency & Pollution". Electroauto.com. Diakses tanggal 2010-04-18.
- ^ Raut, Anil K. "Role of electric vehicles in reducing air pollution: a case of Katmandu, Nepal". The Clean Air Initiative. Diakses tanggal 2011-01-04.
- ^ Mitchell, William J.; Borroni-Bird, Christopher; Burns, Lawrence D. (2010). Reinventing the Automobile: Personal Urban Mobility for the 21st Century (edisi ke-1st.). The MIT Press. hlm. 85–95. ISBN 978-0-262-01382-6. See Chapter 5: Clean Smart Energy Supply.
- ^ R. James Woolsey and Chelsea Sexton (2009). David B. Sandalow, ed. Chapter 1: Geopolitical Implications of Plug-in Vehicles (edisi ke-1st). The Brookings Institution. hlm. 11–21. ISBN 978-0-8157-0305-1.in "Plug-in Electric Vehicles: What Role for Washington?"
- ^ "High oil prices disastrous for developing countries". Mongabay. 2007-09-12. Diakses tanggal 2010-07-20.
- ^ "Impact of High Oil Prices on African Economies" (PDF). African Development Bank. 2009-07-29. Diakses tanggal 2010-07-20.
- ^ National Research Council (2010). "Transitions to Alternative Transportation Technologies--Plug-in Hybrid Electric Vehicles". The National Academies Press. Diakses tanggal 2010-03-03.
- ^ Loveday, Eric (2011-07-06). "Mitsubishi i-MiEV lineup expands for 2012 with cheaper "M" and extended-range "G" — Autoblog Green". Green.autoblog.com. Diakses tanggal 2011-07-21.
- ^ Woodyard, Chris (2010-07-14). "Obama pushes electric cars, battery power this week". USA Today.
- ^ "Freidman OpEd: China's 'Moon Shot' Versus America's".
- ^ "Fact Sheet - Japanese Government Incentives for the Purchase of Environmentally Friendly Vehicles" (PDF). Japan Automobile Manufacturers Association. Diakses tanggal 2010-12-24.
- ^ a b Motavalli, Jim (2010-06-02). "China to Start Pilot Program, Providing Subsidies for Electric Cars and Hybrids". New York Times. Diakses tanggal 2010-06-02. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "NYT0610" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ "Growing Number of EU Countries Levying CO2 Taxes on Cars and Incentivizing Plug-ins". Green Car Congress. 2010-04-21. Diakses tanggal 2010-04-23.
- ^ "Notice 2009-89: New Qualified Plug-in Electric Drive Motor Vehicle Credit". Internal Revenue Service. 2009-11-30. Diakses tanggal 2010-04-01.
- ^ "Seratus Milyar untuk riset mobil listrik".
- ^ "Pemerintah hapus pajak mobil listrik".
- ^ {{cite web|url=http://www.kendaraanlistrik.net/2013/06/sudah-tersedia-dan-berikut-spec-zbee.html%7Ctitle=Zbee Swedia buka pabrik kendaraan listrik di Indonesia}
- ^ "electric automobile." Encyclopaedia Britannica Online. N.p., n.d. Web. 5 Oct. 2009.
- ^ Kirsch, David A. (2000). The Electric Vehicle and the Burden of History. Rutgers University Press. hlm. 153–162. ISBN 9780813528090.
- ^ "Electric Vehicles Attract Attention". New York Times. November 12, 1911.
- ^ Sherry Boschert (2006). Plug-in Hybrids: The Cars that will Recharge America. New Society Publishers, Gabriola Island, Canada. hlm. 15–28. ISBN 978-0-86571-571-4.
- ^ See Who Killed the Electric Car? (2006)
- ^ Thursday, July 1, 2010 (2011-01-19). "Millions Of Electric Miles". Tesla Motors. Diakses tanggal 2011-01-19.
- ^ "Mitsubishi Motors Begins Production of i-MiEV; Targeting 1,400 Units in Fiscal 2009". Green Car Congress. 2009-06-05. Diakses tanggal 2010-04-04.
- ^ Kageyama, Yuri (2010-03-31). "Japanese Start Buying Affordable Electric Cars". The Seattle Times. Associated Press. Diakses tanggal 2010-04-24.
- ^ Chang-Ran Kim (2010-03-30). "Mitsubishi Motors lowers price of electric i-MiEV". Reuters. Diakses tanggal 2010-04-25.
- ^ "Mitsubishi Begins Sales of i-MiEV to Individuals in Hong Kong; First Individual Sales Outside of Japan". Green Car Congress. 2010-05-20. Diakses tanggal 2010-05-21.
- ^ "Mitsubishi Motors to Begin Shipping i-MiEV to Australia in July; 2nd Market Outside Japan". Green Car Congress. 2010-06-02. Diakses tanggal 2010-06-02.
- ^ Doggett, Scott (2010-12-11). "First Production Nissan Leaf Electric Vehicle Delivered to Customer". Edmunds.com. Diakses tanggal 2010-12-11.
- ^ "Nissan delivers first Leaf in Japan". The Green Car Website. 2020-12-22. Diakses tanggal 2010-12-23.
- ^ Nissan (2010-12-11). "Nissan Makes History With Delivery of World's First 100% Electric Nissan LEAF to California Consumer". PR Newswire. Diakses tanggal 2010-12-11.
- ^ "Reduced CO2 Emissions Should Start With Electric Cars".
- ^ "Why Electric Cars?".
- ^ "Buyers loath to pay more for electric cars". 2010-09-19.
- ^ "Future Global Market Demand for Hybrid and Battery Electric Vehicles May Be Over-Hyped; Wild Card is China". 2010-10-27.
- ^ "Toyota sees Tesla EV battery cost at 1/3". Reuters. 2011-01-11.
- ^ "Toyota Adopts Tesla Laptop Strategy for Electric Cars". 2010-12-08.
- ^ "Tesla says Model S will be profitable thanks to cheaper batteries".
- ^ Paul Stenquist (2012-06-25). "Tesla Model S Offers a Lesson in Electric-Vehicle Economics". The New York Times. Diakses tanggal 2012-06-25.
- ^ "Better Place's Renault Fluence EV to sell for under $20,000".
- ^ THINK's CEO Richard Canny. "Top 10 myths about electric vehicles — busted!".[pranala nonaktif]
- ^ 09:56 PM (2007-06-23). "Tesla Motors Club Forum - FAQ". Teslamotorsclub.com. Diakses tanggal 2010-07-16.
- ^ Abuelsamid, Sam (2009-01-17). "Tesla offers laundry list of new options, $12k prepaid battery replacement". Green.autoblog.com. Diakses tanggal 2010-07-16.
- ^ Thomas, Ken (24 August 2010). "Obama's electric car champion". The Seattle Times. Associated Press. Diakses tanggal 7 December 2011.
- ^ Andrew Simpson, Tesla Motors Vehicle Systems Engineer (2007-09-24). "Where the Rubber Meets the Road". Diakses tanggal 2008-02-22.
Mr. Simpson confirmed via email that "We do not quote station-to-wheel efficiency, but we do quote plug-to-wheel efficiency which includes all energy use downstream of the charging plug. For the most-recent 221 mi (356 km) range test, our plug-to-wheel efficiency was 336 Wh/mi."
- ^ "Performance Statistics - 1999 General Motors EV1 w/NiMH" (PDF). United States Department of Energy, Office of Energy Efficiency and Renewable Energy. 1999. Diakses tanggal 2009-04-25.
- ^ Nick Bunkley (2010-11-22). "Nissan Says Its Electric Leaf Gets Equivalent of 99 M.P.G." The New York Times. Diakses tanggal 2010-11-23.
- ^ Carpenter, Susan (2010-03-30). "Nissan Leaf's promise: An affordable electric". Articles.latimes.com. Diakses tanggal 2010-04-18.
- ^ Nissan (2012-06-23). "Nissan launches LEAF "taxi" campaign in London". Green Car Congress. Diakses tanggal 2012-06-25.
- ^ a b Erickson, Glenn (10 January 2009). "DVD Savant Review:Who Killed the Electric Car?". dvdtalk.com. Diakses tanggal 17 November 2009. See main article Who killed the electric car
- ^ "Roadster / features and specs".
- ^ "EV WORLDwire: Tesla Receives First Panasonic Lithium-ion Batteries". Evworld.com. Diakses tanggal 2010-07-16.
- ^ "How the Tesla Roadster Works".
- ^ Thomas, Ken (24 August 2010). "Obama's electric car champion". The Seattle Times. Associated Press. Diakses tanggal 7 December 2011.
- ^ Carpenter, Susan (2010-03-30). "Nissan Leaf's promise: An affordable electric". Articles.latimes.com. Diakses tanggal 2010-04-18.
- ^ "Tokyo battery swap trials".
- ^ "Better Place, battery switch stations".
- ^ "Is there really a need for a charging Infrastructure?".
- ^ "Better Place, the solution".
- ^ "Tesla's Model S Battery Is Swappable, Just in Case". Reuters. 2011-03-18. Diakses tanggal 2011-03-18.
- ^ "Tesla Model S customers will be able to swap batteries at Tesla dealerships with the possibility to rent 300 mile batteries for longer trips".
- ^ Nuckols, Ben (3 March 2007). "Blind people: Hybrid cars pose hazard". USA Today. Diakses tanggal 2009-05-08.
- ^ a b c "Electric cars and noise: The sound of silence". Economist. 7 May 2009. Diakses tanggal 2009-05-08.
- ^ David Shepardson (2011-01-04). "Obama signs law to require 'quiet' cars to get noisier". The Detroit News. Diakses tanggal 2011-01-05.[pranala nonaktif]
- ^ "TMC to Sell Approaching Vehicle Audible System for 'Prius'". Toyota Motor Company News Release. 2010-08-24. Diakses tanggal 2010-08-25.
- ^ Jim Motavalli (2010-06-01). "Electric Car Warning Sounds: Don't Expect Ring Tones". New York Times. Diakses tanggal 2010-06-02.
- ^ "Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut".
- ^ Danny King (2011-06-20). "Neighborhood Electric Vehicle Sales To Climb". Edmunds.com Auto Observer. Diakses tanggal 2012-02-05.
- ^ "Chrysler launches the 2011 GEM line". Green Car Congress. 2011-01-07. Diakses tanggal 2011-04-04.
- ^ Dave Hurst and Clint Wheelock (2011). "Executive Summary: Neighborhood Electric Vehicles - Low Speed Electric Vehicles for Consumer and Fleet Markets" (PDF). Pike Research. Diakses tanggal 2012-02-05.
- ^ Mitsubishi Motors Corporation (2011-11-24). "Mitsubishi Motors to Launch New MINICAB-MiEV Commercial Electric Vehicle in Japan". MMC Press Release. Diakses tanggal 2011-12-06.
- ^ John Voelcker (2012-05-01). "April Electric Car Sales Lower; Plug-In Prius Leads Sales". Green Car Reports. Diakses tanggal 2012-05-01.
- ^ Neil Winton (2012-02-06). "Europe's electric car sales stutter and stall; will 2012 be much better?". The Detroit News. Diakses tanggal 2012-05-13.
- ^ "Salgstall pr. apr 2012" (dalam bahasa Norwegian). Grønn bil. May 2012. Diakses tanggal 2012-05-04. See graph "Salgstall pr. apr 2012" (Sales Figures April 2012) for 2012 monthly sales and "Anslag apr 2012" for cumulative EV registrations through April 2012.
- ^ a b Agence France-Presse (2011-05-15). "Electric cars take off in Norway". The Independent. Diakses tanggal 2011-10-09.
- ^ a b Ole Henrik Hannisdahl (2012-01-09). "Eventyrlig elbilsalg i 2011" (dalam bahasa Norwegian). Grønn bil. Diakses tanggal 2012-01-14. See table "Elbilsalg i 2011 fordelt på måned og merke" (Electric vehicle sales in 2011, by onth and brand) to see monthly sales for 2011.
- ^ Ray Jing (2012-01-16). "China sold 8,159 NEVs in 2011". China Automotive Review. Diakses tanggal 2012-01-23.
- ^ a b Laurent Meillaud (2012-01-14). "2630 voitures électriques immatriculées en 2011" (dalam bahasa French). MSN France. Diakses tanggal 2012-01-14.
- ^ Autoactu.com (2011-01-12). "France: 1500 Véhicules Électriques de Toutes Catégories Immatriculés en 2010" (dalam bahasa French). France Mobilite Électrique. Diakses tanggal 2011-10-09.
- ^ Autobild (2012-01-12). "2011 Full Year Best-Selling Electric Cars in Germany in 2011". European Traveler. Diakses tanggal 2012-02-07.
- ^ "Bus listrik beroperasi di Yogya".
- ^ Tour de Java oleh mobil listrik ITS