Lompat ke isi

Suma Oriental

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Suma Oriental adalah buku yang ditulis oleh Tome Pires pada tahun 1512-1515, berisi informasi tentang kehidupan di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara pada periode abad ke-16. Buku ini sebenarnya merupakan laporan resmi yang ditulis Tome Pires kepada Raja Emanuel tentang potensi peluang ekonomi di wilayah yang baru dikenal oleh Barat saat itu.

Buku ini terdiri atas 6 jilid, dimana dua jilid pertama berisi informasi tentang wilayah antara Mesir dan Malabar, dan 4 jilid berikutnya berisi informasi tentang wilayah Bengali, Indochina, Malaysia, Indonesia, China dan Jepang. Tentang Indonesia, Suma Oriental memuat informasi tentang pulau Jawa dan Sumatra.

Pada tahun 1944, A. Z. Cortesao menerbitkan terjemahan Suma Oriental ke dalam bahasa Inggris, berdasarkan versi salinan Suma Oriental yang ditemukan di perpustakaan Chambre des Deputes di Paris.


Tomé Pires menulis tentang Kesultanan Delhi/Moghul yang beragama Islam di India dan Kesultanan Melaka antara tahun 1512-1515. Menceritakan tentang aktivitas perdagangan negara kota di Asia Tenggara dan pelabuhan-pelabuhannya. Dia melakukan hubungan dengan pelbagai pihak khususnya pelbagai ahli pelayaran, pedagang dan administrator di sesebuah negara.

Perdagangan dengan Coromandel atau Malabar atau Benggala tidak menguntungkan contohnya pelabuhan Masulipatnam hanya melibatkan dagangan garam, cabe, opium. Kain dari Benggala amat bermutu tinggi dan mendapat pemintaaan yang banyak

Pelayaran Portugis ini melibatkan budak dari Abesinia.

Dia juga menceritakan tentang Kerajaan Hindu di Orissa dan Tippera. Dia juga menguraikan tentang ibu kota Benggala.

Kesultanan Melaka 1402-1511

Tomé Pires menulis:

  • Pendiri Melaka ialah Parameswara seorang pangeran dari Palembang. Palembang merupakan pusat kerajaan Sriwijaya, sebuah kekaisaran yang terkenal sebagai keturunan Sailendra.
  • 1377 Sriwijaya ditaklukkan oleh Majapahit dan saat itu Parameswara telah menikah dengan seorang puteri dari Majapahit, Jawa Timur.
  • Parameswara enggan membayar upeti kepada Majapahit, lalu mendeklarasikan kemerdekaannya. Ia melarikan diri saat tentera Majapahit menyerang dan memusnahkan Palembang.
  • Di Temasik , Parameswara telah membunuh Tamagi, seorang wakil kerajaan Siam.
  • 1398 kerajaan Ayuthia menyerang Temasik dan Parameswara melarikan diri ke Sungai Muar dan seterusnya Sungai Bertam.
  • 1400 orang-orang laut yang menjadi pengikutnya setuju Sungai Bertam dijadikan perkampungan yang akhirnya menjadi Kerajaan Melaka.

Bukunya Suma Oriental telah diterjemahkan dan diterbitkan pada tahun 1944 dengan judul Hakluyat Society, tapi bukanlah tulisan asli yang sebenarnya dari Tome Pires.