Kabupaten Wonogiri
Kabupaten Wonogiri ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦮꦤꦒꦶꦫꦶ | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Sabda Sakti Nugrahaning Praja | |
Koordinat: 7°55′00″S 111°00′00″E / 7.91667°S 111°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | 19 Mei 1941 |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Ibu kota | Wonogiri |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | H. Danar Rahmanto |
Luas | |
• Total | 1.822,37 km2 (70,362 sq mi) |
Populasi ((2003)) | |
• Total | 1.005.000 |
• Kepadatan | 551/km2 (1,430/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0273 |
Kode Kemendagri | 33.12 |
DAU | Rp. 917.476.557.000.- |
Semboyan daerah | Wonogiri SUKSES (Stabilitas, Undang-undang, Koordinasi, Sasaran, Evaluasi, dan Semangat Juang) |
Situs web | www |
Wonogiri, (Bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦮꦤꦒꦶꦫꦶ, Latin, Wånågiri, secara harfiah "hutan (di) pegunungan"), adalah kabupaten di Jawa Tengah. Secara geografis Wonogiri berlokasi di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo, bagian selatan langsung di bibir Pantai Selatan, bagian barat berbatasan dengan Gunung Kidul di Provinsi Yogyakarta, Bagian timur berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Pacitan. Ibu kotanya terletak di Kecamatan Wonogiri. Luas kabupaten ini 1.822,37 km² dengan populasi 1,5 juta jiwa.[1]
Sejarah
Sejarah berdirinya Kabupaten Wonogiri dimulai dari embrio "kerajaan kecil" di bumi Nglaroh Desa Pule Kecamatan Selogiri. Di daerah inilah dimulainya penyusunan bentuk organisasi pemerintahan yang masih sangat terbatas dan sangat sederhana, yang dikemudian hari menjadi simbol semangat pemersatu perjuangan rakyat. Inisiatif untuk menjadikan Wonogiri (Nglaroh) sebagai basis perjuangan Raden Mas Said, adalah dari rakyat Wonogiri sendiri (Wiradiwangsa) yang kemudian didukung oleh penduduk Wonogiri pada saat itu.
Mulai saat itulah Nglaroh menjadi daerah yang sangat penting, yang melahirkan peristiwa-peristiwa bersejarah di kemudian hari. Tepatnya pada hari Rabu Kliwon tanggal 3 Rabi'ul awal (Mulud) Tahun Jumakir , Windu Senggoro : Angrasa retu ngoyang jagad atau 1666, dan apabila mengikuti perhitungan masehi maka menjadi hari Rabu Kliwon tanggal 19 Mei 1741 (Kahutaman Sumbering Giri Linuwih), Ngalaroh telah menjadi kerajaan kecil yang dikuatkan dengan dibentuknya kepala punggawa dan patih sebagai perlengkapan (institusi pemerintah) suatu kerajaan walaupun masih sangat sederhana. Masyarakat Wonogiri dengan pimpinan Raden Mas Said selama penjajajahan Belanda telah pula menunjukkan reaksinya menentang kolonial.
Jerih payah pengeran Samber Nyawa (Raden Mas Said) ini berakhir dengan hasil sukses terbukti dia dapat menjadi Adipati di Mangkunegaran dan Bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya ( KGPAA) Mangkunegoro I. Peristiwa tersebut diteladani hingga sekarang karena berkat sikap dan sifat kahutaman ( keberanian dan keluhuran budi ) perjuangan pemimpin, pemuka masyarakat yang selalu didukung semangat kerja sama seluruh rakyat di Wilayah Kabupaten Wonogiri[2].
Pemerintahan
Pariwisata
Di Kabupaten Wonogiri terdapat banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Baik wisata spiritual, petualangan, wisata alam dan lain sebagainya. Di antaranya obyek wisata Waduk Gajah Mungkur, wisata Gantole.
Terdapat sebuah situs bersejarah bernama "Kahyangan" di Dusun Dlepih, Tirtomoyo, yang jaraknya sekitar 47 km dari ibu kota Kabupaten Wonogiri.
Dari Kota Wonogiri, pengunjung bisa naik bus dari Terminal Bus Giriwono dan naik minibus dari dekat Ponten (dekat Kantor Badan Pertanahan), jurusan Tirtomoyo. Dari Tirtomoyo, bisa naik angdes jurusan Kahyangan atau Sukarjo. Sampai sekarang belum ada angdes yang bisa masuk sampai Kahyangan, sehingga harus dilanjutkan jalan kaki sekitar 1 Km. Pengunjung berkendaraan bisa langsung sampai ke tempat parkir Kahyangan.
Desa Taman, di mana Kahyangan berada, dulunya merupakan sentra batik tulis [3], yang produknya banyak disetorkan ke Solo, untuk diproses lanjut. Banyak warga desa yang bergerak di bidang yang berhubungan dengan batik, baik sebagai pembatik, pembuat patron, pemasok kain mori. Akan tetapi, seiring dengan diperkenalkannya teknik pembuatan genting press, yang hasilnya cepat diperoleh, maka semakin lama industri batik semakin tergeser.
Sesampai di Kahyangan, pengunjung akan mendapati goa yang terletak di atas kedung. Konon, tempat itu sebagai tempat bersemedinya Danang Suto Wijoyo[4], atau yang dikenal dengan Panembahan Senopati, raja pertama Kerajaan Mataram Islam. Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai Kanjeng Ratu Kidul, sehingga bagi yang mempercayai hal tersebut, dilarang memakai baju yang berwarna hijau. Tempat itu sangat ramai di malam menjelang pergantian tahun Jawa (Bulan Suro).
Makanan Khas
Terkenal dengan Nasi Tiwul[5], beraneka jenis makanan khas tersedia di Wonogiri. Kacang Mede merupakan makanan yang berasal dari biji buah Jambu Mede (Jambu Mete) yang memang banyak terdapat di wilayah Wonogiri. Sedangkan Emping merupakan makanan yang berasal dari biji buah Melinjo. Biji buah dikupas, lalu ditumbuk sampai berbentuk lempengan kecil. Kedua jenis makanan ini disajikan setelah terlebih dahulu digoreng sampai kecoklatan. Cabuk adalah makanan sejenis sambal yang berasal dari biji Wijen yang dicampur dengan bumbu masak. Berbentuk pasta, warna hitam, terbungkus daun pisang.
Juga ada makanan dari singkong yang disebut "Pindang", ini berasal dari tepung singkong yang dimasak dengan daging kambing, yang terkenal di Kecamatan Ngadirojo. Saat pagi hari juga sering dapat dijumpai Kue Serabi di beberapa tempat di dekat Pasar Kota Wonogiri dan tempat lainnya di berbagai kecamatan di wilayah Wonogiri.
Makanan khas lain adalah Bakso dan Mie Ayam Wonogiri yang memiliki citarasa khas, oleh sebab itu di Jakarta banyak sekali Tukang Bakso atau Mie Ayam dari Wonogiri. Selain itu pada malam hari, banyak juga pedagang makanan lesehan yang tersebar sepanjang jalan-jalan di Wonogiri, dengan beraneka jenis makanan. Pusat jajanan khas Wonogiri ada di dekat kantor Kecamatan Selogiri, kurang lebih 5 km dari pusat Kota Wonogiri ke arah Kota Surakarta.
Sebagai tambahan tentang makanan khas yang disebut "Cabuk", akan lebih nikmat apabila disantap bersama-sama dengan "Gudangan" yaitu makanan yang berupa sayur-sayuran yang telah direbus dan dicampur dengan sambal dari cabai dan parutan kelapa.[butuh rujukan]
Pertanian
Secara umum, wilayah Kabupaten Wonogiri terbagi menjadi 2 kelompok. Wilayah selatan yang membentang dari perbatasan Kabupaten Pacitan (Provinsi Jawa Timur) sampai perbatasan Kabupaten Gunung Kidul (Provinsi DIY) adalah wilayah yang kaya dengan pegunungan kapur. Pada area ini tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali berladang (palawija) dengan ketergantungan pada curah hujan. Curah hujan per tahun berada pada level yang rendah. Area ini memiliki banyak sumber air dalam, dimana sampai saat ini masih belum bisa dimanfaatkan. Di beberapa tempat, dapat dijumpai sawah dengan jenis padi khusus (padi Gogo Rancah), ditanam pada media tanah yang sengaja diurugkan di atas batuan kapur.
Dari area timur berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur), area utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, dan area barat berbatasan dengan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo, memiliki karakteristik yang relatif mendukung. Curah hujan yang cukup, dengan dukungan irigasi yang optimal, mampu mendukung budaya pertanian yang lebih menjanjikan. Hamparan sawah banyak dijumpai pada area ini.
Perkebunan
Secara umum, seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri masih mampu memberikan hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah. Singkong (manihot), Coklat (cacao), Kacang Mede, Emping Melinjo, sayur-sayuran, merupakan contoh hasil perkebunan yang relatif baik. Mete juga menjadi salah satu sektor handal di bidang perkebunan untuk daerah Wonogiri bagian timur.
Industri
Di bidang industri, Kabupaten Wonogiri memiliki beberapa perusahaan yang maju. Deltomed Laboratories[6] dan Air Mancur[7] contoh perusahaan jamu yang maju. Menghasilkan produk-produk jamu kemasan modern, perusahaan ini termasuk salah satu industri yang mampu bersaing di tingkat nasional.
Industri jamu juga terdapat pada level industri kecil, di mana banyak perajin jamu yang memasarkan di pasaran lokal. Banyak pula perajin jamu yang merantau ke luar daerah, lalu eksis di kota-kota besar di Indonesia.
Di samping jamu, Kabupaten Wonogiri juga memiliki industri makanan bakso. Sebagaimana perajin jamu, mereka juga banyak yang merantau ke luar daerah, lalu mendapatkan hasil yang memuaskan.
Industri transportasi di Kabupaten Wonogiri juga turut memberikan sumbangan. Beberapa perusahaan transportasi bus AKAP (antar kota antar provinsi) banyak terdapat dan dimiliki oleh pengusaha lokal. Rata-rata mereka melayani rute ke arah Jakarta, beberapa kota di pulau Sumatera dan kota Denpasar. "Gaplek adalah singkong yang dikeringkan. Dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Selain itu ada juga nasi thiwul yang merupakan makanan khas Tempo Doeloe
Telekomunikasi
Perkembangan layanan telekomunikasi telah pula membantu Kabupaten Wonogiri untuk bisa mendapatkan layanan telekomunikasi yang baik. PT. Telekomunikasi Indonesia telah menempatkan satu kantor layanan. Dengan STO (Sentral Telepon Otomatis) berkapasitas lebih dari 3000 nomor, masih didukung dengan ekspansi operator selular, layanan telekomunikasi telah mampu dinikmati. Hampir semua operator (Telkomsel, Excelcom, Indosat) telah memasang perangkat BTS (Base Transceiver Station) di pusat kota Wonogiri. Telkomsel telah merambah beberapa kota kecamatan, disusul juga BTS dari Smartfren.
Transportasi
Bus
Di Wonogiri banyak kita jumpai pengusaha bus.Disamping dengan kota-kota terdekat, Perusahaan bus terbanyak mengambil rute Wonogiri-Jakarta. Sehingga siapapun yang keluar masuk kota Wonogiri tidak perlu risau dengan adanya transportasi bus ini. Bus yang mengambil rute Wonogiri-Jakarta dapat kami sebutkan di antaranya Pahala Kencana, Sedya Mulya, Tunggal Dara, Tunggal Dara Putra,Tunggal Daya, Gunung Mulia, Timbul Jaya, Putera Mulya, Ismo, Gajah Mungkur, GMS, Aneka Jaya, Pacitan Jaya Putra, Sari Giri, Sumba Putra, Agra Mas, Sindoro Satria Mas, Kramat Djati, Bandung Express (Tujuan Bandung), Gajah Mungkur. Selain itu, di Wonogiri sekarang berkembang angkutan antar provinsi dengan menggunakan kendaraan Travel, yang misa melayani dari pintu ke pintu.
Kereta
Melalui jalur Kereta, Wonogiri hanya terhubung dengan Solo. Biasanya kereta penumpang hanya 1 kali masuk dan keluar Wonogiri menuju arah kota Solo. Sekarang sudah ada pengganti KA. Feeder Solo-Wonogiri yaitu sebuah kereta atau bus rel yang bernama Railbus 'Batara Kresna' yang telah diresmikan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi pada tanggal 26 Juli 2011 bersama walikota Solo Joko Widodo. Kereta ini terdiri dari satu rangkaian dengan tiga gerbong berkapasitas 160 orang dan merupakan produk dari PT. Inka Madiun. Kelebihan railbus ini adalah dapat melaju hingga kecepatan 100 km/jam dan merupakan pertama dan satu-satunya di Pulau Jawa, serta dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC). Namun sayangnya hingga saat ini railbus ini belum dioperasikan karena masih dalam penempurnaan di INKA Madiun, serta menunggu perbaikan jalur KA Sukoharjo-Wonogiri selesai.
Pesawat
Akses pesawat udara ke Kabupaten Wonogiri dapat dilakukan dengan cara mendarat melalui dua bandara terdekat yaitu Bandar Udara Adisumarmo di Solo dan Bandar Udara Adisucipto di Yogyakarta. Selanjutnya dapat naik kendaraan umum atau sewaan ke Wonogiri.
Kuliner khas Wonogiri
- Gaplek
- Tiwul
- Cabuk
- Besengek
- Lentho
- Onde-onde
Kesehatan
Tersedia beberapa layanan rumah sakit, di antaranya:
- Rumah Sakit Umum Sudiro Mangun Sarkoro Wonogiri
- Rumah Sakit Marga Husada
- Rumah Sakit Medika Mulya
- Rumah Sakit PKU Muhammadiah
- Rumah Sakit Bersalin Fitri Candra
- Rumah Sakit Anak Astrini
- Rumah Sakit Maguan Pracimantoro
- Dan beberapa rumah sakit di berbagai kecamatan di Kabupaten Wonogiri.
Sekolah
SD
SD di Kecamatan Wonogiri
- SD Negeri 1 Wonogiri
- SD Negeri 3 Wonogiri
- SD Negeri 4 Wonogiri
- SD Negeri 6 Wonogiri
- SD Negeri 7 Wonogiri
- SD Negeri 8 Wonogiri
SMP
- SMP Negeri 1 Baturetno (RSBI)
- SMP Negeri 1 Wonogiri (RSBI)
- SMP Negeri 2 Wonogiri (RSBI)
- SMP Negeri 3 Wonogiri
- SMP Negeri 4 Wonogiri
- SMP Negeri 5 Wonogiri
- SMP Negeri 6 Wonogiri
- SMP Negeri 1 Girimarto
- SMP Negeri 2 Girimarto
- SMP Negeri 3 Girimarto
- SMP Negeri 1 Jatipurno
- SMP Negeri 2 Jatipurno
- SMP Negeri 1 Jatisrono
- SMP Negeri 2 Jatisrono
- SMP Negeri 3 Jatisrono
- SMP Negeri 4 Jatisrono
- SMP Negeri 1 Slogohimo
- SMP Negeri 2 Slogohimo
- SMP Negeri 1 Sidoharjo
- SMP Negeri 1 Purwantoro
- SMP Negeri 2 Purwantoro
- SMP Negeri 3 Purwantoro
- SMP Negeri 4 Purwantoro
- SMP Negeri 1 Kismantoro
- SMP Negeri 3 Karangtengah
- SMP Negeri 2 Kismantoro
- SMP Negeri 3 Kismantoro
- SMP Negeri 2 Eromoko
- SMP Negeri 1 Bulukerto
- SMP Negeri 2 Bulukerto
- SMP Negeri 3 Bulukerto
- SMP Negeri 1 Puhpelem
- SMP Negeri 2 Puhpelem
- SMP Negeri 1 Manyaran
- SMP Negeri 2 Manyaran
- SMP Negeri 1 Wuryantoro
- SMP Negeri 2 Wuryantoro
- SMP Negeri 1 Selogiri
- SMP Negeri 2 Selogiri
- SMP Negeri 3 Selogiri
- SMP Negeri 1 Pracimantoro
- SMP Negeri 2 Pracimantoro
- SMP Negeri 3 Pracimantoro
- SMP Negeri 4 Pracimantoro
- SMP Negeri 1 Giritontro
- SMP Negeri 2 Giritontro
- SMP Negeri 1 Paranggupito
- SMP Negeri 2 Paranggupito
- MTs Sudirman Pracimantoro
- SMP Gajahmungkur 8 Pracimantoro
- SMP Pancasila Pracimantoro
SMA
SMA yang berada di Wonogiri berjumlah 17 sekolah. Dengan perincian sebagai berikut:
- SMA Negeri 1 Wonogiri
- SMA Negeri 2 Wonogiri
- SMA Negeri 3 Wonogiri
- SMA Negeri 1 Purwantoro
- SMA Negeri 1 Pracimantoro
- SMA Negeri 1 Wuryantoro
- SMA Negeri 1 Baturetno
- SMA Negeri 1 Jatisrono
- SMA Negeri 1 Slogohimo
- SMA Negeri 1 Girimarto
- SMA Pancasila 1 Wonogiri
- SMA Kanisius Harapan
- MAN 1 Wonogiri
- SMA Pangudiluhur Giriwoyo
- MA Sunan Gunung Jati Kismantoro
- MA Al-Barokah Purwantoro
SMK
Beberapa SMK yang ada di wilayah ini di antaranya adalah:
- SMK Negeri 1 Jatiroto
- SMK Negeri 1 Wonogiri
- SMK Negeri 2 Wonogiri
- SMK Negeri 1 Bulukerto
- SMK Negeri 1 Kismantoro
- SMK Negeri Kelautan Giritontro
- SMK Amerta Wonogiri
- SMK Bakti Nusantara Sidoharjo
- SMK Gajahmungkur 1 Wuryantoro
- SMK Gajah Mungkur 2 Giritontro
- SMK Gajah Mungkur Wonogiri
- SMK Giri Wacana Eromoko
- SMK Ibu S. Soemoharmanto
- SMK Karya Media Tirtomoyo
- SMK Muhammadiyah 1 Wonogiri
- SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro
- SMK Muhammadiyah 3 Giriwoyo
- SMK Muhammadiyah 4 Wonogiri
- SMK Muhammadiyah 5 Purwantoro
- SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo
- SMK Panca Marga Bhakti Baturetno
- SMK Pancasila 1 Wonogiri
- SMK Pancasila 2 Jatisrono
- SMK Pancasila 3 Baturetno
- SMK Pancasila 4 (Tri Darma) Baturetno
- SMK Nusantara Wonogiri
- SMK Pancasila 6 Jatisrono
- SMK Pancasila 7 Pracimantoro
- SMK Pancasila 8 Slogohimo
- SMK Pancasila 9 Giriwoyo
- SMK Pancasila 10 Wuryantoro
- SMK Pancasila Baturetno
- SMK PGRI 1 Wonogiri
- SMK PGRI 2 Wonogiri
- SMK Ristek Nguntoronadi
- SMK Sudirman 1 Wonogiri
- SMK Sudirman 2 Wonogiri
- SMK Sultan Agung Tirtomoyo
- SMK Veteran Manyaran
- SMK Negeri 1 Pracimantoro
Kota kembar
Referensi
- ^ "Geografi", Wonogirikab.go.id, diakses Oktober 2011
- ^ "Tentang Kabupaten", Wonogirikab.go.id, diakses Oktober 2011
- ^ "Kombinasi Batik Cap dan Batik Tulis Milik Daryono dari Wonogiri", jatengprov.go.id, diakses Oktober 2011
- ^ "Mencari Berkah di Petilasan Para Penguasa Jawa", pakansi.com, diakses Oktober 2011
- ^ "Kembangkan Pariwisata, Disbudparpora Gandeng ASITA", Solo Pos, diakses Oktober 2011
- ^ "CORPORATE PROFILE", deltomed.com, diakses Oktober 2011
- ^ "SEJARAH PERUSAHAAN", airmancur.co.id, diakses Oktober 2011
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
- (Indonesia) Website Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri