Lompat ke isi

Kabupaten Gayo Lues

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Gayo Lues
Daerah tingkat II
Motto: 
Musara
Berkas:Locator kab gayo lues.png
Peta
Kabupaten Gayo Lues di Indonesia
Kabupaten Gayo Lues
Kabupaten Gayo Lues
Peta
Kabupaten Gayo Lues di Indonesia
Kabupaten Gayo Lues
Kabupaten Gayo Lues
Kabupaten Gayo Lues (Indonesia)
Koordinat: 4°N 97°E / 4°N 97°E / 4; 97
Negara Indonesia
ProvinsiNanggroe Aceh Darussalam
Tanggal berdiri10 April 2002
Dasar hukumUU No.4 Tahun 2002
Ibu kotaBlang Kejeren
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 11
  • Kelurahan: 97
Pemerintahan
 • BupatiH. Ibnu Hasyim, S.Sos, MM
Luas
 • Total5,719 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total72,045 (2.005)
 • Kepadatan12,6/km2 (33/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam
Zona waktu[[UTC]] (WIB)
Kode BPS
1113 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0642
Kode Kemendagri11.13 Edit nilai pada Wikidata
DAU-
Situs webhttp://www.gayolueskab.go.id


Kabupaten Gayo Lues adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tenggara dan berdiri dengan Dasar Hukum UU No.4 Tahun 2002 pada tanggal 10 April 2002. Kabupaten ini berada di gugusan pegunungan Bukit Barisan, sebagian besar wilayahnya merupakan area Taman Nasional Gunung Leuser yang telah dicanangkan sebagai warisan dunia. Kabupaten ini merupakan kabupaten yang paling terisolasi di NAD.

Kabupaten yang berpenduduk kebanyakan suku Gayo ini sedang berbenah diri untuk mengejar ketertinggalannya dalam pembangunan. Potensi pertanian menjadi prioritas utama pengembangan.

Rencana pembangunan Jalur Ladia Galaska (Lautan Hindia, Gayo, Alas, dan Selat Malaka) yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Selat Malaka sangat diharapkan untuk memperbaiki tingkat perekonomian masyarakat Gayo Lues. Saat ini, lalu lintas dari Blangkejeren, pusat pemerintahan kabupaten, ke Banda Aceh harus melalui Medan, Sumatera Utara. Meskipun demikian, rencana ini banyak ditentang oleh kalangan pelestari lingkungan hidup karena memotong zona utama taman nasional.

Gayo Lues kemudian lebih dikenal dengan nama "NEGERI SERIBU BUKIT". Nama ini ditabalkan dan dipopulerkan oleh Mohsa El Ramadan , wartawan senior dan editor buku "Memadamkan Bara di Atas Ladia Galaska". Buku yang ditulis oleh Muhammad Alikasim Kemaladerna ini adalah sebuah solusi penyelesaian konflik pembangunan jalan Ladia Galaska antara pemerintah dan pemerhati lingkungan di Aceh.

[[Pada mulanya daerah Gayo dan Alas membentuk pemerintahan sendiri terpisah dari Kab Aceh Tengah, maka terbentuklah Kab. Aceh Tenggara (UU No. 4/1974) namun karena kesulitan transportasi daerah Gayo ingin membentuk kabupaten tersendiri maka terbentuklah Kabupaten Gayo Lues (UU No. 4/2002) dengan ibukota Blang Kajeren dan Pj. Bupati ditetapkan Ir. Muhammad Ali Kasim, M.M.]]

Geografi

Gayo Lues memilki luas wilayah 5.719 km2 dan terletak pada koordinat 3°40'46,13" - 4°16'50,45" LU 96°43'15,65" - 97°55'24,29" BT.

Suku

Mayoritas penduduk Gayo Lues adalah berasal dari etnik Gayo. Bermukim pula di sana warga dari suku Aceh, Alas, dan Batak.

Pemerintahan

Daerah Gayo Lues mencakup 57 persen dari wilayah lama Aceh Tenggara, dan dibagi menjadi 11 (sebelas) kecamatan dengan perincian sebagai berikut:

  1. Kecamatan Blang Kejeran
  2. Kecamatan Kuta Panjang
  3. Kecamatan Pining
  4. Kecamatan Rikit Gaib
  5. Kecamatan Terangon
  6. Kecamatan Putri Betung
  7. Kecamatan Blang Pegayon
  8. Kecamatan Debun Gelang
  9. Kecamatan Blang Jerango
  10. Kecamatan Tripe Jaya
  11. Kecamatan Pantan Cuaca

Bupati

Potensi Daerah

Pertambangan

  • Timah di Kecamatan Pining
  • Emas di Kecamatan Putri Betung

Komoditas pertanian

Beberapa komoditas potensial yang dimiliki kabupaten ini adalah

  • cabe merah besar, Gayo Lues merupakan pemasok utama cabe ini di pasar-pasar kota Medan;
  • serai wangi, yang dikembangkan di hutan pinus;
  • nilam, di kawasan transmigrasi Terangon;
  • tembakau virginia;
  • kakao; dan
  • kopi Arabika.

Pariwisata

  • Pemandian Air panas Gumpang
  • Air terjun Akang siwah
  • wisata alam Blang Serai

Seni Budaya

  • Tari Saman
  • tari Bines

Pranala luar