Lompat ke isi

Realisme neoklasik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Mei 2015 12.07 oleh Farras (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Templat:International relations theory sidebar Realisme neoklasik adalah teori hubungan internasional. Ini merupakan gabungan dari teori realis klasik dan neorealis (khususnya realis defensif).

Realisme neoklasik menyatakan bahwa aksi sebuah negara dalam sistem internasional dapat dijelaskan dengan variabel sistemik – misalnya persebaran kekuasaan di beberapa negara – variabel kognitif – misalnya persepsi dan mispersepsi tekanan sistemik, niat negara lain, atau ancaman – dan variabel domestik – misalnya lembaga negara, kaum elit, dan tokoh masyarakat – yang memengaruhi kekuasaan dan kebebasan bertindak para penentu kebijakan laur negeri. Walaupun masih mengakui konsep keseimbangan kekuasaan khas neorealis, realisme neoklasik menambahkan bahwa ketidakpercayaan dan ketidakmampuan negara untuk melihat satu sama lain dengan baik, atau ketidakmampuan pemimpin negara untuk menggalang kekuasaan negara dan dukungan masyarakat, dapat mengakibatkan kegagalan perluasan dan penyeimbangan sehingga memicu ketidakseimbangan sistem internasional, bangkit dan runtuhnya negara-negara besar, dan perang:

  • Penyeimbangan layak terjadi ketika sebuah negara menafsirkan niat negara lain dengan tepat.
  • Penyeimbangan tak layak atau overbalancing terjadi ketika sebuah negara gagal menafsirkan niat negara lain dan menganggapnya sebagai ancaman, dan memakai sumber daya lebih dari yang diperlukan untuk menyeimbangkan diri. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan.
  • Penyeimbangan sedikit terjadi ketika sebuah negara gagal menyeimbangan diri entah karean tidak efisien atau menganggap negara lain tidak terlalu berbahaya padahal nyatanya berbahaya. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan.
  • Penyeimbangan nihil terjadi ketika sebauh negara menghindari penyeimbangan lewat cara buck passing, bandwagoning, atau lainnya. Negara dapat melakukannya dengan berabgai alasan, salah satunya karena tidak mampu menyeimbangkan diri.

Tokoh

Tokoh-tokoh yang dikenal sebagai realis neoklasik (beserta tahun karyanya tentang realisme neoklasik) adalah:[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Baylis, John, Steve Smith and Patricia Owens (eds.) The globalization of world politics: an introduction to international relations.(Oxford: Oxford University Press, 2008) p.231

Bacaan lanjutan

  • Christensen, Thomas. Useful Adversaries: Grand Strategy, Domestic Mobilization, and Sino-American Conflict, 1947-1958 (Princeton: University Press, 1996)
  • Dyson, Tom. "Neoclassical Realism and Defence Reform in Post-Cold War Europe" (Basingstoke: Palgrave Macmillan, 2010)
  • Lobell, Steven E.; Ripsman, Norin M. and Taliaferro, Jeffrey W. (eds.) Neoclassical Realism, the State, and Foreign Policy(Cambridge: University Press, 2009)
  • Rose, Gideon. "Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy," World Politics, 51 (October 1998), pp.144-172
  • Schweller, Randall. "Unanswered Threats: Political Constraints on the Balance of Power (Princeton: University Press, 2006)
  • Toje, Asle and Kunz, Barbara (eds.) Neoclassical Realism in European Politics: Bringing Power Back In (Manchester: University Press, 2012)
  • Wohlworth, William. The Elusive Balance: Power and Perceptions during the Cold War (Ithaca: Cornell University Press, 1993)
  • Zakaria, Fareed. From Wealth to Power: The Unusual Origins of America's World Role (Princeton: University Press, 1998)