Lompat ke isi

Bibir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Bibir
Bibir wanita
Rincian
Pengidentifikasi
Bahasa LatinLabia oris
MeSHD008046
TA98A05.1.01.005
TA22775
FMA59816
Daftar istilah anatomi

Bibir adalah bagian tubuh yang terlihat di mulut manusia maupun pada beberapa binatang. Bibir yang lembut, bergerak, dan berfungsi sebagai pembukaan untuk asupan makanan dan dalam artikulasi suara dan bicara. Bibir manusia adalah organ indra sentuhan, dan dapat erotis bila digunakan dalam berciuman dan tindakan-tindakan lain yang berhubungan dengan hubungan seksual.

Bagian Bibir

Bagian-bagian bibir seorang bayi

Bibir manusia terdiri atas bibir bagian atas dan bibir bagian bawah yang masing-masing disebut sebagai "Labium superius oris" dan "Labium inferius oris". Bagian bibir atas dan bagian bibir bawah ini dihubungkan oleh lapisan bibir tipis yang disebut dwitaut bibir (komisura bibir). Titik di mana bibir bertemu dengan kulit di sekitar daerah mulut disebut batas merona atau batas vermilion.Bentuk bibir manusia terlihat sedikit melekuk pada bagian atasnya karena adanya alur mulut atau oreng sehingga menciptakan kesan berbentuk seperti cinta. Batas merona yang melekuk pada bibir bagian atas itu disebut busur bibir (cupid's bow).

Kulit bibir terdiri atas tiga sampai lima lapisan sel sangat tipis dibandingkan dengan kulit Wajah pada umumnya yang memiliki hingga 16 lapisan. Dengan warna kulit terang, kulit bibir mengandung lebih sedikit Melanosit (sel yang menghasilkan Pigmen melanin, yang memberi warna pada kulit). Karena itu, Pembuluh darah muncul melalui kulit bibir, yang menyebabkan pewarnaan merah yang mencolok.

Kulit bibir tidak berbulu dan tidak memiliki Kelenjar keringat. Oleh karena itu, ia tidak memiliki lapisan pelindung keringat dan minyak tubuh biasa yang menjaga kulit tetap halus, menghambat Patogen, dan mengatur kehangatan. Karena alasan ini, bibir lebih cepat kering dan lebih mudah pecah-pecah.