Emil Kraepelin
Emil Kraepelin (1856-1926) adalah seorang psikiater asal Jerman yang terkenal dengan penggolongannya mengenai gangguan kejiwaan manusia.[1] Ia juga terkenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi dalam pemeriksaan psikiatri.[1] Ia juga membuat pembedaan antara skizofrenia dan gangguan jiwa yang berlaku hingga saat ini.[2] Di zaman modern, ia lebih dikenal dan dianggap sebagai pioner psikiatri dan psikofarmologi modern.[3] Publikasi besar pertamanya adalah Compendium der Psychiatrie yang mempermaklumkan penelitian medis ke dalam penyakit psikologis.[4] Pendekatan analisis kritis, membuatnya ikut mewarnai perkembangan pemikiran psikologi sebagai bagian dari ilmu faal.[1]
Karier dan Kehidupan
Emil Kraepelin lahir di Neustrelitz, Jerman pada 15 Februari 1856.[1] Saat berkembang di usia 18 tahun, ia mulai tertarik dengan bidang psikologi khususnya psikiatri, sehingga ia mulai mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ketertarikannya itu.[3] Wurzburg menjadi tempat baginya dalam menjalani pelatihan medis saat ia berstatus mahasiswa kedokteran tahun ketiga.[3] Pada tahun 1878, ia menjadi dokter di Wurzburg dan di rumah sakit jiwa Munich.[1] Ia pindah ke Leipzig pada tahun 1882 untuk bekerja dengan Wundt yang pernah menjadi kawannya selama mereka masih mahasiswa.[1] Tetapi Wundt menasihatkan untuk tidak sepenuhnya mencurahkan waktunya kepada psikologi, melainkan tetap mempertahankan pekerjaannya di bidang kedokteran.[1] Pada tahun 1885, ia diangkat menjadi profesor di Dorpat dan tahun 1891 di Heidelberg.[1] Pada tahun 1894, ia menjadi editor berulang-ulang atas Psychologische Arbeiten.[1] Pada tahun 1903, ia menjadi profesor psikiatri di klinik psikiatri Munich, sekaligus menjadi direktur utamanya.[1] Karier dan kehidupannya berakhir, karena ia meninggal pada 7 Oktober 1926 di Munich.[1]
Sumbangsih Emil Kraepelin
Emil Kraepelin menjadi terkenal terutama, karena penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan yang disebut psikosis.[1] Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama yaitu dimentia praecox dan psikosis manis depresif, penggolongannya ini masih dianut orang sampai sekarang.[1] Saat ini istilah dimentia praecox sama dengan skizofrenia, sedangkan manis depresif sama dengan gangguan bipolar.[3] Emil Kraepelin juga berpendapat bahwa penyebab penyakit kejiwaan tidaklah terletak pada jiwa seseorang, melainkan disebabkan oleh faktor kebutuhannya seperti kelainan di otak, kelainan metabolisme, gangguan pada kelenjar-kelenjar, atau faktor-faktor bawaan.[1] Emil Kraepelin juga terkenal sebagai tokoh yang pertama kalinya menggunakan metode psikologi dalam pemeriksaan psikiatri, antara lain ia menggunakan tes psikologi untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan kejiwaan.[1] Salah satu alat tes yang diciptakannya dikenal dengan nama Tes Kraepelin, masih dipergunakan secara luas di kalangan sarjana psikologi di Indonesia sampai sekarang.[1] Sebagian percaya bahwa Kraepelin adalah Bapak Psikologi Klinis.[1] Sumbangan lainnya adalah sebagai seorang pioner psikofarmologi, ia adalah orang pertama yang mempelajari secara eksperimental pengaruh-pengaruh obat-obatan, alkohol, dan nikotin, terhadap tingkah laku manusia.[1]