Lompat ke isi

Kata serapan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Kata 'Rovas' yang dipinjam dari Hungaria dan variasinya

Kata serapan (juga kata pungutan atau kata pinjam) adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.

Kata serapan dalam bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia menyerap banyak kata dari bahasa-bahasa lain, terutama yang pernah berhubungan langsung dengan Nusantara, baik melalui perdagangan (Sanskerta, Tionghoa, Arab), melalui penjajahan (Portugis, Belanda, Jepang), maupun karena perkembangan ilmu pengetahuan (Inggris). Contoh kata pungut dalam bahasa Indonesia adalah:

Jenis-Jenis Kata Serapan

Jika dilihat dari proses penyerapannya, kata serapan dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

  1. Adopsi: Proses penyerapan kosakata asing tanpa mengubah ejaan, pengucapan, dan penulisan. Contoh:
    • data (dari bahasa Latin: data)
    • bola (dari bahasa Portugis: bola)
    • aneka (dari bahasa Sanskerta: aneka)
  2. Adaptasi: Proses penyerapan kosakata asing dengan perubahan ejaan atau pelafalan yang sesuai kaidah bahasa Indonesia. Contoh:
    • bisnis (dari bahasa Inggris: business)
    • mentega (dari bahasa Portugis: manteiga)
    • baca (dari bahasa Sanskerta: vaca)
  3. Terjemahan: Proses penyerapan kosakata asing dengan mengambil konsep dasar dari bahasa asalnya kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Contoh:
  4. Kreasi: Hampir sama dengan kata serapan terjemahan, tetapi kata serapan kreasi tidak harus sama bentuknya dengan kata asalnya. Contoh:
    • berhasil guna (dari bahasa Inggris: effective)[1]

Syarat-Syarat Penyerapan Istilah Asing

Proses penyerapan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia dapat dipertimbangkan apabila memenuhi salah satu syarat berikut ini:

  1. Istilah serapan yang dipilih mempunyai konotasi yang lebih cocok.
  2. Istilah serapan yang dipilih lebih singkat daripada terjemahan Indonesianya.
  3. Istilah serapan yang dipilih bisa memudahkan tercapainya kesepakatan apabila istilah Indonesianya terlalu banyak sinonim.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Apa Itu Kata Serapan? Berikut Jenis, Penulisan, dan Contoh Kata Serapan". Xerpihan. Diakses tanggal 2021-08-23. 
  2. ^ Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PDF). Jakarta: Pusat Bahasa. 2004. hlm. 6. ISBN 979-685-075-3. 

Pranala luar