Lompat ke isi

Narai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Narai Agung
Raja Ayutthaya
Patung Raja Narai yang Agung, dibuat tahun 1966, dekat balai kota Provinsi Lopburi
Berkuasa26 Oktober 165610/11 Juli 1688
PendahuluSi Suthammaracha (Sanpet IV)
PenerusPhetracha
KeturunanPutri Sudawati, Puteri Yothathep
Suriyenthrathibodi
WangsaDinasti Prasat Thong
AyahPrasat Thong
IbuPutri Sirithida

Narai (Putra Prasat Thong) (bahasa Thai: สมเด็จพระนารายณ์มหาราช; 1629 - 11 Juli 1688) atau Ramathibodi III, menjadi raja ke-27 Kerajaan Ayutthaya (Thailand modern) tahun 1656 hingga 1688, dan raja terakhir dari Dinasti Prasat Thong. Juga dapat dikatakan sebagai raja paling terkenal dari Dinasti Prasat Thong. Pada kekuasaannya menjadi periode Ayutthaya paling makmur dan menyaksikan aktivitas komersial serta terjadi ekspansi misi diplomatik ke dan dari kekuatan Barat dan Timur Tengah. Misi juga dikirim dan diterima di Persia, India, Cina, dan negara tetangga lainnya.

Selama tahun-tahun terakhir pemerintahannya, Raja Narai memberikan sahabat favoritnya, sang petualang Yunani Constantine Phaulkon, begitu banyak kekuasaan sehingga Phaulkon secara teknis menjadi kanselir negara. Melalui arahan Phaulkon, Kerajaan Ayutthaya menjalin hubungan diplomatik yang erat dengan Raja Louis XIV dan tentara serta misionaris Prancis untuk memenuhi aristokrasi dan pertahanan Ayutthaya. Dominasi pejabat Prancis menyebabkan gesekan antara mereka dengan penduduk asli Mandarin dan menyebabkan Revolusi Siam 1688 menjelang akhir masa pemerintahan Sang Raja.

Pemerintahan Raja Narai juga dikenal dengan terjadinya Invasi Burma tahun 1662-1664, menghancurkan kota pelabuhan Kesultanan Singora (1605-1680), dan konflik yang Raja alami dengan Perusahaan Hindia Timur Britania.

Kehadiran banyak orang asing dari Jesuit Prancis hingga delegasi Persia telah meninggalkan para sejarawan dengan sumber material yang kaya di kota-kota Ayutthaya dan konfliknya serta kehidupan istana di abad ke-17 yang jika tidak, tidak akan selamat dari kehancuran total ibukota pada tahun 1767.

Referensi

  • Cruysse, Dirk van der (2002). Siam and the West. Chiang Mai: Silkworm
  • Marcinkowski, M. Ismail (2005). From Isfahan to Ayutthaya: Contacts between Iran and Siam in the 17th Century. With a foreword by Professor Ehsan Yarshater, Columbia University . Singapore: Pustaka Nasional
  • Muhammad Rabi' ibn Muhammad Ibrahim, J. O'Kane (trans.) (1972). The Ship of Sulaiman. London: Routledge
  • Smithies, M. (1999). A Siamese Embassy Lost in Africa, 1686. Chiang Mai: Silkworm
  • Smithies, M., Bressan, L., (2001). Siam and the Vatican in the Seventeenth Century. Bangkok: River
  • Smithies, M., Cruysse, Dirk van der (2002). The Diary of Kosa Pan: Thai Ambassador to France, June-July 1686. Seattle: University of Washington Press
  • Wyatt, DK (1984). Thailand: A Short History. Chiang Mai: Silkworm
Narai
Dinasti Prasat Thong
Didahului oleh:
Suthammaracha
Raja Ayutthaya
1656–1688
Diteruskan oleh:
Petraja