Lompat ke isi

Nikolaus Ludwig von Zinzendorf

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.

Nikolaus Ludwig von Zinzendorf und Pottendorf
Nikolaus Ludwig von Zinzendorf
Lahir26 Mei 1700
Dresden
Meninggal26 Mei 1760(1760-05-26) (umur 60)
Herrnhut
PekerjaanTeolog
Pendeta
Uskup Gereja Moravia
Suami/istriErdmuthe Dorothea, († 1756)
Anna Nitschmann, († 1760)
Discogs: 3324525 Edit nilai pada Wikidata
Monumen Zinzendorf di Herrnhut, Jerman.

Nikolaus Ludwig Graf von Zinzendorf und Pottendorf adalah pangeran dari Zinzendorf dan Pottendorf.[1][2] Ia adalah seorang tokoh agama dan pembaharu sosial Jerman serta uskup Gereja Moravia.[3][4]

Biografi

Zinzendorf dilahirkan di Dresden pada 26 Mei 1700.[2] Ia dididik di dalam asrama Francke di Halle, sehingga sejak masa mudanya Zinzendorf sudah mengenal pietisme.[2][5] Setelah menamatkan sekolahnya di Halle, Zinzendorf kembali pulang ke daerah asalnya di bagian timur negeri Saksen.[5]

Pada tahun 1722, ia memberi izin pada sekumpulan "saudara-saudara Moravia" untuk dapat tinggal di daerah asalnya itu.[5] Saudara-saudara itu adalah keturunan Gereja Hus di Bohemia-Moravia yang telah turut menganut paham reformasi.[5] Hal itu mengakibatkan mereka dianiaya dengan bengis oleh kaisar-kaisar Habsburg dari Austria, yang menentang paham reformasi.[5] Dengan izin dan pertolongan Zinzendorf, orang pelarian itu dijadikan koloninya dan diberi nama Herrnhut (perlindungan Tuhan).[5]

Pada tahun 1727 Zinzendorf memperluas kelompok ini menjadi suatu persekutuan gereja dan sosial, menurut jiwa dan tujuan konventikel-konventikel pietis.[5] Zinzendorf berharap pusat pietis yang didirikannya di Herrnhurt itu akan dapat memberi dampak yang cukup besar pada perkembangan gereja-gereja di Saksen.[5] Walaupun Zinzendorf tetap setia pada gereja, ia dibuang ke luar negeri karena pengaruh dan desakan pembesar-pembesar gereja Lutheran.[5]

Sejak saat itulah perjalanan Zinzendorf mengunjungi banyak negeri dimulai, seperti Belanda, Inggris dan Amerika.[5] Dalam perjalanannya itu, ia mengumumkan asas-asas dan keadaan jemaat di Herrnhut, sehingga menyebabkan makin banyak orang menaruh perhatian terhadap jemaat itu.[5] Pada tahun 1747 Zinzendorf diijinkan pulang ke Saksen.[5] Di tempat inilah ia menghabiskan sisa hidupnya dengan mengembangkan organisasi jemaat Herrnhut yang telah didirikannya.[5]

Zinzendorf meninggal pada 19 Mei 1760.[2][6]

Ajaran-ajaran

Berbeda dengan kaum pietis di Halle, yang selalu menganjurkan pemeriksaan hati yang cemar dan berdosa, kaum pietis di Herrnhut ini memiliki karakteristik selalu bersukaria seperti anak-anak, dengan kegembiraan dan rasa cinta kasih kepada semua orang.[5] Dengan tegas Zinzendorf menolak ajaran Francke tentang penyesalan, sebab menurutnya dengan iman orang Kristen telah dimenangkan dari kuasa dosa.[5]

Zinzendorf juga berkeberatan terhadap tuntutan Francke, supaya manusia harus membanting tulang untuk mencapai kesucian dengan memenuhi syarat-syarat taurat dan injil.[5] Menurut Zinzendorf, seorang Kristen tidak mengenal amal dan kebaikan diri sendiri, karena hal itu tak lain adalah buah iman yang sudah sewajarnya bertumbuh dalam hidupnya.[5] Karena bukan manusia yang saleh, melainkan hanya Tuhanlah yang boleh menjadi pusat rohani hidup kita.[5]

Penghargaan

Zinzendorf dikenang sebagai penulis lagu rohani dan reformator gereja oleh Geraja Lutheran Injili di Amerika dalam Kalender para Kudus mereka pada 9 Mei.[5][6]

Bacaan lebih lanjut

Referensi

  1. ^ Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007. Hlm. 142-143.
  2. ^ a b c d (Inggris) Williston Walker. A History of The Christian Church. New York: Charles Scribner's Sons, 1946. Pg. 502-507.
  3. ^ (Inggris) Jean Comby with Diarmaid MacCulloch. How to Read Church History Vol. 2 From the Reformation to the present day. New York: Crossroad, 1989. Pg. 108-109.
  4. ^ Thomas van den End. Harta Dalam Bejana. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009. Hlm. 235-236.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s H. Berkhof, H. Enklaar. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993. Hlm. 249-251.
  6. ^ a b Jan S. Aritonang. Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995. Hlm. 39-40.

Pranala luar