Lompat ke isi

Penyerangan Cikeusik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Penyerangan Cikeusik
LokasiKampung Pendeuy, Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang, Banten
TanggalMinggu, 6 Februari 2011
Sekitar pukul 10:00 (WIB)
Korban tewas
3[1]

Penyerangan Cikeusik adalah penyerangan yang dilancarkan oleh seribuan warga Desa Cikeusik terhadap jemaah Ahmadiyyah di Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang, Banten, pada hari Minggu, 6 Februari 2011, sekitar pukul 10.00 WIB.[2] Akibat penyerangan ini, tiga orang tewas,[1] sementara dua mobil, satu motor, dan satu rumah, hancur diamuk massa.[2]

Penyebab

Insiden ini berawal saat pada Sabtu malam, puluhan anggota Ahmadiyyah dari Bogor datang ke Cikeusik. Ribuan warga dari berbagai daerah, seperti Cibaliung, Cikeusik, dan Malingping, mendatangi tempat jemaah-jemaah tersebut menginap pada Minggu pagi, dengan maksud menuntut pembubaran Ahmadiyyah.[3][3]

Humas Pengurus Besar Jemaah Ahmadiyyah Indonesia Mubarik Ahmad meragukan kebenaran kesaksian bahwa jemaah Ahmadiyyah-lah yang memancing keributan.[4]

Penyerangan

Warga setempat mulai menyerang jemaah Ahmadiyyah sekitar pukul 10:00 Waktu Indonesia Barat. Satu mobil dibakar, lainnya dilempar ke dalam jurang, dan satu rumah dirusak.[5] 20 polisi datang mengamankan, tetapi mereka kalah jumlah. Keadaan baru bisa dikendalikan sekitar pukul 12.30 WIB.[5]

Penyelidikan

Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo mengungkapkan bahwa ada penggerak dalam kasus penyerangan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik. Hingga tiga hari setelah penyerangan, menurut Kapolri, polisi telah memeriksa 18 saksi kasus Cikeusik.[6]

Komnas HAM

Dari penyelidikan yang dilakukan, Komnas HAM melihat terdapat beberapa kejanggalan dalam kasus kekerasan pada jemaah Ahmadiyah yang terjadi di Cikeusik. Komisioner Komnas HAM M. Ridha Saleh mengungkapkan kejanggalan tersebut antara lain jumlah pasukan pengamanan tidak berimbang dengan jumlah massa yang bergerak. "Kejanggalan lainnya adalah intel kepolisian telah mengetahui rencana aksi itu 2 hari sebelumnya".[7] Komnas HAM juga meyakini adanya aktor intelektual dibalik penyerbuan Jamaah Ahmadiyah, "Tidak mungkin 1.500 massa yang menyerang jamaah Ahmadiyah bergerak tanpa terorganisasi. Kalau ada pita, berarti ada komando".[8]

Dari tampilan gambar yang ada di rekaman video, simbol-simbol ormas islam tertentu tidak tampak. Para penyerang hanya menggunakan pita berwarna hijau dan biru.[8] Dari hasil penelusuran, massa yang menggunakan pita biru menyerang terlebih dahulu, baru kemudian masuk pita hijau, dan kemudian massa non pita.[8]

Akibat

Korban tewas

Korban tewas akibat dari penyerangan itu berjumlah 3 orang. Polisi telah mengidentifikasi tiga korban tewas antara lain Roni, Mulyadi, dan Tarno. Setelah diperiksa, Roni ternyata warga Jakarta. Sementara dua lainnya adalah warga bekasi. Seluruh korban adalah anggota Ahmadiyah.[9]

Kerusakan

Sebuah rumah milik Suparman rusak parah. Seluruh isi rumah diobrak-abrik. Bahkan massa membakar sejumlah kendaraan, berupa dua unit mobil Toyota Inova, mobil AVP silver, serta dua unit sepeda motor.[9]

Referensi

  1. ^ a b Ahmadiyah Diserang, Tiga Orang Tewas Diarsipkan 2011-02-09 di Wayback Machine. - mediaindonesia.com, diakses 11 Februari 2011.
  2. ^ a b Cyprianus Anto Saptowalyono (06-02-2011). "Dua Mobil dan Satu Rumah Dirusak Warga". Kompas. Diakses tanggal 06-02-2011. 
  3. ^ a b "Enam Jemaah Ahmadiyah Tewas". Kompas. 06-02-2011. Diakses tanggal 06-02-2011. 
  4. ^ "Ahmadiyah: Kenapa Kami Selalu Dipojokkan". Kompas. 06-02-2011. Diakses tanggal 06-02-2011. 
  5. ^ a b Achmad Yani (06-02-2011). "Jamaah Ahmadiyah Diserang Warga Cikeusik". Liputan 6. Diakses tanggal 06-02-2011. 
  6. ^ "Kapolri: Ada Penggerak dalam Penyerangan di Cikeusik". Tempo. 10-02-2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-14. Diakses tanggal 16-02-2011. 
  7. ^ Linda T. Silitonga (14-02-2011). "Komnas HAM Terus Selidiki Kasus Cikeusik". Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 16-02-2011.  [pranala nonaktif permanen]
  8. ^ a b c "Fakta Kasus Ahmadiyah Cikeusik Dibeber". IndoWatch. 13-02-2011. Diakses tanggal 16-02-2011. 
  9. ^ a b "http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/02/06/121973/Tiga-Korban-Tewas-Tragedi-Cikeusik-Diidentifikasi". Metrotvnews. 06-02-2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-20. Diakses tanggal 20-02-2011.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)

Pranala luar