Robert Kubica
Robert Kubica | |
---|---|
Lahir | 7 Desember 1984 Kraków, Polandia |
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu | |
Kebangsaan | Polandia |
Tahun aktif | 2006-2010, 2019 |
Tim | BMW Sauber, Renault, Williams |
Nomor mobil | 88 |
Jumlah lomba | 97 (97 starts) |
Juara Dunia | 0 |
Menang | 1 |
Podium | 12 |
Total poin | 274 |
Posisi pole | 1 |
Lap tercepat | 1 |
Lomba pertama | Grand Prix Hungaria 2006 |
Menang pertama | Grand Prix Kanada 2008 |
Menang terakhir | Grand Prix Kanada 2008 |
Lomba terakhir | Grand Prix Abu Dhabi 2019 |
Klasemen 2019 | 19th (1 pts) |
Robert Józef "Bob" Kubica[1][2] (pengucapan bahasa Polandia: [ˈrɔbɛrt kuˈbitsa] ( simak), lahir 7 Desember 1984) adalah seorang pembalap mobil profesional asal Polandia yang membalap di beberapa ajang diantaranya Formula Satu dan WRC. Kubica mengawali kariernya di F1 pada pertengahan musim 2006 saat membalap untuk tim BMW Sauber sampai akhir musim 2009 sewaktu BMW mengundurkan diri dari ajang F1. Debutnya di F1 dimulai GP Hungaria 2006 menggantikan pembalap senior Jacques Villeneuve. Pole position pertamanya diperoleh di GP Bahrain 2008, sementara kemenangan balapan pertamanya diperoleh di GP Kanada 2008 yang sekaligus menobatkannya sebagai Pembalap F1 ke-99 dalam sejarah yang mampu memenangi lomba F1. Kubica juga mencatatkan sejarah sebagai pembalap Polandia pertama yang mencetak pole, lap tercepat, dan kemenangan di ajang Formula 1.[3][4]
Pada 6 Februari 2011, Robert Kubica mengalami kecelakaan berat saat ia mengikuti Reli Andorra dengan bagian lengan kanan yang terluka cukup parah. Klimaksnya, ia kemudian tidak bisa mengikuti musim balap F1 2011 dan 2012 karena harus menjalani serangkaian pengobatan dan terapi penyembuhan.[5]
Kubica baru resmi kembali ke arena otomotif pada September 2012 dengan memenangi reli lokal di Italia.[6][7] Atas prestasinya tersebut ia diberikan penghargaan "The Men of the Year 2012" oleh Majalah Top Gear. Untuk musim 2013, Kubica membalap bersama tim Citroen di ajang WRC-2 dan langsung memenangi ajang ini di musim perdananya.[8][9] Dari tahun 2014 sampai 2017 selain mengikuti reli, Kubica juga membalap di beberapa ajang seperti balapan GT, tes mobil Le Mans Prototype dan juga tes mobil F1. Pada akhir 2018 secara mengejutkan tim Williams menunjuk Kubica untuk menjadi salah satu pembalap mereka untuk musim 2019.[10]
Profil
Masa kecil dan remaja
Robert Kubica lahir dari keluarga kelas menengah di Polandia. Ia tumbuh dengan didikan kesederhanaan dari kedua orang tuanya. Kubica kecil memulai kebut-kebutan di mobil gokart pada usia 7 tahun. Mengingat saat itu dunia balapan di Polandia belum berkembang dengan pesat, pada usia 14 tahun ia bersama keluarganya pindah ke Italia.[11] Layaknya lagu "Advance Adventure" dari GARDEN, di Italia-lah karier dan petualangan Kubica akan tumbuh membesar.[12]
Di Italia, selain meneruskan karier balapnya, Kubica juga sempat bersekolah. Pada usia 17 tahun (2002), ia mengikuti perkuliahan tentang mekanik dan montir mobil. Ia berhasil lulus dua tahun kemudian dan berhak menyandang gelar diploma.[13] Kubica lantas menyebut bahwa gelar akademisnya tersebut akan berguna suatu saat nanti saat ia sudah tidak lagi turun sebagai pembalap.[13]
Hobi
Robert Kubica adalah salah satu penggemar WRC. Sebagai wujud tanda cintanya kepada ajang WRC, ke mana-mana ia selalu mengenakan gelang karet bertuliskan WRC. Selain itu, Kubica juga pandai dalam permainan poker. Bersama Fernando Alonso, Giancarlo Fisichella, dan Mark Webber, Kubica sering terlihat bermain poker di kawasan paddock F1 dan juga sukses mengalahkan rival-rivalnya tersebut.[14]
Sama seperti Fernando Alonso dan Jarno Trulli, Kubica juga memulai usaha barunya sebagai pemilik tim gokart. Ia bercita-cita ingin memajukan dunia balap Polandia melalui tim kecilnya tersebut. Ia bahkan sering mencoba gokartnya sendiri di trek di Italia dan Spanyol.[15]
Kubica juga adalah seorang maniak film. Film yang sangat ia sukai adalah seluruh seri James Bond yang dibintangi oleh Sean Connery. Dalam hal musik, Kubica adalah penggemar dari grup band Keane dan U2. Lagu favoritnya adalah "Beautiful Day" (U2) dan "Everybody’s Changing" (Keane).[16]
Dalam hal makanan dan minuman, Robert Kubica pada awalnya adalah salah satu penggemar biskuit dan coklat.[17] Namun sejak GP Bahrain 2008, Kubica memutuskan untuk tidak mengonsumsi kedua camilan tersebut karena ia merasa tubuhnya akan cepat gemuk bila ia memakan coklat dan biskuit. Kubica juga ternyata tidak menyukai kopi, susu, dan mentega, dengan alasan yang sama.[18] Namun Kubica juga ternyata termasuk salah satu pembalap yang hobi memasak, khususnya memasak barbeque.[19]
Karier awal
Karting
Kubica mulai mengasah kemampuannya dalam ajang balap sejak usia empat tahun, sewaktu ia sempat mencoba sebuah kendaraan off-road mini dengan kekuatan 4 tenaga kuda. Sempat dilarang oleh kedua orang tuanya, Kubica akhirnya mampu meluluhkan hati sang ayah Artur, yang kemudian membelikan Robert sebuah mobil kecil bertenaga baterai. Usia Kubica yang bertambah besar kemudian membuat ayahnya membelikan gokart.[20] Usia Kubica yang masih belum genap sepuluh tahun sempat menunda impiannya untuk turun di ajang gokart Polandia. Ketika Kubica diperbolehkan turun di kejuaraan gokart karena usianya sudah cukup, ia langsung memenangi enam gelar nasional dalam rentang waktu tiga tahun. Lantas kemudian Kubica memutuskan untuk pindah ke Italia pada 1998, tempat ia kemudian memenangi International Italian Junior Karting Championship.[20]
Kubica juga mencatatkan beberapa hasil fantastis dalam Kejuaraan Karting Eropa dan kemudian memenangi Junior Monaco Cup yang digelar di sirkuit jalan raya Monaco yang kerap dipakai balapan F1.[21] Tahun selanjutnya ia berhasil mempertahankan gelar di Italia dan kemudian turun di Kejuaraan Internasional Karting Jerman. Lagi-lagi kemudian Kubica memenangi Monaco Kart Cup dan juga Margutti Trophy dan Elf Masters. Pada tahun 2000, tahun terakhirnya di karting, Kubica menempati posisi empat dalam Kejuaraan Eropa dan Dunia.[21]
Formula junior
Karier Kubica di ajang professional dimulai pada tahun 2000 sebagai test driver untuk mobil-mobil Formula Renault lansiran tahun 2000. Ia kemudian turun penuh di ajang Formula Renault bersama tim RC Motorsports, tempat ia berhasil mencetak pole position, dan kemudian Kubica masuk ke dalam Program Pengembangan Pembalap Muda Renault.[22] Pada 2002, Kubica memenangi empat balapan dan satu posisi kedua di Formula Renault Italia. Kemudian ia juga turun di Formula Renault Eurocup. Di akhir musim, ia turun di Formula Renault Brasil, dan berhasil menang secara dominan saat balapan di Interlagos.[22]
Setelah Formula Renault, Kubica lantas pindah ke F3 Euroseries.[23] Tetapi ia sempat menunda penampilannya selama beberapa bulan akibat kecelakaan yang ia alami saat mengendarai mobil di jalan raya yang mengakibatkan lengannya terluka parah dan terpaksa harus memakai pin. Debut Kubica dimulai di Norisring sewaktu dengan memakai pin pada lengan Kubica mampu finish di P12. Di akhir tahun ia kemudian memenangi balapan di Sardinia dan dua kali posisi kelima di Macau dan Korea. Pada 2004 ia kemudian mencatat pole di Macau F3 Grand Prix, tetapi saat balapan ia hanya berada di P2.[24]
Pada 2005 ia turun balapan di World Series by Renault bersama tim Epsilon Euskadi[25] dan di akhir musim ia berhasil keluar sebagai juara umum. Hadiahnya adalah kesempatan tes mobil F1 bersama tim Renault.[26]
Formula Satu
2005: Tes dengan Renault
Kesempatan Kubica untuk mengetes mobil F1 digunakannya dengan baik. Pada saat tes di akhir 2005 ia berhasil mengalahkan beberapa pembalap Renault lainnya saat itu seperti Franck Montagny dan Heikki Kovalainen.[27][28] Melihat talentanya yang bagus, bos Renault Flavio Briatore kemudian mengiming-iminginya kursi tim F1 asalkan Kubica mau bergabung dalam tim manajemennya. Dengan halus kemudian Kubica menolak hal tersebut, peristiwa yang akhirnya berujung pada pemberhentiannya sebagai anggota Program Pengembangan Pembalap Muda Renault.[26]
2006–2009: BMW-Sauber
Pembalap pengganti
Pada tahun 2006 setelah ia dikeluarkan dari Program Pengembangan Pembalap Muda Renault, tim BMW kemudian tertarik untuk menggunakan jasa Kubica sebagai pembalap tes dan cadangan untuk musim 2006.[29] Debutnya di ajang F1 semula disiapkan untuk musim 2007. Namun, pengunduran diri Jacques Villeneuve (beberapa orang dalam BMW mengatakan bahwa JV dipecat) di GP Hungaria 2006 membuat Kubica naik pangkat sebagai pembalap.[30] Ia langsung membayar kepercayaan BMW dengan finish di P8 sebelum akhirnya didiskualifikasi akibat bobot mobil yang terlalu rendah.[31] Memasuki balapan keduanya di GP Italia Kubica sukses mengalahkan rekan setimnya yang penuh pengalaman, Nick Heidfeld dengan finish podium di P3, sewaktu pada saat yang sama, Michael Schumacher mengumumkan berita pensiun dirinya di akhir musim.
Pada musim 2007 Kubica saling membantu bersama Heidfeld untuk menaikkan posisi klasemen BMW di kejuaraan konstruktor. Ia mengalami kecelakaan hebat di Kanada ketika mobilnya terguling-guling akibat salah antisipasi safety car dan manuver aneh Jarno Trulli.[32][33][34][35] Karena memerlukan perawatan medis lebih lanjut,[36][37] Kubica kemudian diistirahatkan untuk satu balapan, dan posisinya digantikan Sebastian Vettel di AS[38] dan kemudian Kubica kembali di GP Prancis. Di akhir musim, Kubica finish di posisi enam klasemen pembalap dengan 39 poin. Ia pun dipastikan akan tetap bertahan bersama Nick Heidfeld di BMW untuk musim 2008.[39]
Kemenangan perdana
Pada musim 2008 Kubica mengawali musim dengan baik saat ia finish di posisi runner-up pada GP Malaysia setelah Ferrari F2008 milik Felipe Massa bermasalah. Di balapan selanjutnya di Bahrain, Kubica mencatat sejarah sebagai pembalap Polandia pertama yang meraih pole position di ajang Formula 1. Beberapa orang dalam pitlane F1 bahkan percaya Kubica tidak lama lagi akan meraih kemenangan perdananya. Kemudian di Sirkuit Gilles Villeneuve, Montreal, Kanada, tanggal 8 Juni 2008, akhirnya saat yang ditunggu-tunggu oleh Kubica dan tim BMW-Sauber datang juga. Kubica yang duduk di P2 kualifikasi akhirnya mendapat berkah dari Dewi Fortuna setelah Kimi Räikkönen dan Lewis Hamilton saling bertabrakan di pitlane.[40] Terima kasih kepada Adrian Sutil yang mengalami masalah pada mobilnya sehingga safety car keluar. Akhirnya dengan tanpa perlawanan yang berarti dari Felipe Massa dan Heikki Kovalainen, Kubica dengan mudah melenggang sendirian di P1 sekaligus semakin mempertajam rekornya sebagai pembalap Polandia pertama yang mampu memenangi lomba di ajang F1.[41] Usai balapan tersebut, Robert Kubica terus berada di klasemen teratas pembalap. Bahkan ia pun masuk ke dalam kandidat kuat juara dunia 2008. Salah satu hasil terbaik lain kemudian Kubica catat saat ia berhasil menahan Kimi Raikkonen di GP Jepang, sewaktu ia juga mencatat lap tercepat di balapan tersebut.[42][43] Namun, kegagalannya di China akhirnya memupuskan harapan Kubica untuk meraih gelar dunia di musim 2008. Kubica akhirnya harus puas finish di P4 klasemen akhir dengan 75 poin.
Memasuki musim 2009 tepatnya di balapan pembuka di Australia 2009, Kubica berhasil mencetak posisi P4 di babak kualifikasi. Ketika balapan, ia berada di P3, dan terlibat pertarungan ketat dengan Jenson Button dan Sebastian Vettel. Sayangnya, di dua lap terakhir Kubica menyenggol bagian samping kanan mobil Vettel. Kubica sebenarnya masih bisa jalan terus untuk melanjutkan lomba, namun tak lama berselang ia menabrak tembok karena pengaruh sayap depan mobilnya yang sulit dikendalikan. Seusai balapan Vettel kemudian datang dan meminta maaf pada Kubica dan bos BMW Dr. Mario Theissen.[44] Vettel lantas diganjar hukuman turun 10 posisi grid di Malaysia.[45][46] Pada balapan di Malaysia, Kubica yang start dari P6 gagal finish akibat masalah mesin. Selanjutnya di China dan Bahrain, Kubica (bersama rekan setimnya Nick Heidfeld) gagal membukukan poin akibat lemahnya handling mobil BMW. Di Barcelona, BMW kemudian memperbaiki mobil F1.09 dan kemudian saat balapan ia lagi-lagi gagal meraih angka setelah mengalami masalah kopling saat start.[47] Pada GP Turki di Istanbul, tim BMW memperkenalkan double decker diffuser yang mereka tiru dari tim Brawn GP, yang pada saat balapan alat tersebut terbukti membantu ketika Kubica berhasil finish di P7. Setelah tiga balapan berturut-turut gagal meraih angka, Kubica kemudian berhasil finish dengan poin di Eropa/Valencia dan Belgia. Ia juga kemudian berhasil meraih satu poin di Singapura setelah berjuang melawan dan menahan Kazuki Nakajima dan Kimi Räikkönen di lap terakhir. Belakangan setelah lomba, Kubica menyatakan bahwa GP Singapura tahun 2009 merupakan salah satu balapan paling sulit yang pernah ia ikuti.[48][49] Setelah gagal di Jepang, peruntungan Kubica kembali naik saat ia berhasil naik podium kedua di Brazil, di belakang Mark Webber.
2010–2011: Renault
Reformasi tim
Pada tanggal 29 Juli, tim BMW mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari F1 di akhir musim 2009 dan mengakibatkan status Robert Kubica lowong untuk musim 2010.[50][51] Sempat dihubung-hubungkan dengan kursi tim Ferrari yang lowong akibat diputusnya kontrak Kimi Räikkönen, akhirnya Kubica kembali ke tim Renault yang kali ini sudah ditinggalkan Flavio Briatore akibat kasus GP Singapura 2008. Rencananya Kubica akan dikontrak Renault selama tiga musim sampai akhir musim 2012.[52] Rekan setim Kubica untuk musim 2010 adalah pembalap Rusia Vitaly Petrov.[53]
Kubica mengawali musim 2010 bersama Renault dengan penampilan buruk saat dirinya gagal meraih poin di balapan pembuka di Bahrain. Namun kemudian di Australia, dirinya menunjukan kemajuan dengan berhasil menempati posisi kedua saat lomba, sekaligus memberikan podium bagi tim Renault. Posisi podium tersebut kemudian diulanginya lagi di Monaco, setelah sebelumnya di babak kualifikasi, ia nyaris saja mencatat pole position sebelum dikalahkan Mark Webber di detik-detik akhir kualifikasi. Saat balapan, Kubica yang start di P2 harus menyerahkan posisinya pada Sebastian Vettel, dan akhirnya Kubica harus puas finish di P3. Selanjutnya di Kanada, walaupun sempat terhalangi ulah Michael Schumacher di awal lomba, Kubica berhasil mencatatkan lap tercepat pertamanya dalam karier F1, walaupun sebenarnya kondisi ban nya tidak terlalu mendukung. Sebulan seusai GP Kanada atau tepatnya pada tanggal 7 Juli 2010, kontrak Kubica kemudian diperpanjang oleh tim Renault sampai akhir musim 2012.[54] Sejak pertengahan musim 2010 Kubica lantas menambah catatan poinnya lewat P5 di Eropa dan P7 di Jerman, sebelum akhirnya ia kembali berhasil meraih podium ketiga di Belgia.[55] Kemudian di penghujung musim, Kubica berhasil mencatatkan dua kali finish P5 yaitu di Korsel dan Abu Dhabi. Kubica menutup musim 2010 dengan berada di P8 klasemen akhir.
Kecelakaan reli
Kubica dipertahankan oleh tim Renault – berganti nama menjadi Lotus Renault GP melalui sponsor Lotus Cars – untuk musim 2011, dan kembali bermitra bersama dengan Petrov.[56] Dia menguji mobil baru tim, yaitu Renault R31, untuk yang pertama kalinya di Valencia pada tanggal 2 Februari.[56] Pada hari terakhir sesi pengujian di Valencia, dia berhasil menetapkan waktu tercepat di sesi tersebut.[57]
Tanggal 6 Februari 2011, Robert Kubica mengalami kecelakaan parah saat mengikuti sebuah reli mobil di Italia.[58] Kubica lantas divonis menderita patah lengan tangan kanan dan kaki, dan diperkirakan ia tidak akan bisa mengikuti musim 2011 akibat musibah tersebut.[59] Selama tujuh jam tim dokter kemudian mencoba menyelamatkan tangan Kubica melalui operasi.[60][61] Sebagai pengganti sementara Kubica untuk musim 2011 tim Renault kemudian mengontrak Nick Heidfeld dan kemudian Bruno Senna.[62] Kubica sendiri kemudian berhasil melewati serangkaian operasi dan kemudian pulang dari rumah sakit pada 24 April 2011 untuk kemudian memulai program rehabilitasi pemulihan cedera.[63] Bulan Oktober 2011, bos tim Renault Eric Boullier menjenguk Kubica dan membicarakan masalah kesehatannya dan peluang kembali ke ajang F1 pada musim 2012.[64] Usai mengetahui bahwa Kubica tidak siap untuk kembali berlaga di F1, tim Renault yang kemudian berganti nama menjadi Lotus pada musim 2012 akhirnya merekrut dua pembalap baru yaitu Kimi Räikkönen dan Romain Grosjean.[65] Dalam sebuah sesi wawancara pada tahun 2018, Kubica mengungkapkan bahwa dia telah menandatangani kontrak dengan tim Ferrari untuk musim 2012.[66]
Reli Dunia
Upaya penyembuhan cedera Bob sempat terganggu pada saat ia mengalami patah kaki kanan ketika ia terpleset es beku di dekat rumahnya di Italia pada tanggal 11 Januari 2012.[67] Akibat dari musibah ini, ia terpaksa absen lagi dari beragam kegiatan olahraga bermotor di musim 2012,[68] sebelum kemudian ia kembali turun di lomba Ronde Gomitolo Di Lana dengan memakai mobil spek WRC pada tanggal 9 September. Ia berhasil memenangi lomba reli tersebut dengan keunggulan 1 menit lebih dari saingan terdekatnya.[69]
Pada musim 2013, Kubica kembali aktif membalap lagi dengan memilih ajang reli. Ia bergabung bersama dengan tim Citroen di Kejuaraan Reli Eropa dan WRC-2.[8][9] Lomba perdananya adalah di Rally de Portugal. Ia tampil kompetitif pada saat lomba, tetapi kemudian mengalami insiden yang menyebabkan mobilnya rusak sehingga ia hanya mampu finis di posisi ke-6. Pada Reli Akropolis di Yunani, Kubica berhasil memenangi lomba, dilanjutkan dengan kemenangan di Reli Italia dan Reli Jerman.[70] Di lomba Reli Jerman inilah Kubica naik ke puncak pimpinan klasemen. Bob lantas melanjutkan kemenangannya di Reli Prancis dan Reli Spanyol, yang sekaligus juga mengantarkannya pada gelar juara umum.[71]
Pada musim 2014, Kubica memulai putaran pertama musim ERC. Ia berhasil memenangkan Internationale Jänner Rallye untuk meraih kemenangan pertamanya di kejuaraan tersebut, setelah tampil sangat dekat dalam beberapa kesempatan pada tahun 2014.[72] Hasil kuatnya di tahapan reli ini pada akhirnya membuatnya meraih trofi "Ice Master" untuk pembalap terbaik di acara salju musim itu. Untuk sisa musim, ia berpartisipasi dalam kelas WRC utama untuk RK M-Sport yang dijalankan sebagai tim terpisah, dengan didukung oleh sebuah perusahaan minyak asal Polandia, yaitu Grupa Lotos.[73] Kubica memulai kampanye WRC dengan memimpin Reli Monte Carlo di dua tahap pertama, namun kemudian tersingkir pada hari kedua setelah tersingkir di SS9. Kubica mengalami serangkaian nasib buruk dan inkonsisten selama sisa musim dengan tampil cepat, namun jarang bisa mencapai garis finis karena beragam hal. Hasil terbaiknya adalah posisi ke 6 di Rally Argentina, sebuah posisi finis yang lebih rendah dari finis tertingginya pada tahun 2013 (posisi ke-5 di Jerman) dengan mobil WRC-2. Ia menyelesaikan musim ini dengan berada di tempat ke 16 dengan 14 poin. Ia menyelesaikan tahun ini dengan catatan positif dengan memenangkan lomba non kejuaraan Monza Rally Show dengan mengalahkan legenda balap motor, yaitu Valentino Rossi, yang finis di posisi kedua.[74]
Setelah beragam spekulasi menyusul berakhirnya WRC musim 2014, Kubica mengumumkan bahwa dia akan berlomba pada tahun 2015, dengan kembali menjalankan mobil Ford Fiesta RS WRC dan didukung oleh Lotos, meskipun untuk tim tidak lagi disiapkan oleh M-Sport.[75]
Balapan lain-lain
Balap ketahanan
Pada tahun 2016, karena kurangnya dana sponsor untuk berlaga penuh di WRC, Kubica hanya turun satu lomba saja, yaitu di Reli Monte Carlo. Pada bulan Maret 2016, ia mengambil bagian dalam Mugello 12 Hours, sebuah lomba Creventic International Endurance Series, dengan memakai mobil Mercedes GT3. Pada bulan September 2016, ia berkompetisi di Renault Sport Trophy di Spa, Belgia.
Pada tanggal 2 Februari 2017, Kubica bergabung bersama dengan tim Bykolles LMP1 untuk ajang FIA World Endurance Championship.[76] Ini terjadi setelah ia menguji mobil mereka pada bulan November 2016 selama tes rookie WEC di Bahrain. Bob berhasil tampil lebih cepat dari tim reguler yang dikelola pada balapan akhir pekan.
Setelah sesi pengujian pra-musim di Autodromo Nazionale Monza di Italia, di mana sebelumnya ia belum pernah mengetes di trek ini, Kubica mengumumkan melalui media sosial bahwa ia tidak akan berpartisipasi dalam musim yang akan datang.[77]
Formula E
Pada tanggal 2 Mei 2017, Kubica mengambil bagian dalam uji coba independen mobil Formula E di Donington Park dengan tujuan untuk mengambil bagian di dalam New York ePrix. Hal ini gagal terwujud.[78]
Kembali ke Formula Satu
2017: Tes bersama dengan tim Renault
Pada tanggal 5 Juni 2017, diumumkan bahwa Kubica akan melakukan tes mobil Renault F1 versi musim 2012, yaitu Lotus E20, di Circuit Ricardo Tormo. Kesempatan tes ini menjadi acara F1 pertamanya sejak kecelakaan pada tahun 2011.[79]
Tim Renault mengorganisir sebuah tes lebih lanjut, dengan bos tim Renault, yaitu Cyril Abiteboul, menyatakan bahwa 'Bob masih cepat, tetap konsisten dan yang lebih penting lagi dia masih memiliki antusiasme yang selalu ia bawa ke tim'. Ia menambahkan bahwa tidak ada hambatan yang jelas untuk kembalinya ke dalam ajang F1, dan kepada NBC Sports bahwa Kubica bisa menjadi pilihan untuk musim 2018.
Pada tanggal 24 Juli 2017, diumumkan bahwa Kubica akan berpartisipasi di dalam sebuah sesi tes untuk tim Renault, yang akan diadakan setelah berakhirnya Grand Prix Hungaria. Abiteboul mengatakan bahwa sesi tes tersebut akan memungkinkan tim untuk sepenuhnya menilai kemampuan Kubica pada saat ini dan seberapa besar kemungkinannya untuk "kembali ke kompetisi pada tahun-tahun depan".[80] Kubica menyelesaikan 142 putaran di Hungaroring saat kembali dengan finis tercepat keempat hampir 1,5 detik di belakang Sebastian Vettel.[81]
Pada tanggal 11 Oktober 2017, Kubica menyelesaikan tes satu hari dengan tim Williams di Silverstone yang mengendarai mobil FW36 yang digunakan untuk musim 2014.[82][83] Pada tanggal 17 Oktober 2017, Kubica melakukan tes yang kedua dengan tim Williams di Hungaroring.[84]
Setelah Felipe Massa mengumumkan pengunduran dirinya dari ajang F1 untuk yang kedua kalinya, Kubica menjadi salah satu pesaing utama untuk duduk di kursi tim Williams.[85][86] Ia kemudian menguji mobil mereka di Sirkuit Yas Marina setelah acara Grand Prix Abu Dhabi, dengan menyelesaikan 100 putaran dalam tes pertamanya dengan mobil FW40.[87][88][89] Bob lantas menyelesaikan tambahan 28 putaran keesokan harinya dan finis di urutan ketujuh tercepat, dengan kepala teknis tim Willams, yaitu Paddy Lowe, yang melaporkan bahwa "tidak ada masalah seputar luka-lukanya".[90]
Williams (2018–2019)
2018: Tes bersama dengan tim Williams
Selama musim 2018, Kubica menjalani peran sebagai pembalap tes dan cadangan untuk tim Williams. Ia mendapat kepercayaan untuk turun di sesi latihan bebas FP1 di Grand Prix Spanyol, yang juga menjadi penampilan resmi F1 pertamanya sejak Grand Prix Abu Dhabi 2010.[91]
2019: Pembalap reguler Williams
Tim Williams mengumumkan Kubica sebagai pembalap reguler untuk musim 2019. Ia akan mendampingi pembalap rookie asal Inggris, yaitu George Russell.[10] Ia memilih nomor #88 sebagai nomor pembalap, yang terakhir kali digunakan oleh Rio Haryanto pada musim 2016 dan Dale Earnhardt Jr. (dari ajang NASCAR Seri Piala) pada tahun 2013 hingga 2018. Tim mengalami kesulitan sepanjang musim ini, dengan mobil FW42 yang menjadi mobil yang paling lambat di lapangan. Kubica finis di posisi ke-12 di Grand Prix Jerman, namun dipromosikan ke posisi ke-10 setelah penalti untuk Kimi Räikkönen dan Antonio Giovinazzi, dan mencetak poin pertamanya sejak kembali lagi ke dalam ajang F1 dan memecahkan rekor waktu terlama antara finis poin berturut-turut.
Pada tanggal 19 September 2019, sebelum Grand Prix Singapura, Kubica mengumumkan keputusannya untuk mengakhiri tugasnya di tim Williams setelah musim berakhir. Tim Williams segera merilis pernyataan yang menyatakan bahwa Kubica akan menjalani sisa musim ini tetapi akan mengosongkan posisi pembalapnya untuk Kejuaraan Dunia musim 2020.
Pengunduran diri pertama Kubica sejak kembali lagi ke dalam olahraga bermotor ini terjadi pada Rusia, ketika tim Williams memutuskan untuk menghentikan mobilnya untuk menghemat suku cadang setelah balapan rekan setimnya, yaitu Russell, berakhir karena mengalami masalah mur roda pada mobilnya. Tim Williams dikritik atas keputusan tersebut, terutama oleh sponsor pribadi Kubica, yaitu PKN Orlen.[92] Pada balapan berikutnya di Jepang, Kubica mengkritik keputusan tim untuk melepas sayap depan yang telah ditingkatkan dari mobilnya untuk balapan, setelah ia mencobanya selama sesi latihan bebas.[93]
Di Grand Prix Brasil 2019, mekanik Kubica di tim Williams melepaskannya dari kotak pit terlalu dini, di mana dia nyaris saja menghindari tabrakan dengan Max Verstappen, dan menahan lajunya di jalur pit.
Kubica mengakhiri musim yang sulit di posisi ke-19 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 1 poin, dan mengungguli rekan setimnya, yaitu Russell, di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap. Dia memutuskan untuk meninggalkan tim,[94] dan posisinya digantikan oleh runner-up Kejuaraan FIA Formula 2 musim 2019, yaitu Nicholas Latifi.
Alfa Romeo Racing
Musim 2020: Pembalap cadangan tim Alfa Romeo
Kubica bergabung bersama dengan tim Alfa Romeo Racing sebagai pembalap cadangan untuk Kejuaraan Dunia musim 2020, kembali lagi ke tim tempat di mana ia melakukan debutnya di dalam ajang Formula Satu di musim 2006 (pada saat masih dikenal sebagai BMW Sauber).[95] Ia berkompetisi pada sesi tes pra-musim di Sirkuit Barcelona-Catalunya dan mencatatkan waktu putaran tercepat pada hari keempat pengujian. Ia bergabung bersama dengan pembalap Kejuaraan F2 musim 2019, yaitu Tatiana Calderón. Selama musim ini, Kubica menyelesaikan tes di Grand Prix Styria, Hungaria, HUT ke-70, Bahrain, dan Abu Dhabi. Dia juga berpartisipasi di dalam sesi Tes Pembalap Muda Abu Dhabi yang mengakhiri musim ini.[96]
Musim 2021: Sesi latihan bebas pertama dan penampilan stand-in
Pembalap Alfa Romeo penuh waktu, yaitu Kimi Räikkönen, dinyatakan positif COVID-19 pada akhir pekan Grand Prix Belanda, dengan Kubica yang menggantikan posisinya.[97] Dia menyelesaikan babak kualifikasi di posisi ke-18, dan menyelesaikan balapan di posisi ke-15, sementara rekan setimnya, yaitu Antonio Giovinazzi, turun dari posisi ke-7 ke ke-14. Kubica juga mewakili Räikkönen di Grand Prix Italia di Monza.[98] Setelah menyelesaikan babak kualifikasi di urutan ke-19, dan menyelesaikan kualifikasi sprint di urutan ke-18 setelah melakukan kontak dengan Yuki Tsunoda di putaran pembuka, ia pada akhirnya menyelesaikan Grand Prix di urutan ke-14.[99] Meskipun hanya mengikuti dua balapan saja, namun Kubica menyelesaikan musim 2021 di peringkat ke-20 dari 21 pembalap, mengungguli Nikita Mazepin.
Sebelum dua balapan yang ia ikuti, Kubica menjalani tiga sesi latihan bebas pertama pada musim 2021 di Grand Prix Spanyol, Styria, dan Hongaria, selain dua hari pengujian ban Pirelli untuk ban 18 inci.[100]
Musim 2022: Lebih banyak sesi latihan bebas pertama
Untuk musim 2022, Kubica tetap menjadi pembalap cadangan dan penguji. Dia mengambil bagian di dalam sesi latihan bebas pertama untuk Grand Prix Spanyol, Prancis, Hongaria, dan Abu Dhabi.[101][102][103]
Sponsor utama tim Alfa Romeo, yaitu Orlen, pindah ke tim Scuderia AlphaTauri untuk F1 musim 2023, sehingga Kubica meninggalkan tim.[104]
Karier balapan mobil sport
Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA (2021–)
Mengisi kursi kosong yang ditinggalkan oleh Jan Magnussen di Bahrain (2021)
Sorotan penting dari tugas Kubica di dalam ajang WEC adalah peran sementaranya bersama dengan Anders Fjordbach dan Dennis Andersen, di mana dia menggantikan posisi Jan Magnussen untuk dua putaran terakhir di Bahrain. Dengan berkompetisi di Bahrain Enam Jam dan Delapan Jam pada bulan November 2021, masa jabatan singkat Kubica menambahkan twist yang menarik pada narasi musim ini.
Tim Prema Orlen (2022)
Pada tanggal 1 Desember 2022, diumumkan melalui akun Twitter resmi Tim Orlen bahwa Robert Kubica akan bergabung bersama dengan Tim Prema Orlen untuk berkompetisi di dalam ajang World Endurance Championship (WEC) pada musim 2022.
Pada musim sebelumnya, Kubica berhasil meraih kesuksesan bersama dengan Orlen Team WRT di Seri Le Mans Eropa, menandai debutnya di balapan ketahanan. Timnya berhasil mengamankan kemenangan dalam tiga putaran.
Pada bulan Oktober tahun itu, Kubica berpartisipasi di dalam dua putaran musim FIA WEC di Bahrain bersama dengan tim High-Class Racing. Performa luar biasa pembalap asal Polandia itu berkontribusi pada keberhasilan tim Denmark meraih podium sebanyak dua kali di kelas ProAm. Khususnya, Kubica sebelumnya telah menunjukkan keahliannya untuk tim Alfa Romeo Orlen Racing dalam dua balapan Formula Satu di Monza dan Zandvoort.
Sepanjang musim 2022, Kubica berkompetisi di dalam ajang Kejuaraan Ketahanan Dunia dalam enam balapan yang mencakup tiga benua. Ini termasuk acara balapan yang bergengsi seperti Le Mans 24 Jam di Circuit de la Sarthe dan balapan 1.000 mil di Sebring di AS.
Team WRT (2023)
Dalam peristiwa penting, talenta balapan Robert Kubica dan Louis Deletraz siap untuk reuni dengan tim WRT setelah satu musim dihabiskan bersama dengan tim Prema. Kembalinya ke tim WRT menandakan babak penting dalam karier balapan mereka, menggarisbawahi sifat dinamis dari lanskap olahraga bermotor dan perubahan strategis yang sering dilakukan oleh pembalap. Langkah ini mendorong antisipasi mengenai sinergi antara pembalap kawakan dan tim WRT, yang membuka jalan bagi potensi kesuksesan dan tantangan baru di musim balapan mendatang.
Kepandaian Kubica terlihat pada saat ia berlaga di dua putaran FIA WEC musim di Bahrain bersama dengan tim High-Class Racing. Performanya yang luar biasa memberikan kontribusi yang signifikan bagi tim Denmark dengan meraih podium sebanyak dua kali di kelas ProAm.
Robert Kubica mengamankan gelar juara untuk kelas LMP2, menandai pencapaian signifikan dalam karier balapannya. Kemenangan Kubica mencerminkan daya saing dan kemampuan beradaptasinya di ranah balap ketahanan, menunjukkan konsistensi dan keterampilan berkendara sepanjang musim.
Ferrari - AF Corse (2024-)
Seperti yang dilansir Motorsport.com, Robert Kubica siap menghadapi tantangan baru di tahun 2024 dengan mengendarai mobil hypercar Ferrari WEC. Perkembangan ini terjadi setelah hubungannya baru-baru ini dengan tim AF Corse. Langkah ini menandakan perubahan yang signifikan dalam lintasan balapan Kubica, menandai masuknya ia ke dalam kategori hypercar di dalam ajang World Endurance Championship (WEC).
Sejarah karier
Musim ke musim
Musim | Seri | Tim | Lomba | Menang | Pole | F/Lap | Podium | Poin | Posisi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2001 | Formula Renault 2000 Eurocup | RC Motorsport | 10 | 0 | 1 | 0 | 1 | 46 | 14th |
Formula Renault 2000 Italia | 5 | 0 | 0 | 1 | 1 | 27 | 13th | ||
2002 | Formula Renault 2000 Eurocup | RC Motorsport | 8 | 0 | 1 | 0 | 2 | 80 | 7th |
Formula Renault 2000 Italia | 10 | 4 | 3 | 5 | 6 | 188 | ke-2 | ||
Formula Renault 2000 Brazil | RS2 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | N/A | NC† | |
2003 | Formula Three Euroseries | Prema Powerteam | 13 | 1 | 0 | 3 | 2 | 31 | Ke-12 |
Formula 3 Inggris | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | NC† | ||
Masters of Formula Three | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | Ke-23 | ||
Grand Prix Makau | Target Racing[105] | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | NC | |
F3 Korea Super Prix | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | Ke-6 | ||
2004 | Formula Three Euroseries | Mücke Motorsport | 20 | 0 | 0 | 0 | 3 | 53 | Ke-7 |
Grand Prix Makau | Manor Motorsport | 1 | 0 | 1 | 1 | 1 | N/A | ke-2 | |
2005 | Formula Renault 3.5 Series | Epsilon Euskadi | 17 | 4 | 3 | 1 | 11 | 154 | Juara |
Grand Prix Makau | Carlin Motorsport | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | N/A | ke-2 | |
2006 | Formula Satu | BMW Sauber F1 Team | 6 | 0 | 0 | 0 | 1 | 6 | Ke-16 |
2007 | Formula Satu | BMW Sauber F1 Team | 16 | 0 | 0 | 0 | 0 | 39 | Ke-6 |
2008 | Formula Satu | BMW Sauber F1 Team | 18 | 1 | 1 | 0 | 7 | 75 | Ke-4 |
2009 | Formula Satu | BMW Sauber F1 Team | 17 | 0 | 0 | 0 | 1 | 17 | Ke-14 |
2010 | Formula Satu | Renault F1 Team | 19 | 0 | 0 | 1 | 3 | 136 | Ke-8 |
2013 | European Rally Championship | PH Sport | 4 | 0 | – | – | 0 | 17 | 29th |
World Rally Championship-2 | Robert Kubica | 7 | 5 | – | – | 6 | 143 | 1st | |
World Rally Championship | 8 | 0 | – | – | 0 | 18 | 13th | ||
2014 | European Rally Championship | RK M-Sport WRT | 1 | 1 | – | – | 1 | 39 | 13th |
World Rally Championship | RK M-Sport World Rally Team | 13 | 0 | – | – | 0 | 14 | 16th | |
2015 | World Rally Championship | Robert Kubica | 11 | 0 | – | – | 0 | 11 | 12th |
2016 | World Rally Championship | BRC Racing Team | 1 | 0 | – | – | 0 | 0 | NC |
Renault Sport Trophy – Pro Class | Duqueine Engineering | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC | |
Renault Sport Endurance Trophy | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | NC |
Penghargaan
Tahun | Rekor/Penghargaan | Keterangan |
---|---|---|
2006 | F1 Racing Magazine – Rookie of the Year | Dari majalah F1 Racing |
2008 | Peraih Tropi Lorenzo Bandini Awards | |
Polish Sportspersonality of the Year |
Catatan kaki
- ^ "Robert Kubica Profile". Formula One Group. 2006-9-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-02. Diakses tanggal 2011-6-16.
- ^ "Career details for Robert Kubica". Driver Database. 2009-10-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-01-04. Diakses tanggal 2010-12-3.
- ^ "Robert Kubica". Formula One Group. 2006-10-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-06-18. Diakses tanggal 2008-08-08.
- ^ "Statistik dan sejarah karier Robert Kubica". 4mula1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-23. Diakses tanggal 2011-6-16.
- ^ Cary, Tom (23 November 2011). "Kubica confirms he is not ready to return to F1". The Daily Telegraph. Telegraph Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-23. Diakses tanggal 23 November 2011.
- ^ Beer, Matt. "Robert Kubica wins domestic rally on return to competition". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-22. Diakses tanggal 12 March 2013.
- ^ "Kubica Victorious, But Physically Limited on Return". Crash.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-29. Diakses tanggal 12 March 2013.
- ^ a b "Robert Kubica will star in rallying, according to Petter Solberg". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-09. Diakses tanggal 12 March 2013.
- ^ a b "Kosciuszko surprised at Kubica WRC decision". WRC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-09. Diakses tanggal 12 March 2013.
- ^ a b "Robert Kubica: Polish driver to make F1 comeback with Williams in 2019". BBC Sport. 22 November 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-22. Diakses tanggal 22 November 2018.
- ^ Why Robert Kubica is still missed in F1. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ Robert Kubica, Poland.pl. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ a b Robert Kubica zaczynał, gdy miał cztery lata. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ "Paddock Poker in F1". Forumula One. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-06. Diakses tanggal 2011-6-16.
- ^ Kubica Racing Kart - About Us. Diakses 2 Januari 2019.
- ^ Robert Kubica, diakses 1 Januari 2019.
- ^ Interview with Robert Kubica, YouTube. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ "Secret Life of Robert Kubica". Formula One Group. 2010-8-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-20. Diakses tanggal 2010-9-12.
- ^ Barbeque at F1 Hospitality, Motorsport.com. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ a b Passion and the ‘never give up’ attitude instrumental in Kubica comeback, Motorsport Tech. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ a b Kubica: Karting is the best form of racing, Karting.net. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ a b Profil Robert Kubica, situs resmi Williams F1. Diakses 1 Februari 2019.
- ^ BMW Sauber interview with Kubica, Motorsport Network. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ Collantine, Keith. "Robert Kubica di Formula 3". F1fanatic.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-28. Diakses tanggal 2010-4-9.
- ^ Video Kubica di World Series by Renault.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b Kubica to Join Renault, Krakow Post. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ "Kubica: Saya punya hubungan spesial dengan Renault". Republika Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-24. Diakses tanggal 2010-3-3.
- ^ "Renault F1 Confirm Kubica for 2010". Sidepodcast. 2009-10-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-04. Diakses tanggal 2010-2-15.
- ^ ITV F1 Team. "Kubica diambil oleh tim BMW". ITV-F1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 2011-6-7.
- ^ BBC Sport. "JV pamit dari tim BMW". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-08-26. Diakses tanggal 2010-3-3.
- ^ "Laporan GP Hungaria 2006". Formula One Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-08-13. Diakses tanggal 2010-6-5.
- ^ "Cerita dari kecelakaan Kubica di Kanada 2007". Sporting Life. 2007-6-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal 2008-6-9.
- ^ "Kubica's 75Gs, and We Don't Mean Money". Jalopnik. 2007-6-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-07. Diakses tanggal 2011-1-1.
- ^ "Apa yang sebenarnya terjadi pada Kubica?". 2007-6-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-15. Diakses tanggal 2007-6-14.
- ^ BBC Sports. "GP Kanada 2007: Musibah untuk Kubica". BBC.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-06. Diakses tanggal 2008-9-7.
- ^ "Kubica diperbolehkan meninggalkan rumah sakit pada hari Senin". Home of Sport. 2007-6-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-29. Diakses tanggal 2007-9-8.
- ^ "Kubica meninggalkan rumah sakit setelah mengalami kecelakaan saat balapan". 2007-6-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-15. Diakses tanggal 2011-6-2.
- ^ Autosport (2007-6-14). "Sebastian Vettel: Debutan baru menggantikan Robert Kubica untuk GP AS". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-30. Diakses tanggal 2009-6-9.
- ^ BBC Sport. "Kubica dan Heidfeld tetap dipertahankan BMW untuk 2008". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-03. Diakses tanggal 2009-8-9.
- ^ Tremayne, David (2008-6-9). "Kimi vs. Hamilton di pitlane, siapa yang salah?". Independent.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-08-29. Diakses tanggal 2009-8-9.
- ^ BBC Sports (2008-6-9). "Robert Kubica memenangi GP Kanada secara dramatis". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-24.
- ^ BBC Sports. "Cerita dari GP Jepang 2008". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-02. Diakses tanggal 2009-12-12.
- ^ Daftar fastest lap GP Jepang, Formula1.com
- ^ Sebastian Vettel: "Saya minta maaf pak!", grandprix.com
- ^ Vettel dihukum turun posisi 10 grid di GP Malaysia, autosport.com
- ^ Insiden Australia berbuah hukuman untuk Vettel di Malaysia, BBC.co.uk
- ^ Cerita dari GP Spanyol 2009, autosport.com
- ^ Elizalde, Pablo (2009-9-27). "Kubica: The most difficult point ever". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2011-1-3.
- ^ Beer, Matt (2009-10-7). "Kubica joins Renault for 2010". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-29. Diakses tanggal 2011-4-23.
- ^ Lostia, Michele (2009-7-30). "Manager says Kubica now on the market". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2010-3-19.
- ^ Noble, Jonathan (2009-7-29). "BMW will quit F1 at the end of 2009". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-07. Diakses tanggal 2009-12-12.
- ^ Strang, Simon (2009-8-20). "Kubica pulang ke rumah". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2011-2-2.
- ^ Noble, Jonathan (2010-1-31). "Wawancara bersama Vitaly Petrov". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03.
- ^ Collantine, Keith (2010-07-07). "Kubica extends Renault deal to 2012". F1 Fanatic. Keith Collantine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-22. Diakses tanggal 2010-10-19.
- ^ Hughes, Mark (2010-10-12). "Why Robert Kubica is arguably the best driver in F1". BBC Sport. BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-04. Diakses tanggal 2010-10-19.
- ^ a b "Petrov to sample new Renault first". crash.net. Crash Media Group. 26 January 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 January 2011. Diakses tanggal 27 January 2011.
- ^ "Renault's Kubica leads field as test ends". Formula1.com. Formula One Administration. 3 February 2011. Diakses tanggal 5 February 2011.
- ^ Kubica Gravely Injured in Crash CNN. Feb 7, 2011.
- ^ Kubica Feeling "Much Better" after Rall Crash CNN'. Feb 7, 2011
- ^ Elizalde, Pablo (17 February 2011). "Kubica undergoes final surgery". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 17 February 2011.
- ^ Lostia, Michele; Beer, Matt (12 February 2011). "Kubica requires one more operation". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 12 February 2011.
- ^ "Renault confirm Heidfeld as Kubica stand-in". formula1.com. Formula One Administration. 16 February 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 16 February 2011.
- ^ "Kubica discharged from Italian hospital". formula1.com. Formula One Administration. 24 April 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 26 April 2011.
- ^ Noble, Jonathan (11 October 2011). "Boullier planning to speak with Kubica this week to hear latest on recovery". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-27. Diakses tanggal 12 October 2011.
- ^ Benson, Andrew (11 January 2012). "Robert Kubica breaks right leg in accident". BBC Sport. BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-27. Diakses tanggal 11 January 2012.
- ^ FORMULA 1 (11 July 2018), Robert Kubica Interview, diarsipkan dari versi asli tanggal 13 December 2021, diakses tanggal 1 December 2018
- ^ "Robert Kubica breaks right leg in accident". BBC News. 11 January 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-27. Diakses tanggal 11 January 2012.
- ^ "F1 Return for Kubica Uncertain - Alonso". The Motor Report. The Motor Report Pty Ltd. GMM. 22 August 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-11-19. Diakses tanggal 22 August 2012.
- ^ Beer, Matt (9 September 2012). "Robert Kubica wins domestic rally on return to competition". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-22. Diakses tanggal 15 December 2012.
- ^ Acropolis Rally: Robert Kubica secures first WRC 2 win, Autosport. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ Kubica wrap up the WRC2 title with a podium finish at Rally de España, Motorsport Network. Diakses 1 Februari 2019.
- ^ Robert Kubica mówi ostatnie słowo w Jänner Rallye. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ Robert Kubica parts way with sponsor LOTOS. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ Robert Kubica Asapi Valentino Rossi di Monza Rally Show, Bola.net. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ Rally: Robert Kubica officially returns to the WRC in 2015, Auto 123. Diakses 1 Januari 2019.
- ^ Klein, Jamie. "Ex-F1 driver Robert Kubica to race in WEC with ByKolles LMP1 team". Autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-15. Diakses tanggal 2018-01-10.
- ^ "Robert Kubica". facebook.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-12. Diakses tanggal 23 April 2017.
- ^ "Kubica tests Formula E car at Donington Park". May 3, 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-09. Diakses tanggal May 4, 2017.
- ^ Chinchero, Roberto (5 June 2017). "Robert Kubica set for first F1 test since accident in 2012 Lotus". Autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-13. Diakses tanggal 6 June 2017.
- ^ "Kubica to drive 2017 Renault in F1's post-Hungary test". formula1.com. 24 July 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-10. Diakses tanggal 24 July 2017.
- ^ "Kubica fourth fastest on return as Vettel sets testing pace". formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-02. Diakses tanggal 9 September 2017.
- ^ "Kubica completes 'successful' test with Williams". formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-20. Diakses tanggal 12 October 2017.
- ^ "Kubica completes 'successful' Williams test". GPUpdate.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-14. Diakses tanggal 12 October 2017.
- ^ "Kubica completes 'productive' second test with Williams". formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-21. Diakses tanggal 18 October 2017.
- ^ "Massa to retire at end of 2017 F1 season". Formula 1 – The Official F1 Website (dalam bahasa Inggris). Formula One World Championship Limited. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-01. Diakses tanggal 25 November 2017.
- ^ GMM (26 November 2017). "Robert Kubica still needs FIA clearance for F1 return". Autoweek. Crain Communications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-23. Diakses tanggal 28 November 2017.
Toto Wolff, who is pushing Williams to take Mercedes junior Pascal Wehrlein, insists that Kubica is the clear favorite.
- ^ Gilboy, James. "Williams F1 Confirms Robert Kubica Will Drive Abu Dhabi Test". The Drive. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-07. Diakses tanggal 25 November 2017.
- ^ Barretto, Lawerence (28 November 2017). "Kubica logs 100 laps in first test with 2017 Williams". Motorsport.com. Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-01. Diakses tanggal 28 November 2017.
- ^ Barretto, Lawerence (28 November 2017). "Kubica: "I'm not driving one-handed"". Motorsport.com. Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-03. Diakses tanggal 28 November 2017.
- ^ Saunders, Nate (29 November 2017). "Williams says there are 'no issues' with Robert Kubica limitations". ESPN UK. ESPN Internet Ventures. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-28. Diakses tanggal 29 November 2017.
- ^ "Robert Kubica: 2018 Williams F1 car not enjoyable to drive in Spain FP1". Autosport.com. Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-12. Diakses tanggal 11 May 2018.
- ^ "Williams sponsor Orlen wants answers over Kubica's Russian GP withdrawal". racefans.net. 3 October 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-10. Diakses tanggal 6 January 2020.
- ^ "Kubica says Williams 'crossed boundaries' by removing wing". motorsport.com. 13 October 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-10. Diakses tanggal 6 January 2020.
- ^ "Robert Kubica to leave Williams: Kubica and Williams to part company at the end of 2019 | Formula 1®". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-21. Diakses tanggal 2023-09-20.
- ^ "The eagle soars as PKN ORLEN joins Alfa Romeo Racing as Official Co-Title Sponsor". sauber-group.com. 1 January 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-15. Diakses tanggal 1 January 2020.
- ^ "Fernando Alonso tops 'young driver test' for Renault on F1 2020's last days". Sky Sports (dalam bahasa Inggris). 15 December 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-15. Diakses tanggal 2023-09-20.
- ^ "Robert Kubica to compete in the 2021 Dutch Grand Prix". sauber-group.com. Alfa Romeo Racing ORLEN. 4 September 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-04. Diakses tanggal 4 September 2021.
- ^ "Team Statement ahead of the Italian GP". twitter.com. Alfa Romeo Racing ORLEN. 8 September 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-10. Diakses tanggal 2023-09-20.
- ^ "Formula 1 Heineken Gran Premio d'Italia 2021 – Race Result". Formula1.com. 12 September 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-21. Diakses tanggal 12 September 2021.
- ^ "Pirelli resumes 18-inch tyre testing as Alfa Romeo runs 2022 wheel covers". Motorsport Week (dalam bahasa Inggris). 11 May 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-10. Diakses tanggal 21 May 2021.
- ^ "Robert Kubica to take part in Barcelona practice". sauber-group.com. 19 May 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-28. Diakses tanggal 22 July 2022.
- ^ "Kubica to get back behind the wheel at the French GP". racingnews365.com. 21 July 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-28. Diakses tanggal 22 July 2022.
- ^ "KUB is back! Robert will be in the car for FP1 in this weekend's #AbuDhabiGP, taking over Zhou's car on Friday". Twitter (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-17. Diakses tanggal 2022-11-17.
- ^ Cooper, Adam (27 January 2023). "Kubica out of F1 as Orlen moves to AlphaTauri and Alfa Romeo lands new sponsor". Motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-25. Diakses tanggal 27 January 2023.
- ^ "2003 Macau Formula 3 Grand Prix Entry List". macau.grandprix.gov.mo. Macau Grand Prix. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22. Diakses tanggal 2010-02-05.
Pranala luar
- (Polandia) (Inggris) Situs resmi
- (Inggris) Situs penggemar
- (Polandia) Situs PolandiaF1 untuk Kubica Diarsipkan 2008-10-28 di Wayback Machine.
- (Inggris) Situs Penggemar Kubica Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Machine.
- (Inggris) Situs tidak resmi Kubica Diarsipkan 2007-12-22 di Wayback Machine.
- (Inggris) Forum fans club Robert Kubica Diarsipkan 2008-10-16 di Wayback Machine.