Puspa Hutan Kota Bungkirit
Hutan Kota Bungkirit adalah sebidang hutan kota di wilayah Kota Kuningan, Jawa Barat. Pada dasarnya hutan kota Bungkirit adalah vegetasi buatan, yang terbentuk dari hutan tanaman bercampur dengan sisa-sisa tanaman kebun penduduk sekitarnya. Sebelumnya, lahan hutan kota Bungkirit ini merupakan tanah bengkok Desa Purwawinangun yang digarap sebagai lahan pertanian. Setelah sempat telantar, lahan ini kemudian direhabilitasi dengan jenis-jenis tanaman kehutanan dan buah-buahan.
Ragam jenis
Mulai direhabilitasi pada tahun 2007, kebanyakan pohon yang ditanam di kawasan ini adalah jenis-jenis pohon asing (introduksi) seperti misalnya trembesi (Albizia saman), jati putih (Gmelina arborea), mahoni (Swietenia macrophylla), dan kayu afrika (Maesopsis eminii). Belakangan (tahun 2011), dalam jumlah yang lebih sedikit, ditanam pula jenis-jenis pohon asli Indonesia seperti mangium (Acacia mangium), ki damar (Agathis sp.), kulim (Scorodocarpus borneensis), dan beberapa pohon dipterokarpa seperti merawan siput (Hopea odorata), meranti bunga (Shorea leprosula), dan resak rawa (Vatica pauciflora).
Di samping itu, di lokasi terdapat pohon-pohon sisa tanaman penduduk setempat, seperti aren (Arenga pinnata), kelapa (Cocos nucifera), bambu haur (Bambusa vulgaris), cengkeh (Syzygium aromaticum), nangka (Artocarpus heterophyllus), nangka beurit (Artocarpus integer), ki hiang (Albizia lebbekoides). Dan di antara pohon-pohon itu didapati pula jenis-jenis liar, yang tidak ditanam namun dibiarkan tumbuh, semisal kanyere (Bridelia stipularis), kareumbi (Homalanthus populneus), mara (Macaranga tanarius), dan beunying (Ficus fistulosa). Belum terhitung aneka jenis terna serta tumbuhan bawah lainnya.
Daftar spesies
Berikut ini adalah daftar spesies yang belum lengkap, terutama berisi jenis-jenis pohon yang tumbuh di hutan kota Bungkirit, yang disusun menurut suku tumbuhan masing-masing.
- Suku Achariaceae
- Pangium edule - Picung
- Suku Anacardiaceae
- Anacardium occidentale - Jambu mete
- Mangifera indica - Mangga arumanis
- Mangifera foetida - Mangga limus
- Suku Annonaceae
- Annona muricata - Sirsak
- Cananga odorata - Kenanga
- Polyalthia sp. - Glodokan
- Suku Araucariaceae
- Agathis sp. - Damar
- Suku Arecaceae
- Arenga pinnata - Aren
- Caryota mitis - Palem sarai, kayar
- Cocos nucifera - Kelapa
- Suku Bignoniaceae
- Radermachera gigantea - Ki padali
- Suku Burseraceae
- Canarium sp. - Kenari
- Suku Clusiaceae
- Garcinia mangostana - Manggis
- Suku Combretaceae
- Terminalia catappa - Ketapang
- Suku Dipterocarpaceae
- Hopea odorata - Merawan siput
- Shorea leprosula - Meranti bunga
- Vatica pauciflora - Resak rawa
- Suku Ebenaceae
- Diospyros blancoi - Bisbul
- Diospyros macrophylla - Ki calung
- Suku Elaeocarpaceae
- Elaeocarpus grandiflorus - Anyang-anyang
- Suku Euphorbiaceae
- Aleurites moluccana - Kemiri
- Croton argyratus - Parengpeng
- Hevea brasiliensis - Karet
- Homalanthus populneus - Kareumbi
- Macaranga tanarius - Mara
- Reutealis trisperma - Kemiri sunan, muncang cina
- Suku Fabaceae
- Acacia mangium - Mangium
- Albizia lebbekoides - Ki hiang
- Albizia saman - Ki hujan, trembesi
- Cynometra cauliflora - Namnam, puki anjing
- Delonix regia - Flamboyan
- Falcataria moluccensis - Jeungjing
- Maniltoa grandiflora - Daun saputangan
- Parkia speciosa - Petai
- Pterocarpus indicus - Angsana
- Senna timoriensis - Haringhing
- Tamarindus indica - Asem
- Suku Flacourtiaceae
- Flacourtia rukam - Rukem
- Suku Lamiaceae
- Gmelina arborea - Jati putih
- Premna tomentosa - Bungbulang
- Tectona grandis - Jati
- Suku Lauraceae
- Cinnamomum iners - Ki teja
- Cinnamomum zeylanicum - Kayu manis
- Persea rimosa - Medang landit
- Suku Lythraceae
- Lagerstroemia speciosa - Bungur
- Suku Magnoliaceae
- Manglietia glauca - Manglid
- Suku Malvaceae
- Durio zibethinus - Durian
- Hibiscus macrophyllus - Tisuk
- Suku Meliaceae
- Dysoxylum gaudichaudianum - Kedoya
- Lansium domesticum - Dukuh
- Sandoricum koetjape - Kecapi
- Swietenia macrophylla - Mahoni
- Suku Moraceae
- Artocarpus altilis - Sukun
- Artocarpus heterophyllus - Nangka
- Artocarpus integer - Nangka beurit
- Ficus benyamina - Beringin
- Ficus callosa - Pangsor
- Ficus elastica - Karet munding
- Ficus fistulosa - Beunying
- Ficus hispida - Bisoro
- Ficus septica - Awar-awar, ki ciyat
- Morus alba - Murbei
- Suku Myristicaceae
- Myristica fragrans - Pala
- Suku Myrtaceae
- Psidium guajava - Jambu batu
- Syzygium aromaticum - Cengkih
- Syzygium cumini - Jamblang, duwet
- Syzygium malaccense - Jambu bol
- Syzygium polyanthum - Salam
- Syzygium samarangense - Jambu air
- Syzygium sp. - Jambu kopo
- Suku Poaceae
- Bambusa vulgaris - Bambu haur
- Suku Phyllanthaceae
- Antidesma bunius - Buni, huni, wuni
- Antidesma montanum - Ki seuheur, wuni peucang
- Bridelia minutiflora - Kanyere badak, hanja
- Bridelia stipularis - Kanyere
- Suku Olacaceae
- Scorodocarpus borneensis - Kulim
- Suku Pinaceae
- Pinus merkusii - Tusam
- Suku Rhamnaceae
- Maesopsis eminii - Kayu afrika
- Suku Rubiaceae
- Neolamarckia cadamba - Jabon
- Coffea sp. - Kopi
- Suku Rutaceae
- Euodia sp. - Ki sampang
- Suku Sapindaceae
- Filicium decipiens - Kere payung
- Lepisanthes alata - Ki angir
- Nephelium lappaceum - Rambutan
- Pometia pinnata - Matoa
- Schleichera oleosa - Kosambi
- Suku Sapotaceae
- Manilkara kauki - Sawo kecik
- Mimusops elengi - Tanjung
- Suku Theaceae
- Schima wallichii - Puspa
- Suku Thymelaeaceae
- Phaleria macrocarpa - Mahkota dewa
Bahan bacaan
- Kuningan Info: Nikmati Kesejukan Di Hutan Kota Bungkirit. Artikel Kamis, 18 Juni 2017 - 10:10. Diakses pada 21/I/2018
- diKuningan: Wisata Alam Hutan Kota Bungkirit Diarsipkan 2018-01-22 di Wayback Machine.. Artikel tak bertanggal. Diakses pada 21/I/2018