Lompat ke isi

Lhok Gayo, Babah Rot, Aceh Barat Daya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lhok Gayo
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
KabupatenAceh Barat Daya
KecamatanBabah Rot
Kode pos
23767
Kode Kemendagri11.12.06.2012 Edit nilai pada Wikidata
Luas850 Ha
Jumlah penduduk310 KK
Kepadatan1200 Jiwa


Lhok Gayo merupakan Desa atau Gampong yang terletak di Kecamatan Babah Rot, Aceh Barat Daya Kabupaten Aceh Barat Daya Provinsi Aceh, Desa Lhok Gayo memiliki luas wilayah ± 850 Ha. Dengan populasi penduduk sekitar 310 Kepala Keluarga. Kata Lhok Gayo berasal dari bahasa Aceh yakni Lhok berarti dalam dan Gayo berarti nama suku mayoritas yang mendiami Desa tersebut. Seluruh penduduknya beragama Islam 100% dan memiliki mata pencarian mayoritas di bidang pertanian.

Geografis

[sunting | sunting sumber]

Batas Desa

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ie Mirah
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Geunang Jaya
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Dusun Alue Dawah
  • Selatan Barat berbatasan dengan Uteun Rawa Tripa

Wilayah Dusun

Desa Lhok Gayo terdiri dari tiga Wilayah Dusun, yaitu:

  • Dusun Keudee
  • Dusun Meurandeh
  • Dusun Drien Tulak Bala

Potensi Alam

[sunting | sunting sumber]

Desa Lhok Gayo memiliki potensi alam dibidang pertanian dan perkebunan rakyat. Bidang yang paling dominan adalah jenis perkebunan Sawit dan Kakao. Selain itu, masyarakat Lhok Gayo juga sangat meminati tanaman Durian, Pinang dan Kopi.

Seni Budaya

[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Desa Lhok Gayo meiliki khas seni budaya di bidang Tarian Saman, Rapai, Tarian Bines dan Didong Gayo. Masyarakat Lhok Gayo membentuk sanggar-sanggar seni secara swadaya dengan tujuan untuk melestarikan seni budaya para leluhur mereka.

Sejarah Lhok Gayo

[sunting | sunting sumber]

Desa Lhok Gayo mulanya adalah satu pemukiman kecil penduduk perantau yang berasal dari Terangun, Gayo Lues. Pada tahun 1970, satu kelompok kecil pendatang dari dataran tinggi Gayo mengadu nasib dengan menetap di daerah pedalaman Desa Pantee Rakyat, Babahrot. Kelompok tersebut kemudian semakin lama semakin berkembang dengan terus bertambahnya saudara- saudara mereka dari wilayah Terangun untuk menetap di daerah tersebut. Karena jumlah penduduk yang terus meningkat, kemudian Pemerintah Daerah Tingkat II Aceh Selatan pada waktu itu membentuk daerah pemukiman masyarakat Gayo tersebut sebagai daerah Dusun yang kemudian diberi nama Lhok Gayo. Lhok berarti dalam;masuk karena wilayah Lhok Gayo berada di pedalaman (1 Km dari jalan nasional), sedangkan Gayo diambil dari nama suku penduduk yang mayoritas menetap di Lhok Gayo.

Diantara tokoh masyarakat yang berjasa dalam pembangunan 'Lhok Gayo' adalah Waki Saleh, Tgk. H. Abubakar dan beberapa tokoh muda seperti Sulkhaidi Djabo, Muslem dan Khairunnas Djabo.

Hingga pada pada Tahun 2011, populasi penduduk Lhok Gayo terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya juga semakin tinggi. Pada April 2011, Bupati Aceh Barat Daya meningkatkan status Dusun Lhok Gayo menjadi Desa Persiapan Lhok Gayo yang kemudian diberi kewenangan untuk mengatur tata kelola pemerintahan setingkat Desa.

Pabrik Kelapa Sawit di Lhok Gayo

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya memilih Lhok Gayo sebagai lokasi pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Desa Lhok Gayo dipilih karena lokasi yang strategis dan dekat dengan area perkebunan milik masyarakat. Setelah membebaskan lahan dari masyarakat, Pemkab akhirnya membangun Pabrik Kelapa Sawit di atas lahan seluas 26 Hektar. Namun setelah pergantian Kepala Daerah, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berhenti kelanjutan pembangunannya.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]