Lompat ke isi

Mauli

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Wangsa Mauli adalah sebuah dinasti keturunan raja-raja Sriwijaya yang memerintah kerajaan Melayu generasi berikutnya di Sumatera dan Semenanjung Malaya.

Dinasti ini muncul setelah penaklukan Rajendra Chola dari Koromandel atas kerajaan Sriwijaya pada tahun 1025 dan dinasti ini menurunkan raja-raja penguasa daerah bekas kekuasaan kadatuan Sriwijaya, yakni Malayupura, Pagaruyung, Singapura, Bentan, Melaka, Johor, Siak Sri Indrapura, Pelalawan, Lingga, Jambi, Palembang, Pahang, Selangor, Perak, Kelantan, Jawaka, Tanjung Pura dan lainnya.

Dalam Prasasti Tanjore, disebutkan bahwa pada tahun 1017 dan 1025 masehi, bangsa Tamil dari Kerajaan Chola Mandala India menyerang Sriwijaya, dalam serangan itu pusat Kerajaan Sriwijaya dapat ditaklukan bahkan rajanya ditawan, selain itu bangsa Tamil melalui kerajaan Chola-nya juga berhasil menaklukan koloni/jajahan Kerajaan Sriwijaya seperti Khadaram (Kedah) dan lain sebagainya.

Dalam Hikayat Palembang, selepas Kedatuan Sriwijaya terpecah akibat serangan Kerajaan Chola tahun 1025 M, muncul Kerajaan Melayu Bukit Siguntang di wilayah Palembang yang merupakan keturunan Raja-raja Sriwijaya. Penguasa Bukit Siguntang dikenal dengan nama Maharaja Sulan (Raja Segentar Alam). Dalam Hikayat juga dikatakan bahwa salah satu penguasa terkenal Bukit Siguntang dikenal dengan nama Sang Sapurba, orang yang sama dengan Tribhuwanaraja.

Daftar Raja-raja

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini daftar raja-raja dari dinasti Mauli yang berkuasa di bhumi malayu:

Tahun Nama raja Gelar Ibu kota /
pusat pemerintahan
Prasasti, catatan pengiriman utusan ke Tiongkok serta peristiwa
1183 Trailokyaraja Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa Dharmasraya Prasasti Grahi tahun 1183 di selatan Thailand.
1286 Tribhuwanaraja Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa Dharmasraya Prasasti Padang Roco tahun 1286 di Kabupaten Dharmasraya sekarang.
1300 Akarendrawarman Srimat Sri Akarendrawarman Dharmasraya atau Pagaruyung atau Suruaso Prasasti Suruaso di Kabupaten Tanah Datar sekarang.
1347 Adityawarman Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa Pagaruyung atau Suruaso Memindahkan pemerintahan ke Pagaruyung atau Suruaso,

Manuskrip pada Arca Amoghapasa bertarikh 1347 di Kabupaten Dharmasraya sekarang, Prasasti Kuburajo di Kabupaten Tanah Datar sekarang.

1375 Ananggawarman Yuwaraja Pagaruyung atau Suruaso Prasasti Batusangkar di Kabupaten Tanah Datar sekarang.
? Bijayendrawarman Yuwaraja Parwatapuri (Rao Mapattunggul atau Pasaman?) Membuat stupa di Parwatapuri, kemungkinan Candi Tarung-Tarung dan Pancahan di Rao Mapattunggul, atau biara di Tanjung Medan, Nagari Petok, Panti Panti, Pasaman.

Prasasti Lubuk Layang

Referensi

[sunting | sunting sumber]