Bangsawan
Bangsawan atau ningrat adalah kelas sosial tertinggi dalam masyarakat pra-modern (contohnya priayi dalam budaya Jawa atau ménak dalam budaya Sunda). Dalam sistem feodal (di Eropa dan sebagainya), bangsawan sebagian besar adalah mereka yang memiliki tanah dari penguasa dan harus bertugas untuknya, terutama dinas militer.
Bangsawan segera menjadi kelas turun-temurun, kadang-kadang dengan hak untuk memberikan gelar turun-temurun dan memiliki hak keuangan dan lainnya.
Di Indonesia, istilah "bangsawan" sering disamakan dengan "keturunan raja". Sebetulnya bangsawan tidak harus dari keluarga kerajaan. Misalnya di Bali, kalangan bangsawan terdiri dari apa yang dinamakan Tri Wangsa yaitu para brahmana, ksatria dan waisya. Di Jawa, di samping keturunan raja, ada kalangan priyayi yang terdiri dari kerabat para pamong praja atau pejabat pemerintahan pribumi pada masa Hindia Belanda, mulai dari bupati sampai ke demang.
Di Eropa, bangsawan, di samping kerabat raja, pada awalanya adalah kerabat tuan tanah yang memegang kedudukan ini dari keputusannya sendiri, tanpa tanah tersebut dianugerahi siapa pun. Di samping itu, seorang raja atau seorang tuan tanah dapat menjadikan seseorang tuan tanah bawahannya, sebagai penghargaan jasa orang tersebut. Sistem tersebut adalah feodalisme. Kemudian, di kerajaan di mana kekuasaan sudah terpusatkan pada seorang raja, hanya raja, atau tuan tanah yang berdaulat dan tanpa atasan (seperti misalnya para pangeran dan adipati Jerman) yang boleh mengangkat seseorang menjadi bangsawan. Pada masa kini misalnya, Ratu Elizabeth dari Inggris tetap boleh mengangkat seseorang sebagai bangsawan. Salah satu gelar adalah Sir, yang tidak dapat diturunkan.
Istilah buat bangsawan, darah biru adalah terjemahan dari frasa Spanyol sangre azul. Istilah ini digunakan keluarga kerajaan Spanyol dan bangsawan lainnya karena menurut mereka, kulit mereka putih sehingga pembulu darah terlihat, suatu bukti bahwa "murni" keturunan Visigoth, suatu suku asal Jerman, dan bebas dari keturunan Moor (Arab) dan Yahudi, yang kulitnya lebih hitam (kata Spanyol moreno, yang berarti "hitam", berasal dari "Moro"). Tidak ada hubungan antara frasa itu dengan warna darah bangsawan yang sebenarnya. Namun di masyarakat kuno Eropa semua kelas atas memiliki warna kulit yang pucat kemerahan dan pembuluh balik kebiru-biruan di bawah permukaan kulitnya, sehingga tampak berbeda dengan kulit masyarakat kelas petani yang berwarna kecoklat-coklatan dan pembuluh darah baliknya yang tidak terlihat jelas karena banyak bekerja di bawah sinar matahari.
Sekarang, di sebagian besar negara, "status bangsawan" tak memiliki privilese resmi; kecuali di Britania Raya.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Priyayi - sejenis kelas bangsawan pada budaya Jawa
- Aristokrasi
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- The German nobility
- WW-Person Diarsipkan 2010-12-03 di Wayback Machine., basis data on-line atas silsilah bangsawan Eropa
- Paul Theroff's An Online Gotha Diarsipkan 2006-11-08 di Wayback Machine.
- Genealogics, an extensive database of European nobles
- Worldroots, a selection of art and genealogy of European nobility
- RoyalArk- ruling houses in many non-European countries
- Web site on the Royalty, the Nobility, the History and the Patrimony Diarsipkan 2021-05-12 di Wayback Machine.
- The Armenian nobility[pranala nonaktif permanen]
- The Maltese Nobility and its ilks.
- Italian dynastic genealogies (dalam bahasa Italia, dengan pengenalan dalam bahasa Inggris)
- Worldwidewords
- OneTree Genealogy - European Royal and Danish-Norwegian-Swedish Nobility Lineages Diarsipkan 2022-01-22 di Wayback Machine.