Lompat ke isi

Kitab 2 Tawarikh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kitab 2 Tawarikh (disingkat 2 Tawarikh; akronim 2Taw.) merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kitab-kitab sejarah pada Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, terletak sesudah Kitab 1 Tawarikh dan sebelum Kitab Ezra.[1] Dalam Tanakh atau Alkitab Ibrani, kitab ini menjadi bagian dari kitab kolektif yang bernama "Kitab Tawarikh", yang merupakan kitab Tanakh yang terakhir dan termasuk dalam kitab-kitab tanpa pengelompokan resmi dalam Ketuvim. Kitab ini disebut "Βιβλίον Παραλειπομένων Βʹ" (Biblíon Paraleipoménon II) dalam Septuaginta Yunani, dan kemudian diserap ke Vulgata Latin menjadi "Liber II Paralipomenon".

Nama "Tawarikh" merupakan terjemahan dari nama kitab dalam bahasa Ibrani, דִּבְרֵי הַיָּמִים (divre hayyamim, har. "catatan harian, kronik, tawarikh, sejarah"). Nama tersebut merujuk pada karakteristik dari kitab ini yang berbentuk catatan harian atau kronik, yang ditunjukkan dengan pencatatan sejarah bangsa Israel dari kisah penciptaan sampai masa pembuangan ke Babel.

Kitab ini merupakan lanjutan dari Kitab 1 Tawarikh. Kitab ini dimulai dengan riwayat pada masa pemerintahan Raja Salomo, dimulai dari saat ia naik takhta hingga saat ia mangkat. Setelah itu, tertulis kisah pemberontakan suku-suku utara di bawah pimpinan Yerobeam melawan Raja Rehabeam dan pecahnya Kerajaan Israel bersatu. Tidak seperti Kitab Raja-raja, kitab ini hanya menceritakan sejarah Kerajaan Yehuda yang merupakan bekas Kerajan Israel bagian selatan. Di bagian akhir, terdapat kisah kejatuhan Yerusalem pada tahun 586 SM yang mengakibatkan pembuangan ke Babel, serta sedikit mengenai orang-orang buangan yang diizinkan pulang ke Israel.[1]

Garis besar dalam kitab ini meliputi:

Naskah sumber

[sunting | sunting sumber]
Kitab Tawarikh lengkap pada Kodeks Leningrad, salinan Naskah Masorah yang dibuat tahun 1008.

Kepengarangan

[sunting | sunting sumber]
Rehabeam dan Yerobeam I, pahatan kayu dari tahun 1860 oleh Julius Schnorr von Karolsfeld

Talmud (Baba Bathra 15a) mencatat Ezra sebagai penulis untuk Kitab Tawarikh. Namun, kitab ini sendiri sebenarnya tidak memuat nama penulis dan tidak ada bukti kuat yang mendukung teori-teori mengenai penulisnya. Fokus atas orang-orang Lewi dalam kitab ini mengindikasikan adanya keterlibatan kelompok itu dalam penulisan kitab, meskipun tidak dapat dipastikan.

Peristiwa terakhir yang dicatat di Kitab 2 Tawarikh, yaitu di 2 Tawarikh 36:22–23, adalah kembalinya orang Israel dari pembuangan ke Babel, sehingga dapat disimpulkan kitab ini ditulis tidak lama sesudahnya. Silsilah pada Kitab 1 Tawarikh, yaitu di 1 Tawarikh 3:17-24, yang memuat keturunan raja Yoyakhin yang tampaknya meliputi 6 generasi buangan, mengindikasikan bahwa waktu penulisan kitab ini sekurang-kurangnya pada 400 SM.

Kitab Tawarikh sebagian besar berisi riwayat-riwayat yang telah dituliskan dalam Kitab Samuel dan Raja-raja. Namun di dalam Kitab Tawarikh, riwayat-riwayat tersebut diceritakan dari sudut pandang lain. Sejarah kerajaan Israel dalam kitab Tawarikh ditulis dengan dua maksud utama.

  1. Penulis ingin menunjukkan bahwa sekalipun kerajaan Israel dan Yehuda ditimpa kemalangan, tetapi Allah masih memegang janji-Nya kepada bangsa itu, dan melaksanakan rencana-Nya untuk umat-Nya melalui orang-orang yang tinggal di Yudea. Penulis kitab menekankan hal itu dengan menunjukkan hal-hal besar yang telah dicapai oleh Daud dan Salomo, serta pembaruan-pembaruan yang diusahakan oleh Yosafat, Hizkia dan Yosia. Juga karena masih ada orang-orang yang tetap setia menyembah Allah.
  2. Penulis menguraikan asal mula upacara ibadat di Bait Allah di Yerusalem, terutama mengenai susunan jabatan imam dan orang-orang Lewi yang bertugas dalam upacara-upacara ibadat itu. Sekalipun Bait Allah di Yerusalem itu dibangun oleh Salomo, tetapi di dalam kitab Tawarikh ini Daud dikemukakan sebagai pendiri yang sesungguhnya dari Bait Allah itu dan upacara-upacara ibadatnya.[1]

Lebih dari setengah isi kedua Kitab Tawarikh diambil dari kitab-kitab Perjanjian Lama yang lain, terutama Kitab Samuel dan Raja-raja. Sumber-sumber lain yang disebut dalam Kitab 2 Tawarikh termasuk:

  • Kitab raja-raja Yehuda dan Israel (2 Tawarikh 16:11, 25:26, 28:26, 32:32)
  • Kitab raja-raja Israel dan Yehuda (2 Tawarikh 27:7; 35:27, 36:8)
  • Kitab raja-raja Israel (2 Tawarikh 20:34)
  • Kitab raja-raja (2 Tawarikh 24:27) (ada kemungkinan 4 nama pertama ini merupakan nama kitab yang sama, dan mungkin saja semua ini merujuk kepada kitab Samuel-Raja-raja)
  • Riwayat raja-raja Israel (2 Tawarikh 33:18)
  • Riwayat kitab raja-raja (2 Tawarikh 24:27)
  • Riwayat nabi Natan (2 Tawarikh 9:29; bandingkan 1 Raja-raja 11:41-53)
  • Nubuat Ahia, orang Silo itu (2 Tawarikh 9:29; cf. 1 Raja-raja 11:29 dan seterusnya; 14:2 dan seterusnya, dan sebagainya)
  • Penglihatan-penglihatan Ido, pelihat itu (2 Tawarikh 9:29; cf. 1 Raja-raja 13)
  • Perkataan nabi Semaya (2 Tawarikh 12:15; cf. 1 Raja-raja 12:22ff)
  • Riwayat nabi Semaya dan Ido, pelihat itu, yang berhubungan dengan silsilah (2 Tawarikh 12:15)
  • Catatan sejarah Yehu bin Hanani, yang dicatat dalam kitab raja-raja Israel (2 Tawarikh 20:34; cf. 1 Raja-raja 16:1, 7, 12)
  • "Selebihnya dari riwayat Uzia, dari awal sampai akhir, ditulis oleh nabi Yesaya bin Amos." (2 Tawarikh 26:22; bandingkan Yesaya 1 dan 6)
  • "Penglihatan Yesaya....dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel" (2 Tawarikh 32:32; bandingkan 2 Raja-raja 18-20; Yesaya 36-39)
  • Perkataan para pelihat(2 Tawarikh 33:19)
  • Rujukan kepada Kitab Ratapan dan Yeremia (2 Tawarikh 35:25)
  • Perkataan nabi Ido (2 Tawarikh 13:22)
  • Tulisan Daud dan Salomo(2 Tawarikh 35:4; bandingkan Ezra 3:10)
  • Perintah dari Daud dan Gad dan Natan (2 Tawarikh 29:25)
  • Perintah dari Daud dan Asaf dan Heman dan Yedutun (2 Tawarikh 35:15)

Judul perikop dalam Kitab 1 Tawarikh menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut.

Permulaan masa pemerintahan Salomo
  • Doa Salomo memohon hikmat (1:1–13)
  • Harta kekayaan Salomo (1:14–17)
  • Persiapan-persiapan untuk mendirikan Bait Suci (2:1–18)
  • Salomo mendirikan Bait Suci (3:1–14)
  • Benda-benda logam Bait Suci (3:15 – 5:1)
PENTAHBISAN BAIT SUCI[a]
  • Tabut perjanjian dipindahkan dan kemuliaan TUHAN memenuhi Bait Suci (5:2 – 6:2)
  • TUHAN menepati janji-Nya kepada Daud (6:3–11)
  • Doa Salomo (6:12–42)
  • Api turun dari langit; nyanyian syukur (7:1–3)
  • Korban pentahbisan dan perayaan (7:4–10)
Akhir masa pemerintahan Salomo
  • Tuhan menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya (7:11–22)
  • Beberapa usaha raja Salomo (8:1–18)
  • Kunjungan ratu negeri Syeba (9:1–12)
  • Penghasilan Salomo dan kekayaannya (9:13–28)
  • Salomo mati (9:29–31)
Riwayat Rehabeam
Riwayat Abia
  • Raja Abia (13:1 – 14:1)
Riwayat Asa
  • Raja Asa — Kemenangan atas Zerah (14:2–15)
  • Pembaruan oleh Asa (15:1–19)
  • Perjanjian Asa dengan Aram (16:1–14)
Riwayat Yosafat
  • Raja Yosafat — Pengokohan kerajaan (17:1–19)
  • Ahab memerangi Ramot-GileadNabi TUHAN berhadapan dengan nabi-nabi palsu (18:1–34)
  • Pelihat Yehu menegor raja Yosafat (19:1–11)
  • Kemenangan atas Moab dan Amon — Akhir pemerintahan Yosafat (20:1 – 21:1)
Riwayat Yoram, Ahazia, Atalya, Yoas, Amazia, Uzia, Yotam, dan Ahas
  • Raja Yoram (21:2–20)
  • Raja Ahazia (22:1–6)
  • Ahazia dibunuh Yehu (22:7–9)
  • Atalya dibunuh dan Yoas menjadi raja (22:10 – 23:21)
  • Raja Yoas (24:1–27)
  • Raja Amazia (25:1–28)
  • Raja Uzia (26:1–23)
  • Raja Yotam (27:1–9)
  • Raja Ahas (28:1–27)
Riwayat Hizkia
  • Raja Hizkia (29:1–2)
  • Hizkia menguduskan kembali rumah TUHAN (29:3–36)
  • Hizkia mengadakan Paskah (30:1 – 31:1)
  • Hizkia mengatur sumbangan untuk para imam dan orang Lewi (31:2–21)
  • Yerusalem dikepung oleh Sanherib (32:1–19)
  • Yerusalem luput dari tangan Sanherib (32:20–23)
  • Tahun-tahun terakhir dari pemerintahan Hizkia (32:24–33)
Riwayat Manasye dan Amon
Riwayat Yosia
  • Raja Yosia — Pembaharuan yang dilakukan Yosia (34:1–7)
  • Kitab Taurat ditemukan kembali (34:8–33)
  • Yosia merayakan Paskah (35:1–19)
  • Yosia dibunuh oleh Nekho (35:20–27)
Riwayat Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia; serta kejatuhan Yehuda
Epilog

Kaitan dengan kitab lain

[sunting | sunting sumber]

Kitab Tawarikh sebagian besar berisi riwayat-riwayat yang juga tertulis dalam Kitab Samuel dan Raja-raja, sehingga banyak ceritanya yang saling tumpang tindih dan melengkapi satu sama lain.

Kisah yang termuat dalam Kitab Tawarikh berlanjut di Kitab Ezra dan Nehemia, yang menjadi satu di Alkitab Ibrani. Dan juga ayat-ayat pada 2 Tawarikh 36:22–23 serupa dengan Ezra 1:1–3a, sehingga beberapa pakar menduga bahwa Ezra 16 seharusnya berada di Kitab Tawarikh, bukan di Kitab Ezra–Nehemia.

  1. ^ Judul bagian berasal langsung dari Alkitab

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002.
  2. ^ "Transkrip Naskah Laut Mati". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-30. Diakses tanggal 2013-05-13. 

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]